Bagaimana jika kedua insan yang memiliki profesi berbeda justru sebenarnya memiliki rahasia di belakang nya? seorang chef yang ternyata pembunuh berdarah dingin begitupun dengan sosok wanita cantik yang menjelma seperti Dewi namun memiliki kebiasaan yang tak pernah orang lain sangka.
Pekerjaan mereka yang seorang chef dan model hanyalah sampul bela untuk menutupi jati diri mereka yang sebenarnya.
"Ahh kau sangat lemah Ale, bagaimana aku harus menghukum mu?"
Berpura-pura lemah dan bodoh untuk memicu musuh dan lawan membuat keduanya berakhir bersama, wajar saja bagi seorang Chareen Lee yang mengejar cinta seorang chef tampan itu. Karena sebenarnya dia sangat penasaran dengan sosoknya yang sangat misterius.
Jangan lupa baca untuk melihat perjalanan hidup mereka berdua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana sampingan
Malam ini mereka semua mabuk termasuk Chareen sendiri, Garel dan Jimmy sudah di bawa pulang oleh asisten mereka masing-masing.
Dan sekarang, William nampak menghela nafas berat saat melihat sosok Chareen yang terus mengoceh tidak berguna.
"Ahh hahaha kau sangat tampan Ben tapi sayang.....Aku sangat mencintai laki-laki bodoh itu hahaha....."
"Kenapa aku tidak menyukai mu saja Ben? jika kita saling mencintai mungkin aku tidak akan seperti ini...."
"Hoeekkkkkkkkkkk" Chareen memuntahkan seluruh isi perutnya, inilah kebiasaan nya. Chareen jarang sekali mabuk seperti ini, entah apa yang membuat nya seperti ini dia tidak tahu.
"Astaga, bagaimana mungkin kami berbicara dengannya dalam kondisi mabuk seperti ini?" Keluh Raini dengan bertolak pinggang dengan mata yang terus menatap sosok Chareen.
"Nona Chareen tidak pernah mabuk seperti ini sebelumnya" Bela William membuat Raini mendengus sebal.
Akhirnya William pun menggendong tubuh Chareen yang tidak mau diam dalam gendongan nya, Chareen seperti cacing kepanasan!
"APAAAAA? ASTAGA....." Kesal Claire yang melihat sosok Chareen, Claire menyusul ke tempat pemotretan Chareen bersama supir nya.
"Mungkin kita bicarakan semuanya besok saja" Ucap Raini.
"Tentu, mau bagaimana lagi?" Keluh Claire.
"Kalian masuk saja ke mobil bersama kami" Ucap William yang masih menggendong Chareen.
"Hmm" Angguk mereka berdua.
Chareen di baringkan di kursi nya dan langsung di pasangkan sabuk pengaman oleh William beserta selimut nya juga.
Claire yang melihat itu merasa iri karena selalu di prioritaskan oleh William, apakah dirinya bisa seperti itu jika sudah bersama William nanti?
_______
Saat ini, Alegra sibuk di dapurnya. Dia berusaha menciptakan karya baru lagi. Para pelayan yang berada tak jauh dari nya hanya bisa diam dengan menatap Alegra penuh minat.
Alegra hanya mengenakan kaos putih pendek dan celana panjang abu nya, rambut bagian depan yang terlihat panjang ia ikat sehingga memperlihatkan jidat nya yang begitu menggoda.
"Ini.... Seperti ada yang kurang.." Gumam nya dengan mencicipi makanan tersebut.
Para pelayan di sana merasa gemas dengan sikap nya yang terlihat manis dan lucu saat memikirkan kekurangan dari masakan nya itu, namun tindakan mereka ternyata diketahui oleh Susan selaku ibu dari Alegra.
"Ekhemm...."Dehem Susan membuat para pelayan itu tersentak kaget.
"Nyonya..." Kaget mereka.
"Apa sudah puas memandangi putra saya? " Tanya Susan dengan menaikkan sebelah alisnya.
"M..Maafkan kami nyonya... Kami akan segera pergi..." Pamit mereka dengan berlari kocar kacir.
Sedangkan Susan? dia hanya menggelengkan kepalanya saja, di lihatnya sosok Alegra yang memang Susan akui sangat tampan. Bahkan Garel sendiri yang tampan tidak bisa di bandingkan dengan Alegra, padahal mereka satu rahim yang sama.
"Apa yang kau buat?" Tanya Susan dengan duduk di meja dekat dengan Alegra.
"Ma? tidak ada, aku hanya membuat beberapa makanan baru saja..." Balas nya.
"Ini sudah larut, kau istirahat lah...."
"Ini tanggung, sebentar lagi juga selesai. Mama istirahat duluan saja"
"Hmmm"
Susan memilih untuk menemani Alegra di sana, Susan pikir hanya membutuhkan beberapa menit saja tapi ternyata sampai 1 jam lebih dan itu pun masih belum selesai.
"Ale...."
"Iya ma, ini sudah selesai... Ayo tidur" Ajak Alegra dengan mencuci kedua tangannya sebelum akhirnya pergi meninggalkan dapur setelah menyimpan hasil karya nya di tempat yang sudah tersedia.
Setelah mengantarkan Susan ke kamar nya, Alegra memilih untuk pergi ke balkon yang ada di ruang tamu. Dia menatap langit yang di taburi bintang, di lihatnya jam yang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
Tapi Alegra merasa heran, kenapa Garel belum pulang? apakah pesta yang mereka gelar masih belum selesai?
_______
Kepala Chareen terasa berdenyut dan itu rasanya sakit sekali, dia meringis namun tetap memaksakan untuk bangun dari tidurnya dan bersandar di ranjang.
Dia melihat ke sekeliling nya yang ternyata itu adalah kamar nya, di lihatnya jam yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi.
"Astaga!!!" Pekik nya karena dia terlambat bangun.
"Apa yang astaga? astaga?" Balas seseorang yang baru datang dari arah pintu masuk.
"Claire?" Kaget Chareen.
"Huh, bukankah sudah kami katakan bahwa malam ini akan kami sampaikan sesuatu pada mu kak?" Kesal Claire membuat Chareen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia melupakan hal itu!
"Sudah-sudah, apa kondisi mu sudah mulai membaik sekarang?" Tanya Raini dengan memberikan susu pada Chareen.
"Sudah" Angguk Chareen.
"Hhhh syukurlah.... Siang ini kita akan membeli gaun untuk acara besok malam, sekalian kita berlibur" Ucap Claire dengan senang.
"Bukan ide yang buruk" Angguk Chareen dengan meminum susu tersebut sampai habis.
"Jadi?" Tanya Raini.
"Apalagi? kita akan berbelanja, nonton, dan lain-lain" Balas Claire.
"Ck, maksud ku jadi bagaimana kelanjutan rencana kita?" Kesal Raini membuat Claire terkikik geli.
"Hmmm" Balas Chareen karena dia pun sama penasaran nya dengan rencana mereka yang tidak di ketahui oleh nya.
"Sebenarnya, nona Kinara akan.....Menjebak tuan Bara dengan apa itu aku tidak tahu, dia ingin mendekati tuan Bara agar bisa seperti mu. Aku tak sengaja mendengar nya saat dia berada di parkiran mobil, saat itu aku di suruh mengantarkan tas miliknya yang tertinggal di ruangan tuan Alegra" Jelas Raini membuat Chareen melotot tidak percaya.
Segitu murah kah dia?
"Dia, benar-benar gila!!!! Untung saja om Bara tidak akan datang, dia ada urusan penting di luar negri" Lega Chareen.
"APAAA? bagaimana bisa kau tahu?" Kaget mereka berdua.
Oke, jangan lupakan fakta hubungan Chareen dengan Bara yang tidak ada yang mengetahui nya selain pihak keluarga dan William saja tentunya.
"Ck, lupakan. Tidak penting tau tidak nya, apa dia menargetkan yang lain lagi?" Elak Chareen.
"Hmm entah lah, mungkinkah tuan Ben? bukankah dia juga sama berpengaruh nya di negara ini? bisa di katakan dia adalah Presdir muda dan tertampan sebelum adanya tuan Alegra" Ucap Raini lagi.
"Hmm bisa jadi, malam itu aku yang akan menjadi pasangannya" Gumam Chareen yang masih bisa di dengar oleh mereka.
"APAA? KAU MENJADI PASANGAN NYA.?" Kaget mereka berdua.
"Hmm, ada apa memang nya?" Heran Chareen.
"Kau tahu? sebenarnya kakak ku sudah memesankan gaun atas nama mu! aku tidak sengaja melihatnya di kamar" Ucap Claire membuat Chareen melotot.
"Benarkah?" Kaget nya.
"Hmm, tapi sepertinya nya kejadian kemarin membuat hubungan kalian renggang ya?"
"Ya begitulah, aku tidak akan mendekati nya lagi sebelum kita membuka topeng wanita itu. Jika sudah terbongkar, aku ingin lihat bagaimana reaksinya itu" Senyum Chareen dengan begitu menyeramkan?
"Kau benar, aku sudah tidak sabar membuat nya malu, bahkan aku ingin dia mati karena saking malu nya!!" Kompak Claire dan Raini dengan menatap Chareen yang hanya tersenyum puas.
.
.selalu menantii novel sprti ini..lanjut