Cerita ini adalah sekuel dari BOSS GILA KU, jadi biar mengerti alurnya mending baca dulu aja BOSS GILA KU.
"Aku gak benci sama kamu, aku cuma gak mau ada sangkut pautnya sama kamu. Apapun itu." Rena
"Tapi aku mau dan aku akan bikin kamu terus tersangkut sama aku." Roby
Rena seorang gadis manis nan polos, belum pernah berpacaran. Namun hatinya kini terpaut pada sosok sang ASISTEN kepercayaan boss tempatnya bekerja. Pria misterius yang sikapnya sulit ditebak, sampai dimana peristiwa membuatnya membenci dan menjauhi pria itu.
Roby sang ASISTEN yang memiliki latar belakang keluarga suram, masa lalu yang rumit dan suram harus dia jalani semasa remaja. Hingga dia bertemu dengan pemilik RENS CORP dan menjadikannya asisten kepercayaannya.
Roby harus kembali berurusan dengan masa lalu dan orang-orang yang membuat hidupnya berantakan.
Bagaimana kelanjutan kisah cinta R couple, mampukah menghadapi lika-liku peliknya percintaan.
Area 21+
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana vhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah persepsi
Pagi-pagi sekali Roby sudah bangun dari tidurnya, dia segera membersihkan diri dan bersiap-siap. Setelah menyelesaikan sarapan paginya, Roby beranjak dari duduknya karena dia akan. langsung pergi ke rumah orang tua Rena.
"Hai Bro, udah siap berangkat?" tanya Asgar yang baru keluar dari kamarnya.
"Yoi, gue udah gak sabar mau ketemu sama pujaan hati gue." jawab Roby sumringah.
"Geli gue, liat lu kaya gitu. Gue gak sangka, seorang Roby yang dulu banyak fansnya tapi terlalu pilih-pilih, akhirnya takluk juga sama cewek Asia yang manis dan imut kaya Rena. Pantes aja selama 10 tahun lu gak pernah balik ke Amerika, meskipun cuma buat ketemu sama nyokap lu.
Ternyata eh ternyata, ada seorang wanita yang sudah menjadi PENAKLUK SANG ASISTEN yang hidup dan wajahnya datar kaya...." Asgar berpikir sejenak.
Dia ingin mengucapkan sesuatu, namun karena dia memang belum terlalu lama tinggal di Indonesia, jadi dia belum terlalu hafal dengan semua kosa kata bahasa Indonesia.
"Kaya apa?" tanya Roby menunggu kelanjutan ucapan Asgar.
"Ituloh, kayu papan yang tipis itu." jelas Asgar masih setengah bingung.
"Apa sih lu, ngomong gak jelas." ejek Roby sambil melihat jam di tangannya, seraya menunggu taksi online yang dia pesan datang.
Roby yang sebenarnya sudah paham maksud dari Asgar itu, malah semakin gencar mengerjai sahabatnya itu agar berpikir lepas keras.
"Ayo, apa coba!" goda Roby.
"Itu loh papan yang tipis yang biasa buat bikin sekat rumah itu loh, duh apa sih namanya!" Asgar frustasi.
Roby yang merasa kasian melihat sahabatnya kesusahan dalam berpikir, akhirnya memberi tau pada Asgar. "Triplek maksudnya!"
"Hah itu dia maksud gue."
"Hadeeh, bilang triplek aja pake ngeden (Ngeden is that mean mengejan saat kita pup. Remember). Kalau ngomong aja belum bisa, makan jangan nambah, malu sama brewok." cibir Roby sambil terkekeh.
Bertepatan dengan itu, taksi yang ditunggu oleh Roby datang.
"Bro, gue berangkat ya. Doain biar cepet ketemu." pamit Roby.
"Pasti, hati-hati ya. Good luck man." jawab Asgar sambil melambaikan tangannya.
Roby menuju ke kota S, kota dimana ibu dan adiknya Rena tinggal. Dulu Rena sempat membawa adiknya untuk tinggal bersamanya di Ibukota, namun karena ibunya yang sudah semakin tua, Rena tidak tega bila harus meninggalkan ibunya seorang diri disana. Jadi Rena membawa kembali adiknya untuk tinggal bersama ibunya dan menjaga sang ibu."
Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, akhirnya Roby tiba di alamat yang dikatakan oleh pak RT tempat tinggal Rena dulu.
Roby mencari rumah yang ditempati oleh keluarga Rena, setelah bertanya dan meyakinkan bahwa itu memang rumahnya, Roby bergegas mengetuk pintu.
Tak lama kemudian, keluarlah seorang wanita paruh baya yang diyakini Roby adalah ibu dari Rena.
"Permisi ibu." Sapa Roby sopan.
"Iya, cari siapa ya?" jawab ibu Lasmi ibunya Rena.
"Apa benar ini rumah Rena?"
"Iya bener, saya ibunya Rena."
"Saya mau ketemu Rena, apa Renanya ada dirumah?"
"Oh,,, Rena sekarang kerja di Jakarta nak. Biasanya dia pulang saat hari raya." jelas Bu Lasmi pada Roby.
"Loh, bukannya Rena disini?" tanya Roby yang mulai takut kalau ternyata Rena tidak berada disini.
"Iya, tapi sudah 2 tahun ini Rena bekerja disana."
Roby mulai panic, tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya pada ibunya Rena. Dia tidak mau membuat bu Lasmi jadi khawatir.
Baru saja Roby akan menjawab, namun suara seorang gadis memberhentikan ucapannya.
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam, kamu udah pulang neng?"
"Ya Bu, tadi ada rapat di sekolah." ucap gadis berseragam putih abu-abu itu. Lalu dia menatap Roby yang memperhatikan mereka.
"Eh si Om ganteng ini siapa?" tanya Resti pada sang ibu.
"Ini temennya teteh dari kota." jawab Bu Lasmi.
"Teteh!, si teteh pulang Bu. Mana teteh?"
"Teteh gak ada Res, ini si nak...."
"Saya Roby bu." jawab Roby yang menimpali ucapan bu Lasmi.
"Iya, nak Roby ini nyari teteh. Katanya dia udah lama gak ketemu Rena."
"Oh gitu, tapi ngomong-ngomong Om tampan ini siapanya teteh?. Om pacarnya teteh ya!!!, ayo ngaku!!!. Tapi kok aku gak pernah liat Om deh sebelumnya, udah gitu Om mukanya kaya yang di TV itu loh. Ganteng banget deh." cerocos Resti.
Roby yang mendengar celotehan dari Resti hanya tersenyum, dia merasa Resti sangat mirip dengan Rena. Mereka sama-sama cerewet, tapi bedanya Rena lebih sedikit pendiam.
"Panggil saja saya kak Roby, saya ini teman dekatnya Rena." jawab Roby sambil tersenyum.
"Waaahhh, teteh beruntung ya bisa ketemu sama kak Roby yang mirip sama itu loh,,,, eh si Orlando Bloom. Iya Orlando Bloom." Ucap Resti sumringah.
"Ah masa sih saya mirip Orlando Bloom, ya jauh beda lah. Kaya langit dan bumi, dan saya yang jadi buminya." Sergah Roby halus.
"Ah kak Roby suka merendah deh." goda Resti.
"Ayo nak masuk dulu, ibu sampai lupa suruh kamu masuk." ucap Bu Lasmi tak enak hati.
"Terima kasih Bu, tapi gak usah. Saya langsung pulang aja, kalau Renanya gak ada." tolak Roby.
"Ya udah kalau gitu."
"Yah masa kak Roby langsung pergi sih, tapi ntar kapan-kapan kesini lagi ya." ucap Resti sedikit kecewa.
"Ya saya akan kesini lagi kapan-kapan."
"Janji ya."
"Iya, kalau begitu saya pamit ya. Bu saya pergi dulu."
"Hati-hati ya." ucap bu Lasmi dengan tulus.
"Kalau emang Rena gak ada disini, terus dimana dia. Apa dia dan bayinya sehat?, Rena kamu dimana?" Ucap Roby dalam hati.
...----------------...
Sementara itu.
"Boy, kamu gak jadi balik ke Jakarta?" tanya Rena.
"Gimana aku mau pergi setelah kejadian kemarin, kalau aja aku gak cepet tangkap kamu, mungkin kamu udah jatuh tercebur di kolam itu." jelas Boy.
"Iya maaf soal itu, aku janji akan lebih hati-hati. Abisnya aku kemarin seneng banget liat cimol goreng disana, sampai gak hati-hati jalannya."
"Maka dari itu!!!, aku khawatir saat aku gak temenin kamu, nanti kamu ..." Boy sedikit takut membayangkan apa yang akan terjadi.
"Gak Boy, berdoa aja biar aku dan bayi aku sehat terus. Kalau kamu tetap disini nanti kamu akan merugi."
"Gak masalah soal itu, aku masih tetap banyak uang kok." jelas Boy tanpa sadar.
"Uh sombong."
"Loh emang bener kok."
"Iya sih, tapi kamu juga harus pikirin karyawan kamu. Kalau sampai kamu merugi dan bangkrut, maka karyawan kamu juga akan terkena imbasnya." Rena menjelaskan panjang lebar.
Boy mendesah pasrah, dia juga membenarkan apa yang diucapkan oleh Rena.
"Ya udah kalau gitu, besok aku balik ke Jakarta. Tapi kamu harus janji, kamu jaga diri baik-baik ya."
" Iya."
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Next
👏👏👏👏👏
💪💪💪💪💪💪