Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
...har️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...Happy Reading...
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
Sesampainya di rumah, Alfa pun memarkirkan motornya, ia mengelus motornya dengan lembut, ia benar-benar senang karena ia mendapat motor baru, dengan motornya itu ia bisa kemana pun ia pergi dengan motor kesayangannya itu. Ia memandang motornya dengan mata yang berbinar, merasa bahwa motor itu adalah teman baru yang akan menemaninya dalam setiap kepergiannya.
Hari ini ia janjian dengan Kak Luna untuk pergi keluar, kebetulan ia juga ingin pergi keluar untuk membeli perlengkapan sekolah seperti buku dan pena yang sudah mulai habis. Ia merasa bahwa hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan, karena ia bisa menghabiskan waktu dengan Kak Luna dan juga membeli perlengkapan yang dibutuhkan.
Setelah berganti pakaian, Alfa pun keluar dari rumah, di dapur juga tidak ada yang mau dimakan, ia sekalian keluar untuk mencari makan. Ia berjalan ke arah kamar untuk mengambil kunci motor, lalu ia menuju ke motornya yang sudah diparkir di depan rumah.
Saat motor Alfa melaju ke jalanan, tak lama ada 5 buah motor yang berhenti di depan gubuk Alfa. Mereka adalah Morgan, bersama abangnya dan teman-teman abangnya sebagai geng motor yang terkenal di daerah itu. Morgan menunjuk ke arah gubuk Alfa dan berkata, "Ini rumahnya Bang," ucap Morgan kepada abangnya dengan nada yang yakin.
Abang Morgan memandang gubuk Alfa dengan mata yang skeptis. "Rumah reot begini, emangnya masih ada yang tinggal, kamu yakin ini rumah dia?" tanya Abang Morgan merasa tidak yakin dengan gubuk reot milik Alfa. Ia memandang Morgan dengan mata yang mempertanyakan, seolah-olah ingin tahu bagaimana Morgan bisa yakin bahwa itu adalah rumah Alfa.
Morgan mengangguk dengan yakin. "Iya Bang, aku yakin ini rumahnya. Aku pernah melihatnya keluar dari rumah ini," ucap Morgan dengan nada yang percaya diri. Abang Morgan memandang gubuk Alfa sekali lagi, lalu mengangguk.
"Panggil dia keluar!" perintah Abang Morgan dengan nada yang keras dan menekan. Morgan pun menuju pintu rumah Alfa dan mengetuk-ngetuk pintu rumah Alfa dengan keras. Tok! Tok! Tok! "Alfa! Keluar kau dari rumah! Kau tadi sudah menampar ku, kau harus bertanggung jawab!" teriak Morgan dari balik pintu dengan nada yang marah.
Tapi tidak ada suara dari balik pintu. Alfa sepertinya tidak ada di rumah atau pura-pura tidak ada di rumah. Morgan merasa kesal dan marah karena tidak ada jawaban dari Alfa. "Alfa! Kalau kau tak mau keluar, aku akan masuk sekarang!" teriak Morgan lagi dengan nada yang lebih keras dan mengancam.
Abang Morgan dan teman-temannya memandang pintu rumah Alfa dengan mata yang tajam, seolah-olah mereka sedang menunggu Alfa untuk keluar dan menghadapi mereka.
Morgan menjadi geram, ia menendang pintu rumah tersebut dengan keras dan pintu rumah yang sudah reot itu pun terjatuh ke lantai dengan suara yang keras.
Brukkk!
Suara itu terdengar seperti ledakan yang mengejutkan, dan membuat Morgan serta gengnya terkejut sejenak.
Mereka melihat ke dalam rumah dan rumah itu tampak kosong. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya.
"Sepertinya dia tidak ada di rumah," kata Abang Morgan dengan nada yang sedikit kecewa. Ia memandang Morgan dengan mata yang mempertanyakan, seolah-olah ingin tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Morgan memandang ke dalam rumah dengan mata yang marah, ia tidak percaya bahwa Alfa bisa menghindarinya dengan mudah.
"Kita cari dia!" perintah Morgan dengan nada yang keras.
"Kita cari dia sampai ketemu!" Abang Morgan dan teman-temannya mengangguk setuju, dan mereka pun mulai mencari Alfa di sekitar rumahnya.
Mereka mencari Alfa di sekitar rumah, memeriksa setiap sudut dan celah yang mungkin dijadikan tempat persembunyian. Tapi, Alfa sepertinya tidak ada di mana-mana.
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
baru jumpa untuk 2x
tidak apa la athor punya cerita
semangat