Bangkitnya Mata Dewa

Bab 19 Tiba

Bai Xiaochun setelah membunuh keempat sosok berpakaian hitam, hal yang pertama dilakukan adalah mengambil hartanya di cincin penyimpanan.

Banyak batu roh berkualitas biru dan beberapa batu merah yang semuanya kalau ditotalkan, tidak sampai dua puluh biji.

Susuk bersila, Bai Xiaochun menyerap batu biru sekitar tiga puluh biji dan memulihkan energinya. Setelah itu, Bai Xiaochun membuka cincin penyimpanan yang terakhir dan banyak batu biru. Tanpa pikir panjang, langsung dimasukkan ke kertas penyimpan. Tepat itu, Bai Xiaochun melihat ada buku jelek dan tulisannya tidak seperti tulisan dunia ini.

Bai Xiaochun belum membuka buku tersebut langsung mendekati ke arah Ye Mengqi.

“Kamu memiliki pendekar pringkat sepuluh, tapi hanya omong kosong yang didapatkan dari mulut mu. Apa yang kamu banggakan sekarang, kamu dapat dikatakan jenius, tapi setelah melihat pertempuran tadi, kamu hanyalah anak manja yang tidak pernah merasakan dunia keras.” Bai Xiaochun sudah tahan untuk menghardik Ye Mengqi.

“Kamu sangat jahat, kamu mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap aku, apakah kamu tahu ayahku ....” Ye Mengqi memarahi Bai Xiaochun, tapi Bai Xiaochun memotong pembicaraannya, “Jika kamu ingin selamat, lebih baik kamu diam dan pulihkan tenagamu sekarang. Tapi jika kamu masih memprotes, aku bisa membunuh mu sekarang juga.”

Ye Mengqi langsung terdiam, tapi mulutnya terkatup hebat, bahkan tatapannya menatap ke arah Bai Xiaochun begitu sangat ganas.

“Jangan menatap ku seperti itu, tatapan mu tidak semengerikan anjing.” Bai Xiaochun langsung duduk di tempat dan menyembuhkan petugas tersebut. Setelah melihat petugas itu sedikit membaik, Bai Xiaochun duduk sambil membuka buku yang dia dapat tadi.

Bukanya lusuh berwarna hitam kotor tapi memiliki tulisan berbeda dari bahasa dunia ini.

ketika membuka buku tersebut mata Bai Xiaochun bergeliat tajam, dan huruf yang asing bagi Bai Xiaochun langsung mengurai berubah menjadi tulisan yang dia pahami di dunia ini.

“Aku ingat ketika itu, mataku belum memiliki kemampuan seperti ini, apakah mataku akan meningkat dan memiliki kemampuan lain jika aku kekuatan pendekar menjadi kuat?” Bai Xiaochun menjadi gemetar dan sangat berharap melihat kemampuan apa lagi yang ada di kedua matanya.

Menekan kegembiraannya, Bai Xiaochun membaca bab pertama.

Buku ini juga disebut Teknik 12 kultivasi Iblis klasik di alam liar.

Teknik yang harus dikuasai pertama dari Dua Belas suku Iblis dapat dibagi menjadi dua lapisan, kulit dan dagingnya dipadamkan menjadi kerad elastis, dan metode pernapasan.

Tidak lama kemudian, di bawah bimbingan mata ilahi Bai Xiaochun mempraktikan teknik pertama dari dua belas suku iblis liar, saat itu Bai Xiaochun merasakan napas dan inhalasinya secara bertahap menjadi berbeda dari biasanya.

Sepertinya itu bukan cara manusia bernafas.

Setelah koreksi berulang dan latihan berulang, Bai Xiaochun secara bertahap menemukan perasaan.

Di bawah pernafasan ini, tubuh terasa hangat, dan daging dan darah di dalam tubuh tampaknya terbakar dan mendidih, berubah menjadi gas es dalam jumlah yang tak berujung, yang terus-menerus mengalir ke permukaan tubuh.

Bai Xiaochun merasakan kesemutan di seluruh tubuhnya. Tapi dia langsung mengetahui cara bahwa cara pertama, Bai Xiaochun bisa berlatih tehnik ini dengan cara duduk, berbaring layaknya sapi.

Bai Xiaochun telah lama terbenam dalam nafas dan nafsu makan yang luar biasa ini. Dengan setiap nafas, ia dapat dengan jelas melihat bahwa kulitnya menjadi lebih kasar, lebih keras dan lebih kuat.

Malam memudar.

Bai Xiaochun, bagaimanapun, tidak tahu bagaimana waktu berlalu, dan bahkan lupa di mana dia berada, tetapi dia terus-menerus merasakan formula dan bernafas.

Waktu tanpa sadar sudah malam hari dan Bai Xiaochun membuka matanya dengan pernapasan keruh. Semua akar kekuatannya menjadi padat, bahkan kulit-kulitnya menjadi padat dan kasar.

Bahkan Bai Xiaochun merasakan bahwa untuk naik Pendekar selanjutnya, sedikit lama. Itu karena seluruh urat di tubuhnya yang menampung kekuatan pendekar semakin padat.

Bai Xiaochun juga melihat petugas itu sudah bangun hanya saja tangan satunya sudah hancur akibat ledakan tadi.

Ye Mengqi menggunakan penyembuhan juga sedikit pulih, dan dia masih menatap Bai Xiaochun dengan jejak kemarahan.

Bai Xiaochun mengabaikan, “Kita mungkin akan jalan kaki. Kata kamu, tidak jauh dari sini.”

"Hmm!” Ye Mengqi mengangguk dan berdiri: “Sebenarnya, empat penjahat itu apa yang ingin lakukan terhadap ku?”

“Tentunya dia mengincar kamu mati, karena Kamar Dagang Tianya sudah memiliki produksi senjata yang kualitasnya melebihi barang jual mereka.” Ini adalah apa yang Bai Xiaochun tebak, dia sudah mengira setelah penjualannya melesat tajam, akan ada suatu oknum yang tidak suka.

Ye Mengqi terkejut, tapi yang membuat terkejut lagi adalah, jejak jiwa pendekar Bai Xiaochun sudah tidak terdeteksi, seolah-olah Bai Xiaochun menjadi manusia biasa.

“Kita tidak ada kendaraan lagi, maka kita terpaksa berjalan kaki sejauh satu mil dari sini.” Petugas itu berkata sambil mengambil kain untuk menutupi tangannya yang hancur.

“Tidak masalah, ayo kita pergi sekarang juga. Sangat dikhawatirkan jika beberapa kompolotan datang lagi.” Bai Xiaochun setuju dan Ye Mengqi juga setuju.

Tidak terasa dalam malam hari, mereka semua tidak tidur, dan terkadang mereka bertiga beristirahat. Bai Xiaochun yang memiliki tubuh prima, dia mencari berbagai hewan kecil untuk dimakan.

Sambil perjalanan, Bai Xiaochun juga mempelajari cara bertempur dari dua belas buku suku iblis. Setiap langkah dalam penyerangan walaupun seperti gerakan biasa dan agak terkesan amartir, tapi Bai Xiaochun tahu bahwa ini adalah gerakan pembunuh menggunakan tangan kosong.

Bahkan dengan teknik pertama, Bai Xiaochun diharuskan seperti sapi, langkah yang kuat, tubuh kuat, dan tentunya bisa berlatih dalam keadaan tidur maupun duduk.

Ye Mengqi dan satu petugas menatap Bai Xiaochun dengan heran. Tidak ada jejak kelelahan dari penampilan Bai Xiaochun, bahkan Bai Xiaochun seperti sangat energik.

Juga tanpa disadari, Bai Xiaochun telah menghabiskan semalam untuk mempelajari gaya pertama, dan tubuhnya juga telah mengalami perubahan, tidak ada orang lain yang bisa merasakan perubahan ini, hanya Bai Xiaochun yang paling tahu.

Selama masa ini, satu gaya ini sudah sepenuhnya dikuasai oleh Bai Xiaochun.

Ketika pagi hari, Ye Mengqi menujuk dari kejauhan, ”Itu adalah Kuil Qinming. Kamu bisa pergi ke sana melewati bukit. Jika kamu lolos penilaian, maka kamu sudah dianggap jenius.”

”Apa maksud Nona Ye?” Bai Xiaochun bingung.

“Kuil Qinming sangat sulit, bahkan jenius pun tidak gampang untuk memasuki sekte tersebut. Banyak persyaratan yang sangat sulit dilakukan oleh peserta.” Ye Mengqi setelah memberikan arah kepala Bai Xiaochun, dia berbelok untuk pergi ke penginapan. Tentunya dia mencoba menyembuhkan luka punggung dan meminta bantuan kepada ayahnya.

Ketika Bai Xiaochun ditinggal sendirian, dia terdiam, “Wanita tak tahu malu, dan menyebalkan!”

Menggelengkan kepalanya sebentar, Bai Xiaochun menuju bukit yang diselimuti kabut, dan dia mencoba mendaftar ke Kuil Qinming.