Mbak Gemoy Kesayangan Berondong

"Jaga kata-kata mu! Sebelum aku merobek mulut mu!! Bahkan Arga pun tidak akan mampu menyelamatkan mu!!".

Ucapan dingin dan bernada tajam itu seketika membuat suasana yang tadi nya heboh kini terasa mencekam.

Hilang sudah kesabaran Erlangga melihat dua orang yang menjadi pengganggu acara kencan nya. Apalagi kekasih Arga ini malah seenaknya menghina Reina. Kalau masih menghina nya Erlangga masih bisa terima dan diam tapi ini menyangkut Reina dia tidak akan tinggal diam.

Arga yang takut jika Reina dan Erlangga mengusir mereka langsung menghentikan Tasya yang terlalu berlebihan. Sebelum Erlangga marah Arga sudah menghentikan aksi Tasya yang terlalu mengganggu.

"hentikan ucapan mu!!. Aku datang ke sini untuk makan bukan untuk mendengar mu menghina orang lain". Ujar Arga pada Tasya yang seketika terdiam.

Tasya kesal dengan teguran Arga tersebut namun Wanita itu tidak tau kenapa Arga bisa diam dan tidak membela nya. Tasya tidak berfikir jika Erlangga adalah adik dari Arga. Tasya benar-benar tidak mengetahui nya.

"Lang.. Lebih baik kita cari makan tempat lain aja". Ujar Reina yang tak mau masalah dan keributan semakin panjang dan runyam.

Tujuan nya hari ini mau senang-senang malah hadir pengganggu. Reina tidak mau terlalu pusing di hari yang seharusnya bahagia ini. Dia ingin menikmati hari dan kencan pertama nya dengan berondong nya tanpa ada halangan sedikit pun dari orang-orang yang selalu membuat nya kesal di tempat kerja.

Mendengar permintaan kekasih nya ini, Erlangga langsung mengangguk mengerti dan mereka berdua berdiri.

"tunggu!!. Kalian mau kemana??".

Kini giliran Arga yang tidak ingin mereka pergi. Jika mereka pergi maka rencana nya untuk menggagalkan kencan mereka akan gagal.

"makan lah di sini bersama ku. Hari juga sudah siang dan aku yakin jika kalian lapar. Jadi jangan membuang waktu. Duduk lah dan makan. Lagi pula makanan pesanan kalian juga sudah datang". Ucap Arga panjang lebar berusaha agar Reina dan Erlangga tetap tinggal.

" Tidak apa. Abang makan saja dengan kekasih Abang yang kurang ajar itu. Aku dan Reina akan mencari tempat lain. Pantas saja mama nggak setuju sama wanita itu. Lihat modelan nya saja macem Tante-tante persimpangan". Balas Erlangga menghina Tasya secara terang-terangan.

Sementara itu Tasya yang mendengar nya hanya terdiam dan terkejut. Apalagi saat Erlangga memanggil Arga dengan sebutan Abang dan menyebut mama pria itu dengan sangat akrab.

"apa hubungan antara Arga dan berondong nya Reina?? Apa mereka saudara??". Batin Tasya sambil memperhatikan wajah Erlangga dan Arga secara bergantian.

Setelah di perhatikan wajah mereka berdua ternyata memiliki kesamaan walaupun sedikit.

"tunggu!! Kalian makan lah bersama kami jika mau kita bisa double date". Dengan cepat Tasya mengatakan hal tersebut dengan tujuan untuk mengetahui siapa sebenarnya berondong yang bersama Reina.

Jika Erlangga benar adik nya Arga maka bukan kah wanita itu terlalu tamak. Tidak dapat Abang nya malah kini beralih pada adik nya yang masih sangat muda. Tasya ingin tau semua itu sebelum menjatuhkan harga diri Reina.

"tidak perlu.. Kami akan makan di tempat lain". Putus Reina yang memang tidak ingin terlalu lama berhadapan dengan Arga dan juga Tasya.

"oh ayolah. Jika kalian tidak ingin makan di sini maka aku akan mengikuti kemanapun kalian pergi".

Arga malah memberikan ancaman konyol yang membuat Reina dan juga Erlangga terdiam heran.

"benar-benar konyol. Seorang Arga bisa berbuat seperti ini?. Apakah kau salah minum obat tadi". Kini. Giliran Reina yang malah mencemooh pria itu.

Karena dulu Arga tidak pernah berbuat seperti ini. Pria itu hanya akan pergi ketempat mahal dan juga menghabiskan waktu di tempat kerja. Bukan malah nongkrong di mall seperti kebanyakan orang.

"aku hanya ingin makan bersama kalian apa salah nya? Lagi pula akan sangat mubazir jika makanan ini tidak di makan".

Akhirnya Erlangga dan juga Reina duduk kembali dan bergabung bersama Arga dan Tasya untuk makan siang.

Di meja makan tersebut Reina dan Erlangga sama sekali tidak memperdulikan kehadiran Arga dan Tasya. Mereka malah menciptakan suasana romantis mereka sendiri.

"sayang.. Makan lah ini, cumi-cumi di restoran ini benar-benar sangat enak".

Erlangga mengambilkan cumi-cumi yang di goreng sangat renyah lalu di siram dengan kuah saus Padang. Makanan tersebut adalah salah satu kesukaan Reina. Di atas meja ini kebanyakan adalah makanan kesukaan Reina yang di pesan Erlangga.

Makan siang ini seharusnya menjadi makan siang yang cukup romantis dan juga berkesan tapi karena ada dua orang yang sejak tadi memandangi mereka ada sedikit canggung di sana.

Reina dan Erlangga hanya mengabaikan saja. Yang terpenting mereka berdua menikmati makanan ini.

"Reina lebih menyukai udang goreng bukan cumi goreng". Tiba-tiba suara Arga memecahkan suasa romantis yang berusaha di bangun oleh Erlangga dan juga Reina.

Kedua nya kini mengalihkan pandangan nya ke arah Arga.

"Reina sering memasak udang goreng dan membawa nya untuk ku dulu saat masa-masa kuliah. Makanan kesukaan nya sama dengan makanan yang aku suka". Sembung Arga lagi yang semakin membuat dua orang tersebut tidak nyaman.

Reina yang tidak nyaman dengan ucapan Arga yang tiba-tiba menceritakan kenangan yang sudah menjadi masa lalu sedangkan Erlangga tidak nyaman karena hal tersebut membuat hati nya tercubit cemburu.

Erlangga memang tau semua usaha yang di lakukan Reina saat itu tapi kenapa Arga malah mengungkit nya. Bukan kah Arga tidak menyukai hal tersebut. Bahkan Arga selalu mengutuk Reina di masa itu.

"wah.. Usaha Reina cukup di acungi jempol.. Dan masakan mu juga cukup enak. Udang goreng yang selalu kau berikan sebagai bekal makan siang untuk Arga, aku juga ikut memakan nya". Ucap Tasya dengan santai tanpa rasa beban.

Reina tidak marah sama sekali. Dia sudah tau sejak awal jika apa yang dia berikan pada Arga selalu berakhir di tangan orang lain. Jadi Reina tidak terkejut sama sekali.

Reina masih makan dengan santai nya di tempat itu. Sekali lagi dia tidak ingin marah dan merusak hari ini. Walaupun dia juga kesal tapi percayalah Reina mampu mengontrol emosi nya.

Sementara itu Erlangga yang mendengar nya cukup terusik. Mereka seolah olah sedang memojokkan Reina. Tidak Arga tidak Tasya kedua nya selalu saja mengungkit hal-hal yang tidak penting.

"jadi jika kau mengatakan Reina suka dengan cumi-cumi goreng maka kau salah besar". Ujar Arga dengan bangga nya mengingat kembali kenangan dulu yang tidak ada manis nya di ingatan Reina.

"hahahah".

Tiba-tiba Erlangga malah tertawa. Pemuda itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Abang nya. Saat mendengar ucapan demi ucapan yang di keluarkan oleh Arga Erlangga tau jika Abang nya ini memang ingin mengganggu hubungan nya dengan Reina.

"kau sungguh lucu Arga... Apa kau tidak tau jika waktu itu Reina pernah masuk rumah sakit karena keracunan udang? Apa kau tidak tau Reina selama ini alergi terhadap olahan udang?? Yah pasti kau tidak tau.. Kau kan hanya mementingkan diri mu sendiri. Mengabaikan wanita secantik Reina dan menganggap nya seperti seorang pengganggu".

Arga menarik nafas nya pelan berusaha untuk tidak lepas kendali menghajar abang kandung nya ini. Lalu melanjutkan ucapan nya.

"kau tidak tau apa-apa tentang kesukaan Reina. Yang kau tau hanya menyakiti nya. Seperti saat ini kau mengganggu momen ku bersama Reina".

Erlangga kini tidak tahan lagi dia mengajak Reina untuk pergi dari tempat itu.