Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membatalkan pertunangan
"Saya yakin yang mulia kaisar juga tahu bagaimana hubungan ku dengan pangeran Felix"
"...,Ya jadi apa yang kau inginkan?"
"Jangan katakan kau meminta kami untuk mempercepat pernikahan,karna itu tidak akan terjadi nona Ruby.Sebaiknya kau memperbaiki diri dulu dan berusahalah setidaknya mempunyai sedikit kekuatan saja,"cetus Ratu dengan tak segan memperlihatkan rasa tidak suka dan bencinya pada Ruby yang saat ini berlutut di depan mereka.
Di dalam novel ratu itu adalah orang pertama yang akan paling mendukung keputusan Pangeran Felix dsn kaisar untuk menggantikan putri mahkota,dan ratu itu juga yang selalu menghina dan menghasut pangeran Felix untuk tidak menjadikan Ruby selir,bahkan ketika Ruby menjadi selir sang ratu akan semakin semena-mena dan sering kali membuat dirinya salah di mata pangeran Felix.
Ya,di dalam novel ratu itu adalah orang yang paling ia benci karna menjadi pendukung Amelia,ia juga sangat menginginkan Amelia menjadi menantunya dan akan sangat bangga memperkenalkan Amelia kemana-mana,dan akan selalu mempermalukan dan merendahkan Ruby di manapun ia suka untuk melakukannya.
Ia tersenyum tipis ketika melihat wajah ratu yang sangat tidak mengenakan,"Saya juga tahu ratu sama sekali tidak menyukai saya untuk menjadi putri mahkota, karna menganggap saya tidak pantas bersanding dengan pangeran Felix"
Wajah ratu itu tiba-tiba berubah merah marah,"Bicara apa kau?!"
"Memangnya bukan seperti itu yang mulia,sampai-sampai tak segan selalu mengirimkan hadiah pada saudara saya setiap minggunya,apa itu kalau bukan penghinaan pada saya yang jelas-jelas adalah putri mahkota namun sekalipun tidak pernah di kirimkan hadiah dari istana sama sekali, justru saudara angkat saya selalu mendapatkan hadiah dan perhatian dari istana"
"Bukan saya merasa iri hati atau cemburu,hanya saja menjadi penghinaan besar untuk ku,aku yakin yang mulia kaisar juga mengerti maksud saya kan"
Kaisar menatap ratunya itu setelah mendengar Ruby selesai bicara,"Kenapa aku tidak pernah tau kalau setiap minggu kau selalu mengirimkan hadiah ke kediaman Duke Harley dan pada putri angkatnya pula?",tanya kaisar dengan tatapan tak percaya pada ratunya itu.
"Seharunya,yang mulia ratu memikirkan martabat Ruby dan Duke Harley juga,jika seperti dan semua orang sudah mengetahuinya, bukankah orang-orang akan berfikir kalau Ruby putri Duke Harley tidak di Inginkan kehadirannya sehingga juga akan membuat nama baik Duke Harley cemar,"Selir Ciliya ikut membuka suara dimana sejak tadi ia menunggu di depan ruangan kaisar.
"Padahal Duke Harley selama ini sudah sangat berjasa pada kerajaan,tapi kita akan menjatuhkan nama baiknya begitu saja,dimana rasa hormat itu ratu bukankah anda pintar dan bijaksana?", tambah selir itu lagi dengan berani.
"Tutup mulut mu Selir Ciliya,kau tidak tau apa-apa.Yang mulia jangan dengarkan dia,aku memang tidak mengirimkan hadiah pada Ruby itu karna aku tidak tau apa yang di sukai olehnya lagipula aku tahu kesukaan nona Amelia karna kami sering bersama saat dia memberikan pengobatan pada ku,"ujar sang ratu bergelayutan manja di lengan kekar kaisar.
"Jangan melakukan hal itu lagi, lagipul Amelia bukan siapa-siapa di istana ini,jadi tidak pantas untuknya selalu menerima hadiah dari kerajaan sementara calon ratu masa depan menantu mu dan menantu kita tak pernah mendapat apa-apa"
"Iya yang mulia,aku mengerti aku tidak akan melakukannya lagi,"ucapnya dengan suara lemah dan sedih, tapi sudut matanya menatap ke arah selir Ciliya yang sekarang menatapnya penuh dengan benci.Ya Keduanya memang tidak pernah akrab sejak dulu namun keduanya adalah dua orang yang paling di cintai oleh kaisar,ratu memang adalah orang pertama yang di cintai kaisar namun selir Ciliya adalah selir kesayangan Kaisar.
"Mohon maaf yang mulia kaisar,yang mulia ratu dan juga selir Ciliya tapi kedatangan ku kemari ada hal penting yang ingin ku katakan,jika yang mulia kaisar berkenan ijinkan saya untuk mengatakan maksud kedatangan saya kemari"
Kaisar itu yang tadinya sudah fokus pada ratunya kemudian kembali memfokuskan tatapannya pada Ruby sekarang,"Ya sudah katakanlah,apa yang ingin kau katakan"
Ratu itu tampak memutar bola matanya malas menatap ke arah Ruby.
"Begini yang mulia kaisar,setelah pertunangan kami berjalan cukup lama saya menjadi berfikir untuk membatalkan pertunangan ini"
Syok,ketiga orang di ruangan itu begitu syok dan hampir tidak percaya mendengarnya,bahkan kaisar langsung bangkit dari duduknya dengan ekspresi wajah tidak terbaca,"Apa yang membuat mu tidak puas dengan putra ku Ruby?",tanya Kaisar dengan nada suara yang tinggi.
"Mohon maaf yang mulia kaisar bukan saya yang tidak puas dengan pangeran Felix,tapi pangeran Felix lah yang tidak puas dengan saya sejak lama"
"Saya ingin yang mulia kaisar tidak tutup mata atas apa yang sudah saya alami selama ini selama menjadi tunangan pangeran Felix,selama ini saya di perlakukan seperti apa oleh pangeran,saya yakin hal itu sampai di telinga kaisar,saya juga tidak bisa bertahan lebih lama lagi untuk hal itu"
Kaisar terdiam cukup lama menatap istri-istrinya,ia menatap kembali ke arah Ruby yang saat ini menatap dengan tegas dan tanpa ada keraguan.
"Kenapa kau tiba-tiba berubah fikiran untuk membatalkan pertunangan dengan pangeran Felix bukankah selama ini kau menginginkan pertunangan ini?,lalu kenapa secara tiba-tiba begini katakan alasannya dengan jelas"
"Sebenarnya ini bukan secara tiba-tiba,saya sudah memikirkannya sejak lama memperhatikan bagaimana cara memperlakukan pangeran Felix dan semua orang di istana pada saya,pangeran Felix juga lebih menyukai saudara angkat saya Amelia lagipula saya juga sudah tidak merasa keberatan jika memang pangeran Felix lebih memilih saudara angkat saya untuk di jadikan tunangannya"
"Apa?!,kau setuju Amelia menggantikan mu bertunangan dengan pangeran Felix?!"tanya sang ratu dengan begitu antusias dan bersemangat, kelihatan sekali dia benar-benar menyukai Amelia dan tidak menyukainya.
"Yang mulia nona Ruby sudah berbesar hati, lagipula aku juga merasa Amelia jauh lebih cocok dengan posisi itu mengingat dia mempunyai kekuatan yang luar biasa,juga akan bisa membantu pangeran Felix dalam urusan negara nantinya jika Amelia yang menjadi ratu"
"Jaga bicara mu,meskipun begitu kau juga tidak harus mengatakan itu!"tegur kaisar yang membuat sang ratu langsung terdiam.
"Ruby bangunlah,aku akan memikirkannya nanti dan membicarakan nya dengan para menteri dan pengurus kerajaan lainnya juga pangeran Felix"
"Baiklah yang mulia"
***
Ruby terdiam di tempatnya ketika pangeran Felix tiba-tiba berdiri di depannya dengan tatapan tajam yang menusuk.
"Apa yang kau katakan dengan kaisar?"
"Aku mengatakan pada kaisar untuk pembatalan pertunangan dengan mu"
###
