NovelToon NovelToon
Kesatria Tombak Nirwana

Kesatria Tombak Nirwana

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Pendekar / Pembunuhan / Masalah Pertumbuhan / Dendam Kesumat / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:19M
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Manusia harus mampu bertahan dari kerasnya kehidupan dan aturan-aturan dari para Raja serta perang yang membuat kegelisahan dan ketakutan.

Pedang, Tombak dan Busur adalah jalan utama untuk bisa bertahan hidup.

Sejak dahulu kala, keserakahan manusia memang tidak ada habis-habisnya, hanya demi sebuah ambisi dan kekuasaan yang lebih, para raja harus rela melihat rakyat menderita.

Para Rakyat yang sudah tidak tahan pada akhirnya putus asa dan berharap ada yang bisa membantu mereka.

Akhirnya kebencian di hati mereka di kuasai oleh Kegelapan dan memaksa mereka untuk memberontak, mereka sudah tidak percaya lagi terhadap keadilan, dan Dewa yang mereka puja kini sudah dianggap tidak ada.

Aku terpaksa mengangkat tombak ku demi mengembalikan kepercayaan manusia terhadap sang Dewa, dan atas semua yang aku lakukan membuat diriku di kenal sebagai Pendekar Dewa Sesat.

Aku tidak peduli apakah musuh-musuh ku adalah para raja, ataupun para penghuni dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jurus Rahasia Pisau Angin

***

"Dasar tidak berguna! Bisa-bisanya kamu kalah sama seorang Nenek-nenek, apa lagi Nenek sudah sangat tua!"

Pisau Langit sangat marah kepada Pisau Angin yang sudah gagal dalam menjalankan misinya untuk membunuh Zang Yang, tidak hanya gagal saja bahkan ke-tiga belas anggotanya juga di tinggalkan begitu saja oleh Pisau Angin.

"Ketua, maaf jika aku meninggalkan ke-tiga belas anggota kita, namun sungguh lawan yang aku hadapi waktu itu bukanlah Nenek biasa," Pisau Angin tetap berusaha menjelaskan jika Nenek Bongkok yang ia hadapi tidak selemah yang ia kira.

"Kau bilang tadi Nenek Bongkok itu juga memiliki ilmu Auman Singa?" tanya Pisau Langit.

"Benar Ketua! Mungkin Nenek itu berasal dari Perguruan Singa Emas," jawab Pisau Angin.

"Mustahil! Aku tidak pernah mendengar atau mengetahui ada seorang Pendekar Nenek Bongkok di berbagai Perguruan," kata Pisau Langit.

Pisau Langit sudah berhasil mengumpulkan semua informasi tentang Perguruan Singa Emas, mulai dari ketua dan para pendekar yang berada di sana.

Informasi tentang Zang Yang pun juga berhasil ia dapatkan dari Pisau Air, namun Pisau Air sama sekali tidak mendapatkan informasi tentang nenek tersebut.

"Apa mungkin Perguruan Singa Emas sengaja menyembunyikan Pendekar itu dari dunia luar?" tanya Pisau Air.

"Sebaiknya kedepannya kita harus lebih berhati-hati lagi dalam bertindak, untuk sementara ini seluruh anggota kita jangan ada yang beraksi," kata Pisau Langit kemudian menatap kearah Pisau Angin.

"Untuk saat ini aku mengampuni kesalahanmu, namun jika suatu saat kamu meninggalkan anggota kita lagi, jangan harap aku akan mengampuni mu lagi?"

"Terima kasih Ketua," jawab Pisau Angin sambil berlutut sekaligus bernafas lega.

"Sekarang menyingkir lah dari hadapanku!" kata Pisau Langit sambil mengibaskan tangannya mengusir Pisau Angin.

Pisau Angin segera menurut dan pergi dari hadapan Pisau Langit sebelum Pisau Langit merubah keputusannya.

"Zang Yang! Suatu saat nanti aku akan membalas mu!" gumam Pisau Angin kemudian dia pergi ke hutan bambu.

Hutan Bambu bukanlah sekedar Hutan Bambu biasa, bagi Pisau Angin Hutan Bambu adalah tempat terbaik baginya untuk berlatih Pisau.

Sekitar belasan Bambu sudah memiliki Tanda sebagai target pelemparan pisau nya, karena itu Pisau Angin ingin meningkatkan keahliannya dalam menggunakan Pisau.

Di Tangan Pisau Angin sudah ada tiga mata pisau yang sudah siap untuk di lempar, jarak targetnya sekitar 30 meter.

Pisau Angin berniat melempar pisau dengan cara melewati bambu yang padat yang menghalangi bambu targetnya.

"Lemparan Pisau Terbang."

Pisau Angin melemparkan satu pisau pertamanya ke arah kiri kemudian pisau tersebut berputar dan bergerak dengan cepat.

Pisau tersebut dengan leluasa bergerak memutari banyak bambu yang menghalangi jelan nya dan dengan mudahnya menancap ke titik yang di targetkan.

"Kamu hanya berlatih seperti itu-itu saja, bagaiamana perkembangan mu akan bisa meningkat?"

Seorang wanita paruh baya dengan mengenakan baju berwarna merah datang menghampiri Pisau Angin.

"Kalau kamu datang kesini hanya untuk mengganggu ku, lebih baik kamu pergi saja karena saat ini aku tidak ingin di ganggu oleh siapapun!" jawab Pisau Angin kemudian dia melemparkan pisau ke-dua nya.

Wanita paruh baya tersebut tertawa kecil melihat sikap Pisau Angin, "Sepertinya hatimu sangat buruk setelah di marahi ketua!" kata Wanita tersebut.

Pisau Angin tidak menghiraukan perkataan Wanita tersebut, dia mengacuhkan nya dan hanya lebih Fokus kepada lemparan pisau nya.

Saat pisau terbang hampir mengenai target, tiba-tiba saja muncul satu pisau dan membentur pisau Milik Pisau Angin.

"Apa yang lakukan? Sudah kubilang tadi jika aku tidak ingin di ganggu saat ini!" kata Pisau Angin yang tanpa menoleh kearah pemilik pisau yang menghentikan pisaunya.

Pisau yang menghentikan pisau milik Pisau Angin memiliki bulu berwarna merah di ujung gagang nya, dan bentuk pisau sedikit melengkung.

Pisau tersebut adalah milik Pisau Api yaitu si Wanita paruh baya yang saat ini sedang bersama dengan Pisau Angin.

Pisau Api memiliki keahlian yang berbeda dengan Pisau Angin, dia tidak hanya ahli dalam melemparkan pisau, namun dia juga ahli dalam menggunakan senjata lain, yaitu pedang dan panah.

"Kamu hanya berlatih melemparkan pisau dengan target yang tidak bisa bergerak! Jika perkembangan mu ingin lebih maju, cobalah untuk berlatih tanding dengan seseorang yang memiliki keahlian yang sama dengan mu, seperti diriku contohnya!" kata Pisau Api.

"Aku sama sekali tidak tertarik!" jawab Pisau Angin.

"Em.. benarkah? Tapi kenapa aku lihat kamu seperti tertarik ingin berlatih dengan ku?" tanya Pisau Api kemudian dia mengeluarkan dua buah pisaunya.

Pisau Angin sama sekali tidak menjawab, dia hanya melirik kearah pisau yang di pegang oleh Pisau Api.

"Baiklah jika kamu memaksa!" kata Pisau Angin kemudian dia melompat agak jauh untuk menjaga jarak.

Pisau Api tersenyum lebar melihat Pisau Angin yang setuju untuk berlatih dengan dirinya dan kemudian dia melempar dua pisau secara bersamaan kearah Pisau Angin.

Pisau Angin langsung melempar dua pisau nya juga dan melesat dengan sangat cepat kearah dua pisau milik Pisau Api.

Pisau-pisau tersebut saling membentur sehingga terlihat percikan api dari benturan tersebut dan masing-masing pisau kembali mundur kearah tuanya.

Mereka berdua sama-sama menangkap pisau masing-masing dan kemudian kembali melemparkan pisau tersebut dengan pola lempar yang berbeda dan jumlah Pisau semakin bertambah.

Tidak ada yang bisa melewati masing-masing pertahanan pisau mereka, walau sudah sama-sama menggunakan pola yang unik, namun tidak ada satupun dari mereka yang berhasil menembus pisau lawan.

"Kemampuan mu dalam menggunakan pisau sangat baik! Tapi kenapa kamu sampai tidak mampu melukai seorang Nenek-nenek?" tanya Pisau Api namun dia tetap menangkap dan melempar kembali pisau nya.

"Kau tidak tahu akan siapa yang aku hadapi, andai kamu sendiri yang mengalaminya, aku yakin kamu akan berhenti meremehkan orang!" jawab Pisau Angin.

Pisau-pisau mereka berdua yang berterbangan dan saling membentur satu sama lain terlihat seperti puluhan anak panah yang di lepas.

Bahkan banyak pohon-pohon bambu yang terpotong akibat latihan ke-dua nya, namun mereka sama sekali tidak memperdulikan hal itu.

"Apa kamu memiliki jurus rahasia? Kalau iya mari kita gunakan jurus rahasia kita masing-masing agar kita tahu kelebihan dan kekurangan jurus rahasia kita masing-masing!" kata Pisau Api.

"Ada, tapi aku tidak yakin untuk menggunakannya padamu!" jawab Pisau Angin.

Pisau Api tertawa kecil kemudian berkata, "Sebenarnya siapa yang suka meremehkan lawan! Aku yakin jika kamu sering meremehkan lawan dari pada diriku, karena itu kamu lengah dan bisa di kalahkan oleh seorang Nenek-nenek!"

Kata-kata yang di ucapkan oleh Pisau Api berhasil membuat Pisau Angin agak emosi, secara tidak langsung perkataan Pisau Api adalah kata sindiran akan dirinya.

"Baik, aku akan tunjukkan padamu jurus rahasia Pisau Angin ku," kata Pisau Angin kemudian mengehentikan semua serangan pisaunya.

Pisau Api juga mengehentikan serangan nya dan kemudian bersiap untuk menggunakan jurus rahasia yang di miliki nya.

"Pisau Penguasa Udara."

Pisau Angin melemparkan pisau sebanyak 20 biji ke udara dan tiba-tiba saja ke-dua puluh pisau tersebut melayang dan berputar di atas kepalanya, tidak lama setelah itu ke-dua puluh pisau tersebut sama-sama melesat ke arah Pisau api dengan cara berputar seperti sebuah lingkaran.

"Formasi Tujuh Pisau Api."

Pisau Api melemparkan tujuh buah Pisau ke berbagai arah dan kemudian ke-tujuh pisau tersebut melesat dan menuju kearah lingkaran pisau yang menuju kearah Pisau Api.

Ketika sudah dekat dengan Lingkaran Pisau milik Pisau Angin, Ke-tujuh pisau tersebut membentuk formasi seperti anak panah dan kemudian melesat ke tengah-tengah Lingkaran milik Pisau Angin.

Suara benturan dan cahaya percikan api segera tercipta saat pisau milik Pisau Api berpencar dan menyerang lingkaran pisau tersebut dari dalam.

Tidak lama kemudian ke-dua pisau yang saling menyerang dan bertahan itu sama-sama terlempar berbagai arah dan menancap di beberapa tempat.

Pisau Api mengira jika dia sudah berhasil menahan jurus dari Pisau Angin, namun ternyata masih ada satu pisau lagi yang tidak ikut terlempar dan pisau tersebut melesat kearah dahi Pisau Api.

Pisau tersebut berhenti saat jarak pisau tersebut tinggal satu jari dari dahi Pisau Api, itu semua di sebabkan oleh Pisau Angin yang menahan gerak lajunya agar tidak melukai Pisau Api.

Pisau Angin segera menarik kembali pisau nya dan kemudian dia mendekati Pisau Api yang hanya tersenyum kecut.

"Ternyata kamu memiliki jurus rahasia yang lebih hebat dariku, tapi bagaimana bisa masih ada satu pisau yang tidak ikut terlempar?" tanya Pisau Api.

"Aku hanya memfokuskan ke-satu pisau saja, sedangkan pisau yang lain hanya sebagai pengalihan saja!" jawab Pisau Angin dengan tenang.

"Kalau begitu aku percaya jika Nenek yang kamu lawan itu pasti seorang pendekar hebat!" kata Pisau Api.

Pisau Angin menghela nafas, dia berpikir andai dirinya menggunakan Jurus Rahasia Pisau Angin milik kepada Nenek itu, pasti nenek itu akan dengan mudah menghancurkannya dengan Auman Singa milik nya yang sangat kuat.

"Ayo kita kembali dulu!" ajak Pisau Api.

"Baiklah, namun aku harus mengambil kembali semua pisau ku terlebih dahulu!" jawab Pisau Api kemudian dia mulai memungut kembali semua pisaunya yang berserakan.

1
Kaisar Huang R
pake penutup kain hitam gw ke inget sama super Dede yg apa aja di pake buat nutupin wajahnya 😆 harusnya topeng ke biar keren dikit 😮‍💨
Anonymous
n
Arif Arifin
semangat
Yanka Raga
gaz poll 😡
Yanka Raga
semakin menariiik🤩
Yanka Raga
oke dech 🤭
Yanka Raga
seruuu 🤩
Yanka Raga
Dewa sejati 😍🤩
Yanka Raga
Brilliant 🤩😎
Yanka Raga
pil dewa 🤩
Yanka Raga
sadis sesat Paz
🤩😎
Yanka Raga
Bantaaaaaaii 😡
Yanka Raga
Bantaaaii abiz 😡
embun revi
Luar biasa
Yanka Raga
Bantaaaii abiz 😡
Yanka Raga
Bantaaaii😡
Yanka Raga
trus semangaaat tuk berkarya
🤩💪
Yanka Raga
satu vote tuk author
🤩😎
masjidi rjr
kertas ditemukan/diciptakan oleh bangsa cina.terbuat dr bambu yg diolah
Yanka Raga
gaz 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!