NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Boy

Sigma Love Story : The Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Preman
Popularitas:148.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Axel Rio terjebak bertahun-tahun dalam kesalahan masa lalunya. Ia terlibat dalam penghilangan nyawa sekeluarga. Fatal! Mau-maunya dia diajak bertindak kriminal atas iming-iming uang.
Karena merasa bersalah akhirnya ia membesarkan anak perempuan si korban, yang ia akui sebagai 'adiknya', bernama Hani. Tapi bayangan akan wajah si ibu Hani terus menghantuinya. Sampai beranjak dewasa ia menghindari wanita yang kira-kira mirip dengan ibu Hani. Semakin Hani dewasa, semakin mirip dengan ibunya, semakin besar rasa bersalah Axel.
Axel merasa sakit hati saat Hani dilamar oleh pria mapan yang lebih bertanggung jawab daripada dirinya. Tapi ia harus move on.
Namun sial sekali... Axel bertemu dengan seorang wanita, bernama Himawari. Hima bahkan lebih mirip dengan ibu Hani, yang mana ternyata adalah kakak perempuannya. Hima sengaja datang menemui Axel untuk menuntut balas kematian kakaknya. Di lain pihak, Axel malah merasakan gejolak berbeda saat melihat Hima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Escape From Crime Scene

Aku tersenyum, kuusahakan semanis mungkin. Sifatku yang ini memang sering salah diartikan oleh orang lain, Sikap ramahku yang mengundang salah paham. Tapi kalau yang benar-benar mengenalku, pasti tahu kalau aku lebih sering tersenyum untuk menyembunyikan kebencianku. Semakin lebar senyumku, semakin keluar jiwa psikopatku.

Tapi percayalah aku tersenyum bukan tanpa sebab. Aku memang ingin memancing kebusukan Tante Mira.

“Ya ampun anak suamiku...” desis Tante Mira sambil mendekatiku. Ia meletakkan tangannya di pipiku, “Kamu manis sekali ya.”

“Makasih, Tante.” Aku menepis tangannya. “Berkat DNA ibuku.” Ini sepenuhnya sindiran, untuk mengingatkannya, kalau dibandingkan ibuku, Tante Mira tidak terlalu cantik. Levelnya jauh.

“Kamu pasti kesepian ya setelah ibumu nggak ada. Mau aku peluk?” tanyanya.

“Nggak usah, nanti pacarku marah. Dia bisa mendeteksi parfum cewek lain.” Ujarku sambil mengambil mangkuk dari kabinet di atas.

“Aku kan juga ibu kamu, Axel. Masa kamu bandingin sama pacar sih? Nakal banget kamu...”

“Justru pacarku suka marah kalau aku mendekati cewek karaoke, dari parfumnya ketahuan murahan.” Aku sengaja terkekeh mengejeknya. “Penghinaan untuknya.”

Untung saja Tante Mira mengerti artinya, kalau dia sedang kurendahkan.

Lagian, aku nggak punya pacar.

Belum ada perempuan yang menarik di mataku.

Lebih menarik BMW F 700GS ku, motor sport bergaya trail yang dudukan belakangnya kumodif biar nggak ada cewek yang bisa numpang.

Aku sedang mencari wanita yang se-seksi 700GSku. Yang bisa kutunggangi kapanku aku mau, tapi nggak bawel dan berisik. Dengan kecepatannya yang tanpa suara bisa melalui medan-medan sulit dalam suka dan duka. Plusnya, nggak gampang sakit, minusnya, biaya perawatannya menguras kantong. Aku beli ini dapat diskon, dari 500juta jadi 465juta saja. Murah kan?

Kalau diibaratkan motor, Tante Mira ini bagaikan... NMax kali ya? Pan tatnya gede, dadanya gede, tapi nggak berguna di jalanan metropolitan. Susah nyalipnya nggak bisa ngebut.

“Axel, akui saja, kamu butuh aku. Nanti aku janji kalau kamu mau menerimaku, aku akan buat bapak kamu membuatkan Greencard juga untukmu. Karena rencananya dia akan meninggalkanmu di sini.”

Oke, aku sudah tahu rencana bapakku selanjutnya. Dia akan meninggalkanku di sini. Aku sih terima-terima saja, lagipula untuk apa tinggal di negara orang lain? Untuk dibuat bunuh diri seperti ibuku juga?  Siap-siap saja bernasib sama.

“Makasih Tante, aku berencana akan kuliah di sini, mengharumkan nama bangsa.” Sahutku sambil meletakkan semangkuk sup buntut di meja. “Tante mau sup? Masih banyak nih  sisanya.” Iseng saja kutawari dia, mumpung kamera masih merekam.

“Aku sih lapar, tapi bukan mau sup.” Dia menghampiri meja, dan dengan lancangnya duduk di atas pangkuanku. Hidungku sampai menyentuh puncak dadanya.

Dan dia menggoyang-goyangkan pinggulnya, sampai ‘adekku’ tegang sendiri.

“Uuuuh, kamu udah keras nih, sayang. Ya ampun ukurannyaaa...” dia kepanasan sendiri. Gelisah di atas pangkuanku. Padahal aku sebenarnya masih kalem-kalem saja. Lebih ke jijik sih sebenarnya.

Dan saat ia menunduk untuk menciumku.

Aku pun berdiri.

Dan dia terpental jatuh ke lantai.

“Sori Tante... sambelnya di ujung meja sana.” Aku pun meraih mangkok, menyambar botol sambal, dan masuk kamarku dengan langkah agak cepat sampai kuah supku tumpah-tumpah ke lantai.

Merinding ih.

**

Semakin hari dia semakin kurang ajar.

Seperti, saat makan bersama bapakku, kakinya terangkat dan membelai alat vitalku di bawah meja. Aku pura-pura kaget dan kubilang kalau ada semut menggigit kakiku saat bapak bertanya.

Juga, kalau aku sibuk dengan motorku, ia masuk garasi dalam keadaan sepenuhnya tanpa busana. Sampai aku siram oli dan dia lari ke kamar mandi dengan panik. Duh kenapa Oli ya, bukan air aki aja.

Dan malam itu sepulangnya aku dari latihan Muay Thai, agak telat pulang karena aku dalam persiapan mengikuti olimpiade, dan ternyata aku lupa mengunci pintu kamarku.

Pemandangan di depanku ini lumayan menggoda. Tante Mira sedang menggunakan alat getar di atas ranjangku, dalam keadaan tubuh terekspos sepenuhnya.

Dia menyeringai menggodaku sambil mende sah.

Aku langsung pura-pura muntah di toilet kamarku.

Akhirnya dia marah-marah.

Lalu sengaja kuomeli dia : “Tante, meong-nya dirawat dong! Kok bentuknya amburadul gitu? Kalah glowing sama anak Esema!”

Dia langsung kena mental.

Lari ke kamarnya sendiri sambil nangis.

Aku pun terkekeh geli sambil geleng-geleng kepala.

Gongnya adalah menjelang hari ulang tahunku, di bulan Oktober tahun itu.

Aku pulang dalam keadaan capek setelah berkeliling Jawa Barat dengan komunitas motorku. Temanku Irvin, mengajakku ke area puncak untuk ngopi dan nyewa cewek. Kuhabiskan beberapa ronde, lalu pulang di hari yang sama.

Jadi, aku pulang jam 2 pagi.

Rumah kosong. Dalam keadaan gelap.

Perabotan berantakan

Kupanggil-panggil ART-ku, tak ada jawaban.

Kosong, suaraku bergema.

Mataku menangkap sesuatu yang berwarna terang, dengan tulisan ibuku tertoreh di post it itu, ditempel ke pintu kulkas.

“Maaf, Axel. Maaf...” begitu tulisannya.

Kurasakan duniaku runtuh.

Post it ini adalah kertas yang sama, yang ada di pinggir jembatan Golden Gate, barang bukti milik kepolisian USA atas kasus bunuh diri ibuku. Post it ini diduga ditulis ibuku ditujukan untuk diriku, anak kandungnya satu-satunya. Entah dia meminta maaf untuk apa, tapi aku meragukan keaslian tulisan ini walau pun memang mirip.

Bagaimana caranya kertas ini bisa tertempel di pintu kulkasku? Bukankah seharusnya benda ini ada di Kantor Polisi?

Kalau kuperkirakan,

Dengan adanya Post it ini sudah pasti bukan rampok biasa. Pasti sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ilegal bapakku.

Apakah aksi bapakku sudah ketahuan? Lalu ia segera kabur ke Amiriki tanpa diriku karena aku nggak pulang-pulang? Masa dia tak sempat menghubungiku? Aku ini anaknya loh, masa Tante Mira lebih penting daripada aku?

Tapi, Entah apa yang bapakku lakukan sudah pasti bukan hal baik kan?

Lalu kuperiksa perabotan, semua barang haram masih ada di dalam rumah walau pun kondisinya berantakan, tapi mereka tersembunyi dilapisi furniture biasa. Lihat saja batu bata pengganjal pintu bahkan masih tergeletak di depan pintu.

Aku akhirnya ke kamar ART-ku. Mau bertanya, bapakku titip pesan tidak padaku sebelum dia pergi?

Dan jantungku hampir copot saat aku melihat..

Mayat...

Banyak jasad tanpa nyawa.

Bersimbah darah bergelimpangan.

Di rumah tambahan yang ditinggali para ART kami.

Pikiranku langsung tertuju ke satu hal penting.

Para ARTku ini, tentu tahu dan kenal semua tamu yang datang ke rumah bapakku.

Seperti halnya aku.

Itu berarti...

Entahlah aku tak sanggup berpikir, tapi instingku mengatakan aku harus lari dari sana.

Aku pun membawa barang seadanya, pergi secepat kilat dengan motor besarku sambil berpikir harus kemana.

Berikutnya yang terjadi, seperti yang ku kisahkan di Alpha Love Story kepada Devon dan Kayla.

Kukutip kata-kataku di bab selanjutnya biar kalian pembaca tidak repot buka-buka bab lagi.

Yang sudah baca, skip aja, lanjut ke bab berikutnya.

1
Eni Istiarsi
kira2 ini ya,kira2 aja,ada nggak di rl perusahaan sejenis Prabasampurna ini.dimana mereka merekrut orang2 berkasus berat dan berlumur"dosa"yang pantas diberi kesempatan kedua pada mereka ...atau jangan2 emang ini spill dari Mba othor kalo emang itu ada 🤭
Eni Istiarsi
setuju.tapi mungkin ini hanya berlaku bagi mereka yang legowo mengakui kesalahan mereka dan menjadikannya sebagai pelajaran dalam hidupnya
S𝟎➜ѵїёяяа
Orchid sama dense org Madura ya
baru sadar
tari Muang sangkal klo dibahasa Indonesia kan tari buang sial
S𝟎➜ѵїёяяа
pantes aja boss nya muthilashi , GK mau kasian aku sama pelaku pedofil . karena dampaknya bukan lagi dilecehkan , mentalnya kena belum lagi trauma seumur hidup... bukan cuma merusak seorg anak bisa saja si penjahat itu membentuk penjahat yg baru
nauzubillah
Eni Istiarsi
biarkan aja mas Sutejo... sing penting ora nular ng awakmu 😂
Eni Istiarsi
oalaaah iki jian "couple "yang bener2 punya chemistry luar dalam ini 🤣🤣🤣
S𝟎➜ѵїёяяа
jarvas punya nya Gerald bagaswirya
D_wiwied
they're own their creepy stories
S𝟎➜ѵїёяяа
makanya org yg baru merintis manjat ke atas susah ya... emang pengalaman yg bedain pengusaha lama sama yg merintis.
Nurlela Nurlela
Devon atau Jackson?
🙃😉
tidak bisa berkata kata /Ok//Good//Good//Good//Good//Good/
Naraya
serem-serem yah ternyata background nya
Naraya
edaan
🙃😉
trus sound nya dari KC.ijo di simpen d tampah sambil d goyang²🙃
berasa nonton anuuu

ehhh Kuningan nya yg mana Thor 🤗🙃
Naraya
pantesan
Mei Suryawati
semua orang pny crita nya masing-masing ,,, masa kelam yg di lalui ,,, tanpa tau apa & kenapa itu terjadi,,, MK nya jika ada orang yang berubah lebih baik ,, jgn suka menghakimi,,, qta gak tau apa aza yg udah mreka alami,,,
keep strong for your self,,, don't do for the other,,, 💫
Mei Suryawati: dr novel2 yg madam tulis,, aku bisa sisi lain kehidupan tanpa perlu keluar rumah,,,
semangat,, madam .. ♥️
Angspoer: waah... bagus banget kata2nya jeng. iyaaa diri sendiri dulu baru org lain
total 2 replies
mbog ma
emang seromantis itu mereka...
honey jangan cemburu yaaq
Mei Suryawati
bahasa batin nya bikin speechless,,, orang lain mikir nya yg aneh2,, ha ha ha.
mbog ma
🤣🤣🤣🤣🤣
Baper kusut
Mikerne perputaran duet sing d ke-i mas bojo we mumet🤭 kudu cukup sak Minggu... akuntan paling handal Ki emak².... lak d tawani konco tas anyar ngomong ora ndue duet. tapi giliran anak njalok perlengkapan sekolah komplit sat set langsung ready🤣🤣🤣
Angspoer: yess, kita masih bisa masak untuk seharian dengan 10rb, pokoknya bumbu dapur dilengkapi awal bulan, gas penuh. dahlah.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!