NovelToon NovelToon
Prince And Princess Of The Dandelion Kingdom

Prince And Princess Of The Dandelion Kingdom

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: mailani muadzimah

Setelah bertahun-tahun pasca kelahiran pangeran dan putri bungsu, mereka tetap berusaha mencari pelaku pembunuh sang ratu. Hidup atau mati! Mereka ingin pelakunya tertangkap dan di hukum gantung!Dapatkah para pangeran dan putri menangkap pelakunya?

*update setiap Minggu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mailani muadzimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dalang Penculikan

Jay dan pasukan ksatria putih sedang bersembunyi di balik reruntuhan tanah. Mereka baru saja menyandera seorang penyihir hitam yang diduga komplotan penculik Pangeran Arka dan Putri Arsha. Saat ini, di baling reruntuhan tanah, ada gubuk yang sedang mereka intai.

"Tidak ada siapapun yang keluar dari gubuk itu, Kapten." bisik Jhonn.

"Tidak, jangan bergerak dulu. Kita tunggu sebentar lagi," balas Jay.

Lalu benar saja, belum genap Jay menutup mulutnya usai bicara, tampak seseorang berbaju ungu gelap sedang berjalan keluar. Dia laki-laki dan membawa tongkat sihir.

"Tiga orang, ikuti dia. Tiga lagi ikut denganku menyergap gubuk itu. Sisanya, jaga tawanan kita jangan sampai lolos!" titah Jay cepat.

Kesemua ksatria bawahannya menurut. Tawanan mereka sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam kereta kuda yang telah disegel, sebenarnya aman saja jika membiarkannya tanpa pengawasan, tapi ini adalah penyihir hitam yang bisa saja melakukan trik aneh untuk kabur.

Jay tiba lebih dulu di depan gubuk. Terasa aura yang sangat mencekam di sana, belum-belum sudah muncul saja Snarfluff besar dari dalam gubuk.

Snarfluff itu disinyalir adalah induk dari semua Snarfluff yang telah mereka bunuh di depan tadi.

Induk Snarfluff itu mendesis pada Jay, Johnn, dan Dev. Mereka bertiga mendongak demi melihat betapa besarnya induk Snarfluff itu.

"Be-besar sekali!" seru Johnn.

"Bersiap dengan pedang kalian!" titah Jay.

Dev maju duluan, dia sudah siap dengan sabetan pedangnya.

Srats!

Satu sabetan pedang mengenai tubuh bagian depan Induk Snarfluff itu, namun sabetan pedang Dev tidak berarti apa-apa dan hanya menggores sedikit bulunya.

Dev mengeluh tertahan.

Induk Snarfluff itu semakin marah, dia maju dan menyerang Dev tiba-tiba. Dev terjerembab ke tanah.

"Gunakan pedang jingga!" seru Jay.

Johnn menurut dan dalam sekejap, pedangnya berubah berwarna jingga.

Kali ini Jay yang maju dan menyabet pedangnya ke perut Induk Snarfluff, sabetan pedang itu sukses membuatnya terluka sedikit.

"Aku berhasil melukainya! kalian juga lakukanlah!" seru Jay kemudian.

"Baik!" jawab Jhonn dan Dev serentak.

Pedang Jingga mereka bertiga masing-masing berhasil membuat Induk Snarfluff itu terluka parah.

Suara sabetan dan tusukan terdengar di sekitar gubuk, darah Snarfluff membanjiri halamannya. Pemandangan yang sangat mengerikan.

Tepat setelah Induk Snarfluff itu dikalahkan, terdengar suara tepuk tangan seseorang dari dalam gubuk. Orang itu berjalan keluar sambil bertepuk tangan, seolah sedang mengejek Jay, Jhonn, dan Dev.

Dahi Jay mengernyit.

"Keren! Pasukan ksatria putih kerajaan memang tidak pernah gagal." ucap seseorang dibalik tudung hitam itu, dari suaranya dapat dipastikan bahwa dia laki-laki.

"Sembilan tahun kematian Margaretta, akhirnya kami berhasil menculik dua anak raja lagi! Tapi kalian menggagalkannya!" seru orang itu marah.

"Siapa kau?!" balas Jay.

"Aku?" ulang pria itu sambil tertawa.

"Aku adalah salah satu penyihir hitam terkuat setelah Margaretta, tapi aku tidak berkhianat seperti dia!"

Jay, Jhonn, dan Dev menatap penyihir hitam itu dengan jeri. Mereka sudah siap dengan pedang mereka.

"Senang sekali melihat kalian siaga dengan pedang, persis seperti yang diharapkan dari ksatria putih!" ucap pria itu sarkas.

"Tidak perlu buru-buru... akulah yang akan membunuh kalian duluan." sambung pria itu dengan nada suara yang lebih rendah.

Pria itu kemudian menyerang menggunakan sihir hitamnya. Namun, sihir hitam itu tidak berpengaruh pada mereka bertiga karena mereka telah menggunakan pedang jingga. pedang jingga telah dilengkapi kekuatan suci dari Serbuk Suci sehingga membuat ksatria putih kerajaan terlindungi dari serangan sihir hitam.

Penyihir hitam itu berdecak kesal, dia tidak tahu kalau ternyata ksatria putih kerajaan telah kebal dengan sihir hitam.

Melihat pria itu yang masih terkejut, Jay menggunakan kesempatan itu untuk balas menyerang.

Jay menusuk pria itu dengan pedangnya, dia sengaja menusuknya tidak terlalu dalam agar pria ini masih hidup jika dibawa ke hadapan raja nanti.

Pria itu meringis kesakitan. Di tambah lagi, Jhonn dan Dev menyabetnya.

"Cukup! Kita bawa dia ke istana bersama yang lain! Biar Raja Finn yang menghabisinya." ucap Jay.

Jhonn dan Dev pun berhenti, mereka mengikat tangan pria itu dengan tali yang telah dilumuri Serbuk Suci, fungsinya agar pria itu tidak melepaskan ikatan itu dengan mudah.

Jay membuka tudung wajah pria itu, kelihatan lah wajahnya yang sangar dengan bekas luka di pelipisnya. Jay memaksa pria itu untuk meminum Air Kejujuran yang telah dia bawa ke dalam botol kecil seukuran kelingking.

"Siapa namamu?" tanya Jay tegas.

"Ben Jack." jawab pria itu sambil melotot.

"Apa tujuan kalian menculik pangeran dan putri?" selidik Jay.

"Untuk kami ambil darahnya dan serahkan pada Penyihir Agung. Penyihir Agung juga menginginkan kekuatan spirit Putri Arsha, dia bermaksud merampas kekuatan itu dengan sihir hitam."

"Siapa dia?"

"Aku tidak dapat memberitahukanmu!" jawab Ben sambil cekikikan.

"Katakan!" desak Jay sambil mendekatkan pedangnya ke leher Ben, bisa saja Jay menebas lehernya sekarang.

Ben nyengir, "kami bahkan tidak tahu namanya, tapi kau bisa memanggilnya Paduka Van Percy. Entah itu nama asli atau bukan, tapi kami selalu menyebutnya seperti itu."

"Dimana dia sekarang?" desak Jay lagi.

"Gurun Kematian." jawab Ben diikuti dengan tawa cekikikan.

"Kalian tidak akan bisa ke sana! Gurun Kematian terkenal dengan medannya yang sulit dan mematikan! Belum lagi Danau Api yang siap melahap siapa saja yang lewat di sana. Lalu, jangan lupakan Lembah Berduri dan Hutan Sunyi!" sambung Ben lagi.

Jay bergidik. Dia kemudian menyuruh Jhonn dan Dev untuk membawa Ben ke kereta kuda.

"Kita selesaikan persoalan lainnya di hadapan Raja Finn!" ucap Jay.

Ben hanya cengar-cengir, entah dia masih waras atau tidak.

Sebagai akhir dari ekspedisi penyelidikan penculikan itu, Jay membakar gubuk Ben dan menyita beberapa benda sihir yang mencurigakan untuk dibawa ke istana sebagai bukti tambahan.

***

Sementara itu di Menara Medis, Liam telah sadar dan kondisinya sudah membaik. Begitu pula dengan Arka.

"Yang Mulia berdua boleh kembali ke istana karena kondisi anda berdua sudah sangat membaik. Pangeran Liam bahkan menunjukkan perkembangan yang sangat bagus, saya sangat senang karena kondisi anda sudah sangat stabil." ucap Cedric.

"Terima kasih atas perawatan anda, Dokter Cedric." ucap Liam.

"Bagaimana dengan Arsha?" sambung Liam lagi.

"Tuan Putri masih belum boleh kembali ke istana, sebab asmanya belum membaik. Tuan Putri belum bisa bernapas sendiri, berbahaya jika kita melepas oksigennya sekarang. Lebih aman jika beliau tetap di sini agar saya bisa memantaunya langsung. Saya akan pastikan bahwa Tuan Putri akan segera membaik," jawab Cedric.

"Baiklah. Kalau begitu, kami berdua juga akan tetap di sini menemani Arsha." ucap Liam kemudian.

Dokter Cedric tidak melarangnya, dia selalu mengizinkan anak-anak raja jika ingin berdiam lama di Menara Medis, atau hanya sekedar main dan mengunjunginya.

****potret Pangeran Ketiga, Liam Elle de Dandelion

1
Kiritsugu Emiya
Thor, tolong update secepatnya ya! Gak sabar nunggu!
M Muadzimah: iya, terima kasih atas dukungannya. Ikuti terus kisah Prince and Princess of the Dandelion Kingdom ya!
total 1 replies
Dulcie
Menghanyutkan banget.
M Muadzimah: ikuti terus kisah Prince and Princess of the Dandelion Kingdom ya!
total 1 replies
Mưa bong bóng
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
M Muadzimah: terima kasih, ikuti terus kisah Prince and Princess of the Dandelion Kingdom ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!