Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.
Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
misi di mulai
Usai Joni pulang, Arifal masuk kedalam ruang rawat, suasananya terasa tenang, hanya terdengar suara mesin infus yang menetes perlahan. Di balik tirai putih, Sekar terbaring lemah dengan perban di kepala dan selang oksigen di hidungnya. Cahaya sore menembus kaca jendela, memantul lembut di wajahnya yang pucat namun tetap memancarkan keteduhan.
Di kursi samping ranjang, Arifal duduk terpaku. Kedua tangannya terlipat di depan dada, matanya tak lepas menatap wajah Sekar.
Hatinya sesak, seolah tak percaya bahwa wanita yang selama ini hanya ia kenang di masa SMP, gadis manis yang dulu selalu duduk di bangku dekat jendela, yang senyumnya bisa meluluhkan hatinya, kini terbaring tak berdaya di hadapannya.
Arifal menghela napas berat, lalu berbisik lirih,
“Sekar... kamu nggak berubah sedikit pun. Masih sama seperti dulu… lembut, cantik, dan menenangkan. Tapi kenapa harus ketemu kamu dengan cara seperti ini?”
Ia meraih tangan Sekar yang terkulai di samping tubuhnya, menggenggamnya dengan hati-hati. Hangat. Ada kehidupan di sana.
“Bangun, Sekar… aku janji nggak akan ninggalin kamu sampai kamu sadar,” katanya pelan.
Arifal terus berjaga, bahkan menolak tawaran perawat untuk pulang dan beristirahat. Setiap kali mesin infus berbunyi, jantungnya ikut berdegup panik. Ia duduk di sana hingga malam tiba, mengawasi Sekar dengan tatapan penuh sesal dan harap.
***
Di Kediaman Keluarga Pratama (Rumah Bayu dan Sekar)
Sore itu, suasana rumah terasa janggal. Biasanya Sekar sudah terdengar di dapur, atau di ruang tamu hanya sekedar bermain piano, tapi kali ini rumah tampak sepi.
...
Di dapur, Mbok Rini melipat tangannya di dada, menatap Joni yang baru saja masuk sambil menaruh kunci mobil di meja makan.
“Lho, Jon… Non Sekar mana? Dari tadi kamu pulang, belum keliatan batang hidungnya,” tanya Mbok Rini cemas.
Dari arah taman belakang, Pak Tarman ikut mendekat, diikuti Nunik dan Pak Seno.
“Betul itu, Jon,” kata Pak Seno, “biasanya kalau Non Sekar keluar, pasti ninggalin pesan. Ini kok nggak ada kabar sama sekali? Lagi pula, biasanya Non Sekar pergi pasti sama saya?”
Joni menelan ludah, wajahnya tegang. Ia tidak tahu harus menjawab apa.
Dalam kepalanya, bayangan Sekar yang terbaring tak sadarkan diri terus menghantui. Namun ia tahu, kalau ia jujur, semua akan panik, apalagi tanpa Bayu di rumah.
Akhirnya, dengan nada hati-hati, ia berkata,
“E … Non Sekar tadi bilang mau ke rumah Tante Susan. Katanya Omnya sakit, jadi Non Sekar sekalian mau bantuin di sana.”
Mbok Rini langsung menepuk dada lega.
“Ya ampun, kirain kenapa. Syukurlah kalau cuma ke rumah Tantenya. Tapi kok nggak bilang-bilang ya sama saya?”
Joni tersenyum kaku. “Mendadak banget, Mbok. Saya aja kaget, cuma disuruh nganter sampai sana, habis itu Non minta saya balik.”
Pak Tarman mengangguk pelan. “Ya sudah, yang penting Non Sekar aman. Tapi aneh juga … biasanya Tuan Bayu nelpon dulu kalau Non mau keluar.”
Joni buru-buru mengalihkan pembicaraan.
“Iya, Pak. Tapi katanya cuma sebentar kok, mungkin besok juga udah pulang. Ya sudah si' Non Sekar di rumah tantenya ini, gak minggat to?”
Mereka akhirnya beranjak, kembali ke kesibukan masing-masing, meski rasa aneh tetap menggantung di udara.
Sementara itu, Joni berdiri sendirian di dekat pintu garasi, menatap kosong ke arah langit sore yang mulai jingga.
Ia mengusap wajahnya pelan, napasnya berat.
“Ya Tuhan… semoga Non Sekar cepat sadar. Saya nggak tahu lagi harus jawab apa kalau sampai keluarga Tuan nanya...”
Ia memejamkan mata, berdoa lirih.
***
sementara jauh di rumah sakit, Arifal masih duduk di sisi ranjang Sekar, menggenggam tangan Sekar, menatapnya seakan takut kehilangan untuk kedua kalinya.
"Sekar, aku nggak peduli kamu istri orang ... Yang penting sekarang, aku ada di samping kamu, menjaga kamu' dan lagi pula suamimu itu gak jelas, masa istri secantik kamu di acuhin." Arifal menghela nafas, mengusap punggung tangan Sekar dengan lembut, "Sayang, kamu istri orang."
Arifal lantas meletakkan tangan Sekar di atas perut. Ia berdiri berjalan mendekati kaca jendela, kaca yang besar di ruang rawat VIP pilihan Arifal.
Di balik kaca Arifal menatap jauh gedung-gedung di sebrang sana, yang mulai terlihat sinar-sinar lampunya sebab hari mulai gelap.
Arifal berandai-andai jika kelak mampu memiliki Sekar.
***
Malam di kediaman Alira.
Bayu bermain-main dengan bayi Alira, membuat suasana hati Alira percaya, bahwa bayu benar-benar luluh padanya.
Dari luar kamar bayi Alira' Alira masuk berjalan mendekati Bayu memeluknya dari belakang. "Sayang... Akhirnya, aku tenang sekarang. Kamu benar-benar menerimaku juga anak kita."
Bayu mengangkat satu alisnya, tersenyum palsu mengusap tangan Alira yang memeluknya dari belakang.
"iya, Lira. Kamu tenang saja... Aku tidak akan lepas dari kamu. Kamu menang."
Alira mencium pipi Bayu penuh bahagia, entah bahagia mencintai Bayu atau bahagia berhasil memperdaya. Namun semua itu tak pengaruh bagi Bayu, yang terpenting bagi Bayu' ia berhasil mengambil sempel sang bayi. Dan kali ini Bayu berhasil mengambil rambut bayi tanpa satu orang pun tahu.
"percayalah selalu padaku Alira, karena suatu saat kamu akan hancur, tanpa aku harus menghabisi mu."
****
Pagi Hari di Rumah Sakit.
Cahaya matahari menembus lembut lewat tirai putih kamar rawat itu. Aroma obat dan antiseptik samar tercium di udara. Suara langkah perawat dan roda troli terdengar sayup di luar ruangan.
Sekar perlahan membuka matanya. Pandangannya buram, cahaya terasa menyilaukan. Tubuhnya terasa berat, kepalanya nyeri, dan suara detak jantung dari mesin monitor terdengar pelan di telinganya.
Beberapa detik berlalu sebelum kesadarannya pulih sepenuhnya. Ia mencoba menggerakkan jari tangannya, dan pada saat itulah, seseorang yang duduk di kursi samping tempat tidur langsung menegakkan badan.
“Sekar…?” suara itu bergetar, penuh harap.
Sekar menoleh perlahan. Matanya menatap wajah seorang pria muda berjas hitam, dengan wajah cemas namun lembut. Ia mengerjap, mencoba mengingat. Lalu bibirnya bergetar pelan.
“Arifal…?”
Senyum lega muncul di wajah pria itu. “Iya, ini aku. Syukurlah kamu sadar juga. Ya Tuhan, aku hampir nggak bisa tidur semalaman.”
Sekar mencoba bangkit, namun tubuhnya lemah. Arifal cepat menahannya dengan lembut. “Jangan dulu, kamu masih butuh istirahat. Kepala kamu sempat kena benturan lumayan parah.”
Sekar menatap sekeliling dengan pandangan bingung. “Aku… di mana? Kenapa aku bisa di sini?”
Arifal menarik napas panjang. “Kamu… tertabrak mobilku kemarin. Aku nggak sengaja, Sekar. Tapi begitu sadar kamu yang aku tabrak, aku langsung bawa kamu ke rumah sakit. Maafin aku, ya…”
Sekar menatapnya lama, mencoba memahami keadaan. Ia menyentuh pelipisnya yang diperban. “Tertabrak?” gumamnya pelan. “Aku cuma ingat… aku melihat seseorang di jalan, seperti Suamiku tetapi dia … Dia bersama wanita.”
Arifal menunduk. “Sudah, jangan dipikir dulu. Yang penting kamu selamat. Aku yang bakal urus semuanya. Biaya rumah sakit, obat, semuanya aku tanggung.”
Sekar terdiam. Ada rasa terima kasih, tapi juga kebingungan. Ia menatap wajah Arifal dengan samar, mencoba menghubungkan ingatan masa lalu,teman SMP yang dulu selalu perhatian dengan nya. Kini pria itu ada di sini, menjaganya.
“Terima kasih, Arifal…” katanya lirih. “Kamu baik sekali.”
Arifal tersenyum lembut. “Aku cuma nggak mau kehilangan kamu lagi, Sekar.”
Sekar menatapnya dengan mata berkaca, tak tahu harus berkata apa. Ia lantas menoleh ke arah kaca, menahan sesak, mengingat Bayu penuh tanya dalam hati. "Mas bayu, kenapa kamu tidak datang?"
****
Di sisi Lain Rumah Alira.
Bayu berdiri di balkon kamar Alira. Pandangannya menatap kosong ke arah halaman rumah. Di bawah, mobil mewah Alira baru saja keluar, mengantar Alira ke pertemuan sosialita bersama teman-teman lamanya.
Begitu mobil itu menghilang dari pandangan, Bayu segera memanggil seseorang dengan cepat. Ia turun ke ruang tamu memanggil Seorang pria berpostur kekar berpakaian rapi dari ruang tamu, lelaki itu segera datang menghampiri. Rangga, sopir pribadi Alira.
“Rangga, duduk sebentar,” kata Bayu pelan namun tegas, saat dirinya sudah duduk di sofa berwarna cream.
Rangga menatapnya ragu. “Ada yang bisa saya bantu, Pak?”
Bayu menatapnya tajam, lalu meletakkan sebuah amplop tebal di atas meja. Amplop yang sebelumnya ia ambil dari koper kecil miliknya.
“Di dalamnya ada uang. Cukup besar. Dan semua ini akan jadi milikmu kalau kamu bisa bantu saya tanpa membuka mulut pada siapa pun, termasuk Nyonya Alira.”
Rangga menelan ludah, gugup. “Maksud Bapak… bantu apa, ya?”
Bayu mencondongkan tubuh ke depan, suaranya lebih rendah. “Saya ingin kamu mengantar sesuatu ke pengacara saya. Antarkan amplop coklat ini padanya, namanya pak Hasan. Dia tinggal di alamat yang saya tulis di selembar kertas itu, kamu tidak perlu banyak bicara' hanya antarkan ini. Setelah itu, kamu kembali ke sini dan lupakan, anggap tak terjadi apapun. Paham?”
Rangga tampak bimbang. “Tapi kalau Nyonya Alira tahu, saya bisa dipecat, Pak…”
Bayu menatapnya tajam. “Aku pastikan tidak. Kamu aman. Bahkan kalau semua ini selesai dengan baik, aku jamin hidupmu bakal jauh lebih mudah dari sekarang. Percayalah, Rangga, aku bukan orang yang lupa pada jasa, lagi pula aku tahu kamu tengah butuh uang kan?”
Beberapa detik hening. Lalu Rangga menatap amplop tebal itu, lalu wajah Bayu. Ia menelan ludah lagi, menimbang dengan hati-hati, hingga akhirnya mengangguk pelan.
“Baik, Pak. Saya bantu. Tapi saya mohon, jangan libatkan nama saya kalau ada masalah.”
Bayu mengulurkan tangannya, menepuk bahu Rangga. “Kamu bijak. Percayalah, aku orang yang tahu berterima kasih, suatu saat' jika Alira curiga atau memecat mu, kamu bisa datang pada saya di kantor Pratama group, saya akan beri kamu pekerjaan, oke.”
Rangga mengangguk lantas mengambil amplop itu, lalu pergi dengan langkah hati-hati.
Begitu pintu tertutup, Bayu menarik napas panjang, menatap langit dari balik jendela.
“Sedikit lagi, Lira…” gumamnya lirih. “Sedikit lagi, aku tahu siapa sebenarnya yang kamu tipu.”
jgn tegang gitu Sekar kan sama suami sendiri 😄😄
duhh seperti nya Bayu sudah tau Sekar diam² pergi kmn dan Sekar msh terus berbohong 🥲
klo Bayu sudah tau, Bayu tau dari siapa? 🥲🥲
bener banget, Bayu pun juga sering berbohong dg Sekar🥲🥲
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
Benar tuh apa kata Pak Tarman hrs nya Sekar jujur dg Bayu klo kerja di toko roti nya Arifal..
bnr juga kata pak Tarman Sekar seharusnya tidak di antar Arifal, jika Bayu tau gmn??
duhhh Sekar kaget dong Bayu plg lebih awal..
waduhhh Sekar berbohong lagi ke Bayu blg ke rumah tante nya, Bayu pun blg klo Sekar hrs ijin dulu..
ehmmm tiba tiba Bayu ajak Dinner / Makan malam Sekar gk tuhh 😄😄😄
Sekar sampai bingung tiba-tiba Bayu ajak Dinner / makan malam biasanya gk pernah 😄😄
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu🥰🤗💪
kasihan Bayu di tekan Alira pkai ancaman 🥲🥲
Bayuuu qm hrs tegas dong sama Alira jgn lemah takut ancaman pengen tak banting HP tapi syg 🤣🤣🤣
Alira ciuman pula sama Masaru dahhh makin curiga Bayu 😆😆😆
seandainya Sekar tau pasti hati nya makin terluka 🥲🥲
untung ada Arifal yang siap jadi benteng buat Sekar 🥲🥲
yukk Sekar semangat tetap kuat 🥲🥲
duhhh Arifal mau antar Sekar pulang 😄😄
gpp deh Arifal jadi saingan Bayu nnt Sekar bakal bingung mau pilih Bayu atau Arifal 😄😄😄..
makin seru sajaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🥰🤗💪💪
waduhh gawat tante nya Sekar datang Ehmm ternyata mau kembalikan kalung.
benar kata Tante nya Sekar kali ini, Sekar sudah nikah harusnya jangan jalan sama laki-laki.
Duhh Arifal baik banget mau bantu Sekar 😁😁
wadawww Arila rayain Ultah ma Bayu? dasar Pelakor Stresss 😡😡😡
duhhh Bayu dan Arifal ketemu dong Ehmmm kira kira jika Sekar tau msh semangat dan kuat gk ya Sekar? kasihan Sekar klo tau 🥲🥲
Penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat Sayyy quuu 🤗🤗🥰🥰💪💪
begitu tenang Sekar meskipun hati nya sakit 🥲🥲.
Bayu melihat perubahan Sekar🥲
tapi Bayu knp gk Peka sihhh
bikin Bayu jatuh cinta sama Sekar donggggg 😁😁
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap semangat yaa Sayyy quuu 🥰🥰💪💪🤗🤗
kasihan Sekar melihat Bayu Dan Alira di toko Roti berdua 🥲🥲
duhhh Arifal akhirnya tau apa yang terjadi Dan berusaha menahan diri 🥲🥲
Sekar menangis dong di toilet🥲🥲
untung Ada Arifal mencoba tenangkan Sekar Dan kasih Sekar semangat 🥲🥲
semangat Sekar harus kuat gk boleh nyerah🥲🥲
gara² Cinta, Sekar tersenyum kembali 😁😁
penasaran dg lanjutannyaaa
di tunggu update nya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 💪💪🥰🥰🤗🤗
meskipun Bayu selalu bohongin Sekar, Sekar msh peduli dg Bayu 🥲
Sekar hrs nya juga cerita ke Bayu klo Alira dtg ke rumah 🥲🥲
duhhh Arifal jemput Sekar dong 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum di depan Arifal 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum kpd Arifal dong... 🤗🤗
gmn tuh klo Bayu tau Sekar kerja di toko nya Arifal 😁😁
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
Duhh Arifal semakin perhatian sama Sekar 🤗🤗
Arifal tau Sekar banyak beban tapi Sekar gk mau cerita kpd Arif 🥲
duhhhh Sekar nungguin Bayu balik donggg meskipun Sekar msh merasa kecewa dg Bayu 🥲🥲
Bayu pun pulang namun tetap berbohong kpd Sekar 🥲🥲
penasaran dg lanjutan nya..
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy quuu🥰🥰🤗🤗💪💪
waduhhh Pelakor Stress si Alira ngajak ketemuan tuh sehingga membuat Bayu terpaksa berbohong lagi sama Sekar 😡😡😡 dasar Pelakor Stress deketin Bayu mulu apa sih mau nya 😡😡
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🤗🤗🥰🥰
gmn klo Bayu tau yaa...
Sekar masih berharap Bayu menghubungi nya dong ada notifikasi dari Bayu namun tidak ada 🥲
Sekar masih teringat Alira dong 🥲
Sekar merasa Bayu lbh bahagia bersama Alira🥲
penasaran dg lanjutannya🤗🤗
di tunggu updatenya author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy lanjut kan Karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
duhhh Bayu mau saja dtg ke kantor temui Alira 😡😡
dasar stresss apa tuh Alira ksh sesuatu ke Bayu lagi sampai Bayu nurut ke Pelakor stress 😡😡
untung ada Rama tapi Rama curiga sama Alira dan Bayu
harusnya Bayu jujur dong ke Rama..
duhh Bayu pingsan dong 🥲🥲
ngapain tuh Alira Pelakor stress minta Bayu ketemu ke tempat biasa 😡😡
greget sama Alira Pelakor stress 😡😡
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu...
tetap semangat terus ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu
🥰🥰🤗🤗💪💪
duhhh itu Karyawan bisik² lihat Arifal selalu bertemu dengan Sekar 😆😆
duhh Bayu berharap Pak Hasan cepat sadar. semoga Pak Hasan cepat sadar yaa kasihan Bayu harus berbohong sama Mamanya tentang Sekar 🥲🥲🥲
gmn yaa reaksi Mamanya jika Mamanya tau yang sebenarnya🥲🥲
gmn reaksi nya Bayu jika Bayu tau Sekar kerja di toko Roti??
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjut kan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
akhirnya Bayu sudah pulang tapi sikapnya tetap sama ke Sekar namun Sekar tetap melayani Bayu...
duhh knp sih Bayu masih teringat Pelakor stress itu si Alira sampai Sekar mau buka dasi nya Sekar pun di tepis Bayu...
duhh Bayu melihat Sekar sedikit berbeda dong apalagi Sekar sudah siapkan sarapan.
gmn yaa jika nnt Bayu tau Alira ke rumahnya Bayu dan temui Sekar? apalagi jika Bayu tau Sekar kerja di toko roti nya Arifal.
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu lanjut kan Karya mu semangat💪💪🤗🤗🥰🥰
cantik dan Sekar pun gosip lahh di dengar Arifal dong 😄😄
duhhh semoga pak Hasan selamat yaa biar kasih tau yang sebenarnya sama Bayu gmn hasil Tes DNA itu 🥲🥲
pst perbuatan Pelakor Stress si Alira bikin Pak Hasan kecelakaan 🥲🥲
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya kesayangan kuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗