Transmigrasi Figuran Novel

Tiba-tiba saja pintu ruangan di buka dengan keras, lalu masuklah dua pria tampan dengan salah satunya langsung menghampiri Kanaya.

" sayang are you okey " tanyanya dengan raut cemas yang terlihat di wajahnya.

Kanaya yang melihat kehadiran pria tersebut pun langsung tersenyum manis seraya melirik David yang sudah mengeraskan rahangnya.

"I'm oke " jawabnya lembut seraya bergelayut manja di lengan kekar sang kekasih. Yah, mereka berdua adalah Kenan dan Aksa.

Pada awalnya Kenan hanya ingin menjemput Kanaya, namun tak diduga jika kanaya akan terkena masalah.

Melihat raut bingung mereka yang ada disana, Kanaya segera memberi tahu jika Kenan adalah kekasihnya, setelah mendengar hal itu mereka semua langsung terdiam, khususnya inti Demon karena mereka tau jika Kenan merupakan om dari David.

Pantas saja Kanaya selalu menolak David, jika pacarnya saja seorang Kenan Alexander, pria dewasa dengan kekayaan pribadi yang melebihi kekayaan keluarganya sendiri.

"Ah...pak Kenan, anda bisa duduk disini" ucap kepala sekolah setelah melihat salah satu anggota keluarga Alexander.

"Tidak perlu, saya disini saja dan lanjutkan introgasinya" tolaknya datar seraya duduk di sebelah Kanaya.

"Baik pak"

"Baiklah..untuk kalian jawab dengan jujur! apa masalah yang menyebabkan kalian bertengkar sampai seperti ini?" tanya pak Kepsek lagi.

"Kanaya pak,..mereka meributkan Kanaya" jawab Zayn jujur tanpa tau jika ucapanya membuat beberapa orang menatapnya tajam, begitupun Kanaya yang tak terima langsung berdiri.

"Jangkrik maksud lo apa!,...menurut lo gue gitu biang masalahnya? kurang ajar ya lo! kalian tau dari tadi bahkan gue gak ngomong apa-apa.. kenapa sekarang lo seolah-olah nyalahin gue, sebelum ada gue mereka juga udah punya masalah kali jadi jangan asal ngomong, gue piting juga lo" serunya kesal memarahi Zayn.

Sebenarnya ucapan Zayn juga tidak sepenuhnya salah, tapi tetap saja Kanaya yang mendengarnya dibuat kesal karena itu pun bukan salahnya tapi kenapa ia yang mendapat getahnya.

"M-maaf Nay..gue salah ngomong" sesal Zayn merutuki mulutnya yang asal bicara, bahkan kini ia tak berani hanya untuk sekedar memandang wajah Kanaya, sungguh mengerikan pikirnya.

"Ya mulut lo memang salah, kalo gak guna gak usah di pake sekalian! " jawabnya tajam membuat mereka kembali meringis di buatnya. Bahkan Kenan dan Aksa pun dibuat diam tak berkutik, apalagi kepala sekolah yang ingin menegurnya, dia ragu akan menang jika melawan calon ras terkuat dibumi.

"Ehm..baiklah anak-anak masalah ini bapak tutup sampai disini saja, dan dikarenakan pihak kepolisian sudah tiba jadi kalian bisa segera pulang" ujarnya tak berani lagi melanjutkan sidangnya setelah melirik wajah Kanaya yang tak bersahabat.

****

Setelah melewati banyak drama tadi, kini mereka sudah berada di koridor sekolah dengan tangan kenan yang selalu menggenggam tangan Kanaya.

"Ayok pulang" ujar Saga mengajak Kanaya pulang.

"Dia bersama saya" ucap Kenan datar memandang Saga, ia khawatir Saga akan menjadi pesaing terberatnya.

"Saga maaf ya... gue udah ada janji" ujarnya tak enak menolak ajakan Saga padanya.

"Hem i'ts oke..Yaudah kalo gitu gue pulang dulu Nay, hati-hati dijalan.. kalo dia nyakitin lo kasih tau kita" ujar Saga tegas.

"oke" angguknya pasrah.

*****

Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju butik, Kenan sudah memberitahunya jika nanti malam mereka akan menghadiri acara pesta ulang tahun perusahaan, dan Kenan berencana membawa dan mengenalkannya pada keluarga besarnya.

Awalnya Kanaya ingin menolak, tapi setelah dipikir-pikir lagi bukankah itu akan mendatangkan keberuntungan baginya. jika Kenan mengenalkan dirinya pada keluarga besarnya, maka secara tidak langsung itu dapat memberikan David peringatan agar tidak lagi mengganggu nya, ini bisa jadi pukulan terbesar untuk menyerang David.

"Om..apa masih lama?" tanya Kanaya yang kini sudah merasa lapar.

"Sebentar lagi, kenapa?"

"Aku laper heheh"

Mendengar jika Kanaya kelaparan, Kenan yang perhatian langsung mencari peper bag dan menyerahkannya.

" Ambilah, dan habiskan " ucap Kenan tanpa memberitahu isinya.

Kanaya yang penasaran pun dengan cepat membukanya dan setelah melihat isi di dalamnya matanya langsung berbinar senang, ia segera menatap Kenan dan dengan reflek memeluknya

" Aaaaa makasih banyak om " serunya senang sambil memeluk Kenan, setelah sadar apa yang di lakukan nya, ia segera melepaskan pelukanya.

"M-maaf om gak sengaja hehe" ujarnya tertawa canggung.

"it's oke" ujarnya datar tapi tidak dengan hatinya yang berteriak senang.

' Oh God she is so cute ' batinya menahan senyum.

Disisi lain Aksa yang melihat kedua sejoli tengah menahan salting pun dibuat gemas.

Setelahnya tak ada pembicaraan yang terdengar dari ketiganya, mereka masih sama-sama fokus pada urusan masing-masing. Seperti Aksa yang fokus menyetir, Kenan yang sedang memeriksa beberapa Email dan Kanaya yang tengah menghabiskan makanan pemberian Kenan.

***

setelah beberapa waktu berlalu, kini merka telah sampai.

Kanaya yang melihat bangunan megah di depanya merasa takjub, dulu ia memang pernah memasuki sebuah butik mewah tapi bangunan itu tak sebesar dan selengkap butik di hadapanya ini.

"Woww...Butik ini punya keluarga om " tanya Kanaya setelah melihat papan nama besar bertuliskan 'Alexander Boutique'

"Ya, butik ini milik ibuku" jawabnya dengan nada bangga pada kalimatnya.

"Ikut aku" ujarnya seraya menggenggam tangan Kanaya yang terlihat antusias berjalan mengikuti kemana Kenan membawanya dengan Aksa yang setia mengekor di belakang.

"Selamat datang tuan" seru serempak para Pegawai melihat putra bungsu pemilik butik berada ditempat mereka bekerja.

"Ada yang bisa kami bantu tuan muda" tanya Mrs. Lucy, seorang Desainer terkenal yang bekerja untuk keluarga Alexander.

Mrs. Lucy dulunya hanya seorang anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan terpencil diluar kota. Lalu saat nyonya besar yang tak lain adalah ibu Kenan berkunjung ke sana, dirinya langsung memutuskan untuk merawat Lucy kecil yang saat itu masih berumur 7 tahun, nyonya Anggel menyekolahkan Lucy hingga meraih cita-citanya menjadi seorang desainer, dan terbukti sekarang Lucy sudah sukses bahkan menjadi salah satu Desainer terkenal dunia.

Tapi meskipun begitu Mrs. Lucy bukan seseorang yang seperti kacang lupa kulitnya, sedari awal ia sudah berjanji akan mengabdikan sisa hidupnya untuk keluarga Alexander dan disini lah dia sekarang, membantu salah satu usaha keluarga tersebut dengan menjadi Desainer dan Meneger pengelola.

"Aunty tolong carikan dress pesta yang akan dikenakan oleh kekasihku nanti malam" ujar Kenan menunjuk Kanaya yang sedang tersenyum manis seraya melihat-lihat sekeliling ruangan.

Para pegawai yang mendegarnya pun tersenyum antusias, mereka senang akhirnya tuan muda mereka sudah memiliki kekasih.

Tak terkecuali Mrs.Lucy, ia pun sangat senang melihat Kenan yang sudah dari kecil ia jaga memiliki tambahan hati, Lucy bisa melihat jika kekasih Kenan adalah seorang gadis muda, dan sangat cantik apalagi dengan bentuk tubuhnya yang pastinya jadi idaman banyak wanita bahkan jadi incaran banyak pria, maka bisa di pastikan Kenan yang beruntung memiliki Kanaya.

"Baik tuan muda, mari nona" ujar Mrs.Lucy mempersilahkan Kanaya berjalan di sampingnya.

"Ikuti mereka" titah Kenan yang di angguki Kanaya.

Setelah mengikuti para pegawai yang entah membawanya kemana, kini Kanaya sudah berada di depan puluhan ah!! tidak...tapi ratusan gaun pesta dengan berbagai jenis bahan, warna, dan juga bentuk.

'Wah gila banyak banget' batinya kembali takjub mengagumi keindahan ratusan pakaian di hadapannya.

"Tuan Kenan tidak pernah berpacaran, bahkan beliau juga tidak pernah membawa seorang gadis kemari, jadi nona muda mohon bantuannya" ujar seorang pegawai sedikit membungkuk pada Kanaya.

Kanaya yang mendapat perlakuan seperti itu pun dibuat kikuk seketika 'Anjir apa-apaan nih' batinya merasa tak enak melihat mereka membungkukan padanya.

"K-kalian tidak perlu sampai begitu, aku hanya kekasihnya saja bahkan belum menjadi istrinya jadi panggil aku dengan nama saja " jawabnya gugup

"Ma'af nona, tapi kami akan tetap memanggil anda dengan sebutan itu, karena memang sudah aturan keluarga untuk siapapun orang yang menjadi kekasih atau teman dari salah satu anggota keluarga Alexander maka kami harus tetap menghormati nya" jelas Lucy pada Kanaya.

Lucy mengatakan yang sebenarnya, karena sejak kecil ia sudah mempelajari tata krama keluarga Alexander, maka ia mengerti bagaimana harus bersikap dan memperlakukan keluarga maupun orang terdekat mereka.

'Daebak..udah kaya putri kerajaan aja gue' batinya terkikik geli.

Disisi lain para pegawai yang melihat reaksi Kanaya tersenyum geli.

"Tenang saja nona, kami disini akan membantu nona memilihkan pakaian yang akan membuat tuan muda semakin mencintai anda" ujar Nita salah satu pegawai berhasil menggoda Kanaya dan membuat pipi nya bersemu merah.

"Baiklah..aku serahkan semuanya pada kalian, mohon bantuannya" ucap Kanaya seraya membungkukan badanya, Lucy yang melihat sikap rendah hati dan attitude Kanaya merasa bangga, ia senang tuan mudanya bisa menemukan seseorang yang mungkin akan membawanya ke jalan yang lebih baik.

"Baiklah dengar semuanya!! mari kita mulai dengan membawakan beberapa dress terbaru dan jangan lupakan juga aksesoris dan perlengkapan lainya" seru Mrs. Lucy yang di angguki semangat para pegawai.

Kanaya yang melihatnya pun ikut tersenyum, ia merasa mereka memperlakukan nya dengan sangat baik.

Setelah lama mencoba berbagai jenis pakaian, kini pilihan Kanaya jatuh pada dress hitam panjang dengan model sabrina membuat pundaknya terlihat indah dan jangan lupakan dress tersebut juga membuat lekuk tubuh Kanaya terlihat semakin sexy dan menawan.

"Wah..nona memang pasangan yang sempurna untuk tuan Kenan" ujar Rita, Asisten dari Mrs.Lucy

"Ya benar, bahkan Non Kanaya belum mengenakan make up tapi sudah terlihat sangat cantik, sangat cocok bersanding dengan tuan Kenan yang tampan" saut yang lainya.

"Terimakasih semuanya" ujarnya tersenyum senang.

'Muka gue emang cantik, tapi ada uang buat muka gue lebih cantik' batinya tertawa geli.