NovelToon NovelToon
Jangan Panggil Ibukku Wanita Gila

Jangan Panggil Ibukku Wanita Gila

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Ardina Larasati, sosok gadis cantik yang menjadi kembang desa di kampung Pesisir. Kecantikannya membuat seorang Regi Sunandar yang merupakan anak pengepul ikan di kampung itu jatuh hati dengannya.

Pada suatu hari mereka berdua menjalin cinta hingga kebablasan, Ardina hamil, namun bukannya tanggung jawab Regi malah kabur ke kota.

Hingga pada akhirnya sahabat kecil Ardina yang bernama Hakim menawarkan diri untuk menikahi dan menerima Ardina apa adanya.

Pernikahan mereka berlangsung hingga 9 tahun, namun di usia yang terbilang cukup lama Hakim berkhianat, dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan Ardina, dan hal itu benar-benar membuat Ardina mengalami gangguan mental, hingga membuat sang anak yang waktu itu berusia 12 tahun harus merawat dirinya yang setiap hari nyaris bertindak di luar kendali.

Mampukah anak sekecil Dona menjaga dan merawat ibunya?

Nantikan kelanjutan kisahnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Satu jam kemudian, setelah menitipkan Dona ke body guard dan pengasuhnya, Regi langsung menghadiri sidang putusan yang akan di mulai pada siang ini, dengan tekad dan keyakinan yang kuat, ia berangkat meskipun harus meninggalkan sang anak.

Sesampainya di Ruang sidang suara gaduh kecil mulai terdengar sebelum akhirnya senyap saat majelis hakim memasuki ruangan putusan itu.

Palu diketuk, pertanda sidang lanjutan akan di mulai..

“Sidang lanjutan perkara hak asuh atas nama Dona Ardina dibuka.”

Regi duduk tegap, jari-jarinya saling mengait. Bayangan wajah Dona sejak pagi terus terpatri di kepalanya mata kecil yang masih menyimpan ketakutan, genggaman tangan mungil yang tak ingin terlepas.

Di seberang, Halik berdiri, tatapan pria tua itu seperti pisau dingin yang menghujam lurus ke arah Regi.

“Kami menolak putusan sementara kemarin,” ucap Halik lantang. “Kami melihat adanya rekayasa emosional dalam proses pendekatan terhadap anak!"

Ruangan seolah berdesir, Regi melirik ke arah Halik, lalu menegakkan tubuhnya. “Rekayasa?” katanya tertahan. “Yang saya lakukan hanya memeluk anak saya sendiri.”

Halik menyeringai kecil. “Justru itu masalahnya. Anak itu rapuh. Mudah dipengaruhi. Keputusan seperti ini bisa membahayakan kestabilan mentalnya.”

Nindi tertunduk. Jemarinya bergetar tak sanggup memandang siapa pun.

Sementara Hakim mendongak, menatap secara bergantian. “Saudara Halik, tuduhan itu harus dibuktikan.”

“Saya hadir dengan bukti,” sahutnya cepat.

Ia menyerahkan seberkas dokumen. “Laporan psikolog kami menyatakan, anak tersebut menunjukkan trauma akut dan perubahan emosional drastis setelah berpindah pengasuh.”

Regi bangkit berdiri. “Trauma itu bukan karena saya,” katanya menahan getaran.

“Trauma itu muncul karena Dona diambil paksa dari rumahnya sendiri, anak itu mempunyai janji ingin menunggu ibunya tapi seseorang datang merenggut membuat anak itu merasa telah ingkar janji. ”

Suasana ruang sidang berubah semakin panas, Halik mengetuk meja tidak terima dengan ungkapan yang dilayangkan oleh anaknya itu.

“Kau lenyap dua belas tahun, Regi. Lantas tiba-tiba datang bermain peran sebagai ayah penyelamat?”

“Itu salah saya,” jawab Regi tegas. “Dan justru karena kesalahan itu saya bertanggung jawab sekarang. Bukan membuangnya lagi seperti yang kalian lakukan!”

Nindi tersentak, tidak bisa mengeluarkan kata-katanya lalu Hakim langsung bersuara.

“Cukup,” potong Hakim.

Ia memandang Halik lama. “Majelis tidak menemukan satu pun unsur kelalaian yang dilakukan oleh pihak ayah kandung terhadap kondisi terkini anak.”

Halik terdiam, seolah tidak terima, namun kuasa hukumnya segera menahan.

Sementara Hakim langsung melanjutkan: “Sebaliknya, terdapat bukti bahwa trauma utama berasal dari riwayat penjemputan paksa anak itu.”

Sejenak ruangan senyap, hingga ketua mulai mengumumkan putusan sidang hari ini. “Majelis menolak keberatan pihak pemohon.”

Palu diketuk keras. “Anak Dona Ardina tetap berada dalam pengasuhan wali sah, Regi Sunandar.”

Palu di ketuk tiga kali.

Napas Regi langsung lepas panjang, kakinya sampai bergetar sangking tidak percaya kalau hari ini sidang putusan di menangkan oleh dirinya kembali.

Namun di sudut ruangan, Halik berdiri dengan rahang mengeras tak ada kekalahan di wajahnya hanya bara, yang mulai berkobar di dalam.hatinha.

Ia menatap Regi satu detik terlalu lama, lalu mengucapkan satu kalimat pelan yang hanya bisa terbaca dari gerak bibirnya:

"Ini belum selesai."

☘️☘️☘️☘️

Selesai sidang di lorong gedung pengadilan, langkah kaki Regi terdengar berat. Ia berhenti sebentar menghela napas lega setidaknya untuk hari ini Dona aman, namun tiba-tiba suara datar seolah menghentikan langkahnya.

“Terlalu cepat kau lega, Regi.”

Ia menoleh, Halik berdiri tepat di ujung lorong, tidak ada pengacara, tak ada saksi.Hanya dua laki-laki yang terikat darah dan kebencian.

“Permainanmu hanya sebentar,” kata Halik dingin.

“Kau pikir kemenangan kecil hari ini bisa melawan apa yang sudah kubangun bertahun-tahun?”

Regi mengeras. “Mau kau hancurkan apa lagi?”

Halik mendekat satu langkah. “Ketenanganmu.”

Ia mencondongkan badan, lalu kembali membisikkan ancaman. “Anak kecil sesensitif Dona… sangat mudah kembali trauma.”

“Kau berani sentuh dia?” suara Regi naik tertahan.

Senyum Halik melengkung. “Tak perlu menyentuh. Ketakutan sudah cukup untuk menghancurkan.”

Langkahnya mundur.

“Simpan kemenanganmu hari ini. Karena setiap kemenangan punya harga.”

Di saat Halik hendak berbalik badan tiba-tiba saja suara Regi menghentikan langkahnya.

"Sebenarnya apa yang buat Papa benci sama anakku!" sentak Regi

Halik menyipitkan sebelah mata dengan senyum licik yang terbesit, seketika bayangan masa lalu menghampirinya.

"Aku mengharamkan keturunanku berhubungan dengan keturunan Farid, bahkan sekaligus Dona itu cucuku!" desis Halik dengan nada yang sinis.

☘️☘️☘️☘️

Dua puluh tahun silam…

Farid dan Halik bukan musuh. Mereka sahabat.

Sama-sama merintis dari nol, jual tanah demi tanah kecil, mendirikan usaha ekspedisi laut bermodal satu kapal tua yang hampir tak layak layar. Nindi dan Fariha juga kerap memasak bersama untuk para pekerja, tertawa sambil mengatur nota pesanan.

Mereka pernah bermimpi bersama, membangun kawasan pelabuhan rakyat agar nelayan kecil punya kehidupan lebih baik namun semua berubah saat usaha Farid justru melonjak lebih cepat.

Farid, yang jujur, pekerja keras, ulet, berhasil memenangkan proyek pasokan logistik utama ke kota, nama Farid mulai sering disebut.

Sebaliknya Halik mulai tertatih, persaingan diam-diam terjadi. Bukan lagi soal mimpi bersama, tapi gengsi yang terluka.

Puncaknya terjadi suatu malam dalam rapat empat sekawan, saat Halik menuding Farid merebut proyeknya, di situ Farid, yang emosi, melontarkan kata-kata tanpa berpikir panjang.

“Kalau kau kalah, Halik, bukan karena aku… tapi karena kau memang kalah cerdas.”

Kalimat itu singkat tapi menghujam harga diri Halik lebih keras dari tamparan, dan sejak malam itu, persahabatan hancur, yang tumbuh bukan lagi iri, melainkan dendam.

Halik tak menyerang terang-terangan.Ia bermain di balik layar.

Memfitnah laporan keuangan Farid, memutus kontrak sepihak, menyuap rekan bisnis agar menarik investasi mereka. Bahkan menjebak Farid dengan dokumen hutang palsu yang membuat perusahaannya dituduh wanprestasi.

Semua runtuh, kapal disita. Gudang disegel.

Usaha Farid bangkrut. Farid jatuh sakit stres, depresi, hingga akhirnya meninggal lebih dulu.

Sementara Fariha berjuang sendiri membesarkan Ardina, tetapi hidup tak pernah lagi memberi kesempatan besar, bagi ibu yang sedang menafkahi anaknya itu.

Sementara Halik, bangkit di atas kehancuran sahabatnya sendiri, ia mulai merintis hingga menjadi besar sampai saat ini.

☘️☘️☘️☘️

Regi mengepalkan tangannya. Ia berdiri perlahan, melangkah semakin dekat ke arah ayahnya. "Oh jadi ini penyebab Papa membenci Dona dan menjauhkan ku dari Ardina." desis Regi.

"Apapun akan aku lakukan demi masa laluku," sahut Halik.

"Kau benar-benar tidak punya hati," ucap Regi.

"Di dalam kamus hidupku tidak ada ceritanya menggunakan hati apalagi terhadap keturunan musuh

☘️☘️☘️☘️ 

Sore itu Regi tiba di rumah, dengan perasaan yang sedikit lega, meskipun sedikit ada ancaman dari ayahnya, namun ia berusaha tenang dihadapan Dona.

Begitu pintu terbuka, Dona yang sedari tadi di jaga oleh bantak pendamping langsung berlari menyambut.

“Papa pulangg!”

Regi berlutut dan memeluknya erat, seolah timbul rasa rindu setelah berjam-jam di ruang sidang.

“Papa menang ya?” tanyanya polos.

“Iya, Nak.”

Dona tersenyum kecil, namun saat Regi menggendongnya masuk, gadis kecil itu tiba-tiba menegang, matanya terarah ke seberang pagar.

Sebuah mobil hitam berhenti sebentar… lalu melaju perlahan, Dona memeluk Regi lebih erat.

“Papa… ada orang lihat Dona…”

Regi membelai rambutnya sambil memeluk lebih kuat, seolah tidak terjadi apa-apa meskipun ia tahu mobil itu bukan sekedar lewat melainkan mempunyai maksud tertentu.

“Tenang. Papa di sini," ucap Regi lalu mulai membawa putrinya itu masuk ke dalam rumah.

Bersambung ....

Sore semoga suka ya ...

1
I Love you,
jgn buat dona menderita lgi 😭😭🙏🙏 but si tuak bangka struk jatuh miskin sehancur2 nya biar kapok 🙏🙏😭😭
Ayumarhumah: itu pasti ....
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
Semangat thor
Dew666
👑💎
Iccha Risa
yang disebut keluarga tapi licik gada arti dimata mereka perjuangan Regi... bangkit ga boleh putus asa ada Dona yg nunggu papanya, ada pengalaman dan tekad dlm diri berusaha buat tunjukin bahwa bisa berdiri di kali sendiri...
Kasih Bonda
next Thor semangat
Wien Daffa
eayo....Regu semangat babgur kerajaan mu sendiri,tanpa terlibat dengan keluarga.
pergi jauh... ke LN barangkali setelah sukses baru kembali,,tunjukkan kemampuanmu.
semangat......
ari sachio
biasanya orang licik bakal hancur oleh kelicikan org ln yg dkt dgy.setidakny apa yg dia tanam bakal dia tui.halik kutunggu kehancuranmu hingga km struk d tk pya ap2 tk bs ap2 d ditinggalin olh org2 yg km sanjung d percaya.tp haya cucumu dona saja yg suatu saat nanti bkl peduli pdmu biar km hidup d mati dlm penyesaln krn dah menyia2kn cucu satu2y
Suanti: regi bawa dona tinggal di luar kota kerja mulai dari nol 🤭
total 1 replies
kaylla salsabella
ku do'akan setelah Regi di pecat dengan tidak terhormat perusahaan halik hancur biar tahu rasa tuh keluarga dia
Lisa
Halik sangat licik & jahat bahkan terhadap anaknya sendiri dia seperti itu tdk ingat siapa yg membuat perusahaan itu maju..sabar y Regi tetap semangat kamu punya keahlian bangunlah usahamu sendiri demi anakmu..
Sugiharti Rusli
suatu saat kalo perusahaan kamu berkembang, si Dona bisa diajak terlibat juga kan
Sugiharti Rusli
karena yang utama sekarang adalah keselematan Dona, kamu bisa memulai perjuangan lagi dari nol bersama putri kamu
Sugiharti Rusli
berarti kamu punya modal besar Gi buat berdiri di kaki kamu sendiri nanti, meski bukan perusahaan besar kamu bisa bangkit
Sugiharti Rusli
apa selama 12 tahun ini karena kerja keras Regi makanya perusahaannya berkembang pesat🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
karena sudah kalah di pengadilan tentang hak asuh Dona, sekarang dia coba agar putranya tidak memiliki kedudukan di perusahaannya,,,
Sugiharti Rusli
sepertinya si Halik mau membuat putranya menyerah dengan berbagai macam cara yah,,,
Amalia Putri
Semangat Regi demi Dona dan ibu nya ,ayo jangan mau kakah usah dari orang tuamu dan saudramu;lanjut thor di tunggu💪💪💪💪
kalea rizuky
halik ini di bikin stroke aja lah jahat bgt
kalea rizuky
alahh lu aja g ada kuasa laki tololl
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!