Ardian Pramana seorang pria tampan yang arogan sombong yang hobinya balapan liar dan suka mempermainkan wanita hingga membuat kakeknya resah karena dia adalah cucu tunggalnya hingga ia ingin mencari jodoh untuk sang cucunya,
karena pringai sang cucu seperti itu maka ia meminta tolong sahabatnya yg kebetulan memiliki pondok pesantren An Nur dan berharap agar salah satu santriwati berkenan agar menjadi istri sang cucu.
Apakah ada dari mereka yang bersedia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham.
Setelah sampai di depan Ardiyan. Dimas pun menanyakan sesuatu pada Anisah karena dia tahu kalau sahabatnya itu penasaran dengan gadis bercadar yang menaiki motor tadi.
"Anisah bolehkah aku bertanya? "ucap Dimas pada Anisah. Dan di anggukkan kepala oleh Anisah.
"Apakah tadi kamu ada pergi ke restoran?" tanya Dimas dan di jawab Anisah dengan gelengan kepala.
"Oh berarti kami telah salah melihat orang dong..?" ucap Dimas lagi.
"Ya sudah kalau begitu kami mau kembali ke kantor lagi deh... ya sudah Kami pamiit pergi ya.. " ucap Dimas dan di anggukkan Anisah lagi.
Ardiyan yang dari tadi diam hanya memperhatikan Anisah saja dan dia sedikit merasa heran, melihat Anisah yang sepertinya memahami perkataan Dimas.
"Aneh, biasanya orang bisu itu pasti tulikan? tapi kenapa ia seakan mendengar perkataan Dimas ya?" _Batin Ardiyan semakin penasaran.
setelah berpamitan, Ardiyan dan Dimas pun meninggalkan Anisah. Kembali ke mobil mereka dan melajukan mobilnya kembali ke kantor mereka, Di dalam mobil..
Ardiyan yang dari tadi diam akhirnya buka suara.
"Dim?.. Menurut Lo Anisah aneh nggak?" Tanya Ardiyan pada Dimas.
"Maksud Lo aneh kenapa?"
"Dia seperti paham dengan perkataan Lo deh.. padahal Lo bicara biasa tanpa Lo harus menggerakan tangan Lo kan..?" Ucapnya pada Dimas.
"Hmm iya iya.. padahal waktu itu kita melihat dia dan temannya pakai gerakan tangankan?" Balas Dimas
"Sepertinya ada yang Aneh deh.." tutur ardiyan lagi.
"Lo kan lakinya kenapa Lo tanya gue?. emang selama ini Lo nggak pernah bicara berduaan sama dia?"
" Nggak pernah gue selalu, menghindari dia"
"Haa...?! lalu nggk ada acara kamar berdua dong?"
"Ngeres aja otak Lo,.. gue pisah kamar ma dia"
"Wah gila lo.. kalau kakek tahu dia bakalan marah loh..secara Lo menunda untuk memberikan dia cicitkan" ucap Dimas
"Dia nggak bakal marah kalau tidak di kasih tahu seseorang!" Jawab Ardiyan ketus dengan mata sedikit mengancam pada Dimas.
"Iya iya gue nggak akan bilang"
"Bagus!" Ucapnya singkat.
Tak lama pun mereka sampai di depan gedung Pramana grup mereka pun berjalan memasuki lift khusus petinggi perusahaan. Wajah mereka yang tampan selalu menjadi pusat perhatian.
*******"
Di sisi lain Anisah yang baru selesai melatih bela diri untuk para santriwati pun telah selesai. Dia sedang duduk bersama Nina dan Lisa. Dan Lisa itu yang sebenarnya gadis bisu.
"Ustadzah?, tadi kok ustadzah tidak bicara sama bang Ardiyan" tanya Nina pada Anisah.
"Mereka salah paham.. karena menyangka ana bisu.. mungkin karena mereka pernah melihat ana bicara pada lisa,, Afwan ya Lis ana tidak bermaksud menyinggung anti." Jawabnya lalu memberi isyarat pada lisa.
"Tidak apa-apa ustadzah" jawab Lisa tapi dengan bahasa tangan.
"Oh.. tapi kenapa ustadzah nggak terus terang saja kalau ustadzah tidak bisu?" ujar Nina.
"Belum saatnya Nina.. ana masih ingin memberi pelajaran buat bang Ardiyan, agar dia tahu yang nampak buruk belum tentu hina dan yang indah di matanya belum tentu baik, makanya ana ingin mengikuti permainannya yang dia ciptakan" jelas Anisah.
"Ooh... semoga bang Ardiyan cepat menyadari kekeliruannya ya ustadazah?" ucap Nina lagi.
"Aamiin in syaa Allah.." bales Anisah.
"Tapi ngomong-ngomong tadikan ustadzah emang keluarkan,?.. kenapa bilang tidak? Itu sama saja ustadzah berbohong loh.." Tanya Lisa dalam bahasa tangan.
"Tadi bang Dimas menanyakan Apakah ana ke restoran atau tidak.. ana bilang tidak, emang ana tidak kesana kok.. cuma kami tadi berjumpa di depan restoran.. jadi ana nggak bohong dong.." jawab Anisah dalam bahasa isyarat tangan.
Jawabnya Anisah hanya di anggukkan oleh Lisa. Dan dia hanya memberi jemponyal.
Jangan lupa komen kritiknya ya biar saya tahu mana yang salah dan benar..
dan berilah vote kalian biar semangat 🙏😊