NovelToon NovelToon
Cintaku Ditukar Siswi Kembar

Cintaku Ditukar Siswi Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:63.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

"Pergi kamu dari rumah" Usir Bianca, ibu tiri Sarah. Begitulah, Sarah terpaksa pergi dari rumah sendiri. Bukan hanya Bianca yang kejam, tetapi adik tiri Sarah pun selalu mengganggu hubungan percintaan Sarah dengan Rafi sang guru SMK di sekolah.

Di tengah perjalanan, Sarah bertemu dengan gadis tengil yang bernama Salma. Wajah Sarah dengan Salma mempunyai kemiripan 100 persen. Namun, jika Sarah wajahnya glowing, Salma berwajah kusam.

Rupanya, Salma pun kabur dari rumah lantaran menolak ketika dipaksa menikah dengan guru matematika yang bernama Haris. Salma lantas mempunyai ide gila, mengajak Sarah tukar tempat. Tukar tempat, itu artinya Sarah sudah siap menggantikan Salma menikah dengan Haris.

"Bagaimana kisah selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 19

Salma memegangi pipinya yang terasa perih, seumur hidup baru kali ini mendapat tamparan. Ia tidak berani menatap pria yang tak lain papanya Sarah.

"Papa tanya darimana kamu?!" Aiman menjewer telinga Salma.

"Pa, Paaa... lepas ... sakit Paaa..." Jawab Salma, lalu mendongak menatap mata Aiman. Rupanya di belakang Aiman ada dua benalu yang tengah menyeringai.

"Masuk!" Aiman berlalu lebih dulu.

Salma melempar tatapan sinis kepada Bianca dengan Rania yang tengah tersenyum meledek. Salma tidak peduli tetap berjalan tetapi sengaja menabrak lengan Rania.

Tiba di ruang keluarga, Aiman sudah menunggu di sana. "Papa tanya sekali lagi! Darimana kamu?" Aiman menurunkan intonasi suara.

"Aku pulang belajar Pa," lirih Salma, lagi-lagi menunduk, sambil meremas kedua telapak tangan.

"Belajar kamu bilang?! Lihat ini! Sarah?!" Aiman melempar hasil kertas ulangan ke wajah Salma hingga berhamburan ke lantai.

Salma menoleh dua wanita yang tengah puas menonton dirinya bak pertunjukan yang menghibur. Sudah pasti ini ulah mereka yang sudah lancang masuk ke kamar menunjukkan hasil ulangan untuk menjatuhkan dirinya di depan papa Sarah. Salma menunduk, ingatannya kembali pada Sarah. Dulu dia pernah mengatakan bahwa Aiman mudah kena hasut dua benalu di rumah ini. "Awas kalian nanti," Batin Salma. Kedua tangannya mengepal.

"Kamu keterlaluan Sarah! Papa capek mencari uang demi kamu. Tetapi kamu malah keluyuran setiap hari. Kenapa kamu menjadi bodoh Sarah!" Bentak Aiman.

"Terus saja Pa, bilang aku bodoh" Bukan Salma jika tidak menjawab.

"Aku memang bodoh Pa, tetapi semua ini karena perlakuan dua wanita itu," Salma menunjuk Rania dan Bianca yang tengah membelalak karena kaget mendengar ucapan Salma.

"Bagaimana aku mau belajar Pa, jika setiap hari dipaksa mengerjakan pekerjaan rumah, sementara dua orang ini hanya ongkang-ongkang kaki,"

"Dia bohong Pak" Elak Rania. Memotong ucapan Salma.

"Diam kamu!" Telunjuk Salma menjurus ke mata Rania.

Aiman mengangkat tangan kembali hendak memukul Salma.

"Sekarang pukul aku Pa! Jika ini bisa membuat Papa bahagia karena sudah menyiksa anak Papa sendiri" Air mata Salma pun akhirnya jatuh. Entah mengapa hatinya sedih sekali ketika dirinya dikatakan anak bodoh. Padahal ia bukan Sarah.

Aiman menurunkan tanganya kembali kala menatap wajah Salma merah bekas gambar tangannya. Selama ini Aiman belum pernah memukul Sarah semarah apapun.

"Papa harus tahu, selama ini aku menjadi budak dua wanit ini. Makanya aku menjadi anak bodoh. Tetapi Papa percaya begitu saja bukan? Jika dua wanita ini mengadu ini itu" atas nama Sarah Salma berani berbicara tentang kebenaran. Entah Aiman mau percaya atu tidak, Salam meninggalkan tiga orang yang hanya diam termangu. Dengan langkah gontai Salma menuju kamar.

Prak!

Salma melempar tas yang berisi buku-buku ke tembok, kemudian menjatuhkan tubuhnya ke kasur dengan posisi tengukurap.

Salma kali ini menangis sejadi-jadinya, untuk yang pertama kali selama tinggal di rumah Sarah. Hatinya merasa sakit, mendapat perlakuan buruk hanya karena nilai jelek. Padahal dia sudah mati-matian berusaha.

Ting.

Notifikasi masuk, Salma ambil handphone di sebelah lalu memeriksa.

"Salma... aku sudah mewakili kamu menikah dengan Haris. Saat ini kamu sudah sah menjadi istrinya. Aku akan berusaha agar Haris jangan sampai minta haknya, sebelum kamu datang hidup bersama Haris. Aku mohon kamu jangan lama-lama memenuhi janji kamu"

Begitulah pesan yang ditulis Sarah. Tidak ada niat untuk membalas, lalu menutup ponsel.

***************

"Kenapa Salma nggak balas pesan aku sih... padahal kan dia buka," Gumam Sarah. Dia duduk di kursi meja belajar yang berada di kamar Haris. Baru saja selesai mengerjakan tugas lalu menyempatkan diri kirim pesan, tetapi tidak ditanggapi tentu saja kecewa. Tangan kiri menopang dagu, tangan kanan mengetuk-ngetukkan pulpen ke atas meja hingga menimbulkan suara musik.

Sore ini dia hanya di rumah seorang diri, sementara Haris sedang ke luar entah ke mana.

Mendengar derung mobil di luar, Sarah mengintai dari jendela. Mobil pick up yang mengangkut forniture berhenti di depan rumah. Tidak lama kemudian, Haris ke luar dari mobil tersebut.

"Pak Haris bawa apa itu? Banyak sekali," Monolog Sarah, lalu bergegas ke depan membuka pintu.

Pria bertopi, kaos lengan pendek dan celana jins yang melekat di badan. Haris tampak lebih muda daripada saat mengenakan kemeja ketika mengajar di sekolah. Masih di pinggir pintu, Sarah memperhatikan Haris yang tengah menurunkan barang-barang dibantu kernet lalu menggotong ke dalam.

"Pak Haris... darimana barang-barang ini?" tanya Sarah. Segera dia minggir dari pintu agar tidak menghalangi jalan.

"Beli Salma, tetapi barang-barang ini tidak mewah seperti di rumah kamu," Jawab Haris ketika tengah mengatur letak sofa, meja makan, dan kursi.

"Siapa juga yang tanya barang ini mewah atau nggak, Pak" Sarah kesal lalu melenggang ke dapur. Dia ambil gelas di rak dan mengisinya dengan air, tidak lama kemudian kembali.

Di ruang tamu hanya tinggal Haris seorang diri. Dua orang lainnya sudah pergi lima menit yang lalu. Ia duduk di sofa sederhana yang baru dia beli. Napas nya naik turun karena baru selesai mengangkat benda-benda tersebut, ternyata lelah juga.

"Minumnya Pak," Sarah berjongkok sambil meletakan nampan.

"Terimakasi Sal, eemm... enak juga ternyata punya istri, apa-apa di layani," Jujur Haris setelah menghabiskan segelas air putih.

"Bapak membeli semua ini habis berapa? Saya punya sedikit tabungan Pak, siapa tahu membantu," Sarah mengalihkan. Uang yang dia punya milik Salma, wajar jika Sarah melakukan ini.

"Tidak usah Salma" tolak Haris cepat. Jika dia mau, Asyima juga menawarkan fasilitas. Uang Salma juga pasti banyak, tetapi Haris ingin belajar bertanggung jawab sebagai seorang suami.

Sudah seperti istri sungguhan, sore itu Sarah memasak dilanjutkan makan malam.

"Aku tidak menyangka kamu bisa memasak juga," Ucap Haris, ketika memandangi menu di meja makan. Salma yang terkenal malas itu, bukan hanya memasak, tetapi rajin mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga. Padahal biasanya hidup di layani asisten.

"Sudah tidak usah dibahas," Pungkas Sarah.

Mereka makan dalam diam, sesekali Haris melirik Sarah. "Gaya makan orang berkelas itu berbeda," Batin Haris.

Malam harinya Sarah masih harus belajar, padahal semua pekerjaan rumah dia kerjakan sendiri.

"Sudah Salma... sebaiknya istirahat" Haris mendekati Sarah. Ingin sekali mengusap kepala Sarah, tetapi takut kena bogem. Kerena Sarah menolak hal itu.

"Tanggung, Bapak tidur saja dulu," Sarah kali ini bisa belajar lebih tenang, lantaran Haris sudah membeli kursi. Tentu saja, dia akan tidur di luar.

"Ya sudah... aku temani," Haris naik ke tempat tidur, main game. Walaupun guru butuh hiburan juga. Satu jam kemudian, ia melihat Sarah telungkup di atas meja berbantalkan tangan.

Haris turun dari tempat tidur mendekati Sarah. Dia angkat perlahan kepala Sarah yang sudah pulas beralaskan lengannya. Haris memandangi wajah Sarah lebih dekat. "Ya Tuhan... ternyata cantik sekali istriku..."

...~Bersambung~...

1
Kakak Shanuum
akhirnya buna muncul lagi...selalu semangat ya kak
Buna Seta: Cuuss karya baru kak
total 1 replies
Asih Asih
lho...lho kok sdh tamat
terimakasih kembali author
ditunggu karya selanjutnya
Buna Seta: Mampir yang baru kak
total 1 replies
Dewi Anggya
udah mampiir akuuuu😊
Buna Seta: Terimakasih
total 1 replies
Hana Roichati
lanjut kak sukses selalu 👍👍
Buna Seta: Mampir ya
total 1 replies
Eka elisa
nah.. loh. ko.. wess tamat tho mak... bru wingi bocone koyone mak..
Buna Seta: Kak aku sudah up tude karya baru, segera baca ya
Buna Seta: Aamiin
total 4 replies
Eka elisa
syukurlah lok mrasa trsindir brarti bnar kn.... kmu ibu bp egoiss..
Eka elisa
wah. autho syok tu bp ibu rafi ktika mliht ke akrabn kluarga salma... mreka akrab nya cumn marah"....aja.. 😁😁😁
Kakak Shanuum
seharusnya jangan calon menantu bu marini tapi menantu kesayangan...ya kok tamat buna.kan salma belum dilamar aa rafi
Buna Seta: Hahaha... kelamaan khawatir bosan kak
total 1 replies
Dewi Anggya
semangat selalu thooor semoga sukses selalu dlm karyanya 😘😘😘
Buna Seta: Aamiin... terimakasih. Semoga dirimu juga sehat selalu.
total 1 replies
Dewi Anggya
waaah barengan dtgnya sm emak songong nihhhh🤭
Buna Seta: Kwek kwek kwek
Aditya HP/bunda lia: banguninnya di guyur pake air satu tong yah atau masukin ajah ke dalem tongnya ... 😂😂😂
total 5 replies
Dewi Anggya
ikut senang aja klo Bianca udh sadar... tggal nunggu emaknya si raffi 🤭moga aja gk buat keributan 🤭
Eka elisa
mng... salma di luar negri tah.. mak...?
Buna Seta: Keinginan Bayu sama Beining kek nya, tapi sudah aku revisi
total 1 replies
Eka elisa
kn baron byk uang kaya rasa skarang mknya mau rujuk kmbali... 😁😁😁😁😁lok gk kaya mah mna mau... dia.. /Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Sneer/
Buna Seta: Positif thinking heee 🤣🤣🤣
total 1 replies
Eka elisa
knpa komplen rafi ma salma tau nya kau nikh ma bp rafi juga beda jauh... kan... 😁😁😁😁malu... tu mknya lngsung trik slimut.. bobo.. /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Buna Seta
Maafkan reader, bab ini aku nulis banyak typo dan acak-acakkan. Maklum, hari ini kurang enak badan, tetapi aku nggak mau kalian kecewa. Makanya aku paksakan menulis tetapi hasilnya nggak sesuai 😭
Inay
jakarta kali, riau jg masih Indonesia, othor nya perlu aqua 😅
Buna Seta: Oh iya, kenapa ane jadi oleng? Terimakasih kereksinya kak, otw revisi. 🤣
total 1 replies
Eka elisa
mknya lok nilai orang jgn dri luar nya bu... gilirn tau asli nya malu kn.. /Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful/
Buna Seta: Benar benar
total 1 replies
Eka elisa
kn skrang slma byk yg pratiin gk kyk kmrin amburadol... se enak jidat nya mo ngapain aja kn..
Dewi Anggya
jd pengen tau mpe dmn songongnya si emaknya raffi.... 🤭🤭✌
Buna Seta: Benar kak
total 1 replies
Lee
astaga sllu ngakak klakuan Salma ya Allah 🤣🤣
iklan mendarat y kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!