NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:35.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Kemarahan.

"Kau yang membongkar identitas putriku. Kau yang tidak bejus mengurus masala Aurora dan sekarang kau bongkar semuanya. 1 Negara tahu apa yang terjadi pada keluarga kami dan semua itu. Karena perbuatan mu," tegas Arga dengan matanya melotot dan suaranya yang menekan.

"Tolong jaga sikap anda dan hargai saya di sini!" tegas laki-laki itu yang tidak terima dengan apa yang di lakukan Arga kepadanya.

Beberapa Polisi yang di sana langsung memisahkan tindakan Arga yang menarik Arga dari Firman. Polisi yang di hadapi Arga yang membuat amarah seorang ayah meluap-luap.

"Lepas!" Arga memberontak dengan melepaskan kasar tangan yang menariknya.

Firman menghela nafas dengan merapikan pakaiannya yang kusut. Akibat kemarahan seorang ayah yang hancur karena kejadian yang terjadi pada Putri sulungnya.

"Maaf tuan Arga. Saya hanya memberikan informasi yang benar pada media dan saya tidak menambahi dan tidak mengurangi dan satu lagi. Ini adalah kasus kriminal dan pasti di sorot media dan saya tidak pernah mencari nama atau mengambil keuntungan dari kasus ini," tegas firman.

"Justru jika kasus ini tidak di sorot media. Kita mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus ini. Jadi jangan berbicara sembarangan. Apalagi berani bermain tangan," tegas Firman.

"Omong kosong!" umpat Arga.

"Kau sangat pintar berbicara sejak awal. Namun pekerjaanmu tidak beres. Jangan hanya banyak bicara dan mengeluarkan banyak statement sementara tanganmu tidak pernah bergerak," Arga tidak henti-hentinya meremehkan Polisi yang menangani kasus Rora dan Steffie.

"Tuan Arga. Tolong jaga sikap Anda saat berada di Kantor kami. Kata-kata anda sangat kasar dan membuat saya tersinggung. Kami sedang berusaha menyelidiki kasus yang terjadi pada putri Anda dan juga pada temannya. Jadi jangan meragukan kami sebagai petugas. Apalagi meremehkan kamu," tegas Firman yang menekan suaranya.

"Jika kau benar-benar menyelidiki kasus ini. Seharusnya sampai detik ini kau mendapatkan pemerkosa dari putriku dan mana tidak ada sama sekali," tegas Arga.

"Tuan. Di dalam Villa itu banyak terdapat botol alkohol. Apa yang terjadi pada Putri Anda belum tentu pemerkosaan dan bisa saja itu adalah keinginan satu sama lain," sahut Firman menduga-duga.

"Kurang ajar!" umpat Arga yang kembali menghampiri Firman dan ingin memukul Firman. Namun ditahan oleh Polisi yang lain yang mencoba untuk menenangkan Arga.

"Bajingan kau. Kau lihat Putriku yang di rumah sakit dan kau masih bisa mengatakan apa yang terjadi padanya adalah keinginan satu sama lain. Apa matamu buta melihat hasil visum yang keluar," teriak Arga semakin tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Tapi anda tidak bisa pungkiri. Jika terdapat alkohol di tubuh putri anda, bau alkohol yang masih tersisa," sahut Firman.

Arga terdiam dengan nafasnya naik turun. Dia juga baru saja mendengarkan dari Dokter jika apa yang dikatakan polisi tersebut memang benar.

"Saya tahu anda tidak terima dengan kenyataan ini. Anda penuh dengan amarah, emosi. Maaf tuan Arga tapi sikap anda sangat keterlaluan. Kami sedang berusaha untuk menyelidiki kasus ini dan jangan terus merendahkan pekerjaan kami yang tidak bisa menyelidikinya. Ini bukan hanya masalah tentang apa yang terjadi pada putri anda tetapi juga masalah yang terjadi atas kematian Steffie," tegas Firman.

Arga tidak menjawab lagi dan hanya diam saja dengan nafasnya naik turun. Dia memang awalnya sangat berharap jika masalah ini cepat selesai dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi kepada Aurora. Agar nama Aurora tetap baik dan juga Aurora bisa sembuh secepatnya dan pasti bisa kembali sekolah dengan mewujudkan semua mimpinya.

Tetapi siapa sangka berita ini naik dan semua orang akhirnya mengetahui apa yang terjadi kepada Aurora. Sebagai seorang ayah pasti hancur melihat putrinya yang histeris dan bahkan sampai ingin melakukan percobaan bunuh diri.

"Tuan Arga mohon untuk tenang," ucap polwan cantik yang berusaha untuk menenangkan Arga yang sejak tadi ada di sana

"Kami pasti berusaha yang terbaik dan kami juga tidak mungkin mengeluh waktu untuk menyelesaikan kasus ini," Laras berusaha untuk membuat Arga mengerti.

Arga mana bisa mengendalikan dirinya dan apalagi Firman terus memancing membuat emosinya menggebu-gebu.

***********

Segala mendatangi kantor Polisi yang tidak mendapatkan apa-apa dan hanya memunculkan keributan. Arga keluar dari kantor Polisi dan Arga yang berpapasan dengan orang tua dari Steffie.

"Nyonya Riana!" ucap Arga yang menghentikan langkah Riana dan suaminya.

"Ada apa tuan?" tanya Riana.

"Apa maksud anda menyebarkan kasus ini. Anda tahu apa yang terjadi kepada putri saya. Dia histeris. Saat satu dunia tahu apa yang terjadi kepada nya," ucap Arga yang juga menyalahkan Riana.

"Kasus ini bukan kasus biasa. Jika media tidak tercampur untuk mengawasi kasus ini. Kematian anak saya tidak akan terungkap. Ini bukan masalah tentang apa yang terjadi kepada putri anda. Putri anda masih hidup dan Putri saya sudah mati. Saya hanya seorang ibu yang memperjuangkan keadilan untuk anak saya," tegas Riana dengan suaranya bergetar yang pasti air matanya keluar.

"Mah tenang!" suaminya berusaha untuk menenangkan istrinya dengan mengusap-ngusap bahu Tari dengan lembut.

"Maaf tuan Arga. Tapi kami juga korban di sini. Semua yang terjadi bukan keinginan kami. Kita berdua sama-sama orang tua dari korban yang terjadi pada anak kita. Apa yang kami lakukan hanya untuk mengungkap kematian anak-anak kami. Jadi tolong mengerti. Kami tidak pernah bermaksud untuk mengungkap identitas Putri anda. Putri anda masih bersama Anda dan anak kami sudah tiada dengan mati mengenaskan," ucap Chopra dengan singkat dan langsung membawa istrinya pergi.

Hhhhhhhhh

Arga membuang nafas beratnya dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Maafkan papa Rora. Papa gagal menjaga kamu. Kamu tenanglah Rora. Papa akan mencari pelaku yang sudah menghancurkan hidup kamu. Papa akan terus mendampingi kamu," ucap Arga dengan memejamkan matanya yang sangat kasihan pada putrinya itu.

********

Rumah sakit Fatmawati.

Laras polwan cantik yang memakai pakaian biasa dengan celana jeans dan juga jaket lie dengan gantungan tanda pengenal yang menggantung di lehernya. Melangkah dengan cepat yang melewati koridor rumah sakit.

Laras berhenti di depan ruang perawatan 117 yang tak lain adalah tempat Rora dirawat.

"Permisi!" sapa Laras pada Risya yang ada di ruangan itu yang menyuapi Rora makan.

"Iya," sahut Risya.

"Maaf Bu Risya saya mengganggu. Saya ingin berbicara berdua dengan Rora. Saya ingin meminta keterangan dari korban," ucap Laras.

Risya melihat ke arah Rora. Rora menggelengkan kepalanya yang sepertinya tidak ingin jika ada yang menemuinya dan dia takut harus bertemu dengan siapa-siapa dan apalagi harus berbicara.

"Maaf Bu. Tapi sepertinya kondisi anak saya tidak memungkinkan untuk berbicara dengan ibu. Saya mohon maaf sekali lagi," ucap Risya yang tidak ingin terjadi sesuatu pada Rora.

"Bu Risya. Ini sudah menjadi kebijakan dari pihak polisi. Jika kami tidak mendapatkan keterangan apa-apa dari korban. Bagaimana masalah ini bisa selesai," ucap Laras dengan tegas.

"Jadi mohon untuk kerjasamanya dan semua ini juga demi kebaikan anak Ibu dan juga demi memudahkan kami untuk mendapatkan pelaku yang sudah melakukan semua ini. Saya tidak bermaksud untuk membuat ketidaknyamanan. Tapi ini sudah menjadi tugas saya," ucap Laras dengan tegas.

Bersambung

1
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
Bivendra
marko nih ky na
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!