Transmigrasi Ke Tubuh Istri Protagonis Pria

Athena menatap kagum gerbang sekolah baru nya saat ini, ya anggap saja sekolah baru, kan dia baru mau belajar di sini.

walaupun sekolah nya dulu juga gak kalah elite, tapi sekolah milik keluarga Atmaja ini, benar-benar mewah.

"Ck ck, orang kaya mah bebas. " gumam Athena sambil melangkah masuk.

Dia menatap sekitar, sekolah ini memang benar-benar menarik, walaupun di novel tidak banyak di tulis tentang sekolah ini.

Tapi ternyata, dugaan nya meleset besar, ia kira sekolah Athena, adalah sekolah biasa, walaupun milik keluarga kaya.

"Tapi masa sekolah se elite ini, banyak pembully. " ucap Athena lagi.

Dia memutuskan untuk melangkah lebih jauh, masuk ke dalam sekolah baru nya itu.

Dan semakin dalam dia masuk, semakin banyak murid sekolah yang dia temui, dan mayoritas dari mereka, menatap Athena dengan pandangan terkejut

Mungkin mereka bertanya-tanya siapa murid cantik yang berjalan masuk itu, apakah dia murid baru.

'Eh, siapa tuh. '

'Kayak gak asing kan wajahnya. '

'Eh iya tapi. '

'Eh eh, liat name tag nya, Athena. '

'Demi apa, Athena, dia Athena itu. '

'Mau gak percaya, tapi lihat lah, jika di lihat lihat emang mirip Athena kan. '

'Dia benar-benar berbeda kan. '

'Sayang sekali, dia korban bully Dinda dkk. '

Athena mendengar kan dalam diam, dia tidak mencoba menghentikan perkataan murid-murid yang dia lewati itu.

'Gak salah juga, emang menyedihkan hidup Athena ini. 'Batin Athena terkekeh kecil.

Walaupun Athena adalah salah satu murid berprestasi di sekolah ini, tapi karena dia menjadi target bully para most wanted di sekolah ini.

Jadi semua orang kemungkinan minder berdekatan dengan nya, karena takut menjadi sasaran bully lagi.

Athena terus berjalan, berniat mencari kelas nya, namun langkah nya terhenti saat 3 orang gadis berjalan angkuh di depan nya.

Athena menatap dalam diam, namun dia mencoba tidak perduli, Athena memilih tetap berjalan di jalan nya.

Namun saat mereka berpapasan, lengan Athena di tahan oleh salah satu gadis itu, dengan erat nya.

Athena yang melihat lengan nya di tahan menatap ke tiga gadis itu, yang sekarang benar-benar berada di depan nya.

Namun...

Deg.

Tubuh nya langsung mematung dengan mata yang menatap dalam salah satu gadis di depan nya itu.

Jantung nya memompa cepat, membuat Athena sedikit kewalahan, dia menatap gadis yang menarik perhatian nya itu dengan tatapan penuh arti.

"Kenapa lo. " ucap Gadis itu datar.

Deg.

Lagi-lagi tubuh Athena tidak bisa dia kendalikan, ah bukan tubuh nya, tapi jiwa nya.

Suara itu... Mirip dengan suara yang sangat dia rindukan di dunia nya dulu.

Mata Athena mulai berkaca-kaca, menatap gadis di depannya dalam, seolah menyelami jika orang di depannya bukan lah mimpi.

Sret.

"Kenapa lo diem, Athena. " tekan Gadis itu marah.

Athena mencoba mengendalikan dirinya saat mendengar itu, dia menggeleng kan kepala nya pelan, mencoba menyadarkan jiwa nya yang masih terguncang itu.

"Inget Athena, lo masih berurusan sama gue. " ucap Gadis itu tajam.

"Entah lo udah berubah atau bagaimana pun itu, lo udah hilang satu minggu dan ingkari janji lo. " ucap Gadis itu lagi.

"Kasih pelajaran aja Din, kayak biasa. " ucap salah satu teman gadis itu.

"Benar juga. " ucap gadis itu menyeringai.

Tangan nya yang satu lagi dia angkat, dan berniat menampar Athena, namun tubuh nya tersentak saat Athena menahan dengan cepat tangan nya itu.

Hap.

Dinda, gadis itu mencoba melepaskan lengan nya dari cengkeraman Athena yang ternyata cukup erat itu.

"lepas sialan. " ucap Dinda marah.

Athena memejamkan mata nya pelan, dan mengambil nafas nya dalam, dia mencoba mengendalikan dirinya kembali.

"Jangan ganggu gue. " ucap Athena dalam.

Deg.

"Gue nyerah, jadi jangan bawa-bawa gue dalam rencana lo, buat takluk in dia. " ucap Athena datar.

Setelah mengatakan itu, dia melepaskan cengkeraman nya dari lengan dinda, dan melenggang pergi dari sana.

Orang orang mematung melihat itu, apa yang baru saja mereka lihat itu, Athena yang baru datang dengan penampilan berbeda.

sekarang sikap nya juga berbeda, dan mereka menyaksikan Athena yang selalu di tindas dinda sekarang melawan nya.

"Dia kenapa. " ucap sahabat dinda bingung.

Sedang kan Dinda, gadis itu terdiam dengan tangan mengepal, bukan karena marah.

Tapi tatapan Athena yang dalam padanya, mengacaukan pikiran nya, tatapan itu, seperti tatapan rindu dan kecewa.

Tatapan yang belum pernah dia lihat dari mata Athena yang selalu memancarkan ketakutan saat bertatapan dengan nya.

'Sialan, ada apa sama gue ' batin Dinda marah.

***

Di sisi lain Athena, dia mempercepat langkah nya, bahkan dia tidak menyadari jika dia berlari dan menabrak beberapa murid yang ada di depannya.

Mata Athena terlihat tidak fokus, keringat mulai mengalir di dahi nya, dan tangan nya bergetar pelan, dengan kondisi mengepal.

'Jangan lagi, kenapa sekarang, bukannya ini sudah sembuh. 'Batin Athena kacau.

Athena jatuh terduduk di sebuah lorong sepi entah di mana, Athena memejamkan mata nya pelan.

Berharap dia bisa menenangkan kondisi tubuh nya, yang sulit dia kendalikan saat ini.

"S-sadar! Athana!! S-sadar. " ucap Athena sambil memukul dada nya pelan.

Tangan nya yang bergetar dan mengepal, mulai terbuka, Athena menatap nya dalam dan menggeleng pelan.

Tubuh nya seolah benar-benar tidak bisa dian kendalikan saat ini, Athena memejamkan matanya saat tangan nya menemukan sebuah batu runcing di sudut lorong.

Dia mengambil batu itu, dengan tangan bergetar nya, keringat nya kembali berjatuhan dengan jantung yang berdetak kembali kencang.

"Engga! " gumam Athena menggeleng pelan.

Sret...

Tangan nya yang memegang batu itu, mulai menggores lengan nya yang lain, hingga terluka dan mengeluarkan darah.

Athena mencoba memejamkan matanya, berharap tidak melihat darah dan luka di tangan nya itu.

Tapi lagi-lagi tubuh nya tidak bisa di kendalikan, dengan jantung yang berdetak kencang, Athena membuka matanya dan melihat luka di tangan nya.

Mata nya yang redup, tiba-tiba berbinar bahagia, dia menatap batu runcing itu dengan senyum manis.

seolah itu adalah mainan kesukaan nya, yang sudah lama tidak dia temui, selama ini.

Sret..

Sret..

Sret..

Batu runcing itu terus dia goreskan ke lengan nya hingga terluka, darah mulai keluar dan menggenang di atas lantai.

"Yah, haha terus. " lirih Athena dengan mata berbinar nya.

Setelah melihat luka di lengan dan darah yang menggenang di lantai, mata Athena kembali sadar.

Dia memejamkan mata nya pelan, mencoba lebih kuat mengendalikan dirinya kali ini.

"engga! Athana, jangan bawa-bawa tubuh orang lain, lo harus sadar! " gumam Athena mencoba menyadarkan jiwa nya.

Athena membuang batu runcing itu jauh-jauh, dan terduduk saat merasa tubuh nya, mulai kembali bisa dia kendalikan saat ini.

Athena menatap pergelangan tangan nya yang terluka, untung saja tidak telalu dalam, hingga melukai urat nadi nya.

"Kenapa bisa begini. " lirih Athena memejamkan mata nya pelan, seolah kesadaran nya akan hilang entah kenapa.

"Athena!! " teriak seseorang di kejauhan.

***