Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima Belas
Pukul sebelas siang hari ini cuacanya begitu cerah membuat siapa saja senang. Seperti Kaluna yang sekarang tengah bersiap untuk menjemput Athan di sekolah presschool nya. Ia memakai pakaian yang cukup sederhana.
Kaluna memandang dirinya di cermin dan memperbaiki rambutnya yang sedikit kusut. Ia tersenyum dan merasa puas dengan penampilannya. Setelah itu, ia berjalan menuju gerbang untuk berangkat bersama supir. Cuaca yang cerah membuatnya merasa semangat dan bahagia, ia tidak sabar untuk menjemput Athan dan mendengar cerita tentang hari ini di sekolah presschoolnya.
Saat tiba di gerbang, supir sudah menunggu dengan mobil yang sudah siap untuk berangkat. Kaluna tersenyum dan mengucapkan salam kepada supir, lalu masuk ke dalam mobil. Supir pun memulai mesin mobil dan mereka berangkat menuju sekolah presschool Athan. Selama perjalanan, Kaluna tidak sabar untuk bertemu dengan Athan dan mendengar cerita tentang hari ini. Ia memandang ke luar jendela, menikmati pemandangan kota yang cerah dan indah.
Setelah beberapa saat, mobil akhirnya tiba di depan sekolah presschool Athan. Kaluna tersenyum dan merasa senang karena sudah tiba di tujuan. Ia membuka pintu mobil dan keluar, lalu berjalan menuju pintu masuk sekolah. Saat tiba di dalam, ia melihat Athan sedang bermain dengan teman-temannya. Athan masih belum pulang sekolah, ia memutuskan untuk menunggunya dan bergabung bersama ibu-ibu yang lain.
"Mbak nya siapa?" Tanya seorang ibu muda pada Kaluna.
"Jemput Athan mbak," jawab Kaluna seadanya.
"Lo mbak ibu nya Athan," tanya ibu muda tadi.
"Bukan mbak, saya pembantu nya yang lagi gantiin susnya Athan yang lagi pulang kampung," jawab Kaluna dengan senyuman di wajahnya walaupun hatinya perih.
"Kirain saya ibu nya Athan, soalnya agak mirip," kata ibu muda tadi.
Kaluna tak menanggapinya lagi, ia hanya tersenyum sambil menunggu Athan pulang sekolah.
Kaluna memandang ke arah Athan yang masih bermain dengan teman-temannya, ia merasa sedikit sedih karena harus menyembunyikan identitasnya sebagai ibu kandung Athan. Tapi ia tidak ingin membuat Athan merasa tidak nyaman atau malu, jadi ia memutuskan untuk terus berpura-pura sebagai pembantu. Ia juga sudah berjanji pada Nathan tidak akan memberi tahu kepada siapapun
Setelah beberapa saat, Athan akhirnya selesai bermain dan berjalan menuju Kaluna dengan senyum yang lebar.
"Mbak!" teriak Athan dengan gembira. Kaluna tersenyum dan membuka pelukan untuk menyambut Athan.
"Hai, ganteng. Maaf ya mbak sedikit terlambat," kata Kaluna dengan nada yang lembut, sambil memeluk Athan erat.
Athan membalas pelukan Kaluna dan memandang wajahnya dengan mata yang bersinar. Kaluna merasa sedikit lega karena bisa bertemu dengan Athan dan melihatnya bahagia, meskipun harus menyembunyikan identitasnya sebagai ibu kandung. Ia berharap suatu hari nanti, ia bisa mengungkapkan kebenaran kepada Athan dan Nathan.
Kaluna melepaskan pelukan Athan dan memandang wajahnya dengan senyum.
"Sekarang, kita pulang ya, tadi mbak udah masakin kesukaan Athan," Athan mengangguk dengan antusias dan memegang tangan Kaluna.
"Iya, mbak! Aku lapar!" Kaluna tersenyum dan memimpin Athan keluar dari sekolah, siap untuk menghabiskan waktu bersama putranya yang tercinta.
Mereka berdua berjalan menuju mobil yang sudah menunggu di depan sekolah. Supir sudah siap untuk mengantar mereka pulang. Kaluna membantu Athan masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman.
Setelah Athan sudah terpasang sabuk pengamannya, Kaluna duduk di sebelahnya. Supir memulai mesin mobil dan mereka berangkat menuju rumah. Selama perjalanan, Athan bercerita tentang kegiatan hari ini di sekolah, dan Kaluna mendengarkan dengan saksama dan tersenyum.
Athan terus bercerita tentang teman-temannya, guru-gurunya, dan kegiatan yang dilakukannya di sekolah. Kaluna mendengarkan dengan penuh perhatian, tersenyum, dan sesekali mengajukan pertanyaan untuk memperdalam cerita Athan. Suasana di dalam mobil menjadi sangat hangat dan menyenangkan, dipenuhi dengan tawa dan cerita yang menyenangkan.
Mobil mereka akhirnya tiba di depan rumah.
"Kita sudah sampai, ganteng!" Kaluna tersenyum dan membantu Athan melepaskan sabuk pengamannya.
Athan langsung melompat keluar dari mobil dengan senyum yang lebar, dan Kaluna mengikuti di belakangnya. Athan berlari ketika akan masuk ke dalam rumah. Kaluna tersenyum dan mengikuti Athan, siap untuk menyajikan makan siang yang telah disiapkan untuknya.
Saat mereka telah memasuki rumah, Kaluna langsung membawa Athan ke kamarnya agar Athan ganti baju terlebih dahulu. Membantu Athan membersihkan diri setelah itu Kaluna langsung mengajak Athan menuju ke ruang makan. Disana telah di siapkan berbagai makanan.
Athan langsung berteriak dengan gembira saat melihat berbagai makanan yang telah disiapkan oleh Kaluna.
"Mbak, aku lapar sekali!" kata Athan sambil melompat ke arah meja makan.
Kaluna tersenyum dan mempersiapkan tempat duduk untuk Athan.
"Ayo ganteng makan dulu," Kaluna membantu Athan duduk dan memulai makan siang bersama.
Mereka berdua menikmati makan siang bersama dengan suasana yang hangat dan menyenangkan. Setelah selesai makan, Kaluna membantu Athan membersihkan diri dan kemudian mereka berdua duduk di ruang tamu untuk beristirahat sejenak.
Saat di ruang tamu, Athan duduk dengan nyaman sambil menonton kartun kesayangannya. Kaluna tersenyum memandang Athan, ia merasa bahagia dan menyenangkan bisa menghabiskan waktu dengan anaknya.
Kaluna duduk di sebelah Athan menikmati suasana yang hangat dan menyenangkan. Ia memandang wajah Athan yang tersenyum menonton kartun, dan merasa hatinya dipenuhi dengan kasih sayang dan kebahagiaan.
Suasana di ruang tamu menjadi sangat nyaman dan hangat, dipenuhi dengan tawa dan senyum Athan yang menonton kartun. Kaluna merasa bahagia dan puas bisa menghabiskan waktu bersama putranya, dan merasa bahwa ini adalah momen yang sangat berharga bagi mereka berdua.
"Sudah ya ganteng menonton nya, sekarang waktunya tidur siang," kata Kaluna sambil mematikan televisinya.
Melihat anak nya uang akan segera menangis langsung saja Kaluna menggendong anaknya menuju kamar.
Saat menggendong Athan, Kaluna memeluknya erat dan berusaha menenangkannya. Ia berbicara dengan suara yang lembut dan menenangkan.
"Athan, sayang, mbak ada di sini. Jangan menangis, ya." Kaluna membawa Athan ke kamarnya dan meletakkannya di tempat tidur, lalu menutupinya dengan selimut yang hangat. Ia duduk di sebelah Athan dan terus memeluknya, berusaha membuatnya merasa aman dan nyaman.
Athan perlahan-lahan mulai tenang dan berhenti menangis. Ia memandang Kaluna dengan mata yang masih basah, tapi sudah mulai tersenyum.
Hari ini adalah hari yang membuat Kaluna senang bisa berduaan untuk makan.
Setah anaknya tertidur, Kaluna langsung menuju ke dapur guna membereskan sisa makanan yang ada di meja tadi. Setelah selesai membereskan sisa makanan, Kaluna memutuskan untuk membersihkan rumah agar tetap rapi dan nyaman. Ia mulai menyapu lantai, membersihkan meja, dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Sambil melakukan pekerjaan rumah tangga, Kaluna tidak bisa tidak memikirkan tentang Athan dan betapa bahagianya ia bisa menghabiskan waktu bersama putranya yang tercinta.