Bulan

Mereka pun duduk di meja VVIP, kasih melirik biru "kak" panggil biru, biru pun menoleh "kenapa? Kamu gak suka tempat duduk nya? Mau pindah ke VVVIP?" Tanya biru, "enggak" kasih menggeleng, "terus?" Tanya biru bingung, "VVIP pasti mahal banget, kakak seharusnya pesen tempat biasa aja, kalo cuma buat makan doang ini mah kemahalan" ucap kasih, biru terdiam sejenak, mungkin kasih tak terbiasa kehidupan orang kaya yah? Pikir biru, tak tau saja biru... Mungkin kasih terlihat seperti orang biasa yang tidak kaya, tapi sebenarnya jika keluarga kasih mau, membeli kota ini pun bisa....

"Yaudah, kan biar gak ada yang ganggu kan?" Ucap biru, "kamu gapapa kan? Tanya biru memastikan, "enggak papa, cuma lain kali kalo ngajak makan sama aku, biasa-biasa aja ya.... Gausah mahal atau mewah-mewah, nanti keliatan mencolok, dan bisa jadi inceran penjahat" jawab kasih, biru kagum.... Ternyata gadis ini sebijak itu, ia tak salah pilih gadis untuk di cintai ternyata ....pikir biru dalam hati nya.

Kemudian mereka pun mulai makan.....

"Gimana, enak gak makanan nya?" Tanya biru, "enak lah, kan harga nya mahal" jawab kasih, "enak karena mahal atau enak karena rasa?" Tanya biru lagi, "enak karena mahal" jawab kasih, "berarti kalo harga nya murah gak enak?" Tanya biru, kasih mengangguk "mendingan jualan abang-abang kaki lima" ujar kasih nyengir....

Biru menggeleng "bukan nya gak sehat ya? Kan pinggir jalan" ucap biru, "hushhh, meskipun di pinggir jalan, bukan berarti gak sehat atau gak bersih, bukti nya kalo emang itu makanan gak sehat atau gak bersih mungkin gw udah mati kali" ucap kasih kesal..... Biru nampak kesal, kasih bilang apa tadi? Gw? Yang bener aja...

Kemudian makan malam mereka pun berlanjut dengan ada nya keheningan sejak perdebatan makanan tadi, jalan pikiran biru dan kasih jelas berbeda. Biru yang lahir dari keluarga kaya dan di besar kan dengan segala fasilitas dan kemewahan, sedangkan kasih yang juga lahir dari anak keluarga kaya, tapi di besarkan dengan didikan dan gaya hidup yang hemat layak nya orang biasa. Jadi kasih tak terlalu mempermasalah kan jika hal itu murah, tapi jika mahal, ia akan ngoceh dan bilang itu pemborosan.

Setelah selesai makan.....

"Yuk pulang" ajak biru, kasih hanya mengangguk saja. Di dalam mobil saat perjalanan juga masih sama, hingga lampu merah...... "Kau marah?" Tanya biru lembut, "gak" jawab kasih ketus, "maaf ya?" Ucapan biru kini mampu membuat kasih melirik, "kenapa?" Tanya kasih, "karena perdebatan tadi" jawab biru, "sudah lah, kehidupan kita ini berbeda, kau yang penuh dengan kemewahan mu, berbeda dengan ku, ku rasa kita tak cocok berteman" ucap kasih menunduk, jujur.... Kasih mengatakan itu hati nya sangat sakit, "kasih, mungkin pemikiran kita berbeda, tapi kau tau? Dua orang yang bersama itu harus melengkapi, begitu juga kita..." Ucap biru, "hah? Maksudmu?" Tanya kasih bingung.... "Aku.... Mungkin kita baru dua kali bertemu, namun asal kau tau, aku sudah sangat menyukai mu dari awal bertemu.... Dan aku harap kita lebih dari teman, bukan juga sebagai teman misi.... Mau kah kau jadi pacar ku? Aku tau cara ku ini tak romantis, tapi momen ini berharga" ucap biru mengungkapkan.....

Kasih terdiam, mungkin ia kaget..... Hingga.... "Kau benar, setiap orang itu harus melengkapi satu sama lain. Dan cinta juga tak bisa kita suruh datang kapan, terkadang bisa begitu tiba-tiba..... Begitu pun yang kurasakan padamu pada awal bertemu, ku pikir perasaan ini terlalu cepat, tapi ternyata kau juga sama...." Ucap kasih, biru yang mendengar itu pun kaget.... Jadi... Dia di terima atau tidak? Pikir biru, namun kasih melanjutkan kata-kata nya "aku menerima cinta mu biru" jawab kasih tersenyum manis pada nya, kemudian biru pun menggenggam tangan kasih.... "Thanks you my girlfriend " ucap biru kemudian mengecup tangan kasih.

Romantis banget kan, baru jadian aja kayak gini.... Apa lagi udah jadian lama? Bikin baper Mulu pasti><