nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Jatuhnya Arya
Arya yang setiap hari sering mabuk dan berjudi karena kehilangan sosok mita, hartanya perlahan habis di tangan seorang bandar, hidupnya sungguh memprihatinkan
rumahnya sudah ia jual kepada kepala desa, dan kini ia tinggal di rumah kecil yang tak jauh dari rumah nissa, rumahnya yang
sekarang sangat jauh berbeda dari rumah sebelumnya.
dan hari ini seluruh perkebunan teh dari warisan almarhum bapaknya akan ia jual pada seseorang kenalannya, sebut saja dimas pria berumur 28 tahun bertubuh
tegap dengan wajah manis dengan lesung di pipi kirinya, berada di rumah sederhana
milik arya yang tengah menelepon seseorang.
" hallo selamat pagi bu..maaf mengganggu waktunya sebentar, saya dimas bu yang
akan menjual perkebunan teh milik bapak arya ..bisakah ibu segera datang ke tempat kediaman bapak arya bu?untuk bernegosiasi perkebunan teh itu? sebab bapak arya sepertinya sudah tidak sabar untuk menjualnya.." terang dimas menjauhi arya yang tengah menguping pembicaraan
mereka.
" tunggu sekitar sepuluh menit, saya akan segera datang kesana, saya masih di jalan" jawab seseorang di ujung telepon.
" baik terimakasih bu." dimas menutup teleponnya.
dimas duduk di teras rumah, tubuhnya menyandar pada kursi rotan, menyeruput
kopi yang di suguhkan arya
" bagaimana pak dimas..? apa ibu itu menyetujui tentang harganya?" tanya arya
penasaran.
" kita tunggu saat ia tiba mohon bersabarlah pak arya.." jawab dimas, menatap arya
tersenyum dan kembali menatap layar ponselnya.
sepuluh menit kemudian mobil sedan berwarna putih berhenti di halaman rumah arya, dimas dan arya menghamnpiri mobil itu
hendak menyambut seseorang yang akan membeli perkebunan teh miliknya, nampak dua sosok wanita muda keluar dari mobil
salah satunya membawa sebuah koper kecil berisi uang.
" selamat pagi bu nissa..." sapa dimas pada wanita yang kemarin ia temui di perkebunan
teh milik arya
" pagi juga pak dimas..." nissa tersenyum ramah, arya tercengang melihat kedua
wanita yang sangat ia kenal.
baginya kedua wanita itu sangat
menyebalkan, arya menatap mita nampak mita membuang muka pada sosok arya.
" bu nissa saya akan perkenalkan ibu dengan pemilik perkebunan teh milik....ba" ucap dimas kata-katanya yang belum selesai di potong oleh nissa
" tidak usah di perkenalkan saya sudah sangat kenal bapak dimas!" sergah nissa memotong pembicaraan dimas,
" jangan tawari saya masuk!...cukup di sini saja..! saya tawar 2.M bagaimana ???
setuju??" tanya nissa dengan tegas.
melipat tangan di dada, tanpa senyuman sedikitpun, dimas ingin menawarkanya
duduk di teras agar enak saat bernegoisasi, namun upayanya tidak di sambut baik oleh nissa
" bagaimana pak arya 2M...? terima tidak?" tanya dimas pada arya.
" 3,5M saya lepas!!" seru arya merasa dirinya terhina.
namun ia tetap berusaha tidak gegabah
dan arogan.
" ayo mit kita pulang..maaf pak dimas saya sangat menghargai kerja keras anda..namun tampaknya bapak arya keberatan jika saya menawar harga sekian...mungkin lain waktu kita bertemu lagi pak..kami permisi" kedua sosok itu hendak masuk kedalam mobil, namun arya menghampiri mereka
" 3.M saya akan lepas" pinta arya pada nissa.
nissa menoleh tak menghiraukan arya dan
tersenyum sinis padanya, nissa masuk kedalam mobil bersama mita,nampak dimas berdiri di sisi mobil nissa melipat tangannya di dada, memperhatikan wajah mita lewat kaca mobil
" berhenti bu nissa..saya mohon beli perkebunan saya 2,5M bu..saya sangat
membutuhkan uang itu.."
arya mengetuk kaca mobil milik nissa, nissa membuka kaca itu tanpa menoleh ke arah arya yang seperti pengemis di hadapannya.
" apa anda tuli bapak arya yang terhormat..2M saya akan membeli perkebunan anda!! tidak ada yang dapat mengubahnya ...apa anda
paham?" tanya nissa tersenyum mengejek.
" baik bu nissa ...saya akan menjualnya.. dengan harga 2M" ucap arya menyerah.
dimas mengeluarkan berkas-berkas yang akan di tanda tangani oleh nissa, di kap mobil nissa menandatangani berkas-berkas itu
" ini uang nya total 2M." nissa memberikan koper itu pada arya
" mita ...ambil amplop cokelat di dasbor mobil bawa kesini mit..." perintah nissa pada mita.
mita masuk kedalam mobil mengambil amplop itu dan lekas menyerahkan amplop
cokelat pada nissa.
" ini ada sedikit uang tanda terimakasih untukmu pak dimas, sebesar sepuluh juta
rupiah...senang bisa bekerja sama dengan anda...mungkin ke depannya saya ingin membeli sebuah rumah di perkotaan, apa anda punya kenalan pak?" tanya nissa merasa sangat senang.
ia melirik arya yang keheranan, seakan tak percaya dengan banyaknya uang yang di
miliki nissa
" saya akan mencari untuk anda bu nissa, terimakasih untuk uangnya.." jawab dimas
sumringah
" sama-sama pak dimas.. saya pamit" pamit nissa pada dimas dan kedua sosok wanita
itu pergi dengan membawa serta mobilnya.
...****************...
malam hari pukul 20.30 WIB.
mita dan nissa senang saat musuh mereka jatuh pada titik terendah.
" ini belum seberapa mita...kamu akan lihat apa yang bakal aku lakukan pada mantan
suamimu itu." celetuk nissa, mita tersenyum lebar.
" rasakan! dasar laki-laki bajingan!! aku belum puas kalau kamu belum mati mas!!" mita
mengutuk arya dalam hatinya.
terlihat nissa tengah menelpon seorang anak
buahnya, ketua kelompok dari suatu geng yang di sewanya
" cepat datang kesini kamu ambil kembali uangku yang ada di tangan arya..lalu berikan
padaku..aku mau uang itu kembali" perintah nissa pada ketua geng yang kini jadi orang
suruhannya
" baik boss, kami pastikan laki-laki itu akan babak belur jika ia tidak memberikan
uangnya.." jawab ketua geng itu mantap
nissa tidak menjawab dan langsung menutup sambungan teleponnya.
...****************...
pagi hari nissa datang ke markas dengan mengendarai mobil miliknya, padahal ia sudah memerintahkan orang suruhannya untuk datang kerumah nissa saat uang itu
sudah di tangan ketua geng mavia itu, namun sampai saat ini uang itu belum juga di antarkan oleh salah satu orang suruhannya, sebab itu ia datang ke markas para komplotan geng yang ia sewa.
nissa menyewa sekelompok geng dari seseorang kenalannya, kelompok geng mavia itu sangat kuat..tidak ada yang berani dengan mereka kecuali nissa.
" mana uangnya..?" tanya nissa masuk kedalam sebuah rumah mewah ,rumah itu sudah menjadi markas komplotan itu.
nissa yang mengenakan mini dress menatap nyalang pada kelompok yang ia sewa..ia
berdiri di ambang pintu.
kelompok itu tertawa mengejek
" kalau kami tidak mau memberikannya bagaimana bu boss...? bu boss mau apa???" tanya salah satu sosok pria bertubuh besar
" aku akan membunuhmu!" jawab nissa
santai..dengan senyuman manis di bibirnya
" coba saja kalau bisa, yang ada ibu b0ss akan kami perkosa secara bergilir, lalu membunuh bu boss dengan cara mengenaskan, hahahaha" ketua geng itu
tertawa mengancam serta mengejek.
nissa ikut tertawa,
" hahaha...coba saja kalau kalian bisa melucuti pakaian ku...aku akan kasih hadiah yang sangat besar pada kalian...tapi kalau tidak..kalian akan aku beri pelajaran ...rupanya kalian tidak dapat bisa di percaya ..aku sudah membayar mahal kalian untuk itu..."
kemudian para komplotan gengster itu menghampiri nissa dengan cepat nissa mengusap cincin mawar merah yang bersinar.
keluarlah makhluk-makhluk yang bertubuh besar-besar yang sangat mengerikan, jumlah
makhluk itu setara dengan para geng mavia yang berjumlah sepuluh orang.
makhluk-makhluk itu mengenakan pakaian perang kerajaan..dengan pedang yang
sangat besar..mereka bertugas melindungi dan menjaga nissa, para geng mavia itu melongo ketakutan..mereka berkumpul di tengah-tengah ruangan dengan wajah ketakutan.
" ada apa tuan putri memanggil kami..?" tanya
panglima perang.
mereka semua bersujud di bawah tubuh
nissa ..nampak nissa tersenyum
" aku ingin kalian mencabik-cabik mereka... karena mereka hendak melecehkanku dan
hendak membunuhku panglima..." jawab nissa tersenyum.
semua para gengster juga ikut menundukan
badan mengikuti para makhluk-makhluk perang itu
" baik tuan putri"
panglima sudah siap akan menyerang namun geng mavia itu memohon ampun.
" ampun...tuan putri..jangan bunuh kami...ini
uangnya tuan putri ..mohon jangan suruh mereka membunuh kami .tolong tuan putri.. saya sebagai ketua mereka memohon kebaikan tuan putri" dengan tubuh gemetar mereka para geng mavia masih menunduk
ketakutan.
" maaf panglima...sepertinya musuh telah menyerah...." nissa tersenyum pada makhluk
raksasa itu.
" baik..kali ini kalian aku ampuni...tetapi jika kalian berniat melecehkanku atau membunuhku aku tidak segan-segan menyuruh pengawalku untuk membunuh kalian" tegas nissa mengambil sebuah koper
yang di berikan geng mavia itu.
kemudian nissa mengecek uang itu kembali.. tidak ada satupun yang kurang.
" panglima ..terimakasih kalian boleh pergi.." ucap nissa mempersilahkan sosok makhluk itu pun pergi bersama hembusan angin
" ta..ta..tadi apa tuan putri?" tanya ketua geng itu
" mereka adalah pengawalku ..dari kerajaan
bangsa jin...milik suamiku ..aku ingin kehadiran mereka kalian rahasiakan...kalau tidak kalian semua akan merasakan akibatnya aku tidak main-main.." ancam nissa ...para mavia itu mengangguk ketakutan..
" oh iya..ini ada uang bonus untuk kalian semua..totalnya 100 juta..semoga kalian senang..jangan panggil aku tuan putri atau boss lagi ..sebab mulai sekarang aku bukanlah boss kalian" nissa menegaskan
para geng itu melongo dengan uang bonus yang banyak itu sungguh bosnya sangatlah kaya raya dan baik..sudah bersyukur mereka
tidak di bunuh oleh pengawal bossnya..malah di tambah uang bonus.
" jangan seperti itu tuan putri..kami masih ingin menjadi anak buah tuan putri jangan pecat kami...maafkan kami tuan putri...kami berjanji akan setia pada tuan putri .." pinta ketua geng dengan memohon
" baik...kalian masih akan tetap menjadi anak buahku ..tapi aku harap kedepannya kalian tidak akan mengkhianati aku lagi..apa kalian
paham?" tanya nissa di dalam mobil dengan membuka sebagian kaca mobilnya
" baik tuan putri..kami paham..terimakasih atas bonusnya" ucap ketua mereka.
" satu lagi jangan panggil tuan putri panggil bu boss saja...aku jijik jika kalian menyebut itu di dunia manusia"
nissa berlalu dan tersenyum.