NovelToon NovelToon
Musim Semi Di Batalyon

Musim Semi Di Batalyon

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Persahabatan / Romansa
Popularitas:54.5k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Tiga orang pria bersahabat dengan seorang gadis cantik dari masa bangku SMP hingga mereka dewasa. Persahabatan yang pada akhirnya diwarnai bumbu cinta yang saling terpendam hingga akhirnya sang gadis tersebut hamil dan membuat persahabatan mereka nyaris retak.

Siapa sangka sebenarnya salah satu di antaranya mencintai seorang gadis yang sebenarnya selama ini amat sangat dekat di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, rasa sakit mulai terobati dengan hadirnya si pelipur lara. Hari mulai terasa bermakna namun gangguan tidak terhindarkan. Mampukah mereka meyakinkan hati gadis masing-masing, terutama gadis yang salah satunya memiliki rentang usia bahkan 'dunia' yang berbeda dengan mereka.

SKIP yang tidak suka dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Yang ada di perut.

Esok paginya Bang Arma mengantar Nadia ke rumah sakit. Keadaan Nadia mendadak benar-benar menjadi lemah hingga membuat Bang Arma menjadi cemas.

Saat berada di rumah sakit, Bang Arma berpapasan dengan Bang Aryo dan Riris yang juga sedang memeriksakan kandungan.

"Kamu naik kursi roda? Jadi bumil jangan malas..!! Pantas kamu sakit-sakitan terus." Ejek Riris.

Bang Arma sudah nyaris membuka mulutnya tapi Nadia mendongak menatap ke arah Bang Arma.

"Bagaimana ya mbak, jujur Nadia sudah menolak. Tapi Bang Arma benar-benar ingin Nadia sama sekali tidak merasakan capek. Pernah nggak sih Mbak Riris di sayangi sampai seperti itu?" Jawab Nadia dengan polosnya.

"Kamu mau bilang kalau Bang Aryo tidak sayang aku??" Tanya Riris berang.

"Nadia nggak bilang begitu, tapi kalau Mbak Riris merasa ya maaf." Jawab Nadia.

Riris bereaksi dan hendak melayangkan tangannya tapi Bang Arma sigap menahannya.

"Maass Aaarr.. Nadia gerah nih. Pindah yuk, ada bau empedu c*leng."

"Amit-amit jabang bayi lanang wedhok..!!!" Bang Arma cukup kaget tapi secepatnya Bang Arma mendorong kursi roda agar kedua wanita tersebut tidak sempat baku hantam.

:

"Kenapa kamu bilang begitu??"

"Abang bela dia??? Abang masih cinta sama dia??" Tanya Nadia.

"Bukan begitu, tapi nggak baik juga lho ngehina orang. Masa iya Riris kamu bilang c*leng." Jawab Bang Arma.

"Dia mulai duluan. Sudah aahh, Abang belain Mbak Riris terus." Nadia mulai ngambek setiap mendengar nama Riris.

Bang Arma berjongkok dan mengusap lembut tangan Nadia. "Sayang, boleh lah kamu marah. Tapi jangan sebut nama hewan. Banyak istighfar, banyak berdo'a yang baik. Bukankah harapan kita sebagai orang tua ingin anak ini menjadi anak sholeh dan sholehah."

Nadia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan.

"Astaghfirullah hal adzim." Ucapnya lirih.

"Cantik sekali istri Sholehah Abang." Bang Arma mengecup kening Nadia untuk kesabarannya menahan emosi.

...

"Belum terlihat Ar. Biasanya kandungan akan terlihat jenis kelaminnya pada usia minimal enam belas Minggu." Kata dokter menjelaskan. "

"Lama juga yo, Wo. Aku sudah nggak sabar pengen tau jenis kelamin anak ku." Ucap Bang Arma yang nampaknya sedikit kecewa.

"Ro.. Kurooo.. lama amat sih. Aku juga mau lihat anak ku." Teriak Bang Angger yang menunggunya Bang Arma sejak tadi.

"Ya ampun Geeer. Kalau kau tidak sabar, lebih baik kamu cari dokter lain saja. Kamu sudah beberapa kali lihat anak mu, ini pertama kalinya aku lihat anak ku." Protes Bang Arma.

"Abaaang, Nadia pusing."

Bang Arma segera bangkit, wajahnya terlihat panik lalu menyambar tissue di samping ranjang pasien. Bang Kurowo pun sampai ikut kaget melihat tingkah littingnya.

"Kenapa Ar?"

"Aku takut gel di perut Nadia meresap sampai ke pembuluh darah, bagaimana kalau anak ku kaget karena terkena radiasi." Jawab Bang Arma kemudian menghapus gel di perut Nadia.

"Bisakah jidatmu ku beri gel lalu ku USG isinya. Aku curiga jangan-jangan isi t*i udang di dalamnya." Celetuk Bang Kurowo.

Seakan tuli, Bang Arma tidak memperhatikan hal itu dan terus menyingkirkan alat USG agar menjauh dari Nadia.

"Perut Nadia sakit, Bang." Kata Nadia lagi.

"Bisa kau panggilkan aku dokter syaraf??" Pinta Bang Arma pada sahabatnya itu.

"Syarafmu yang perlu di teliti..!!!!! Kau itu sudah mengganggu keprofesionalan kerjaku sebagai dokter kandungan." Protes Bang Kurowo.

"Nadia lapar, Bang." Imbuh Nadia.

"Ituuu.. dengar sendiri. Istrimu kelaparan dan belum makan. Lebih baik sekarang kamu keluar dan ikut makan. Jangan ganggu aku..!!!" Usir Bang Kurowo sudah sedemikian gemasnya berhadapan dengan Bang Arma.

"Tau niiih.. kadang pintar, gagah, berwibawa, tapi ada juga blo'on nya begini." Bang Angger ikut masuk lalu mengambil gel yang di letakan tidak jauh dari alat USG. Ia mengeluarkan sedikit isinya dari tube lalu mengoleskan di kening. "Aku mau coba donk..!!" Pintanya sambil merebut alat USG dari tangan Bang Kurowo.

"Ini lagi..!!!! Kalian keluarlaaahh.. lama-lama aku jadi pasien ODGJ karena kaliaaan..!!!!!!!!!" Pekik Bang Kurowo.

...

Bang Arma masih setia mendiami toilet kantin rumah sakit tentara. Selama belum menemukan apapun yang tercampur kecap, rasa hidupnya masih saja ada yang terasa kurang.

Suara muntahnya terdengar nyaring dan menyiksa sampai Bang Angger terus membantu dan menemaninya disana.

"Bagaimana kalau kita ke ruangan Kuro dan minta obat." Saran Bang Angger.

"Dia dokter kandungan, yang hamil itu Nadia.. bukan aku."

"Apa salahnya. Kamu juga mual seperti orang hamil. Siapa tau bisa sembuh." Kata Bang Angger.

"Carikan aku kecap..!! Aku butuh kecap..!!!!" Pintanya sampai merosot lemas.

"Astaganagaaaa.. tolooong..!!!!"

Beberapa orang sampai ikut masuk ke area toilet karena mendengar suara teriakan Letnan Angger.

"Ijin Dan, kami ambilkan tandu?? Atau brankar????" Tanya seorang pria berpangkat serma disana.

"Tolong ambilkan kecap..!!"

:

"Sumpah kau bikin malu, Ar." Ujar Bang Angger tidak bisa menahan rasa malu melihat Bang Arma menyedot kecap langsung dari botol milik bapak pedagang bakso.

"Aku tidak." Jawab Bang Arma.

Bang Angger menggeleng tidak tau harus bagaimana lagi, pakmil memang begitu merepotkan semua orang sampai-sampai Bang Angger terpaksa mengganti botol kecap yang sudah di sita sahabatnya.

"Enak ya Bang?" Tanya Tria sampai menelan salivanya dengan susah payah.

"Sepertinya enak. Sebelum Abang yang suka, Nadia suka kecap lebih dulu. Nadia nggak tau kenapa, kebiasaan ini pindah ke Abang." Jawab Nadia.

Bang Angger dan Mbak Tria mengusap dada bersamaan, mereka pun seakan kehabisan kata-kata.

.

.

.

.

1
Ratu Tety Haryati
Kehadiran calon baby diluar rencana memang kecerobohan kalian, yang melakukan sidak tanpa pengawal keamanan.
Tapi ambil hikmahnya, selain sebagai rejeki kehadirannya juga sebagai pelengkap setelah adanya 2 jagoan, dan menambah kokohnya cinta kalian
Ratu Tety Haryati
Hai Adik Gembul... bisa-bisanya ya kamu lagi panik begini masi ingat cake ubi🤦🤣
Ratu Tety Haryati
klo sudah begini... entahlah... harus tertawa atau menangis😂😭
Ratu Tety Haryati
Kebayang paniknya sebatalyon😂
Ratu Tety Haryati
Dua anak laki-laki usia 3th sedang gemas dan aktif2nya. Saking gemasnya sampe buat kita orang lelah mau menangis.
Tapi seorang ibu tak pernah rela anak2nya dimarahi sekalipun itu oleh ayahnya
mudahlia
wkwkwkkwkwkw
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/kurang asem
Mika Saja
piye to bang Arma,,,kurang perhatian nih sampe istri hamil gak tau 🤭🤭
Murni Zain
kesayangan bang Arma ni 👧🏻
Lendra malayu
next kak nara /Angry/
siti muhlihah
hayo bang arma,,,,,si cantik sdh otw jdi,,,,princees kesyangan klrga ya bng
Mira Lusia
semoga mereka berdua akur2 aja ya
Mika Saja
salut sama bang Arma SM Nadia
Yane Kemal
Mbak Nara pintar banget ngaduk 2 perasaan kita
Yane Kemal
Alhamdulillah ya Alloh
Maysuri
alhamdulilah jumpa juga....
Ratu Tety Haryati
Alhamdulillah... Abang Sakti akhirnya ditemukan🤲

Miris sekali keadaannya😭

Usut tuntas siapa yang menculik dan menjual Putramu, Abang...
Nabil abshor
😭😭😭 sedih amat ,,,,,,
Murni Zain
Kasihan sekali ya bang Sakti waktu kecil punya cerita sedih
Lendra malayu
sedih jg kisah masa kecil bang jj n bang sakti ya thorr,, aku jd terhura /Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!