NovelToon NovelToon
Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:233
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

zahratunnisa, gadis berparas ayu yang sedang menempuh pendidikan di Dubai sebuah musibah menimpanya, hingga akhirnya terdampar di amerika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

delapan belas

"tapi hati-hati tuan ethan, perempuan itu sedikit berbahaya, apalagi anda menyetir sendirian, ada baiknya tangannya diikat saja"

Pria bernama ethan itu mengangguk tipis,

"tolong masukkan dia ke mobilku"

Suara pria itu terdengar berat, tanpa menoleh ke arah zahra, ia mengikuti pria tambun itu. Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan, sementara zahra sedang berontak, kedua tangannya hendak diikat dengan tali. Zahra merasa risih, pria kekar di depannya ini beberapa kali mengambil kesempatan, menyentuh dan menggerayangi tubuh zahra. Zahra menggeram marah, apalagi ketika tangan pria itu sengaja berhenti tepat di atas bokongnya, senyum melecehkan terlihat sangat memuakkan dari pria besar itu.

Zahra tak terima, sepotong besi yang ia pegang sedari tadi di balik jilbab besarnya, dengan sekali hentak zahra mengangkat tangannya dan menancapkan ke dada pria itu.

Pria besar itu menjerit, terhuyung memegangi besi yang menancap di dadanya, darah mulai merembes dan membasahi bajunya,

"perempuan sialan.." teriaknya marah, sembari menarik besi itu dari dadanya, tangan kekarnya terangkat dan menampar pipi zahra keras.

Tubuh zahra tercampak, ia jatuh terduduk dengan ujung bibirnya pecah berdarah, zahra merasakan pengang di telinganya, mendadak suara di sekitarnya menghilang.

"dasar perempuan pela*ur.." tangan pria itu menarik paksa jilbab zahra yang sedang duduk tersimpuh kesakitan.

"ahhhhhh..jangaaan.." teriak zahra sekuatnya mempertahankan jilbab, namun zahra kalah kuat, jilbabnya tertarik sempurna. Rambut panjang zahra terurai, ia memekik sejadi-jadinya. Zahra menutupi kepala dengan kedua tangannya.

"heiii..bodoh! Apa yang kau lakukan" bentak tuan david menghentikan pria besar itu yang ingin menjambak zahra. Mata merahnya membelalak marah, di sampingnya pria bernama ethan itu melangkah menghampiri zahra, menyambar jilbab itu dan meletakkan kembali ke atas kepala zahra.

"tuan david.." panggil pria itu dengan suara berat, namun matanya menatap tajam pria besar yang berdiri di depannya

"aku sudah bayar mahal untuk perempuan ini, jika kulihat ada luka sedikit saja di tubuh wanita ini, maka aku akan menghajarmu dan juga semua anak buahmu!"

"maaf tuan ethan..maaf" tergopoh pria paruh baya itu menghampiri ethan yang menegang marah,

"aku akan menghajar si bodoh ini" ujarnya lagi sembari menampar pipi pria kekar itu keras,

"kau bersihkan lukamu bodoh..!"

Tuan david memutar tubuhnya, berdiri menunduk sopan di depan ethan yang berdiri kaku. Kedua tangannya berada di saku celana, wajahnya yang mengelam merah, terlihat sangat datar

"maafkan kelakuan anak buahku tuan ethan, kuharap anda bermurah hati untuk tidak mengganggu bisnisku, kumohon"

Ethan membuang pandangannya jengah, wajah pria tua di depannya ini terlihat memuakkan.

"tolong, masukkan perempuan itu ke mobilku" perintahnya dingin, memutar tubuhnya menuju mobil, sekilas ia melirik. Ternyata gadis itu sudah mengenakan kain penutup kepalanya kembali.

"baik.." sahut tuan david sopan, menarik lengan zahra untuk berdiri. Pria tua itu menatap kepergian mobil ethan yang membawa gadis berhijab besar itu.

"hhhhhhh.." helaan lega terdengar dari mulutnya, setelah mobil ethan tak lagi terlihat, ia membalikkan tubuhnya, melangkah masuk ke kantornya kembali.

#########

Di dalam mobil, zahra hanya terdiam. Tak ada suara apapun yang terdengar.

Pria berambut mullet, yang zahra dengar tadi bernama ethan, terlihat sangat fokus .

Sedikitpun pria itu tidak mencoba membuka pembicaraan dengan zahra,zahra sedikit merasa tenang. Entah mengapa rasa itu bisa menghampiri hatinya, padahal ia tak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya nanti. Namun hati zahra merasa sedikit tenang, ia tahu pria di depannya ini mungkin pria baik.

Saat pria itu menyambar jilbabnya dari tangan pria besar tadi dan meletakkan ke atas kepalanya, zahra tahu pria bernama ethan ini pasti orang baik, semoga saja.

Mobil sedan itu memasuki sebuah halaman yang sangat luas, di kanan kiri jalanan yang diaspal tertata dengan rapi pohon pinus, sebelum masuk tadi ada pos penjagaan dengan banyak pria memakai jas, mengangguk sopan ke arah pria bernama ethan itu.

Mata zahra terbelalak, mobil itu berhenti di depan sebuah rumah atau lebih tepatnya di depan sebuah mansion indah. Di pintu masuk beberapa pria berjas lainnya berdiri menyambut, dengan pelayan yang berbaris berhadap-hadapan memakai seragam putih hitam dengan apron berwarna putih.

"keluarlah..!" perintah pria itu dengan suara datar dan dingin, namun tidak kasar. Zahra keluar dari mobil, matanya mengamati semua orang yang terlihat hormat pada pria berambut mullet itu. Zahra berdiri di belakang pria itu, jemarinya meremas ujung jilbabnya.

"dimana kepala pelayan?" suara ethan yang berat bertanya seraya mengamati seluruh pelayannya, zahra yang berdiri di belakang ethan, mengamati pria itu dari dekat, baru zahra sadari ternyata ethan berwajah asia. Hidungnya mancung, kulitnya yang putih dan bola matanya berwarna coklat terang, rambutnya yang mullet namun di ikat. Sangat terasa aura pria itu sangar, namun wajahnya tampan. Zahra dengan cepat menundukkan kepalanya, ia tak ingin terpesona.

"saya di sini tuan.." seorang wanita tua memakai hijab, menyeruak dari balik para pelayan. Mata zahra menatap tak percaya, wanita tua itu memakai hijab seperti dirinya, dan perempuan tua itu tidak memakai seragam pelayan.

"buk nur.." sapa ethan dengan senyum lembutnya, zahra menoleh ke arah pria itu. Kernyitan di keningnya penuh keheranan, nada suara pria itu berubah, lebih lembut. Dan apa itu tadi, ethan memanggil pelayannya 'buk nur' bukankah itu sapaan dalam bahasa Indonesia

Wanita tua berhijab itu mengangguk sopan, matanya menatap tajam ke arah zahra yang berdiri gugup,

"tuan membawa pelayan baru lagi?"

"heheheh.." tawa ethan terdengar ramah, ia melangkah memegang pundak wanita tua itu sopan.

"iya buk, sabar yah"

Wanita tua itu hanya menggeleng tak habis pikir dengan hobby tuannya itu, tangannya melambai memanggil zahra untuk mendekat.

"kalian sudah bisa bubar, siapkan makan siang untuk tuan ethan" perintahnya membubarkan kerumunan pelayan, sementara tangannya menjawil zahra mendekatinya.

"astaghfirullah, kamu bau sekali"

Zahra yang berjalan di samping wanita tua itu, mengendusi seluruh bajunya. Ia tak berkomentar sama sekali, hanya mengikuti wanita itu masuk. Sebelum melangkah zahra menoleh ke belakang, pria yang bernama ethan itu hanya menatapnya datar, sembari mengobrol dengan pria-pria berjas yang menurut zahra adalah anak buahnya.

"kamu orang asia yah?"

Zahra tergeragap, dengan cepat ia kembali menatap wanita tua itu. Mata tuanya terlihat sangat tajam mengamatinya dari atas ke bawah.

"saya orang Indonesia" jawab zahra lirih mengangguk sopan, mata tua itu terlihat membelalak kaget.

"kamu orang Indonesia?"

Tanyanya memastikan dan kini wanita tua itu berbahasa indonesia.

"iya.."

Terlihat wajah itu berubah lebih ramah, senyumnya mengembang ramah.

"saya juga orang indonesia, kamu bisa panggil saya buk nur"

"terima kasih buk nur" sahut zahra mengangguk sopan,

Zahra mengamati wajah tua yang berubah ramah itu,

"baru kali ini tuan ethan menemukan orang indonesia, apakah tuan tahu kamu orang indonesia"

Zahra menggeleng pelan,

"sepanjang perjalanan, tuan tidak berbicara padaku sepatah katapun"

Buk nur, wanita itu mengangguk paham, tangannya meraih lengan zahra.

"ayo ibu tunjukkan kamar kamu!, dan kamu segeralah mandi, setelah itu baru kamu ketemu dengan tuan, kamu sangat bau nak.."

Zahra meringis malu, bagaimana tidak bau, 20 hari di atas kapal tanpa mandi dan lain-lain.

"ucapkan terima kasih pada tuan, setelah itu baru kita cari tahu pekerjaan apa yang cocok untukmu"

Wajah zahra berubah sendu, kini ia sadar statusnya saat ini adalah seorang pelayan.

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!