NovelToon NovelToon
Love Me Please

Love Me Please

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Disfungsi Ereksi / trauma masa lalu
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

TAMAT 22 MEI 2024

Teruntuk para ibu tangguh, ingatlah kalian tidak lemah. Kalian manusia luar biasa yang pantas bahagia, novel ini untuk kalian semua.

Seorang wanita muda berusia 21 tahun benama Latica, harus menerima kenyataan pahit saat dia berada di bangku kuliah. Peme*rkosaan yang terjadi kepadanya telah membuntukan segala harapan yang dia miliki.

Derita yang luar biasa itu dapat di hadapinya meski tangis di setiap harinya terus menghampiri kehidupannya. Latica yang pada awalnya menganggap anak dalam perutnya sebagai bencana berubah menjadi kebahagiaan luar biasa.

Keteguhan yang dia miliki menjadikannya kuat, dan sang anak menjadi kekuatannya. Namun dia tidak percaya akan pria, dia takut sesuatu yang mengerikan itu terulang.

Bagaimana jadinya bila pria dari masa lalunya kembali? Mampukah Latica menerima cinta pria itu?
Bagaimana pula bila Ayah dari Putranya muncul dengan segala ancaman yang dia layangkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"A-apa Kak?" Latica gugup, Elvin terkekeh. Dia tak mau lagi jadi pengecut dan menghindari segalanya, dia ingin berjuang sebisanya untuk mendapatkan Latica.

"Bukan apa-apa, aku hanya memuji mu." Elvin bergegas ke belakang kemudi, sedangkan Latica duduk di sampingnya. Elvin mendekati Latica hingga membuat Latica tahan nafas karena jarak mereka yang terlalu dekat.

Elvin terkekeh saat dirinya memasangkan seat belt sedangkan Latica nampak sangat gugup di buatnya. Sangat menyenangkan sekali rasanya melihat wajah bersemu Latica yang menggemaskan.

"Ca, sepulang belanja kita bicara ya?" Latica tertegun, dia tidak bisa terus dalam posisi seperti itu.

'Kenapa Kak Elvin berubah jadi begini?' Gumam Latica dalam hati, sedangkan kini senyum Elvin nampak mengembang saat dirinya mulai menyalakan mesin mobil dan berlalu dari rumah itu.

Saat sampai di basement Elvin akhirnya ke luar dan begitupun dengan Latica, "Sini!" Elvin mengulurkan tangannya saat mereka hendak berjalan, Latica terdiam dan menggelengkan kepalanya.

Elvin menghela nafas berat dan dengan paksa menggenggam tangan Latica dan berjalan menuju ke dalam super mall itu. Latica memiliki uang 200.000 itu juga dia simpan karena takut sesuatu yang buruk menimpanya, bisa di katakan sebgai uang jaga-jaga.

Elvin membawa Latica pada sebuah toko sepatu perempuan, Elvin nampak memilih sejenak. 'Kak Elvin beli sepatu buat kekasihnya ya? Sangat hati-hati sekali.' Latica memperhatikan bagaimana Elvin yang begitu serius dalam memilih sepatu.

"Duduk sini!" Elvin meminta Latica duduk menunggu, Elvin nampak menimang beberapa sepatu dan menatap Latica lagi.

"Menurut kamu yang mana yang lebih baik?" Latica terperanjak, dia memperhatikan dua sepatu itu dengan teliti. Keduanya sangat indah dan mempesona.

Salah satunya adalah sepatu berjenis Loafers yang nampaknya sangat nyaman untuk di gunakan, sedangkan yang lainnya adalah sepatu sepatu berjenis Stiletto yang indah namun memiliki heels yang mungkin akan kurang nyaman di pakai sehari-hari.

"Menurut saya, bila mementingkan kenyamanan maka pilihlah sepatu berjenis loafers tapi bila ingin melihat kecantikan maka pilih saja sepatu berjenis stiletto," Elvin nampak mengangguk dan menunduk di hadapan Latica.

"Kak?" Latica terperanjak saat Elvin melepaskan sandal yang di kenakan Latica, lagi pula sandal miliknya tidak terlihat dari luar karena bajunya yang besar. Tapi sekarang malah di buka dan alhasil membuat wajah Latica memerah kepanasan.

"Pas, cantik." Puji Elvin memasangkan sepatu yang nyaman untuk Latica, Latica seketika tertegun dan menatap Elvin yang terkekeh.

"Mba, saya pesan ini dan ini ya," Elvin memberikan pesanannya dan menatap Latica yang gugup.

"Ayo lanjut! Aku membeli itu sebagai bentuk permintaan maaf, maaf kemarin berbicara tidak pantas." Elvin mengulurkan tangannya, Latica tertegun. Sedangkan sendal bututnya saat ini justru di masukan ke dalam tas dari toko tersebut.

Latica mengangguk dan menerima uluran tangan Elvin, toh bila dia menggeleng saja percuma. Pria itu pasti akan kembali memaksa seperti yang dia lakukan sebelumnya.

Tujuan ke dua mereka adalah toko mainan, banyak mainan mahal yang berjejer di etalase. Latica teringat dengan Rayyan yang memiliki keinginan untuk dapat membeli mainan seperti itu. Namun karena harganya yang cukup tinggi membuat Latica harus menabung extra.

"Berapa usia anaknya?" Tanya Elvin, Latica mengedipkan matanya bingung.

'Kenapa Kak Elvin nanyain usia anak ku ya?' Gumam Latica dalam hati, Elvin menatap mainan yang sejak tadi di amati Latica.

"Ternyata begitu ya?" Elvin mulai faham, mainan yang di lihat Latica adalah mainan untuk anak usia 4 tahun. Elvin mengambil mainan itu dan beberapa mainan lainnya yang menurut Elvin akan di sukai Rayyan.

Latica sendiri tak berani berkomentar, meski dia belum tahu mainan itu di peruntukan bagi siapa. Namun melihat Elvin yang begitu serius membuat Latica merasa senang.

Beberapa mainan telah terkumpul dan beberap pakaian juga sudah dapat di bawa, semuanya adalah pakaian anak laki-laki dan seumuran dengan Rayyan. Sedangkan saat ini Latica di suruh menunggu di parkiran setelah Elvin membayar semua tagihannya.

"Maaf, lama ya?" Elvin kembali dan membawa lagi beberapa tas belanjaan.

"Enggak Kak," Jawab Latica dengan senyum di bibirnya, Elvin akhirnya masuk ke dalam mobil.

"Besok pagi-pagi sekali, kamu rapikan semua barang yang ingin kamu bawa pulang. Kita berangkat ke desa sebelum subuh." Ucap Elvin, mata Latica seketika terbelalak.

'Apa katanya tadi? Apa aku di pecat secara halus?' Latica terdiam, jelas sekali kemarin Elvin menunjukan sifat tidak suka padanya, dan sekarang memperlakukannya dengan baik untuk di tendang dari rumah itu ternyata.

"Kak Elvin memecat saya?" Tanya Latica gugup, tangannya sudah basah oleh keringat.

"Tidak, siapa yang bilang sayang pecat kamu?" Latica tertegun, mungkinkah sekarang dia bisa pulang kampung?

"Baiklah, terima kasih banyak Kak." Latica menghela nafas panjang, untung saja uangnya tidak dia pakai, hingga bisa di gunakan untuk ongkos pulang kampung.

Latica dan Elvin kembali ke rumah besar, Latica merapikan pakaiannya dan kembali bekerja lebih extra karena dia akan pulang kampung. Senyum terus mengembang di bibirnya, dia teringat dengan Rayyan yang akan tersenyum riang saat dia kembali nanti.

Elvin tersenyum sekilas saat menyaksikan bagaimana Latica yang dapat tersenyum riang, hingga saat dini hari Latica memasak untuk Elvin, karena di rumah itu saat ini hanya ada mereka berdua saja.

Elvin tahu bila Latica bukanlah tipe yang akan suka tinggal berduaan, karena dia wanita yang memiliki batasan tersendiri. Hingga akhirnya membuat Elvin yang harus mengejar Latica lebih giat dari apa yang dia bayangkan.

"Sudah bangun?" Elvin menatap Latica yang tengah merapikan seisi rumah, Latica tersenyum mengangguk.

"Sarapan dulu sebelum berangkat, setelah itu tunggu saya di bawah." Latica mengangguk, dia sarapan di dapur dan berganti pakaian.

Sedangkan Elvin dengan kopernya juga sudah siap berangkat, Latica menatap Elvin yang sangat rapi pagi itu. Kedua pipinya memerah bahkan hatinya kini sangat merasa cemas.

"Ayo berangkat!" Latica tertegun seketika, dia melihat koper yang di bawa oleh Elvin yang mungkin adalah barang bawaan pria itu.

"Kak Elvin juga akan tugas di luar kota ya?" Tanya Latica, Elvin mengangkat alisnya mendengar pertanyaan aneh itu.

"Tidak tuh, siapa yang bilang bila saya akan tugas ke luar kota?" Latica menggelengkan kepalanya cepat.

"Mana barang bawaannya?" Elvin meraih tas Latica dan menyimpannya di bagasi, bersamaan dengan koper dan barang yang kemarin mereka beli.

"Kak, saya akan pergi ke Terminal sendiri. Bila Kak Elvin mau berangkat berlibur, silahkan berangkat saja." Latica merasa tidak enak pada Elvin.

"Siapa bilang saya akan mengantar kamu ke terminal?" Latica mengedip-ngedipkan matanya bingung. Otak encernya pada pelajaran tak dapat mengerti sikap Elvin kala itu.

"Saya akan antar kamu ke kampung, dan saya juga akan tinggal di sana selama kamu berada di kampung." Ucap Elvin, seketika mata Latica terbelalak mendengar ucapan Elvin.

1
Yura Anita
thor di ica di perkosa bergiliran ?
𝔑𝔲𝔞𝔥: hooh kak
total 1 replies
Ani
jadi penasaran apakah Alvin ikut serta di malam naas Latica atau aduh jadi tambah deg degan nih.

semoga Rayan tidak apa apa 😣😣😣😣😣
Ani: lega rasanya
𝔑𝔲𝔞𝔥: Gimana setelah baca kak?
total 2 replies
Ani
😆😆😆😆😆😆😆😆 jahil nih kk Author nya..
Ani: 😂😂😂😂😂😂
𝔑𝔲𝔞𝔥: ngintip dong, kalo gak ngintip ya gak tau apa yang mereka lakukan🤣
total 2 replies
Ani
hahhh sukurlah bukan Latica wanita yang disukai Alvin sempat deg deg an bacanya.
𝔑𝔲𝔞𝔥: kenapa deg degan kak?
total 1 replies
Ani
semoga Abah lekas pulih sedia kala
𝔑𝔲𝔞𝔥: aamin
total 1 replies
Ani
😢😢😢😢😢😢😢😢
Khafiza Achmad
dapat surat cinta
𝔑𝔲𝔞𝔥: iya kak, tapi zonk🤣
total 1 replies
Ani
otw sah
Uswatul Khasana
lanjutt
Uswatul Khasana
lanjut
Ani
siapa kah yang berani menyebarkan video itu. semoga cepat terselesaikan masalah Latica
Khafiza Achmad
nikah nikahi aku kak/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ani
bener bener 😡😡😡😡😡 .
gimana reaksi Wina setelah tahu kenyataan bahwa suaminya sendirilah yang menghancurkan sahabat baiknya
Ani
antara sedih dan gemes bacanya .
kesempatan dalam kesempitan ya Vin 😄😄😄😄😄😄
Khafiza Achmad
/Panic//Panic//Panic//Panic/
Khafiza Achmad
pak satpam cepat,tlpn bos
Ani
semoga pak Satpamnya gercep. dan Bagas dkk segera tertangkap . 😡😡😡😡😡😡😡
Ani
jadi benar kamu pelakunya.. siap siap terima balasan atas perbuatanmu.
Ani
kurang ajar 👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡😡😡😡😡
Ani
Alhamdulillah mbak udah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!