Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Fajar melempar kardus berisi barang-barang nya dengan kasar ke dalam bagasi mobil.
"BRENGS*K!!" Fajar teriak histeris sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
"SIALAN!!! KENAPA SEMUA HAL BURUK INI TERJADI SECARA BERSAMAAN???!!"
Setelah menutup bagasi, Fajar pun naik kembali ke mobil nya, lalu segera menyalakan mesin mobil tersebut untuk menemui Lucy.
Ya. Menurut Fajar hanya Lucy yang bisa membantu nya. Dia bisa bekerja di perusahaan besar milik Ayah mertua nya dengan sangat mudah juga karena bantuan Lucy. Pasti sekarang pun begitu. Lucy akan membantu Fajar untuk bicara dengan Pak Yusuf Wibowo Herman, CEO sekaligus ayah mertuanya.
Sampai di Pabrik kembali, Fajar merapikan penampilan nya agar tidak berantakan dan membuat Lucy jadi curiga. Dia pun turun dengan percaya diri. Pria itu bahkan lupa tujuan awal menemui Lucy adalah untuk membicarakan tentang kontrak kerja Ravi yang tidak di perpanjang serta biaya sekolah kedua adik kembarnya yang di putus sepihak.
"Maaf, Pak... Bapak mau kemana ?" tanya Security yang berjaga tepat di depan Lobi.
Fajar mengerutkan keningnya sambil menatap bingung ke satpam itu.
"Kamu lupa siapa saya ?" tanya Fajar dingin
"Maaf, Pak. Saya hanya menjalankan perintah. Bapak kesini mau bertemu siapa dan ada kepentingan apa ?"
Fajar mencengkram kerah baju pria itu dengan kasar. "Kau!!!" Tunjuk Fajar tepat di depan muka petugas keamanan pabrik.
Emosi Fajar belum sepenuhnya reda membuat nya jadi langsung marah karena sikap satpam itu.
Sementara Fajar yang wajah nya sudah memerah, security itu masih santai seolah yang terjadi dengan nya bukan hal yang berbahaya.
Beberapa karyawan yang kebetulan ada di lobi segera menarik tubuh Fajar.
"LEPAS!!" bentak Fajar sambil menepis tangan orang-orang yang memegangi nya.
"Pak Fajar.. Saya tanya pada anda sekali lagi, kalau anda bersikap seperti tadi maka jangan salahkan saya mengusir anda dari sini!!"
"APA KAU BILANG, HAH ?? KAU MAU MENGUSIRKU ?? KAU LUPA SIAPA AKU ? AKU SUAMI YANG PUNYA PABRIK INI!! SEBELUM KAU MENGUSIRKU, AKU YANG AKAN MEMECATMU LEBIH DULU!!" Fajar melangkah maju lagi, tapi kali ini semua orang membiarkan nya..
Security yang tubuh nya jauh lebih besar dari Fajar sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Dengan kesadaran penuh Fajar langsung melayangkan bogem mentahnya ke atas, sasaran nya ke wajah sang security.
AKHHH!!!
Fajar memekik saat pukulan nya justru berbalik arah, tangan nya di pelintir ke belakang oleh pria itu dan dalam sekali gerak jurus nya telah melumpuhkan Fajar ke lantai.
Semua orang bisik-bisik sambil menatap ke arah Fajar. Bahkan suara-suara sumbang itu telah sampai ke telinga nya.
"Ya, begitulah nasib Mokondo. Banyak gaya tapi kemampuan Nol besar!"
"Makanya jadi orang jangan sombong, yang kaya bini nya yang sombong laki nya yang kismin"
"Bener! Kalau ketemu karyawan pabrik nggak pernah ramah. Pas ada Bu Lucy doang dia nyapa dan bersikap baik sama karyawan. Dasar! Laga-nya kaya dua yang punya pabrik!"
Fajar membulatkan mata dengan mulut menganga. Untuk beberapa saat Fajar seperti menahan napasnya. Fajar shock berat mendengar cemoohan dan celaan yang pasti di tujukan hanya untuk dirinya.
Security itu lalu memaksa Fajar berdiri dan membawa Fajar keluar dari lobi. Fajar tidak suka berolahraga, membuat otot-ototnya jadi 'lembek' tak bertenaga. Meski berontak, tapi petugas keamanan itu sama sekali tidak merasa kewalahan.
Sementara itu di ruangan nya...
Lucy melihat semua yang terjadi melalui layar yang terhubung ke cctv di lobi dan hampir semua bagian Pabrik kecuali toilet.
"Jangan harap kau bisa menemui ku dengan mudah!!" gumam Lucy sambil menatap serius seolah sedang menonton film yang sangat seru.
Flashback On....
Sebelum jam makan siang, Lucy sempat memanggil kepala security di pabrik nya. Kebetulan kepala security itu sedang masuk pagi.
"Selamat pagi, Bu... Ibu Lucy memanggil saya ?" tanya Kelala Security itu dengan sopan sesaat setelah masuk ke ruangan Owner L.S Skincare.
"Pak. Saya minta tolong. Mulai hari ini jangan biarkan Pak Fajar masuk ke pabrik seenak nya, ya ?!" Lucy memberi perintah dari kuesi kebesaran nya.
Kepala Security yang bernama Pak Damar itu pun nampak kaget mendengar perintah sang Owner yang tiba-tiba..
"Jika dia datang, tolong hadang dia! Bagaimana pun cara nya, jangan sampai dia masuk!! Tolong di koordinasikan juga dengan bawahan bapak. Saya nggak mau kalian sampai lalai dan membuat Pak Fajar masuk ke area pabrik!!"
Flashback Off....
Fajar tak menyerah. Dia menunggu Lucy sampai matahari tenggelam. Bahkan Fajar tak memperdulikan lagi cacing di perutnya yang terus meronta-ronta sejak pagi.
Usaha memang tak mengkhianati hasil. Lucy terlihat berjalan keluar menuju mobil nya. Fajar segera turun dan berlari mengejar Lucy sebelum istrinya itu masuk ke dalam mobil.
"Sayang.......???? Lucy, sayang..." Fajar memanggil Lucy dengan sebutan Sayang. Lucy mendengar nya, namun sengaja dia abaikan.
Mungkin jika Lucy belum mengetahui kenyataan sebenarnya, Lucy akan selalu bahagia mendengar panggilan itu dari orang yang paling dia sayangi. Namun kini, semua telah berubah. Baru mendengar nya bahkan belum melihat orang nya saja, Lucy sudah merasa sangat jijik.
Lucy terus berjalan tanpa memperdulikan Fajar yang memanggil dan orang-orang yang ada di sekitar parkiran.
Saat Lucy hendak membuka pintu mobil, tangan Fajar langsung mencekal pergelangan tangan Lucy.
"Sayang!!!" Pekik Fajar dengan tatapan tajam. Meski memanggil sayang tapi Fajar tetap tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajah nya yang marah.
Lucy segera menepis tangan Fajar dengan kasar.
"Apaan sih ??" Lucy membalas tatapan Fajar tanpa gentar.
"Sayang, ada apa sama kamu ? Apa aku berbuat salah, hum ?? Bilang, sayang... Jangan hukum aku kaya gini... Jangan cuekin aku.." Fajar tiba-tiba melunak ketika melihat ada kilatan kemarahan di mata sang istri.
Lucy melipat tangan di depan dada dengan punggung yang bersandar ke bandan mobil, dari sana dia menatap Fajar dengan jijik..
"Najisss!!!" batin Lucy
"Ayo kita pulang sama-sama ya, sayang. Kita bicarakan dirumah.." Fajar mencoba mengambil tangan Lucy, namun Lucy segera menghindar hingga tangan Fajar menggantung di udara.
"Aku bisa pulang sendiri!! Lagi pula aku bawa mobil!"
"Aku tau kamu bawa mobil, sayang.. Yaudah, kalau kamu nggak mau naik mobil aku, aku yang bawa mobil kamu, ya ?! Mana kunci nya ? Sini buar aku yang nyetir." Fajar terus membujuk Lucy, tapi tentu saja tidak akan pernah berhasil.
"Cih!"
Lucy berdecih. "Sudahlah! Jangan semakin membuatku muak!! Lebih baik kita jalan masing-masing!!"
Setelah mengatakan itu, Lucy langsung masuk ke mobilnya meninggalkan Fajar yang mematung seperti orang bodoh.
"Jalan masing-masing ?? Apa maksud dafi perkataan Lucy tadi ??" gumam Fajar bertanya sendiri, sementara mobil Lucy sudah melaju membelah jalanan malam itu..
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉