NovelToon NovelToon
Kami Yang Tak Dianggap

Kami Yang Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Pihak Ketiga / Dendam Kesumat / Angst / Keluarga
Popularitas:97.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Arabella seorang anak perempuan yang menyimpan dendam terhadap sang Ayah, hal itu diawali sejak sang Ayah ketahuan selingkuh di tempat umum, Ara kecil berharap ayahnya akan memilih dirinya, namun ternyata sang ayah malah memilih wanita lain dan sempat memaki istrinya karena menjambak rambut selingkuhannya itu.

Kejadian pahit ini disaksikan langsung oleh anak berusia 8 tahun, sejak saat itu rasa sayang Ara terhadap ayahnya berubah menjadi dendam.

Mampukah Arabella membalaskan semua rasa sakit yang di derita oleh ibunya??
Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Ara menangis entah apa yang harus ia lakukan, dengan sadar ia mengingat betul bagaimana dulu perlakuan Ika sengaja mengejeknya di sekolah, seolah-olah bayi yang ia kandung pada waktu itu berjenis kelamin laki-laki.

  Air mata membanjiri pipinya tangannya mengepal begitu kuat seolah ingin membalaskan dendamnya saat ini, namun sesuatu dalam hatinya berkata lain.

  "Tidak ... aku punya cara lain untuk membongkar semua ini, lanjutkan saja permainan gilamu Amel bersama pria itu, mulai kali ini jangan sembunyi-bunyi lagi, aku ingin wanita itu tahu suaminya menggandeng wanita lain dibelakangnya," ucap Ara dengan deraian air mata.

  "Ra, sudah, tenangkan hatimu, dan jika berita ini benar, kau jangan pernah membenci anak itu ya," pesan Amel, karena ia sendiri pun sudah tidak mempunyai kedua orang tua.

  "Mana mungkin aku bisa membenci dia Mel, sedangkan anak itu sendiri, sama seperti aku menjadi korban keegoisan kedua orang tuanya," sahut Ara.

  Saat ini keduanya saling berpelukan, Amel memeluk sahabatnya itu sambil memberikan dukungan penuh, karena ia tahu bagaimana kecil Ara yang tidak pernah ditengok oleh ayahnya sama sekali.

  'Om Dirga kau tega membuat anak gadismu sekecewa ini,' ucap Amel di dalam hati.

  Selesai menenangkan sahabatnya itu Amek pun menyuruh Ara tidur, karena memang malam sudah mulai larut.

  ☘️☘️☘️☘️☘️

  Pagi mulai menyapa. Cahaya matahari menyelinap melalui tirai tipis kamar kontrakan Amel. Ara sudah terbangun dari mimpi panjangnya, tubuhnya masih lelah dan lututnya terasa nyeri. Ia menatap sekeliling kamar yang sederhana, rapi tapi hangat, dengan aroma kopi yang samar.

“Bangun, Ra. Aku udah siapin sarapan sederhana,” suara Amel terdengar dari dapur.

Ara tersenyum lemah. Ia menuruni tangga kecil menuju dapur, di mana sahabatnya itu sudah menyiapkan segelas susu hangat dan sehelai roti.

“Makasi, Mel,” ucap Ara lirih sambil duduk. Amel menatapnya sebentar, lalu tersenyum lembut. “Kamu harus makan, Ra. Badanmu masih lemah, dan lututmu… jangan dipaksain dulu.”

Ara mengangguk. Ia menyesap susu hangat perlahan, mencoba menenangkan pikirannya yang masih kacau tentang kotak abu-abu dan rahasia yang baru saja diketahuinya.

Setelah sarapan, Ara menarik napas panjang. “Mel… aku harus ke rumah sakit. Naira… aku harus jenguk dia, sekaligus… bicara sama Om Rafli.”

Amel menatapnya, khawatir. “Ra… kamu yakin? Luka-lukamu…”

“Aku bisa bertahan, Mel. Tapi… aku gak mau siapa pun tahu tentang ini dulu, terutama Ika. Jadi, kamu harus merahasiakannya.” Ara menekankan kata-kata itu, wajahnya serius.

Amel mengangguk pelan, menepuk bahu Ara. “Baik, Ra. Aku antar kamu. Tapi hati-hati, ya.”

Mobil Amel melaju pelan di jalan pagi yang sepi. Ara duduk di samping, menggenggam kotak kecil abu-abu yang kini terasa berat di dadanya. Hatinya campur aduk sedih, bingung, tapi juga ada rasa sayang yang tak bisa ia hindari terhadap Naira. anak kecil yang tak berdosa itu, anak Ika, telah menjadi bagian dari masalah keluarga yang rumit, tapi sekaligus membuat Ara merasakan kehangatan yang aneh.

Sesampainya di rumah sakit, Ara dan Amel segera menuju ruang perawatan Naira. Rafli sudah menunggu, menatap Ara dengan campuran lega dan cemas, di situ juga ada Sena yang tak kalah khawatirnya, sementara Arkan masih setia menemani saatnya kecilnya yang ternyata saudara kandungnya sendiri.

  "Nak, kamu baru datang?" tanya Sena, lalu mulai berbalik ke arah Amel.

  "Nak Amel, lama banget gak pernah ketemu," ucap Sena.

  Amel menatap wajah Sena dalam-dalam, wajahnya cantik dengan balutan kerudung yang menempel di kepalanya, ada ketakutan tersendiri di dalam hatinya mengenai permainannya dengan Dirga yang sebenarnya menyimpan sejuta kenyamanan dibandingkan dengan pria-pria sebelumnya, namun di saat matanya mulai menatap Arkan dan Naira ia justru takut karena kedua anak itu merupakan korban dari keegoisan Dirga.

'Sepertinya aku harus main cantik tidak boleh, sampai terlena dengan perhatian Om Dirga,' ucap Amel dalam hati.

"Nak Amel kenapa bengong?" tanya Sena.

"Enggak ... Bu, itu aku fokus sama Arkan sekarang anak itu sudah besar saja," alibi Amel.

"Oh itu, memang anak itu cepat sekali besarnya," sahut Sena, sementara Arkan langsung menjabat tangan Amel ketika tahu namanya disebut.

Sementara itu Rafli yang baru melihat Ara langsung terkejut melihat kening anak itu terluka. “Ra… kamu baik-baik saja?” tanya Rafli lembut.

Ara mengangguk, matanya memerah. "Om bisa kita bicara di luar," bisik Ara.

Rafli langsung mengiyakan ucapan gadis itu perlahan ia mulai melangkah keluar dan disusul dengan Ara yang membiarkan ibunya berbincang ringan dengan Amel.

"Ra kenapa apa kamu baik-baik saja?" tanya Rafli kembali.

Ara terdiam namun tangannya langsung menyerahkan kotak abu-abu itu kepada Rafli, lalu menunduk. “Om… tolong… jangan kasih tahu Mama, tentang ini dulu. Aku… aku butuh waktu untuk pikirkan semuanya.”

Rafli mengangguk tegas. “Om janji. Semua rahasiamu aman, Nak. Tapi kau kasih tahu dulu apa masalahnya," ucap Rafli.

Ara menarik napas panjang, memandang anak itu dari sisi jendela. Ada rasa sedih yang menusuk, mengetahui bahwa Naira adalah anak Ika. Tapi di balik itu, ia merasakan sesuatu yang hangat kasih sayang tanpa pamrih yang muncul begitu saja. Tanpa disadari, hatinya mulai tersentuh oleh keberadaan Naira. Ia tak bisa membenci anak itu, meski semua rahasia di sekitarnya begitu rumit.

Ara mulai menatap Rafli kembali."Om, di dalam kotak ini ada sebuah liontin yang bergambar foto Naira bayi, dan ada sedikit tulisan tangan, yang berbunyi "Naira maafkan Mama."

Seketika Rafli terkejut, ia sadar jika pembicaraannya malam itu di dengar oleh Ara. "Ra, kamu mendengar obrolanku dengan mamamu?" tanya Rafli.

Ara mengangguk pelan. "Iya Om maafkan aku," sahut Ara.

"Astaga Ra, itu sangat berbahaya, lain kali kaku tidak boleh seperti itu lagi ya Nak," tegur Rafli.

"Iya, Om, tapi aku punya tujuan untuk menyelidiki ini semua," ujar Ara.

"Apa tujuanmu Nak?"

"Aku ingin membongkar kebusukan Ika dihadapan suaminya itu, dan aku juga ingin mereka berdua hancur!" desis Ara

Rafli tertegun, pria itu langsung menyentuh bahu Ara. "Nak, ini bukan Ara yang Om dokter kenal, kenapa kamu begitu Nak?"

"Aku hanya ingin mereka merasakan apa yang dulu dilakukan kepadaku dan Mama, dan aku harap Om Dokter segera usut tuntas kasus ini, dan juga jaga rahasia ini," pinta Ara.

Rafli hanya menatap gadis remaja itu dengan iba, tanpa ia sadari anak sependiam Ara menyimpan dendam yang cukup besar terhadap ayahnya, dan sebagai seorang yang selalu menemani Rafli pun ikut mendukung.

“Ra… kamu harus sabar. Kita hadapi ini pelan-pelan,” ucap Rafli lembut, menepuk bahunya.

"Beneran ya Om, bantu Ara," pinta anak itu.

"Om janji Ra," ucap Rafli.

Ara hanya mengangguk, memeluk tas dan kotak itu lebih erat. Di dalam hatinya, ia tahu malam ini baru permulaan dari semuanya. Rahasia besar itu telah terbuka, dan ia harus memutuskan langkah selanjutnya dengan hati-hati.

Bersambung .....

1
Oma Gavin
menuju halal sena dan rafli semoga dirga legowo melihat kebahagiaan sena dan anak" nya
Nurhartiningsih
nih anaknya Dirga dg Ika yg sengaja ditukar
Nurhartiningsih
nah...bara api sudah tersulut
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
pokoknya sena harus sama rafli... jangan sampai balikan lagi sama dirga... gak ikhlas pokoknya... kalo mau jodohin aja si dirga ama emaknya si arjuna asli... kan sama sama mau tobat.... 🤣🤣🤣🤣🤣 pokoknya gak terima sena balikan sama dirga... kadang kadang penulis ngeluarin plottwist yg mengejutkan....
Nurhartiningsih
itu kayanya bayi Ika perempuan lalu dituker sama bayi lain
Nurhartiningsih
nggak disebutin anaknya cwe apa cwo
Nurhartiningsih
dih...nggak ingin kehilangan tapi selingkuh sampai hamil dodol emang
Nurhartiningsih
miskinkan suami durjana
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ani Basiati
lanjut thor
Nurhartiningsih
wah...kau sudah menanamkan dendam dihati anakmu
Ani Basiati
lanjut thor
Tutik Srilestari
baik hati kaka Ara ,
Fitria Arifianto
lanjut lagi thor up nya💪
Kasih Sklhqu
kasihan ya dirga
Kasih Bonda
next Thor semangat
Eka
semoga naira bisa menenagkan arkana sehingga bisa meneeima papanya
Kasih Bonda
next Thor semangat
Cookies
sedih
Ani Basiati
bagana reaksi arkan naina dan arjuna bikin deg deg kan lanjut thor
Ayumarhumah: Sudah up kak ... cuuus
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!