NovelToon NovelToon
I Want My Home

I Want My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Angst
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi

"Otakmu dimana hah???!!".....

Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......

Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya

"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"

"Tidak bisa......"

"Kamu tidak mengerti....."


Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update

note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diskusi

"Heyy, ah sudahlah lebih baik menggunakan kursi roda dari pada harus di suntik lagi, sakit sekali" Ayase sedikit mengadu

"Hahahaha" Dokter tertawa melihat kepolosan Ayase

"Ayo" Dokter mengangkat tubuh Ayase fi bantu dengan Kania secara perlahan untuk pindah ke kursi roda

"Apakah kalian membawa kendaraan? atau ingin menggunakan ambulans?" Tanya dokter saat sedang berjalan Dokter membuka suaranya

"Oh tidak dok, kita akan menggunakan kendaraan umum"

"Baiklah kendaraan umum ya, sebentar " Dokter langsung menghentikan jalannya dan pergi untuk mengambil suatu hal

Tak lama akhirnya dokter kembali

"Gunakan masker karena tubuhmu masih sensitif terhadap debu, kami akan menunggumu hingga mendapatkan kendaraan umum itu, jangan menolak kali ini karena untuk kesehatanmu" ucap sang dokter saat melihat Ayase ingin kembali protes

"Baiklah dok"

Pov Kensano

"Akhirnya toko ini bersih juga," ujar Zidan

"Sebenarnya memang bersih hanya saja tidak teramat dengan baik sehingga terlihat begitu kotor, semoga saja bisa ramai karena menurutku ini harus di renovasi agar tidak terlalu panas dalam ruangannya, dan kalau bisa juga agar toko ini sedikit tinggi untuk mengurangi resiko banjir " ide cemerlang dari Kensano itu di setujui oleh Zidan

"Betul kamu, ini seperti tidak terasa panas karena tidak terlalu ramai, nanti jika ramai pasti akan terasa panas, karena terlalu dekat dengan atap"

"Hmm, sudah selesai semuakan? Bagaimana jika kita ke rumah sakit untuk bertemu dengan ibu Kania?, besok pagi pagi sekali kita akan membereskan tugas kita lagi, lagi pun sekarang sudah sore, seingatku hari ini Ayase akan keluar dari rumah sakit....

"Tahu dari mana kau kalau Ayase akan keluar dari rumah sakit?" selidik Zidan

"Ibunya yang memberitahu, sebentar aku akan telpon ibu dahulu " Zidan menganggukan kepalanya

Tak lama akhirnya telponpun di angkat

"Halo?"

"Ibu sedang dimana?" Tanya Kensano

"Ibu sedang di kendaraan nak, ada apa?"

"Ibu sudah pulang?: Kensano penasaran

"Sudah nak karena dokter sudah memperbolehkan Ayase pulang, apakah ada yang ingin melakukan diskusi?" Tanya Kania

"Iya bu, aku akan datang ke rumah ibu"

"Apakah kamu mengetahui rumah ibu?" Tanya Kania

"Tidak tahu persis, tetapi ibu bisa berikan sedikit penjelasan warna rumah ibu saja, karena aku sudah pernah bertemu dnegan ibu saat membantu dan saat itu masih dekat dengan rumah ibu " Jelas Kensano

"Baiklah rumah ibu tidak terlalu besar dan berwarna orange di luar,itu sudah cukup?" Tanya Kania

"Sudah bu, terimakasih " Kensano menutup telponnya

"Ayok kita ke rumah ibu Kania kita harus membantunya membawa Ayase" ajak Kensano

"Hey bukankah dia bukan mahram kita?" Skakmat pertanyaan Zidan

"Kita hanya berniat membantu bukannya bermaksud untuk macam macam,karena saat ini ibu Kania sedang membutuhkan kita, Kita juga membutuhkan ibu kania bukan?" Tegas Kensano

Lalu mereka bersiap kembali ke rumah masing-masing karena jaraknya cukup dekat dengan rumah sakit dan cukup jauh untuk ke rumah Kania

"APAKAH KAMU MENGETAHUI RUMAHNYA?" teriak Zidan, Kensano menganggukan kepalanya

"Baiklah cepat" akhirnya dengan cepat saat mulai mendekati area rumah Ayase Kensano melihat Kania sedikit kesulitan untuk membantu Ayase berjalan

Kensano langsung menuruni sepedanya begitu juga dengan Zidan

"Ibu biar Ken bantu" ucap Kensano mengejutkan Kania

"Tetapi?"

"Saya hanya berniat membantu bukan melakukan hal yang tidak senonoh, jika saya melakukannya ibu bisa cambuk saya ratusan kali jika ibu mau" sumpah Kensano

Kensano jongkok di depan Ayase berniat menggendongnya di belakang tubuhnya

Awalnya Ayase menolaknya, setelah Kania meyakinkannya akhirnya Ayase menurutinya

"Ibu bisa menunjukan jalannya?" Tanya Kensano

"Ayo kita berjalan kemungkinan membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit" mereka mulai berjalan dengan dengan perlahan

Setelah perjalanan yang lumayan membuat Kensano lelah akhirnya sampai juga di rumah Kania

"Ini rumah ibu?" Tanya Kensano

"Iya nak"

"Ibu sepertinya putri kesayangan ibu ini tertidur" Kensano tidak bisa melihatnya hanya bisa merasakan dengkuran halus dari Ayase

"Astagfirullahalazim nak, kamu malah tertidur"

"Tidak apa bu, apa ibu bisa menemani saya untuk memindahkannya ke kamarnya?" Tanya Kensano dengan sopan

"Ayo kita ke kamarnya, kamu letakan saja sepedanya disini" perintah Kania kepada Zidan

"Baik bu" sahut Zidan

Setelah memastikan Ayase baik baik ajaa Kenapa langsung duduk di ruang tamu untuk menunggu Kania datang untuk berdiskusi...

Seraya menunggu Kania datang Kensano bercanda dengan Zidan

"Kau tahu tidak? laki laki yang berusaha untuk menculik Ayase dia telah babak belur sekarang, bahkan tidak bisa berkutik lagi" Zidan mulai menertawakan kelakuan bodoh orang yang hampir melukai Ayase

"Ada apa ni yang membuat tiba tiba saja Zidan tertawa?" Tiba tiba saja Kania datang

"Terimakasih telah membantu saya sekali lagi "

"Tidak apa ibu, ibu kan sudah membantu kami mendapatkan pekerjaan ini lebih dari cukup, ibu begitu baik hati sekali kepada kami berdua, padahal kita tidak mengenai ibu dengan begitu dekat tetapi ibu sangat mempercayai kita

"Karena kalian terutama kamu" Kania menunjuk kearah Kensano

"Kamu begitu jujur dan tulus menolong ibu agar cepat di tangani di rumah sakit, "

"Hehe tetapi maafkan Kensano yang tidak bisa membantu ibu membayar rumah sakit, karena finansial Kensano juga anjlok, Ken tidak memiliki banyak uang, bahkan untuk sekedar makan Ken sering kesusahan, sehingga Ken tidak bisa membantu ibu membayar perawatan ibu dan Ayase"

"Tidak apa apa nak, kita juga sudah mengetahui akan ada saatnya mengalami hal seperti ini, sehingga ibu menabung banyak agar tidak mengalami kekurangan apalagi berhutang demi membayar perawatan di rumah sakit.....

"Jangan khawatir tentang kami, yang terpenting kalian, Apakah pola makan kalian selama ini baik?" Tanya Kania. Kensano dan Zidan terdiam karena pertanyaan Kania

"Huft, pola makan kami sangat buruk bu, bahkan belakangan ini uang kita sudah benar benar habis karena tidak ada pemasukan sama sekali" jujur Kensano

"Baiklah, nanti jika kamu mulai bekerja, kamu akan bisa makan siang dan sore, agar kalian tetap bisa makan dengan baik"

"Ibu jangan berlebihan"

"Kalau tidak seperti ini? Bagaimana kalian bisa makan? Apakah harus meminjam uang terlebih dahulu? Bukankah itu seharusnya tidak terjadi?Kalian berdua adalah tanggung jawab kami, aku dan Ayase. Jangan merasa berlebihan karena kalian sudah mau bekerja dengan kami" penjelasan Kania seketika membuat hati Kensano tersentuh

"Ibu, terimakasih telah menerima kami, Oh iya saya ingin mendiskusikan tentang toko, maafkan kami jika terdengar begitu lama untuk membuka toko, karena kami berusaha untuk bisa lebih baik dan senyaman mungkin untuk para pembeli nyaman berada di toko kita, agar mereka kembali lagi untuk membeli makanan yang berada di toko kita "

"Semoga nanti kita bisa menambahkan menu agar tidak hanya 1 atau 2 menu saja" ujar Kensano

"Baiklah aku akan mengikuti keinginanmu selagi semua baik untuk kita semua, jangan lupa untuk memberikan informasi jika kamu ingin menambah menu apapun itu, kita akan dukung apa yang ingin kamu lakukan"

"Ibu sebenarnya ada hal yang ingin aku bicarakan, Kita berniat ingin merenovasi toko agar lebih baik dan terlihat lebih elegan, namun tetap sederhana" Saran Kensano

"Kamu adalah anak muda yang hebat nak, andaikan kamu memiliki usaha sendiri, pasti kamu bisa menambah apapun itu, entah menu atau bahkan merenovasi tokomu sendiri, Atau apakah kamu ingin mengelolanya?"

"Jangan bu, Kami akan mengabdi kepada ibu, tetapi ibu tetap harus menjadi pengelola dan ibu juga harus mengajarkan setiap resep yang ibu buat, karena pasti berbeda resep berbeda rasa, Kami akan menerima setiap masukan dari ibu....

"Ibu jangan segan-segan untuk mengawasi kami, karena kami akan bahagia jika di awasi oleh Ibu, Ibu kami anggap seperti ibu kami sendiri"

"Baiklah nak, mulai besok kita akan berbelanja bersama agar kamu paham, seperti apa yang biasa ibu beli. Besok pagi pagi kumpul di sini agar kita ke pasar bersama dan membeli bahan bahan yang di butuhkan" perintah Kania

1
Anonymous
🥰
Agus Setiawan
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!