NovelToon NovelToon
MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:146k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arisha Langsa

Demi salah satu proyek besar yang sedang ia rencanakan....Devan..pria tampan dari keluarga kaya raya terpaksa menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal, bahkan ia belum pernah melihat seperti apa wajah wanita yang akan ia nikahi tersebut.

" Tuan muda saya menginginkan lahan anda tuan,dan pihak kami bersedia memberikan harga tinggi" Ferdy

" Saya tidak akan pernah menjual lahan saya dengan harga berapapun dan pada siapapun,kalian bisa mengambil lahan saya tanpa harus membelinya,namun dengan satu syarat" Al- Habib... Abdullah.

" Katakan?" Ferdy.

" Salah satu dari kalian, yang benar-benar memiliki tanggung jawab dalam proyek tersebut...saya ingin salah satu dari kalian, menikahi cucu perempuan saya" Al- Habib.. Abdullah.

" Akan saya sampaikan pada tuan muda saya" Ferdy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Di lain tempat..

Annisa masih duduk di atas sajadah nya, menutup mushaf yang tadi berada di atas pangkuan nya dan meletakkan pada tempatnya,ia bangkit dari duduknya merapikan perlengkapan shalat nya dan mengambil hijab instan miliknya.

Annisa memutuskan untuk keluar dari kamar,ia tak ingin mengurung diri di dalam kamar,ia harus mencari udara segar dan kembali bergabung bersama para santri lain yang terlihat sedang sibuk menyiapkan segala keperluan untuk acara perpisahan angkatan mereka yang akan diadakan besok.

' Larut dalam kesedihan dan kebencian hanya akan membuat mu menjadi orang yang tidak percaya dengan kekuasaan Allah ' Annisa membisikkan kata-kata tersebut dalam hatinya sendiri.

Annisa memang gadis yang sangat lemah lembut,manja dan gampang terbawa perasaan,tapi ia juga bukanlah tipe gadis yang pendendam dan juga bukan gadis yang suka larut dalam segala hal yang menurutnya akan membuatnya lalai akan hidupnya.

"Annisa..kamu mau kemana nak?" tanya habib Muhammad saat tak sengaja melihatnya ingin keluar dari pintu samping rumah beliau.

" Mau bantuin temen yang lain Bi, mereka pasti lagi pada sibuk" jawab Annisa berusaha menampilkan wajah ceria.

" Boleh Abi bicara dengan mu sebentar?"

" Ada apa bi? Abi mau bicara di mana?"

" Di situ aja gimana? sekalian kita kasi pakan ikan,kamu belum kasi ikan - ikan itu makan kan?

"Astaghfirullah...Ica beneran lupa Bi,ya Allah kasihan sekali mereka,ayo bi..cepat mereka pasti sudah pada kelaparan"

Abi Thalib tersenyum melihat tingkah Annisa,beliau berjalan pelan mengikuti langkah cepat Annisa yang terlihat sudah sangat tidak sabar menuju kolam,gadis cantik itu bahkan terlihat seakan sudah melupakan kesedihannya atas masalah yang tengah ia hadapi.

Annisa mampu menutupi segala kegundahannya,bahkan ia sangat jarang terlihat murung atau bersedih,ia bagaikan seorang aktris yang ahli mendalami perannya,itulah Annisa yang Abi Thalib kenal,entah sampai kapan gadis yang masih sangat muda itu mampu terus setegar itu.

Karena pada fitrah nya,sekuat apapun seseorang,pasti akan berada pada titik lelahnya,titik dimana rasanya ia ingin menyerah, kecuali orang-orang pilihan,tapi Abi Thalib selalu berdoa pada Allah semoga putri angkat nya itu akan terus setegar karang, yang bahkan mampu bertahan ditengah hempasan ombak.

" Duduk nak"

" Iya bi ....apa yang ingin abi bicarakan ?"

" Bagaimana perasaan mu ? Sudah baik-baik saja kan?"

" Insyaallah Ica baik-baik saja Bi,Abi tidak perlu khawatir,Abi pikirkan saja tentang acara besok, bukankah acaranya lumayan besar kan? Abi juga mengundang beberapa pejabat kota ini,Ica ga mau konsentrasi Abi terbagi dan besok membuat Abi terlihat kurang fit "

" Kamu ini, terlalu berlebihan memikirkan Abi,besok Abi hanya memberikan sedikit kata sambutan dan kata perpisahan serta semangat untuk kalian yang akan meninggalkan ponpes ini dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi " jawab Abi Thalib merasa terharu dengan perhatian putri angkat nya.

" Nak" panggil Abi Thalib dengan wajah yang terlihat lebih serius namun masih terlihat tenang.

" Iya Bi?" jawab Annisa dengan wajah seakan bertanya, matanya sekilas menatap wajah Abi Thalib,dan kembali tertunduk,ia tau ayah angkat sekaligus guru nya itu akan membicarakan hal serius pada nya.

" Abi tau ini berat...kamu dan dia belum saling mengenal ,bertemu pun kalian belum pernah, bahkan orang-orang yang melakukan ta'aruf saja akan bertemu terlebih dahulu,usia mu juga masih sangat muda, tapi itulah yang dikatakan tak ada satu orang pun yang mampu menolak takdir yang telah Allah gariskan untuk kita hamba Nya, belajarlah untuk ikhlas menerima semua nya yak,lagi pula kata habib kamu masih bisa tetap melanjutkan pendidikan mu"

" Insyaallah Ica akan berusaha yang terbaik Bi"

" Pernikahan itu di ibaratkan seperti perahu kecil yang harus di dayung bersama-sama,jika perahu hanya di dayung oleh salah satu dari kalian,maka perahu itu tidak akan berlabuh sampai ke tujuan"

" Dan kamu juga harus selalu ingat..

*Sakinah dalam pernikahan adalah ketika kamu mampu menjaga lidah mu saat kamu tau dan lihat kekurangan nya.

*Mawaddah dalam pernikahan adalah kamu mampu menutup sebelah matamu atas kekurangan nya dan membuka mata lain untuk berfokus pada kelebihan nya.

*Sedangkan arti dari Rahmah adalah ketika kamu mampu menjadikan kekurangan pasangan mu sebagai ladang amal mu di akhirat kelak "

" Abi harap kamu selalu ingat nasehat Abi Ini, karena kamu sendiri juga sudah tau kan bahwa menikah adalah ibadah terpanjang dalam hidup seseorang,maka jagalah ibadah mu, jangan biarkan ia rusak karena rayuan syaitan " nasehat Abi Thalib panjang pada Annisa.

" Insyaallah... Ica tidak akan melupakan nya Bi" jawab Annisa patuh.

" Jangan lupa untuk membaca kitab Fathul Izar atau Qurratul uyun.. Umi rasa kamu sudah tau kan apa isi dalam kitab itu, karena kamu mengaji sudah di kelas tinggi " tambah umi Halimah yang datang tiba-tiba di antara Annisa dan Abi Thalib.

Ucapan umi Halimah membuat Annisa semakin menundukkan kepalanya,wajah putih bersih nya memerah bak kepiting rebus dan umi Halimah tau itu,Annisa tengah merasa malu.

" Insyaallah Umi.." jawab Annisa lirih, bagaimana ia tidak malu,kedua kitab itu adalah salah satu dari kitab-kitab yang membahas tentang hubungan antara suami istri.

Bahkan Annisa belum pernah berani membuka kitab tersebut, walaupun ia sudah masuk kriteria Santri yang berada di kelas tinggi,ya karena saat jadwal mengaji malam, Annisa tak lagi mengaji bersama teman sebayanya,tapi bersama yang lebih tua darinya, bahkan ia santri termuda di kelas tersebut,itu semua karena kepintarannya.

Annisa bahkan selalu keluar dari kelas mengajinya jika saatnya kelas tersebut membahas tentang kita-kita tersebut,ia merasa usianya masih terlalu dini untuk belajar kitab tersebut, karena rata-rata yang berada di kelas tersebut yang berusia 17 tahun ke atas.

" Kenapa muka nya merah gitu? Malu? " ledek umi Halimah seraya mencolek dagu lancip Annisa,beliau sengaja mengajak Annisa sedikit bercanda,agar senyuman gadis cantik itu terlihat kembali.

" Umi..ih" protes Annisa malu, keduanya tersenyum bersama, sedangkan Abi Thalib sedah meninggalkan dua wanita beda generasi tersebut,sesaat setelah umi Halimah mengatakan tentang dua kitab tersebut pada Annisa,dan Abi Thalib tak mau Annisa akan merasa malu pada beliau.

" Nah gitu dong...senyum,udah hampir satu bulan ini, cemberut terus,umi kangen loh sama senyuman kamu" ujar umi Halimah jujur.

Walaupun Annisa bukan putri kandung beliau dan suami,tapi pasangan paruh itu begitu sangat menyayangi Annisa,mungkin karena sejak gadis itu kecil beliau sering merawat nya, karena saat kedua orang tua Annisa masih ada mereka memang pernah tinggal di kota tersebut,itu saat ayah Annisa yang seorang jaksa dan di tugaskan di kota tersebut.

" Ica sayang umi..Ica pasti kangen terus sama umi kalau udah balik ke pondok kakek" ucap Annisa sendu seraya menghambur memeluk tubuh wanita paruh baya tersebut.

" Umi juga pasti kangen terus sama kamu sayang, rajin-rajinlah jenguk umi dan Abi, Abi mu juga pasti merasa kehilangan" balas umi Halimah lembut,tangan lembut beliau mengusap punggung Annisa yang terasa bergetar.

" Udah jangan nangis, Annisa Humaira nya umi memang cengeng,tapi jangan sampai ada yang tau,yuk kita ke aula, katanya mau bantu yang lain" umi Halimah mengajak Annisa menuju Aulia khusus santri wanita.

1
Stay Stronger
/Scream//Tongue//Sob/
Adindaazahra Jumadi
knpa lma bgt upnya thorr
bosen nunggunya lho
Tarminah Tarminah
kpn uuuppp dah lama
strawberry milk
bagus ceritanya, cuma ada beberapa kata yg typo aja kak🙏
strawberry milk
sambil nunggu Kiara update, mampir dlu kesini, bacanya maraton keenakan saking serunya hehe. cuma ada beberapa kata yg typo
Eka Nurhayati Zul
up lgi dong Thor terllu lama menunggu,
Adindaazahra Jumadi
kok ga pernah update lg thor
jgn di gantung thor
Rita Hartati
lama up nya dah ga sabar menunggu
Eka Nurhayati Zul
lanjut Thor jangan lama up
Nurlaeli
lanjut thor
Catur Wahyuningrum Ningrum
terimakasih kak udah double up
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut
Nurlaeli
lanjut Thor
Let Viana04
double up donk Thor. 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
IR WANTO
ceritanya ko jadi gak nyambung..udah penasaran malah jadi tolol..
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor
Mursidahamien
tes baca dulu...
Amy
13 minggu kali thor
Sumar Sutinah
thor knp devan tdk menyelesaikan dl dngn c luna itu
Sukmahsuparman
kapan bertemunya??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!