NovelToon NovelToon
Dicerai Suami Dinikahi Mantan Atasan

Dicerai Suami Dinikahi Mantan Atasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Kaya Raya / Penyesalan Suami
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kaisar Biru Perak

Hubungan manis antara Nisa dan Arman hancur akibat sebuah kesalahpahaman semata. Arman menuduh Nisa mewarisi sifat ibunya yang berprofesi sebagai pelacur.

Puncaknya setelah Nisa mengalami kecelakaan dan kehilangan calon buah hati mereka. Demi cintanya untuk Arman, Nisa rela dimadu. Sayangnya Arman menginginkan sebuah perceraian.

Sanggupkah Nisa hidup tanpa Arman? Lantas, berhasilkah Abiyyu mengejar cinta Nisa yang namanya selalu ia sebut dalam setiap doanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaisar Biru Perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Sepuluh Detik

Beberapa minggu kemudian ...

"Apa siang ini kamu sibuk?" Pagi-pagi sekali Abiyyu sudah menghubungi Nisa. "Kita makan siang di luar, yuk?"

"Aku sibuk," tolak Nisa.

Tak lama kemudian, Abiyyu mendengar dering ponsel Nisa yang lain. Sebuah ponsel khusus yang Nisa gunakan untuk menerima pesanan kue dan roti.

Nisa pun mengangkat telepon itu tanpa mematikan panggilan Abiyyu sehingga Abiyyu tahu betapa sibuknya Nisa.

Diam-diam, Abiyyu tersenyum bangga. Melihat Nisa mengingatkannya pada ibunya sendiri. Dua wanita luar biasa yang memiliki status dan usaha di bidang yang sama.

"Kamu bisa menolaknya kalau kewalahan." Abiyyu mulai menceramahi Nisa. "Bagaimana kalau kamu sakit?"

"Siapa yang kewalahan?" Tidak hanya menyangkal, sepertinya Nisa juga tersenyum di seberang sana. "Aku kan di bantu tiga orang?"

Memang, Nisa tidak akan bisa mengerjakan semuanya sendirian. Apalagi, semakin banyak pesanan dari hari ke hari. Untuk itulah Nisa mempekerjakan tiga orang tetangganya yang kebetulan memang membutuhkan pekerjaan.

"Bolehkah aku menutup teleponnya?" Nisa menghela nafas. "Aku harus pergi mengantar Raya ke sekolah. Lalu pergi berbelanja setelah itu."

"Baiklah!" Abiyyu pun bangkit. "Selamat bekerja, i love you!"

"Tolong jangan ucapkan itu lagi!" Nisa tampak protes. Tapi Abiyyu sedang tidak ingin berdebat. Nisa sedang sibuk, dirinya pun sangat sibuk. Jadi, Abiyyu memilih mengakhiri panggilannya.

Pria itu pun turun untuk sarapan, tak lupa mecium dua wanita kesayangannya yang lain. Tak ada yang aneh, semuanya berjalan seperti biasanya.

Hanum menemani anak-anaknya sarapan, meskipun terkadang harus melerai dua anak itu agar tidak bertengkar.

Tapi, setelah sarapan mereka habis, Hanum melarang Abiyyu untuk segera berangkat. "Bi, mama mau ngomong sebentar, boleh?"

"Boleh!" Abiyyu pun duduk ke tempat semula. Sementara Annisa pergi mengantongi beberapa bungkus roti.

Bukannya tidak penasaran, tapi karena Annisa sudah tahu apa yang ingin ibunya katakan. "Annisa berangkat dulu, ya?" katanya.

"Mama mau ngomongin apa?" tanya Abiyyu setelah adiknya pergi.

"Mama dengar, Nyonya Hanni dan Tuan Darmawan ingin sekali kamu menikah dengan putrinya." Hanum tak langsung melanjutkan kalimatnya, tapi melihat bagaimana reaksi Abiyyu. "Apa itu benar?"

"Ah, itu?" Abiyyu jadi salah tingkah. "Sepertinya mereka pernah bilang begitu, tapi Abi menolaknya."

"Sungguh?" Hanum memelotot. Wanita itu bahkan sampai meremas lengan Abiyyu. "Syukurlah!"

Di sisi lain, Abiyyu heran melihat reaksi ibunya. Padahal, dia sempat takut kalau-kalau Hanum memintanya menerima tawaran itu. "Mama setuju sama keputusan Abi, kan?"

"Tentu saja mama setuju." Hanum mengangguk senang, bahkan sampai mencium pipi Abiyyu berkali-kali.

Di mata Hanum, Darmawan dan Hanni adalah sepasang suami-istri yang baik. Hanum sangat tahu itu.

Tapi, untuk berbesan dengan mereka, Hanum tidak pernah membayangkannya. Sekalipun tidak pernah karena mereka adalah keluarga konglomerat.

"Kalau begitu, mau nggak nanti malam ikut mama?" Hanum memegang tangan Abiyyu. "Mama ada janji makan malam sama seseorang."

"Makan malam?" Satu alis Abiyyu terangkat ke atas.

Sebenarnya, Abiyyu tahu kalau Hanum ingin mengenalkannya pada seseorang. Itu karena Hanum sering membahas perempuan yang katanya sangat baik dan cantik. Hanya saja, Abiyyu selalu menolak.

Dan hari ini, Abiyyu tidak tega jika harus menolak permintaan ibunya lagi. Toh, hanya makan malam saja, kan?

"Abi usahain ya, Ma?" Abiyyu tersenyum tipis. "Kalau nggak sibuk, Abi pasti ikut!"

Mendengar jawaban Abiyyu, Hanum pun sumringah. Dia bahkan langsung menghubungi 'orang itu' saat mobil Abiyyu baru saja keluar dari halaman rumah.

"Nisa, kamu nggak lupa kan, kalau kita ada janji makan malam hari ini?" tanya Hanum saat 'orang itu' mengangkat teleponnya.

"Nisa nggak lupa, Tante!" jawab Nisa, Althafunnisa. Wanita idaman Abiyyu yang diam-diam semakin dekat dengan Hanum sejak mengantar Hanum pergi ke rumah sakit waktu itu.

.

.

.

"Bagaimana, ya?" Matahari sudah di atas kepala, tapi Abiyyu masih sempat-sempatnya memeriksa jadwal.

Padahal, seharusnya dia tidak melakukan itu. Jelas hari ini dia senggang. Buktinya, pagi tadi dia menghubungi Nisa dan mengajaknya makan siang.

"Haruskah aku membawa Nisa?" Dahinya mengkerut, terpikir olehnya untuk membawa Nisa agar di masa depan ibunya tidak melakukan hal ini lagi.

"Tapi itu tidak mungkin!" Kesal, Abiyyu menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. "Dia pasti akan marah jika aku melakukan itu."

Di tengah pikirannya yang kalut, tiba-tiba ponselnya berdering. Seperti anak kecil yang diberi permen, bibirnya yang tipis tersenyum sangat lebar.

Tepatnya setelah melihat siapa yang menghubunginya. "Mungkinkah dia berubah pikiran?" gumamnya pelan.

Tanpa membuang waktu, Abiyyu pun menerima panggilan itu.

"Hallo, Nis?" Pria itu mulai menebak. "Aku tahu, kamu ingin makan siang denganku, kan?"

Sayangnya, bukan suara Nisa yang Abiyyu dengar. Melainkan wanita asing yang memberinya kabar kalau Nisa baru saja mengalami kecelakaan.

Sebuah mobil yang dikemudikan pria mabuk menabrak Nisa dan pejalan kaki yang saat itu tengah menyeberang.

Tanpa membuang waktu, Abiyyu pun bergegas ke rumah sakit. Dan, di sinilah Abiyyu sekarang. Berdiri di samping Nisa dan memberinya tatapan tajam sehingga membuatnya serba salah.

"Jangan melihatku seperti itu!" Janda cantik itu tersenyum, tapi buru-buru meringis karena kakinya terasa sakit. "Sial, padahal aku sudah meminta mereka agar tidak menghubungimu."

Menariknya, Abiyyu terlihat acuh. Jangankan menunjukkan wajah sedih, pria itu justru melirik Nisa seolah mengatakan, 'Lihat, inilah akibatnya kalau kamu tidak menurut!'

Melihat Abiyyu menunjukkan sikap yang tak biasa, Nisa pun takut juga. "Kamu marah?" tanyanya.

"Menurutmu?" Akhirnya, pria itu bergerak. Kali ini dia berlutut untuk melihat separah apa luka di kaki Nisa. "Dasar keras kepala, bukankah aku memintamu jangan berkeliaran sembarangan?"

"Siapa yang berkeliaran. Aku kan hanya pergi belanja?" sanggah Nisa.

"Ku rasa kamu tidak bisa berjalan untuk beberapa hari!" Pria itu hampir menyentuh kaki Nisa. Tapi Nisa menahannya. "Tunggu, kamu tidak boleh sembarangan menyentuh!"

"Apa itu penting sekarang?" Abiyyu menaikkan satu alisnya. "Kamu terluka. Aku hanya ingin melihat separah apa lukanya."

Tanpa mengindahkan peringatan Nisa, Abiyyu pun memeriksa luka itu. Uniknya, bukan hanya tangannya yang bergerak.

Mulutnya pun ikut bergerak karena dengan sangat sadar dia mengomel, "Kalau kamu keberatan disentuh olehku, maka ayo menikah sekarang. Dengan begitu tak masalah kalau aku menyentuhmu, kan?"

"Tolong jangan bercanda!" Nisa memberikan pukulan ringan. "Ayo, kita pulang sekarang!"

Abiyyu pun menurut. Pria itu mengambil kursi roda, membantu Nisa duduk di kursi itu dan mendorongnya hingga pintu utama.

Sejauh ini, semuanya masih aman. Sampai Nisa melihat begitu banyak anak tangga yang harus dia lalui untuk sampai ke mobil Abiyyu.

"Maaf!" Nisa tersenyum canggung. "Aku membutuhkan waktu untuk sampai sana."

"Enggak, kok!" Abiyyu menghela nafas, lalu tersenyum sembari menoleh ke arah Nisa. "Kamu hanya membutuhkan waktu sepuluh detik untuk sampai sana!"

Terus terang, Nisa tidak yakin tentang itu. Tapi, beberapa saat kemudian dia berubah pikiran. Nisa yakin, kurang dari sepuluh detik dirinya sudah ada di dalam mobil.

Mau tahu, karena apa? Jawabannya adalah, karena Abiyyu sudah menggendong tubuhnya sekarang.

"Ada apa?" Abiyyu melirik Nisa yang saat ini menatapnya dari jarak dekat. "Apa kamu jatuh cinta? Dengar, aku akan langsung membawamu ke pelaminan kalau kamu menembakku sekarang!"

"Jangan besar kepala!" Malu, Nisa mengalihkan pandangannya. "Aku baru menyadari kalau kamu memiliki satu jerawat di hidungmu!"

***

1
Siti Khoyimah
jngn ngitip om nnti di bikin bintitn sama athor mau
Ila Lee
nakal ya papa Darmawan mahu cepat punya cucu
Taris
ceritanya menarik 👍🤗
Kaisar Biru Perak: Terimakasih sudah berkenan membaca, Kakak/Applaud//Applaud/ Seneng dehh/Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Merica Bubuk
😁😁😁 ketauan deh
Kaisar Biru Perak: Iya nih, Kak/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Siti Khoyimah
abi jdi pelawak ya 🤣🤣🤣🤣👍
Siti Khoyimah: aq tuku semangat 45 🤣🤣🤣🙏
Kaisar Biru Perak: Ditunggu updatenya besok ya, Kk/Joyful//Joyful/
total 4 replies
Risna Zaen
lucu juga si abi, menggemaskan, cepatlah menikah abi supaya kalian bebas mau ngapa"in..
Kaisar Biru Perak: OTW pelaminan, Kak/Chuckle/
total 1 replies
Merica Bubuk
Kan ada istilah KU TUNGGU JANDAMU
Tuh Nisa skrang mo jd Janda, moga jodoh deh
Kaisar Biru Perak: Rencana dibikin nikah di bab 40 an/Grin//Grin/ Jan lupa kondangan ya, Kak/Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Merica Bubuk
Arman, sejak kpn laki2 ngelonin cw dlm smalam langsung bunting ?
Dia pikir perut cw tuh balon, dipompa langsung mlendung, emg lu cari jln aja, man arman 👊👊
Kaisar Biru Perak: Oon emang Arman👊👊Ehh, tapi emang sengaja dibikin oon sama authornya/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Jumli
udah kayak selingkuhan nggak sih😂🤣
Kaisar Biru Perak: Hayuk kpn dilanjut novelnya/Determined//Determined//Determined//Determined/ semangatt
total 1 replies
Jumli
hahahaha 🤣
kocak banget ya si Annisa itu
Jumli
hahahaha 🤣
bagaimana kalau dia tau Nisa juga yang merebut hati Abiyyu😂😂😂
Jumli
biasa, udah pikun😂
Ila Lee
Abi 2 Nisa itu anak Darmawan mahu cari mati kamu burung mu langsing hilang 🤣🤣🤣🤣
Kaisar Biru Perak: /Smirk//Smirk//Smirk/
total 1 replies
Jumli
apa mungkin itu liontin asal usul Nisa? soalnya kan tidak menjamin dia anak pelacur. karena hanya berpesan untuk merawat anak, yaitu Nisa.

duh, ni cerita bikin penasaran aja😤
Ila Lee
Abi jgn ngis ya nanti ditolak jdi nanti pak Dermawan
Ila Lee
gila kami abiyyu itu papa Nisa yg kamu mahu hamil kn anaknya mahu cari mati ya
Jumli
hahahaha 🤣
kirain apa an😭😭😭
rupanya takut di selingkuhi dan kehilangan kasih sayang ya😂☺️
Jumli
wah. sangat bikin kaget ya kemauan si Ibu🤣
Jumli
Sedih sekali di bagian ini.
hati sakit namun tetap mencoba tersenyum dan menghibur😢
Jumli
ya, lebih baik meninggalkan duka bersama asalnya dan mencari suasana kehidupan baru untuk hidup yang lebih baru😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!