NovelToon NovelToon
Milikku Selamanya

Milikku Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat / Aliansi Pernikahan / CEO Amnesia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

Bukan pernikahan kontrak! Satu atap selama 3 tahun hidup bagai orang asing.

Ya, Aluna sepi dan hampa, mencoba melepaskan pernikahan itu. Tapi, ketika sidang cerai, tiba-tiba Erick kecelakaan dan mengalami amnesia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bisakah aku egois?

Setelah badai memori yang dibawa oleh kalung perak dan film lama, pertahanan terakhir Aluna runtuh seperti menara pasir yang dihantam ombak. 

Ia tidak lagi peduli apakah amnesia Erick adalah sebuah konspirasi licik atau fenomena medis yang nyata. Ia hanya tahu satu kebenaran yang kejam dan menghangatkan, bahwa Erick yang amnesia tidak berpura-pura. 

Ia telah kehilangan memori tiga tahun pernikahan yang pahit, mengabaikan segala ketidakpedulian yang ia tanam, tetapi entah bagaimana, ia mempertahankan memori halus tentang Aluna yang idealis, Aluna yang ia cintai sepuluh tahun yang lalu.

Racun ini terlalu manis untuk dilawan.

Kesadaran itu adalah pembebasan dan penjara sekaligus. Erick yang sekarang mencintai Aluna yang merupakan janji masa depan yang diabaikan saat ia sibuk menjadi CEO. 

Jika Erick yang amnesia mencintainya dengan tulus dan buta, sebuah cinta yang begitu kuat hingga membenarkan tindakan posesif, maka kebohongan yang melingkupi mereka tidak lagi terasa seperti manipulasi. Itu terasa seperti takdir yang tertunda.

Aluna berhenti melawan. Ia telah melihat kebenaran yang ia dambakan.

‘Erick yang tulus dan utuh. Aku menyukai versi yang ini. Tuhan… bolehkan aku egois?’ batin Aluna yang tidak ingin ingatan suaminya pulih, haus kasih sayang serta cinta yang diberikan Erick membuatnya terbuai, walau sesaat. 

Aluna kini yang pertama mencari kehangatan itu. Ia ingin menunjukkan kepada Erick, dan kepada dirinya sendiri, bahwa ia telah memilih belenggu cinta ini sebagai nasibnya. Ia haus akan sentuhan yang tidak pernah ia dapatkan dalam tiga tahun pernikahan resmi.

***

Siang hari, rumah mewah mereka berubah menjadi ruang darurat para elit. Galaxy Group mengadakan rapat penting. 

Erick duduk di ujung meja, dikelilingi oleh jajaran direksi yang dingin dan skeptis. Wajahnya pucat, kekakuan dan ketakutan terpancar dari matanya, ketakutan yang mengingatkan Aluna pada momen-momen rentan sepuluh tahun lalu, bukan arogansi CEO yang ia kenal.

Aluna duduk di sebelahnya, mengenakan setelan rapi, berfungsi sebagai benteng emosional suaminya.

Kepala keuangan, Beno, mempresentasikan data yang penuh risiko. Aluna bisa merasakan Erick tersesat, melihat bagaimana otot rahangnya menegang.

Tangan Erick, yang tersembunyi di bawah meja, secara refleks menyentuh lutut Aluna. Itu adalah sentuhan ketakutan, mencari konfirmasi bahwa ia masih membumi, bukan sentuhan gairah.

Kali ini, Aluna tidak hanya diam. Ia menurunkan tangannya, mencari tangan Erick di bawah bayangan meja mahoni. 

Jari-jemarinya menemukan tangan dingin Erick, dan ia menggenggamnya kuat-kuat. Bukan sekadar genggaman, sebuah janji dukungan diam tanpa syarat.

Erick menoleh, matanya yang kebingungan bertemu dengan tatapan Aluna yang penuh keyakinan dan dukungan tak tergoyahkan. 

Senyum kecil yang tulus, lega, dan penuh rasa terima kasih muncul di bibir Erick, senyum yang menghapus tiga tahun kekosongan.

“Tolong ulangi poin itu, Beno!” kata Erick kepada koleganya, suaranya kembali stabil, nadanya kembali memancarkan otoritas yang dingin namun mantap. 

“Pelan-pelan. Aku ingin Aluna juga mendengarnya. Dia sangat pandai dalam menganalisis risiko dan sudut pandang yang berbeda.”

Dengan tangan Aluna di genggamannya, ikatan tak kasat mata yang ia inisiasi di depan para kolega yang kritis.

Erick tampak seperti CEO yang kuat.

Aluna merasakan desiran kebanggaan, dia bukan lagi istri yang diabaikan atau aset. Ia adalah sumber kekuatan suaminya. 

Genggaman tangan itu, yang ia inisiasi di depan para Juri Agung, adalah deklarasi yang menghancurkan semua perjanjian cerai. 

‘Aku adalah dasarmu. Aku memilih untuk menjadi takdirmu.’

Perubahan perilaku Aluna berlanjut di ruang pribadi mereka. Ia tidak pernah lagi memunggungi Erick, dan ia secara aktif mencari keintiman yang hilang.

Malam itu, mereka duduk di sofa besar, menonton berita ekonomi yang membosankan. Erick terlihat lelah, kepalanya bersandar di bantal. Aluna melihat beban mental yang nyata pada suaminya.

Aluna mengambil inisiatif yang tak terbayangkan. Ia merangkak mendekat di sofa, menarik kepala Erick, dan menyandarkan kepala suaminya di bahunya.

Erick terkejut sesaat, tetapi segera bersandar dengan pasrah. Ia memejamkan mata, membiarkan kehangatan bahu Aluna menenangkannya.

“Aluna... ini…” gumam Erick, suaranya tercekat oleh rasa nyaman yang mendadak.

“Ssssh. Diam,” bisik Aluna, memotong. "Aku tahu kau lelah. Jangan keras kepala. Bahuku lebih baik daripada bantal kaku itu. Biarkan aku memanggul bebanmu, walau hanya sebentar.”

Erick melepaskan nafas panjang, erangan lega yang tulus. Ia memeluk pinggang Aluna erat-erat, tangannya secara refleks menyentuh kalung perak bulan sabit di leher Aluna.

Aluna merasakan beban kepala Erick, beban kecemasan Erick, beban sepuluh tahun yang hilang, dan beban kepura-puraan. 

Aluna menggerakkan tangannya ke rambut Erick, mengelusnya dengan lembut. Kontak fisik semacam ini adalah hal yang mustahil dalam pernikahan formalitas mereka.

Kini, ia yang memberikan perasaan tulus, dan mendapatkan kembali cinta yang diciptakan oleh amnesia.

Di tengah keheningan yang nyaman itu, Aluna menyadari bahwa ia telah melewati batas emosional yang tidak bisa kembali. Ia menatap Erick, menatap wajah yang kini bergantung penuh padanya, wajah yang terbebas dari kepahitan dan arogansi masa lalu.

‘Aku mencintaimu.’ Kalimat itu bergaung keras dan tulus di benak Aluna.

Ini bukan cinta palsu. Ini adalah cinta yang tercipta dari kebutuhan nyata, dari ketergantungan.

‘Erick. Aku mencintai caramu memandangku, seolah aku adalah satu-satunya realitas yang stabil. Aku mencintai caramu manja. Aku mencintai caramu cemburu. Ini adalah semua yang kumohon dari Erick yang dulu, perhatian total, pengakuan, dan kepemilikan.’

Aluna menunduk, menyembunyikan air mata panasnya di rambut Erick. Itu adalah air mata penyerahan diri, air mata bahagia karena akhirnya dicintai, dan air mata ketakutan karena mengetahui bahwa kebahagiaan ini akan hancur jika Erick versi 2025 kembali.

‘Aku lebih memilih kebahagiaan semu yang kurasakan sekarang, di dalam sangkar emas ini, daripada rasa sakit yang sebenarnya yang kudapatkan dari pernikahan dingin bertahun-tahun yang lalu,’ bisik hatinya. 

‘Kebahagiaan ini, meskipun dibangun di atas kebohongan amnesia, terasa seribu kali lebih nyata daripada kebenaran yang kujalani.’

Erick merasakan kehangatan air mata Aluna di kulit kepalanya. Ia mendongak, matanya setengah mengantuk.

“Sayang, kau kenapa? Apa kau menangis? Jangan tinggalkan aku saat aku tertidur!” pinta Erick, suaranya penuh kekhawatiran dan kehangatan yang mencekik.

Aluna menggeleng, senyumnya tulus dan memaafkan

“Aku hanya merasa bahagia,” bisik Aluna, mencium lembut dahi Erick, sentuhan yang mengikat takdir. 

“Aku bahagia kau sudah bangun, dan kau ada di sini. Kau tidak akan pergi, kan?”

Erick menarik Aluna, memeluknya erat-erat, seolah takut Aluna akan lenyap seperti sepuluh tahun yang hilang.

“Tentu saja tidak,” bisik Erick. “Kau adalah satu-satunya yang kumiliki. Aku tidak akan pergi. Kita adalah satu-satunya tim yang penting, Aluna. Kita adalah takdir.”

Aluna membalas pelukannya, memejamkan mata. Ia telah menyerah sepenuhnya. Setiap sentuhan yang ia inisiasi kini mengikatnya lebih kuat pada Erick yang amnesia. Kebahagiaan semu telah menjadi takdir yang ia pilih.

Tugas selanjutnya bukan lagi bertahan, tetapi melindungi cinta yang baru ditemukan ini. Melindungi Erick yang amnesia dari kebenaran yang akan menghancurkannya.

Dan itu berarti menghancurkan bukti bahwa perpisahan ini pernah ada.

1
kalea rizuky
lanjut donk
erma _roviko: Siap👍
total 1 replies
kalea rizuky
Aluna pura2 bahagia g enak mending jujur trs cerai biar aja erik gila sebel q liat laki. gt
Soraya
hadiah pertama dari q lanjut thor
erma _roviko: siap😍😍
total 1 replies
Soraya
mampir thor
erma _roviko: Makasih kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!