NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Sembilan Belas

Bab. 19

Di saat Arumi sedang duduk santai di ruangannya. Tiba-tiba datang seorang wanita kaya raya ke butik. Melihat itu, Munira segera datang melayani wanita itu.

"Halo bu, selamat sore. Ibu cari apa ya?" ujar Munira dengan sopan.

"Saya mau cari gaun yang paling bagus dan paling mahal di butik ini. Apakah ada? Saya dengar di butik ini barangnya bagus bagus dan elegan." jawab wanita itu.

"Ohh tentu ada bu, kalau untuk gaun mari ikut saya bu."

Wanita itupun mengikuti langkah Munira. Setiba di sana, Munira mulai mengeluarkan gaun gaun cantik dan bermerek.

Wanita itu tampak tertegun melihat semua gaun itu.

"Si-siapa yang merancang ini?" tanya wanita itu dengan terbata bata.

"Yang merancang desain gaun ini ada bos kami. Dia pemilik butik ini."

"Ohh, panggil dia ke sini. Saya ingin bertemu dengannya."

Tampak Munira bangkit dan meraih ponsel di atas meja itu, tak lama kemudian, Arumi oun datang ke sana.

"Apa ini tamu kita Munira?" tanya Arumi.

"Iya betul bu,"

Wanita itu berbalik badan begitu ia mendengar suara Arumi. Suara yang sangat familiar baginya.

"Ternyata kamu orangnya yang membuat desain ini semua?," tanya wanita itu.

"Iya, bu. Ibu mau gaun yang seperti apa? Biar saya bantu,"

Arumi mencoba se sopan mungkin terhadap pelanggannya yang datang. Karena, tidak sering Arumi bertemu langsung dengan pelanggan. Apalagi satu pelanggan ini terlihat sangat elit. Jika di pikirkan tidak mungkin orang seelit dia datang ke butik kecil miliknya.

"Iya, boleh. Coba kamu pakai gaun ini. Saya mau lihat apa ini pas ukuran badanmu?" ujar wanita itu mantap.

"Tapi kenapa bu?" tanya Arumi heran.

"Tidak apa-apa, ayo, coba kamu tes pakai baju ini."

Tanpa bertanya lagi, Arumi pun lantas ke ruang ganti dan memakai gaun yang di berikan oleh wanita itu.

Tak lama kemudian, Arumi keluar dengan begitu anggunnya. Mata wanita itu tak berkedip.

"Wahhh, gaun ini sangat pas dan sangat cocok di badan kamu." ujar wanita itu.

"Iya, baik bu. Apa saya boleh ganti balik gaun ini."

Setelah Arumi mengganti balik bajunya dan melipat kembali gaun yang tadi di kenakannya.

"Bungkus tiga gaun itu!" titah wanita itu dengan lantang dan mantap.

Lantas Arumi meminta bawahannya untuk membungkus gaun gaun yang di pilih itu. Arumi tampak sedang menemani wanita untuk sekilas mengobrol dengan nya. Sangat jelas terlihat antusias di wajah wanita itu.

"Halo permisi, bu. Ini pesanan ibu sudah di siapkan. Ibu mau bayar pakai apa?" ujar bawahan Arumi dengan sopan.

"Saya bayar pakai kartu saja ya."

Wanita itupun mengeluarkan kartu miliknya dan di berikan kepada bawahan itu.

"Baiklah, bu. Terimakasih banyak karena sudah berbelanja di butik kecil ini. Saya sungguh senang ada orang kawasan elit yang datang belanja di sini." ucap Arumi ketika wanita itu ingin pergi setelah menerima pesanannya.

"Seharusnya saya yang berterimakasih karena sudah di layani dengan baik. Saya sungguh senang bisa bertemu dan bicara langsung dengan kamu."

Wanita itu menyunggingkan senyum merekah di wajahnya.

Akhirnya mereka berpisah di sini. Setelah wanita itu pergi, barulah teringat Arumi ia lupa bertanya nama wanita itu. Sudah asyik mengobrol sampai lupa bertanya nama.

\*\*\*

Arumi pulang ke rumah setelah toko di tutup baik-baik. Para karyawan pun sudah pada istirahat. Sering Arumi memilih tidur di rumah, selain itu, supaya bibinya tidak sendirian di rumah.

Keesokan paginya, Arumi selama ini tidak susah lagi bangun pagi. Ia langsung bangun dan ikut sarapan bersama bibinya.

"Selamat pagi, Arumi. Ehh ada sesuatu di meja mu." Sapa Santi begitu Arumi tiba di kantor.

"Pagi, sesuatu? Apa itu?" tanya Arumi merasa heran.

"Tidak tau, coba kamu cek sendiri." jawab Santi dengan menggeleng.

Arumi melangkah masuk ke dalam ruangannya. Benar yang di katakan Santi. Ada sesuatu barang du atas mejanya. Arumi duduk di kursinya. Ia menatap lekat barang itu.

Karena penasaran, Arumi membuka bungkusan itu dengan teliti. Hmm seperti biasa, ada makanan di dalamnya.

"Hmmm.. Pasti dari pak Alex. Kebiasaan dia berikan makanan pagi hari. Tapi, aku sudah sarapan tadi sama bibi." gumam Arumi.

Tak lama kemudian, datang chat dari pak Alex.

"Ar, kamu sudah melihat makanan itu? Kenapa nggak di makan? Kok makanan di liatin doang," pesan itu.

"Aku sudah sarapan tadi bersama bibi, perutku tidak memungkinkan untuk makan lagi. Apa kamu sudah sarapan?" balas Arumi.

"Aku juga sudah sarapan, ya sudah simpan saja untuk nanti siang. Tinggal panasin aja pakai microwave itu." balas pak Alex lagi.

"Hhmm iya, baiklah."

"Ar, ada sesuatu lagi di sana. Kamu tidak membukanya?" pesan datang lagi.

Arumi menelisik heran. Ada sesuatu lagi? Apa itu? Arumi memegang tas di samping makanan tersebut. Ia membukanya pelan.

Mata Arumi terkejut melihat gaun indah di dalamnya. Arumi mengambil gaun itu. Ia menelisik.

"Kok, gaun ini persis yang di toko yang di beli wanita tua itu kemaren? Bagaimana bisa di sini?" gumam Arumi.

Ia heran, akan tetapi ia menepis semua rasa itu. Ia hanya berfikir positif saja. Mungkin saja dari toko lain yang juga meracik gaun yang sama.

"Ini gaun, untuk apa gaun ini?" balas Arumi kemudian.

"Untukmu. Nanti malam aku mengundang mu ke rumahku. Kamu pakai gaun itu ya, nanti malam aku jemput kamu. Jangan lupa ya?" balas pesan lagi.

"Nanti malam? Kenapa mendadak begitu? Dan kenapa harus pakai gaun itu?" balas Arumi dengan berbagai pertanyaan.

"Cerewet. Kamu ikut saja. Pakai saja gaun itu nanti malam, oke."

"Acara apa sih? Kenapa harus pakai gaun segala."

Arumi tetap masih penasaran karena pak Alex tak memberitahu nya juga. Ada apa ya?

Arumi menepis semua itu, ia mencoba fokus dan tenang. Ia menyimpan makanan dan gaun itu. Ia meraih laptop dan berusaha fokus untuk bekerja.

Tanpa terasa, jam makan siang tiba. Arumi menelisik ke semua arah. Aneh, Mika tidak datang. Kemana dia hari ini? Gumam Arumi.

"Kenapa sih, Ar?" tanya Santi yang tiba-tiba datang.

"Aku lihat Mika. Dia tidak datang ya? Tumben. Biasanya selalu kasih kabar." jawab Arumi dengan raut wajah murung.

"Mungkin ada hal penting. Mungkin juga lupa kasih kabar." jawab Santi enteng sembari keluar hendak menuju kantin.

Arumi kembali ke ruangannya. Ia meraih makanan itu dan memanas kan makanan itu.

"Siang, Ar." sapa pak Alex yang tiba saja masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ehh kamu. Sudah makan siang belum? Makan bareng yuk." jawab Arumi.

Pak Alex mengiyakan saja. Arumi menata piring juga nasi beserta lauk pauk nya di atas meja. Mereka pun makan bersama. Di saat makan, pak Alex menatap Arumi dalam dalam.

"Kenapa kamu melamun?" tanyanya.

"Kenapa Mika tidak datang? Biasanya dia selalu kasih kabar. Ini aneh. Perasaan ku tidak enak." jawab Arumi lesu.

"Baiklah. Kamu makan saja dulu. Setelah ini kita pergi cari ke rumahnya."

Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Mika. Hanya buruh beberapa puluh menit saja untuk menuju rumah Mika.

Aneh. Rumah itu kosong. Hanya ada keretanya saja di sana.

"Tidak biasanya Mika meninggalkan keretanya du sini tanpa orangnya." ucap Arumi.

Bersambung...

Yuk lanjut Bab 20...

Selamat membaca...

𝙼𝚊𝚊𝚏 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚠𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙱𝚊𝚋 𝚒𝚗𝚒 𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚗𝚜𝚙𝚒𝚛𝚊𝚜𝚒, 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝. 𝙸𝚗𝚜𝚢𝚊𝚊𝚕𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜 𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚐𝚛𝚎𝚐𝚎𝚝 𝚕𝚊𝚐𝚒.

𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑..

kepoin yuk cerita temanku..

1
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!