by ini.aku semoga kalian semua suka ya😘
seorang gadis cantik bernama MENTARI AMMAR ABQORI sebagai tamatan Sekolah Menengah Kejuruan harus menghentikan sekolahnya kejenjang selanjutnya karna ekonomi dan juga ibu yang mulai sakit sakitan ia juga harus menjadi tulang punggung keluarga.
hingga suatu saat seseorang menelponnya dari ibu kota dan orang itu juga memerintahkan nya untuk ke ibu kota dan mulai bekerja disana ia adalah ibu dari seorang Presdir KENZO WIJAYA PUTRA dan ia juga berniat menjodohkan keduanya namun apakah mungkin mereka berjodoh karna setiap pertemuannya hanya diawali dengan perdebatan dan diakhiri dengan kejahilan
apakah mereka benar akan berjodoh?
lalu bagaimana dengan pernikahannya?
apa mereka akan tetap melakun hal yang sama sebagai rutinitas?
jangan lupa ikutin terus setiap episodenya agar tau kelanjutannya📍😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putri darweni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAKSO
''dicuekin di bilang kulkas di peduli'in malah di bilang sakit aduh wanita memang aneh ternyata'' ujar ken lalu menyenderkan kepalanya di kursi kebesaran nya
sekeluarnya Mentari dari ruangan ken ia langsung menuju ke ruangannya sendiri dan mulai meneliti berkas berkas yang diberikan oleh ken
Ia juga mencatat setiap kata diberkas itu dengan benar dan mencatat setiap hal penting dari setiap berkas
''huhhh... tidak begitu sulit tapi ia memberi berkas yang banyak, dasar kulkas'' keluh mentari yang nenyesaikannya waktu jam makan siang
''ternyata dia bisa bicara manis juga ya, kalau dia terus manis seperti itukan kelihatannya ya lumayan ganteng juga la'' ujarnya sambil menbayangkan ekspresi ken saat ia berkata begitu manis
truttt
truutt
ponsel dimeja kerja mentari pun bergetar menandakan ada telpon masuk dan ia juga langsung menggeser tombol hijau itu untuk mengangkatnya
''ya ada apa'' ujar mentari memalas
''keruangan ku sekarang dan bawa berkas yang kuberikan tadi'' ujarnya tegas lalu mematikan mematikan sambungan telpon
setelah mendapatkan telpon ia langsung menuju keruangan ken dan membawa semua berkas yang telah diinginkan ken
''permisi tuan boleh saya masuk'' ujar tari mengetok pintu lalu berkata
pintu pun terbuka otomatis dengan bantuan remote dari dalam ruangan ken
''mana berkasnya'' ujar ken lalu mentari pun memberikannya dan langsung duduk di depan meja ken
''siapa yang menyuruh mu duduk, berdiri!!" ujarnya tegas dengan wajah datar sambil memeriksa berkas mentari
"dasar aneh, baikla kalau begitu aku mau ke kantin dulu'' ujar mentari membalikan wajahnya
''mau apa ke kantin?'' tanya ken
''cari jodoh'' ujarnya kesal
''mari ku temani kita makan diluar saja'' ujarnya mengajak mentari dan diangguki mentari, mereka pun langsung keluar dari ruangan ken sambil berjalan menuju basement
Mentari menunggu di depan lobby kantor sedangkan ken mengambil mobilnya di parkiran khusus kantornya
Saat mobil ken sudah berada di depan lobby tari langsung memasuki mobil ken dan ken langsung menejan pedal gasnya meninggalkan kantornya menuju resto terdekat
''kita makan di pinggiran saja ya biar tidak jauh'' ujar mentari
''tidak!! makananya tidak higienis aku tidak mau" tolak nya
Setelah itu tidak ada lagi perbincangan antara mereka. Mereja sama sama diam hingga mobil mereka sampai di perkarangan resto dan langsung menuju parkiran, sebenarnya ia bisa menyuruh petugas untuk memarkirknnya tapi ia tidak mau orang masuk ke dalam mobilnya karna ia tak suka ada orang yang memasuki mobilnya tanpa persetujuan darinya
merek duduk berhadapan sambil memakan makanan yang telah mereka pesan hingga tak lama makanan ken pun tandas tapi tidak dengan mentari ia belum terbiasa makan makanan yang baginya sedikit aneh
''kenapa belum habis, makan aja gak usa sok kalem deh'' ujar ken sinis
''siapa juga yang mau sok kalem depan kamu aku cuma gak suka makannya'' ujarnya
'' dasar udik, kalau gak mau yang ngomong dari tadi dong, yaudah pesen aja yang kamu mau'' tawar ken
''gak usa nanti mampir aja di depan kantor beli bakso'' ujarnya lalu bangkit diikuti ken dari belakangnya
mereka pun langsung pergi meninggalkan resto itu dan berhenti didepan kantor ken membeli bakso untuk mentari
''mau turun gak'' tawar mentari
''enggak'' ujarnya singkat
''baiklahh'' ujarnya lalu pergi meninggal kan ken dan menuju gerobak bakso di dekat kantor gedung pencakar langit milik ken
BERSAMBUNG
📍📍📍📍📍