Lahir dalam keluarga yang miskin, Artian Morph harus menelan pahitnya hidup ketika orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri.
Pada saat dia berpikir bahwa dirinya sangat bahagia karena pacarnya berada di sisinya, semuanya hancur setelah dia mengerahkan sisa tabungan yang orang tuanya tinggalkan untuknya.
Ketika kehidupannya terjerumus dalam neraka kesedihan, orang orang mulai mencemoohnya, diperlakukan dengan kasar tanpa ada satupun yang menolongnya.
"Ahaha, apakah kematian benar benar sangat merindukanku?"
Ketika dia menyerah pada hidupnya, berniat untuk melompat dan bunuh diri dari sebuah jembatan yang sepi.
Suara yang tak manusiawi layaknya suara dari kecerdasan buatan terdengar di udara yang kosong.
«Sistem Di Aktifkan»
Roda takdir kini kembali berputar, mereka yang diatas harus segera terjatuh dan yang dibawah akan mulai merangkak untuk mendapatkan posisi yang diatas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19: Kencan
Beberapa hari telah berlalu saat pertemuan antara Artian dengan Alexander di jalanan wilayah elit. Dalam waktu itu juga, undangan dari pihak Empyrean Plaza mengatakan bahwa dia hanya harus hadir dalam waktu yang ditentukan.
Waktu tersebut, masih tersisa dua hari lagi sebelum akhirnya dimulai. Saat ini, Artian memiliki hal lain yang harus dia lakukan.
Berdiri di depan sebuah taman yang indah, matahari tepat berada di atasnya, memberikan rasa panas yang menyengat. Di beberapa bagian, beberapa warga terlihat bersenang-senang dengan cara mereka masing masing.
Artian sedang tidak berada di dalam wilayah kawasan elit, melainkan berada di sebuah taman umum yang penuh dengan pasangan.
Lalu apa yang Artian lakukan sekarang?
Dia tampil dengan penampilan yang luar biasa, memperlihatkan selera fashionnya yang mewah dan elegan ditambahkan dengan wajahnya yang rupawan dan tubuh yang sempurna.
Pesonanya begitu memikat hingga banyak orang orang menatapnya dengan wajah yang jatuh cinta. Untuk beberapa kali, Artian mendapatkan dirinya digosipkan tentang sesuatu yang tentu saja dia tidak dengar, dia hanya bisa mendengar mereka berbisik dengan samar.
Yah bukan berarti dia peduli.
Tidak lama Artian menunggu, seorang gadis cantik yang memikat seluruh pria di taman itu kemudian tiba, sosoknya nampak begitu indah dan mempesona dengan tubuh yang ramping dan terlatih.
Tentu saja dia adalah Sena Gricell.
“Maaf, apa aku membuatmu menunggu lama?“
Mengabaikan tatapan para pria yang menatapnya dengan itu, Artian hanya tersenyum dengan santai.
“Tidak, aku juga tiba belum lama ini.“
Apa yang ingin mereka lakukan saat ini adalah untuk menipu pandangan dari keluarga Mavis dan membuat keluarga Sena Gricell memiliki alasan untuk menolak keluarga tersebut.
Sejujurnya, Artian bisa menyelesaikan masalah ini dengan solusi yang lebih baik, namun, sistem mengatakan untuk menuruti perintah Sena, bukan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Pada akhirnya, Artian menyetujui rencana dari Sena yang ingin membuat dirinya dan gadis itu terlihat seperti seorang kekasih.
Yah, tentu saja mereka harus menjadi pacar palsu.
Lalu, daripada kencan di tempat seperti kawasan elit yang hanya menyebarkan berita untuk orang orang elit seperti mereka, Artian dan Sena lebih memilih menyebarkan rumor melalui wilayah yang publik dan dihuni oleh elit maupun warga biasa.
Sena saat ini menggunakan riasan yang halus hingga kecantikannya menjadi jauh lebih menonjol, wajahnya yang cantik menatap lurus kearah Artian.
“Kalau begitu, sesuai rencana, kita akan mulai berkencan bukan?“
Artian menganggukkan kepalanya, menatap ke sekitarnya dengan tenang lalu kembali menatap ke arah Sena.
“Tentu, apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi?“
Sebagai seorang yang telah memiliki pengalaman dalam hubungan romansa, Artian tau dengan apa yang harus dia lakukan untuk berkencan dengan baik.
Pertama-tama adalah, membuat gadis itu senang dengan membiarkan mereka memilih apa yang sesuai dengan keinginan mereka.
Saat itu Sena terlihat tiba tiba berpikir dengan wajah yang berkerut, itu juga terlihat lucu. Setelah beberapa saat, dia tersenyum dan menatap Artian.
“Kalau begitu, aku punya tempat yang ingin aku kunjungi.“
Artian menaikkan satu alisnya.
“Dan tempat itu..?“
Sena tersenyum dengan lebar, kemudian berbicara dengan nada yang semangat.
“Bagaimana dengan sebuah taman bermain? Jujur saja, karena jarang keluar, aku jadi tidak pernah sekalipun ke tempat seperti itu. Jadi kupikir sekarang adalah kesempatan yang bagus bukan?“
Karena statusnya yang tinggi, Sena selalu ditahan oleh keluarganya, bukan karena alasan apa, hanya saja, karena statusnya dan penampilannya yang terlalu luar biasa, dia akan mudah menjadi target sasaran oleh banyak orang. Berbagai masalah bisa terjadi jika dia pergi ke suatu tempat yang berada di luar jangkauan keluarganya.
Karena itulah Sena yang pada dasarnya adalah seorang gadis yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sangat penasaran dengan bagaimana taman bermain itu.
Di kawasan elit, dia bahkan mulai menuju ke gym dan berolahraga hanya karena dia penasaran dengan sensasi dari kegiatan tersebut.
Intinya, dia akan selalu menjadi gadis yang sangat penasaran dengan apa yang dia tidak ketahui.
Artian menatapnya sejenak, agak bingung dengan apa yang Sena katakan.
'Apa itu cukup?'
Artian tidak mengerti.
Dia, yang dulu sering berkencan dengan Lina, dia mempelajari banyak hal tentang wanita yang dimana, para wanita akan senang memulai kencan mereka dengan membeli banyak barang dari sebuah toko atau mall.
Bersenang-senang di taman ataupun taman bermain bukanlah hal yang pernah Artian lakukan dengan pacarnya.
Sena yang berasal dari kalangan elit, hanya pergi ke taman bermain apakah benar benar cukup memuaskan baginya?
Artian tidak mengerti, namun dia menganggukkan kepalanya dengan senyuman diwajahnya.
“Kenapa tidak? Ayo pergi.“
Artian memberikan tangannya yang segera di raih oleh Sena. Karena hubungan palsu mereka, sentuhan yang ringan diperlukan untuk memperkuat rumor tentang keduanya.
Meski Artian mungkin tidak dikenali, Sena sendiri memiliki banyak orang yang mengenalnya karena keluarganya yang berasal dari salah satu kalangan elit.
Tangan Sena begitu lembut dan mulus, Artian bisa merasakannya, hangatnya tangan Sena yang tenggelam karena genggamannya.
Berusaha mempertahankan wajahnya yang santai, Artian tersenyum dan mulai berjalan ketika Sena mengikuti.
Setelah beberapa saat, akhirnya Artian dan Sena sampai di sebuah taman bermain. Mereka datang menggunakan mobil yang Artian miliki.
Awalnya Sena terkejut dengan mobil Artian yang luar biasa, yah setidaknya hanya itulah hal yang terjadi selama perjalanan mobil.
Di taman bermain itu nampak begitu ramai, ada banyak penjual di pinggir jalanan dan juga beberapa kios.
Maskot boneka dan penjual balon, anak-anak dengan orang tuanya dan para pasangan yang menikmati hubungan romantis mereka.
Semuanya nampak begitu menarik. Artian melirik ke sampingnya, melihat sosok Sena yang menatap dengan mata yang berbinar karena penasaran.
“Ini luar biasa,” ucapnya tiba tiba.
Yah, tempat itu memang luar biasa dengan banyaknya wahana wahana yang tersedia seperti balon raksasa, bianglala, dan berbagai macam macam wahana lainnya.
Artian mungkin belum pernah ke tempat seperti ini, tapi dia tau bahwa yang perlu dia lakukan hanyalah menghibur Sena dan itu cukup untuk kencan mereka.
'…Entah kenapa aku menjadi seserius ini?'
Artian baru menyadarinya.
Hubungan mereka palsu dan sama sekali dilakukan hanya untuk keuntungan masing masing. Jadi kenapa dia sangat serius dengan kencan yang dilakukan hanya untuk membuat suatu alasan ini?
Setelah dipikir-pikir lagi, Artian selama sebulan ini menghabiskan waktunya sendirian di dalam villanya yang mewah.
Dia hidup dalam kekayaan dan kemewahan, dia bisa membeli banyak hal dengan uang miliknya, namun dia sadar bahwa dia ternyata begitu kesepian dengan tidak adanya siapapun disisinya.
Karena rasa kesepian itu, akhirnya Artian benar benar semangat dengan kencan ini meski hanya untuk sekedar tujuan.
Kebersamaan dengan orang orang yang menghargainya adalah hal terbaik.
***
