NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18 Diusir

Setelah melihat kondisi rumah yang

menurut Alvin masih cukup layak

untuk di huni, ia pun segera menyewa

rumah milik kakek Rusdi, nama yang baru

Alvin ketehaui beberapa saat yang lalu.

"Jadi berapa sebulannya kek?" tanya

Alvin.

"Kamu ada uang berapa le?" tanya

kakek Rusdi.

"Saya sebenarnya saya nyari kosan

yang sebulannya 300an kek, berhubung ini

rumah, saya gak tahu kali kontrak berapa"

jawab Alvin.

"Hmmm berhubung rumahnya juga

sudah jelek, gimana kalau 2 juta setahun"

ujar kakek Rusdi.

"Tapi saya Ndak ada uang sebanyak itu

kek' protes Alvin jujur.

"Yawes kamu adae berapa, sisanya bisa

dicicil" jawab kakek Rusdi penuh

pengertian.

"Saya bayar 500 dulu ya kek" ucap

Alvin.

"Boleh, saya tinggal didepan situ, itu

rumah saya. Kalau ada apa apa, kamu bisa

datang ke rumah ya" ujar kakek Rusdi

sembari menunjuk sebuah rumah yang

cukup mewah.

Mereka pun sempat berbincang

beberapa saat sebelum akhirnya kakek

Rusdi pamit berlalu.

"Kamu yakin bakal betah tinggal

disini vin?" ucap Mingyu yang sejak tadi

lebih banyak memperhatikan sekitar.

Sebuah rumah lama dengan 1 kamar

tidur, dapur dan kamar mandi kecil. Serta

ruang depan yang tak begitu luas.

"Insyallah Ming, untuk saat ini bukan

kenyamanan yang aku prioritaskan, yang

penting punya tempat tinggal sendiri aja

sudah bersyukur" jawab Alvin.

"Tapi perlu dibersihkan dulu vin, itu

pada kotor semua loh" ujar Mingyu.

"Yah kan bisa tak beresin pelan-pelan

Ming, lagian ada kamu kan, bisa lah

bantuin teman yang membutuhkan ini"

jawab Alvin merayu.

"Hadeh, ya udah sih gampang. Eh

uangmu masih sisa gak, kalau sisa beli hp

sekalian, biar meskipun nanti tinggal

sendiri, kamu bisa kontakan sama aku dan

temen-temen kelas" ide Mingyu.

"Hmmm masih ada sih Ming, tapi beli hp bulan depan aja deh. Ini aku pegang

buat pegangan aja dulu, takut ada

kebutuhan mendesak juga" jawab Alvin.

"Yawes terserah kamu" ucap Mingyu.

Kini keduanya tampak mulai

membersihkan rumah tersebut, meski

bagi Mingyu rumah tersebut sangat tidak

layak, tapi bagi Alvin rumah tersebut

sudah sangat mewah bagi ia yang tak

memiliki apa-apa.

Ya meski jika boleh jujur, memang

terlihat memprihatinkan. Tapi apa boleh

buat, batin Alvin.

Dua jam telah Alvin dan Mingyu

habiskan waktu untuk membersihkan

rumah tersebut, alkhirnya mereka

memutuskan menyudahi acara bersih-

bersih tersebut.

Kini rumah itu terlihat lebih layak

huni daripada tadi. Alvin pun meminta

Mingyu untuk mengantarnya pulang.

Setelah sebelumnya mereka mampir

membeli bakso.

Usia mengantar Alvin, Mingyu pun

segera berlalu. Sedangkan Alvin

langsung masuk ke dalam rumah. Ia

belum ingin berpindah sekarang.

Mengingat rumah yang ia sewa masih

diurusi masalah lampu, karena sudah

lama dicabut oleh PLN, dan baru di

uruskan oleh kakek Rusdi hari ini.

"Lama banget ambil gaji aja" sapa Bu

Elanor tanpa basa-basi.

"Iya buk, tadi ada perlu lain" jawab

Alvin.

"Mana bagian ibuk" tagih Bu Elanor.

Alvin pun menghela nafas, dengan pelan ia membuka amplop yang berisi

gajinya bulan ini, ia mengeluarkan uang

sebanyak 5 lembar seratus ribuan.

"Ini buk" ucap Alvin seraya

memberi Bu Elanor uang 500 ribu tersebut.

"Tambahin dong vin, kamu itu masih

kecil jangan pegang uang banyak banyak"

protes Bu Elanor.

"Sekolah Alvin banyak kebutuhan

buk" jawab Alvin enggan menambahi.

"Tapi ini dikit banget loh" protes Bu

Elanor.

"Gaji Alvin juga gak terlalu banyak

buk' ucap Alvin.

"Jawab aja kamu ini!" Hardik Bu Elanor.

Tak ingin menjawab lagi, Alvin

memilih terdiam, saat pak Rohman masuk

ke rumah, tanda sudah pulang kerja.

"Assalamualaikum" sapa pak Rohman.

"Waalaikumsalam pak" jawab Alvin

seraya menyalami pak Rohman.

Tak lama kemudian, tampak Dina dan

Rafi juga baru datang, sepertinya dari

indomaret karena terlihat kresek besar yang

ditenteng oleh Dina. Serta es krim yang

dinikmati oleh Rafi dengan lahap hingga

belepotan.

"Waduh anak-anak bapak abis jajan

ya" sambut pak Rohman.

"Iya pak, ecimnya enak loh" pamer

Rafi. Yang segera digendong oleh pak

Rohman.

"Banyak banget itu jajannya nduk,

dikasih uang siapa?" tanya pak Rohman.

"Dikasih ibuk pak" jawab Dina membuat

Bu Elanor tersenyum.

Dina pun berlalu, ia memilih masuk ke

dalam kamarnya untuk bermain ponsel,

ya Dina memang memiliki ponsel.

Kehidupan serumah yang memang sangat

berbanding terbalik dengan Alvin.

"Oh ibuk baru dikasih uang sama

Alvin ya, makanya nyuruh Dina jajan

banyak gitu" tebak pak Rohman.

"Enak aja, itu uang ibuk sendiri pak.

Ini loh uang Alvin, dia baru aja ngasih

ibuk barusan" protes Bu Elanor.

"Kok ibu punya uang banyak banget"

tanya pak Rohman.

"Eh itu kan sisa belanja sehari-hari

pak" jawab Bu Elanor sedikit kaget.

"Bukan uang hasil jual rosokan

Alvin kan buk?" sahut Alvin yang

mengingat kejadian di kediaman haji

Maliki tadi.

"Masih aja kamu nuduh aku yang jual

rosokan kamu itu!!" jawab Bu Elanor marah.

"Saya gak nuduk buk, Alvin cuma

konfirmasi" sangkal Alvin.

"Kemarin kan kita sudah bahas ini le,

kemarin itu bapak memang dapat rejeki

lebih, makanya ngasih ibukmu uang

belanja yang lebih banyak dari biasanya.,

mungkin itu yang dipake ibuk buat beliin

Rafi sepatu dan jajan buat adik-adik kamu

hari ini" bela pak Rohman terhadap

istrinya.

"Masalahnya tadi saya bertemu

dengan orang yang membeli rosokanku

pak, orangnya bilang beli dari istrinya pak

Rohman. Bukankah itu ibuk?

Ucap Alvin.

DEG

"Halah orang itu mungkin fitnah ibuk!" ucap Bu Elanor mengelak.

"Yang bener buk?" tanya pak Rohman,

kini mulai meragukan pernyataan sang

istri.

"Beneran pak, jangan bilang kamu

mau ikut-ikutan nuduh ibuk" protes Bu

Elanor.

"Bukan bermaksud nuduh buk, tapi

perkataan Alvin masuk akal" jawab pak

Rohman.

"Heh kamu, anak kurang ajar.

Beraninya adu domba terus ya kamu ini!!"

Tunjuk Bu Elanor pada Alvin dengan

tatapan penuh emosi.

"Alvin gak pingin adu domba buk,

Alvin cuma bertanya hal yang

seharusnya menjadi hak Alvin" jawab

Alvin membela diri.

"Kamu itu gak punya hak apapun

disini, kamu itu cuma numpang, jadi gak

berhak apa apa. Dasar anak pungut!" teriak

Bu Elanor yang langsung di hadiahi sebuah

tamparan dari pak Rohman.

"Kamu berani nampar aku demi anak

pungut itu pak!" protes Bu Elanor seraya

memegang pipinya dengan wajah yang

memerah.

"Jangan dengerin ibuk le" ucap pak

Rohman yang lebih memilih mendekati

Alvin.

Alvin yang sudah tahu mengenai

fakta tersebut, tidaklah kaget, ia hanya

sedikit heran, sebegitu buruknya ia di

mata sang ibu yang sudah merawatnya

sejak kecil.

"Lihat! Lihat ini! Gara gara kamu,

suamiku menamparku" tunjuk Bu Elanor pada Alvin.

Tak ingin mendengar Bu Elanor yang

terus memarahi Alvin, pak Rohman pun

segera membawa Bu Elanor ke dalam

kamar.

Pertengkaran terus berlanjut, Alvin

memilih diam, tanpa berniat keluar

seperti biasanya. Ia harus segera pindah

dari rumah itu, pikir Alvin.

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!