NovelToon NovelToon
Bosku Buaya Darat

Bosku Buaya Darat

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

DICARI DENGAN SEGERA

Asisten pribadi.

• Perempuan usia max 27 tahun.

• Pendidikan terakhir min S1.

• Mampu berkomunikasi dengan baik dan bernegosiasi.

• Penampilan tidak diutamakan yang penting bersih dan rapi. (Lebih bagus jika berkaca mata, tidak banyak senyum, dan tidak cerewet.)

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdebar

Chris menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dimana Jessy memintanya berhenti.

"Kenapa berhenti disini?" tanya Chris saat Jessy hendak membuka pintu mobil mewahnya.

"Aku sudah bilang akan mentraktir anda bukan?" Chris melihat sekitarnya lalu mengeryit.

"Aku tak melihat restoran di sekitar sini," ucapnya.

Jessy membuka pintu. "Anda tenang saja saya tahu tempat makan yang enak." Setelah itu Jessy keluar dan membuka pintu sebelah agar Chris segera keluar.

Chris mengedarkan pandangannya saat melihat suasana ramai. "Sedang ada pesta?" tanyanya saat melihat banyak orang- orang menari di tengah jalanan diiringi musik jalanan.

"Tidak. Setiap malam memang selalu ramai." Jessy menarik Chris ke arah kerumunan untuk ikut menari. Jessy menari dan berputar mengelilingi lengannya yang dia tarik ke atas, lalu melepasnya untuk berbaur dengan yang lain.

Hanya beberapa saat sebab mereka memutuskan untuk menepi dan mencari makanan. Namun itu cukup untuk membuat Chris melihat senyum lepas yang di tampilkan Jessy saat menari dengan beberapa anak kecil yang juga ikut berlenggok dengan gembira.

Chris menaikan kedua sudut bibirnya saat Jessy tertawa, lalu menariknya kembali keluar dari kerumunan.

Dada Chris berdesir saat melihat tangan mungil Jessy menggenggamnya dan terus menariknya menjauh, hingga mereka tiba di sebuah gerobak makanan, barulah dia melepas genggaman tangannya.

"Permisi aku mau dua porsi," ucapnya pada penjual makanan.

Saat ini Chris justru melihat ke arah tangannya dimana terasa kosong setelah Jessy melepas genggamannya.

Jessy kembali dengan dua makanan di dalam kotak.

Chris mengeryit saat Jessy duduk di depannya. "Apa ini?" tanyanya saat melihat makanan di depannya.

"Ini adalah makanan terlezat. Cobalah."

Chris melihat nasi berwarna orange di taburi daging kambing dan ayam juga sayuran diatasnya, kemudian ada saus dan mayonaise sebagai pelengkap.

Chris mengeryit ragu saat Jessy mulai memakannya, dan begitu terlihat menikmati.

"Kenapa kau tidak makan? Ini enak." Jessy tahu Chris mungkin belum pernah melihat tampilan makanan seperti ini, dan dia hanya bisa tertawa dalam hati saat melihat Chris menyuapkan satu sendok over combo rice kedalam mulutnya.

Namun saat makanan benar-benar masuk kedalam mulutnya, barulah keryitan di dahinya menghilang.

"Hm, lumayan," katanya.

Jessy mencebik, saat Chris bilang lumayan, namun nampak wajahnya begitu menikmati makanannya, bahkan hingga tandas dan tak bersisa.

"Bagaimana Tuan?"

"Lezat," ucap Chris, hingga Jessy tertawa.

Seolah tersadar dengan apa yang dia ucapkan Chris berdehem lalu mengusap bibirnya. "Lumayan." ralatnya.

"Sudahlah, Tuan. Aku mengerti ..." Jessy mengulurkan tangannya lalu mengusap saus yang ada di sudut bibir Chris, hingga Chris nampak tertegun. Matanya mengerjap tiga kali lalu menegakkan tubuhnya.

"Ini terlihat dari noda di bibir anda." Jessy tertawa.

Wajah Chris terlihat malu, saat menyadari dia makan dengan berantakan. Tapi memang makanan itu terasa lezat. Hanya saja dia terlalu malu mengakuinya.

"Baiklah, Tuan. Ayo beli minum." Jessy beranjak untuk pergi ke penjual lain yang menjual minuman, sementara Chris mengikuti dari belakang.

...

Chris menatap langit- langit kamar dengan wajah cerah. Seolah baru saja menemukan kesenangan baru, Chris merasa begitu bahagia sebab baru saja pergi dengan Jessy.

Chris benar-benar seperti bertemu gadis baru. Bukan Jessy si Asisten yang selalu berwajah datar, namun tetap segan padanya. Jessy yang dia lihat hari ini seperti gadis bebas yang tak segan, bahkan memperlakukannya seperti bukan atasan. Bagaimana cara gadis itu bicara dan bersikap seolah tak ada batasan, hingga membuat Chris benar-benar terpesona.

Chris mendudukan dirinya saat menyadari apa yang dia pikirkan.

"Aku, terpesona padanya?" gumam Chris, lalu tak lama dia terkekeh. "Tidak mungkin," ucapnya menyangkal.

Saat ini pintu kamarnya di ketuk membuyarkan pemikirannya tentang Jessy. "Masuk."

Pintu terbuka, dan menampilkan Jessy dengan segelas susu di tangannya. Chris terdiam saat gadis itu tersenyum dengan melangkah mendekat ke arahnya. "Susu anda, Tuan."

Chris masih terdiam dengan mata yang tak lepas dari Jessy. Gadis itu mengenakan piyama lengan panjang, namun bawahannya hanya setengah paha hingga Chris bisa melihat kaki jenjang Jessy yang putih mulus.

Rambut panjangnya di gerai, mungkin karena akan segera tidur. Namun Jessy nampak manis.

Dari semua itu Chris menyadari sesuatu. Saat ini jantungnya berdebar lebih kencang.

Jessy menyerahkan gelas susunya pada Chris, lalu membiarkan Chris meminumnya.

Saat Chris meneguk susu tersebut Jessy bisa melihat jakun pria itu naik turun, hingga satu tetes cairan putih itu menetes di dagunya, lalu turun di lehernya.

Jessy refleks menelan ludahnya, saat adegan itu terjadi, namun tak lama kemudian dia memalingkan wajahnya.

"Terimakasih," ucap Chris dengan menyerahkan gelas susunya kembali pada Jessy.

Baru saja akan meraih gelas tersebut, Chris justru meraih tangan Jessy untuk dia tarik hingga Jessy jatuh di pangkuannya.

Chris meletakkan gelas susunya dengan tenang ke atas nakas lalu mengangkat tangannya menyentuh bagian depan piyama Jessy.

"Kamu mencoba menggodaku?" tanyanya dengan memasangkan satu kancing piyama Jessy yang terbuka.

1
Riri DH
mungkin Chris berharap reaksi Jessy seperti Kim seon Ho smile sambil senyum sambil pegang dada dan kedipin mata..😉
yuning
tunjukkan kalau kamu serius
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bunda Hilal
😜😜😜😜
yuning
permainan classic menarik
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
uluuu .... manisnya sang Casanova 😜
mbu ne
yaiyyalahhh Chris.....
sakit fisik ngga sepadan sama sakit psikis...
ayoo...tanggung jawab kamu sama Jessy...
Anonymous
eeaaaaaa.....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
azalea_lea
buat crist bucin thor 🤭🙏👍❤🌹
Noveni Lawasti Munte
jangan baper ya Jess...tetap dengan logikamu
yuning
kenapa kamu jadi sweet begini sih Chris 😅
3sna
mempermainkan kali thor
yuning
buaya darat sialan
Saadah Rangkuti
masih mau masuk thor...
Erna Wati
sudah mampir Thor👍
Arw
sudah kak...bagus ceritanya menarik dan penuh misteri
biby
baru tau kamu christ kl kmu sdh menyiksa jessy secara tdk langsung
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mau dibawa kemane pak si Jessy nya 🤭
yuning
penasaran juga , kenapa bos kamu suka banget main perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!