NovelToon NovelToon
ISTRI KESAYANGAN RAJA PERANG

ISTRI KESAYANGAN RAJA PERANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Hamil di luar nikah
Popularitas:700k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurul Senggrong

Merleen merupakan seorang mafia. Sudah tidak terhitung banyaknya nyawa yang sudah ia bunuh. Banyak orang yang mengincar nyawanya.

Namun ia meninggal di tangan sang kekasih.

Arwahnya masuk kedalam tubuh seorang putri menteri yang terbuang. Dia dibuang oleh keluarganya karena hamil diluar nikah.

Padahal ia hamil karena jebakan dari kakaknya. Kakaknya tidak terima bahwa ia akan menikah dengan seorang jenderal.

Bukan hanya dibuang oleh keluarga. Gadis itu juga harus merasa sakitnya melihat lelaki yang ia cintai mencintai menikah dengan kakaknya.

Merasa frustasi gadis itu menyeburkan dirinya kedalam aliran sungai dari atas jembatan. Gadis itu pun tewas. Dan tubuhnya diambil alih oleh Merleen.

Empat tahun kemudian ia kembali ke ibu kota. Kedatangannya membuat geger kekaisaran.

Gadis itu membawa anak laki-laki berusia tiga tahun yang begitu mirip dengan Raja Chen. Dialah Raja perang yang terkenal akan kekejaman nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Lin Hua sudah siap untuk membawa kedua anaknya kembali ke Xi'an. Semua barang bawaannya sudah ia kemas dengan rapi.

Rencananya Menteri Li akan ikut mengantar kepulangan mereka. Apalagi setelah mendengar cerita dari Jin Hai jika perjalanan mereka sempat di hadang oleh bandit saat berangkat.

Kini Lin Hua menunggu ayahnya di ruang tamu bersama si kembar. Ketiganya sudah siap untuk berangkat. Para pelayan membawa barang bawaan mereka ke kereta .

Tap ... Tap....Tap

"Ayo berangkat!" ajak Menteri Li yang baru saja tiba di ruang tamu.

"Ayo!" sorak Jia Yi dengan riang . Lin Hua dan yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.

Mereka pun siap untuk berangkat. Namun langkah mereka terhenti saat dari arah berlawan muncul Ling Ling dan juga jenderal Huang.

"Ayah mau kemana?" tanya Ling Ling sambil menatap Lin Hua dan si kembar.

Menteri Li melirik Lin Hua sebelum menjawabnya. Namun yang dilirik hanya menunjukkan raut wajah datar.

"Ayah mau mengantarkan Lin'er pulang."

"Oh, saya kira dia sudah tidak akan pulang kemari . Tidak tahunya datang-datang malah membuat keributan," sindir Ling Ling dengan nada mencemooh.

"Apa maksudmu Ling?" tanya Menteri Li heran dengan ucapan putri sulungnya.

"Dia sudah menjebloskan paman Dao ke penjara . Ayah kenapa hanya diam saja!" bentak Ling Ling dengan keras. Sungguh tidak ada sopan-sopannya pada orang tua.

"Kenapa kalau tabib gadungan itu di penjara? tidak terima?" tanya Lin Hua datar .

Meski ia tidak mengenal dua orang yang baru datang itu , namun Lin Hua bisa menebak identitas mereka . Siapa lagi kalau bukan saudara tiri dan mantan tunangan Lin Hua asli .

"Apa salah paman sampai kau memasukkannya ke penjara ?" seru Ling Ling tak terima.

"Menurutmu?? Apa mungkin pihak keamanan akan menghukum orang yang tidak bersalah ke penjara?" sindir Lin Hua telak.

"Tapi kan paman sudah membantu mengobati ayah ."

"Mengobati apa mau membunuhnya?"

"Kamu !!!"

"Apa ? "

Ling Ling terkesiap mendengar setiap sanggahan Lin Hua. Lin Hua yang ia kenal tidak suka berdebat. Dia lebih menerima semua kesalahan yang ia limpahkan padanya.

Bukan hanya Ling Ling yang kaget akan perubahan Lin Hua. Jenderal Huang yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari Lin Hua juga kaget

"Meleka siapa mama?" tanya Jia Yi yang penasaran dengan kedatangan Ling Ling dan jenderal Huang .

"Oh... cuma orang tidak penting . Ayo kita pulang !" ajak Lin dengan lembut. Namun Jia Yi masih belum puas dengan jawaban Lin Hua . Terlebih lagi salah satu dari mereka merupakan teman paman tampannya.

Jia Yi hendak mengajukan pertanyaan lagi . Tapi urung lantaran Ling Ling keburu marah-marah.

"Orang tidak penting kamu bilang ? Apa ucapanmu tidak salah ? "

"Ayo anak-anak!"

Lin Hua tidak menghiraukan ucapan Ling Ling . Dia mengajak si kembar untuk segera keluar dari rumah .

Ling Ling tidak suka diacuhkan. Tanpa menghiraukan keberadaan Menteri Li maupun Jenderal Huang, dia bergegas menghampiri Lin Hua dan mengangkat tangannya untuk menampar Lin Hua.

plak!

Sayangnya Lin Hua bergerak lebih cepat. Bukan Lin Hua yang di tampar melainkan Ling Ling.

"Jangan coba-coba untuk menyentuhku!"ucap Lin Hua sambil menatap Ling Ling tajam.

Ling Ling merasa tertekan akan aura yang keluar dari tubuhnya. Jangankan untuk melepas tangannya . Mengeluarkan suara pun ia merasa kelu.

Menteri Li menatap keduanya bingung. Mau melerai namun dia takut membuat Lin Hua marah. Belum lagi sikap keras kepala Ling Ling. Dia menatap jenderal Huang untuk turun tangan.

Seolah mengerti akan kode yang diberikan oleh sang mertua , jenderal Huang berjalan kearah Lin Hua.

Lin Hua melepas tangan Ling Ling dengan kasar . Perhatiannya terarah pada si kembar . Jangan sampai si kembar merasa ketakutan akan tindakannya.

Tidak nampak raut ketakutan di wajah si kembar . Mereka malah dengan semangat menonton aksi Lin Hua yang menurut mereka mengagumkan.

"Kalian tidak takut ?"

"Mama terbaik!"

"Dasar anak haram !"

Plak!

Plak!

Plak!

"Jaga ucapanmu !"

Pipi Ling Ling langsung bengkak dan memar . Bahkan ujung bibirnya sampai berdarah. namun bagi Lin Hua itu belum cukup .

Menteri Li tidak menyangka jika Ling Ling dengan santai menghina si kembar . Tidak heran Lin Hua menampar mulutnya .

"Jangan mengucapkan hal seperti itu lagi Ling Ling!" kata Menteri Li memberi nasehat. Dasarnya anak keras kepala , mana mau dinasehati.

"Ayah membela anak sialan ini?!!"

"Sudahlah, bawa suamimu masuk kedalam. Maaf jendral Huang , saya harus mengantar Lin Hua dan kedua cucuku pulang ."

Menteri Li memutuskan untuk mengantar pulang Lin Hua. Jika keduanya masih bertatap muka seperti ini, tidak bisa ia bayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ayah tidak perlu mengantar. Tidak baik meninggalkan tamu sendiri di rumah ," ucap Lin Hua datar .

"Tapi _"

"Tenang saja . Aku bisa pulang sendiri dengan selamat."

"Tunggu Lin'er!" ucap jenderal Huang kembali menghentikan langkah Lin Hua.

"Kita tidak saling mengenal . Jadi tidak ada yang perlu kita bicarakan," tegas Lin Hua tanpa sedikitpun menoleh.

Deg!

Jenderal Huang tidak menyangka jika Lin Hua akan mengucap hal yang membuat hatinya sakit . Tidakkah Lin Hua tahu jika hingga saat ini cintanya tidak pernah berubah .

Ling Ling bertambah sakit melihat sikap jenderal Huang yang lebih memilih berbicara dengan Lin Hua dari pada menolongnya.

"Maaf Paman, Kami mau pulang . tolong jangan beldili di depan kami ," kata Jin Hai saat jenderal Huang berdiri di depannya.

"Silahkan masuk jenderal. Tolong anda obati dulu luka Ling Ling. Lin'er harus segera pulang agar tidak kemalaman."

Mendengar ucapan menteri Li mau tidak mau jenderal Huang menyingkirkan tubuhnya dari hadapan Lin Hua dan si kembar. Meski begitu ia masih tidak mendekati Ling Ling.

Jenderal Huang menatap Lin Hua yang berjalan keluar . Menteri Li mengikutinya dari belakang.

Tinggallah Ling Ling dan juga jenderal Huang yang tetap berdiri di tempat. Ling Ling menghentakkan kakinya dengan kasar sebelum masuk kedalam rumah .

Apakah jenderal Huang perduli?

Tentu saja tidak . Dia masih menatap kepergian Lin Hua dengan sendu.

"Apa kamu yakin, Ayah tak perlu ikut pulang bersamamu?"

"Tidak perlu . Lebih baik Ayah tinggal di rumah . Lagipula Ayah baru saja sembuh."

"Tapi_"

"Apakah ayah harus meninggalkan Ling Ling dan suaminya? Bukankah ayah juga tidak setiap hari bertemu dengannya?"

"Baiklah. tapi kamu harus janji untuk baik-baik saja di perjalanan . Jaga si kembar dengan baik."

"Baik. Ayah juga jaga kesehatan dengan baik . Obat yang sudah aku resepkan jangan lupa untuk diminum."

"Kami pulang dulu kek . Jangan lupa kunjungi Jia nanti."

"Baik. Jia sama Jin Hai baik-baik di jalan . Dengarkan apa kata mama. kakek sayang kalian ."

"Kamu juga sayang kakek!"

"Sudah. Ayo kita berangkat," ajak Lin Hua.

1
Dewi Ansyari
Anak dan Ayah sama saja pecundang malah mau memprovokasi Lin hua malah kalah astaga 🤦🏻
Dewi Ansyari
Semoga pangeran Chen selamat thorr kasihan. so kembar kalo sampe kehilangan Ayahnya 😔
Dewi Ansyari
Pangeran Chen bagaiman terkejutkan kalo Lin hua itu adalah jagoan
Dewi Ansyari
Untung saja Lin hua bisa tahu kalo makannya ada obat.kalo ngak apa yg akan terjadi astaga 🤦🏻
Dewi Ansyari
Ternyata meileen adalah titisan Dewi yg akan mengahncurkan kaln iblis
Dewi Ansyari
Tangkap dan hukum orang itu Lin hua karena telah berani mencelakai Jia yi
Dewi Ansyari
beri hukuman sama orang yg mendorong Jia yi
Santy Susanti
Luar biasa
Dewi Ansyari
Akhirnya semuanya terungkap siapa si kembar
Dewi Ansyari
Si kembar sangat menyayangi lin hua Ibu mereka jadi mewek deh😭😭😭
Dewi Ansyari
Apa sebenarnya yg terjadi pada Lin hua🤔
Dewi Ansyari
Andai saja Lin hua tau kalo itu kerajaan dari Pangeran Chen pasti Dy akan memukulnya
Dewi Ansyari
Akhirnya si kembar tau kalo pangeran Chen adalah Ayahnya
Dewi Ansyari
Dasar Bao yu bodoh orang pangeran Chen ngak suka malah usah sebar gosip mauenikahi pangeran Chen Astaga benar2 bodoh 🤦🏻
Dewi Ansyari
Ling-ling bikin geram deh 😡😡
Dewi Ansyari
Akhirnya Pangeran Chen dan so kembar akan segera bersatu begitu juga dengan Lin hua
Dewi Ansyari
Akhirnya si kembar akan bertemu Ayah kandungnya
Dewi Ansyari
Dasar tabib tidak tau diri 😡😡😡
tunggu saja apa yg Lin hua akan lakukan
Dewi Ansyari
Hal yg menegangkan saat semua orang melihat Lin hua membawa si kembar yg mirip Ayahnya 🤣🤣🤣
Dewi Ansyari
Semoga saja pangeran Chen dan Liu Hua dan anaknya cepat di pertemukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!