Menepati janji pada pria kaya raya. Harus menebus semuanya dengan menukar salah satu putrinya untuk menikah dengan CEO Terkenal seluruh dunia no 1.
Pria yang akan menjeratnya dengan pernikahan diatas kertas, melahirkan sang pewaris, selain itu ada rencana tersirat di balik pernikahan itu. Dan pastinya yang tidak diketahui oleh si wanita, ia dijadikan istri kedua.
Maaf jika ada sedikit Typo dan cerita nya kurang berkesan atau menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
"Halo sayangh, how are todayh?" sapa Dinda sembarii mendesah.
"I am fine, aku sangat merindukanmu sayanggg." Wana tersenyum dari balik ponselnya.
"I Miss u too sayangh, kau harus bersiap besokk kita.. akan bertemu, apa di hotel yang seperti biasanya?"
"Of course."
"Persiapkanlah dirimu malam ini.. aku akan memuaskanmu..." Ujar wana, membayangkan tubuh Dinda super montok yang selalu sukses membuat tubuh nya panas dingin.
"Akan ku tunggu... aku sudah tidak sabar melakukan nya bersama....mu.." Ujar Dinda juga membayangkan tubuh kekar kekasih gelapnya itu yang mampu membuat nya selalu terangsang.
Setelah beberapa menit kemudian, Wana yang sudah menutup sambungan teleponnya. Menatap ke arah bangunan yang menjulang tinggi dihadapan nya itu, yang sekarang ia berada di depan perusahaan Al.group.
"Kita lihat tuan Alister.. selain aku ingin menghancurkan perusahaan mu tapi aku akan menghancurkan rumah tangga mu." Wana tersenyum licik.
...•••...
Perusahaan Al.Group.
Cklek,, [ Pintu ruangan Alister terbuka ]
Keduanya yang tahu akan ada seseorang yang masuk saling dorongan.. sampai Nabilla terhantuk tembookk sementara Alister berpura - pura memijit pelipisnya.
Agus yang muncul dari balikk pintu tidak berpikiran macam - macam, tapi halnya ia merasa khawatir dengan Nabilla yang kesakitan seperti nya tidak sengaja menabrakk tembokk.
"Anda tidak apa - apa nona..?" Tanya Agus.
"Ah, tidak kok..." Nabilla tersenyum lebar, langsung memilih keluar tanpa menghiraukan Alister.
"Ehh kamu mau ke mana?!" Teriak Alister berinisiatif menyusul Nabilla.
"Aku mau ketemu teman.." Sahut Nabilla.
Alister pun duduk kembali.. berharap si Agus tidak menyadari apa yang telah ia lakukan bersama Nabilla barusan.
"Tuan nirwana sudah menunggu di ruangan meeting tuan."
"Oke, kau siapkan semuanya." Alister pun memilih berjalan ke kamar mandi di ruangannya untuk membasuh wajahnya yang ia rasa sedikit terasa aneh disaat mencium Nabilla barusan.
...••••...
Kafetaria.
Nabilla yang memilih untuk menemui adiknya Nadia, seperti biasanya di kafetaria tempat kemarin ia datangi itu. Tetapi tidak sengaja berpapasan dengan mantan pacar nya Aldo.
"Sekali lagi aku ingin mengatakan bahwa aku ingin kita kembali lagi.."
Ucapan aldoo membuat Nabilla tak berkutik.. bukan karena ia tak mencintai Aldo lagii melainkan ia sudah berubah status menjadi istri orang.. apalagi orang itu memiliki kekuasaan di atas rata - rata dan pastinya jika ia kembali pada aldoo, aldoo yang akan menjadi target pertama untuk di celakainya.
Seketika ponsel Nabilla berbunyi .
"Tunggu. Aku angkat ponsel." Ujarnya dengan kebingungan menatap ponselnya yang tidak ada namanya tertera.
"Hallo siapa ini?"
Tidak ada jawaban.
"Hallo, hallo! Jangan bikin iseng!"
"Tut..Tut..Tut.." Bunyi suara ponsel di matikan.
"Siapa sihh, gak ada kerjaan jadi orang." Gerutu Nabilla.
Aldoo yang merasa di diamkan Nabilla, mulai kesal dan meraih tangan mantan pacarnya itu.
"Al.." Ujar Nabilla canggung.
"Jawab bill apa kamu mau kembali padaku..?" tanya Aldoo mengulangi pernyataan nya.
Nabilla menarik tangannya, agar terlepas dari ngenggaman aldoo. "Aku risih, banyak orang yang lihatin." Ujar Nabilla tanpa mau menatap bola mata Aldoo.
"Bill.. aku tahu kamu tidak mau kembali padaku.. tapi aku bisa melihat, jika matamu tidak bisa melihat mu artinya kamu masih mencintaiku dan berharap kita bisa kembali seperti dulu lagi." Ujar Aldoo, membuat Nabilla kembali tidak bisa berkata - kata.
Karena perkataan aldoo memang benar adanya, Nabilla sangat mengharapkan bahwa ia dan Aldoo bisa seperti dulu lagi. Tapi semua itu takkan pernah terjadi.
"Maaf Al.. aku tidak bisa. "
"Memang apa masalahnya? Tolong katakan apa yang kamu sembunyikan dariku."
"Kamu mau tahu kenapa aku memilih putus ?" tanya Nabilla menatap wajah Aldoo.
Aldoo mengangguk.
"Tapi janji jangan marah?"
"Aku janji."
"Aku sudah -"
"Nona Nabilla!"
.
Jangan lupa setelah membaca tekan like (•‿•)
