Amirul, yang dikira anak kandung ternyata hanyalah anak angkat yang tak sengaja tertukar pada saat bayi.
Setelah mengetahui jika ia anak angkat, Amirul di perlakukan dengan kasar oleh ibu angkat dan saudaranya yang lain. Apa lagi semenjak kepulangan Aris ke rumah, barang yang dulunya miliknya yang di beli oleh ibunya kini di rampas dan di ambil kembali.
Jadilah ia tinggal di rumah sama seperti pembantu, dan itu telah berlalu 2 tahun lalu.
Hingga akhirnya, Aris melakukan kesalahan, karena takut di salahka oleh ibunya, ia pun memfitnah Amirul dan Amirul pun di usir dari rumah.
Kini Amirul terluntang lantung pergi entah kemana, tempat tinggal orang tuanya dulu pun tidak ada yang mengenalinya juga, ia pun singgah di sebuah bangunan terbengkalai.
Di sana ada sebuah biji yang jatuh entah dari mana, karena kasihan, Amirul pun menanam di sampingnya, ia merasa ia dan biji itu senasib, tak di inginkan.
Tapi siapa sangka jika pohon itu tumbuh dalam semalam, dan hidupnya berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
...happy reading...
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
Joko tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ia berpikir bahwa Amirul hanya bercanda. "Apa? Apa Mas bilang? Rumah lama Mas? Kamu mau kasih ke aku?" tanya Joko dengan nada yang tidak percaya.
Amirul mengangguk dengan senyum. "Iya, Bang. Aku tidak butuh rumah itu lagi, aku sudah punya rumah baru ini. Abang bisa pakai rumah itu, aku kasih saja," kata Amirul dengan nada yang tulus.
Joko masih tidak percaya, ia berpikir bahwa ini hanya mimpi. "Mas, aku tidak bisa menerima ini. Rumah itu pasti berharga mahal, aku tidak bisa membayarnya," kata Joko dengan nada yang menolak.
Amirul tersenyum dan memegang bahu Joko. "Abang tidak perlu membayar apa-apa, aku hanya ingin Abang memiliki tempat tinggal yang layak. Aku sudah punya rumah baru ini, aku tidak butuh rumah lama itu lagi," kata Amirul dengan nada yang hangat.
Joko tidak bisa menahan air matanya, ia menangis karena kebaikan Amirul. "Terima kasih, Mas. Terima kasih banyak," kata Joko dengan suara yang terisak.
Amirul tersenyum lebar kepada Joko. Wajahnya muda dan cerah, mata memancar cahaya kebaikan. "Sama-sama, Bang. Aku hanya ingin Abang bahagia, ibu Abang juga bahagia, tidak perlu lagi khawatir bayar sewa rumah yang mahal setiap bulan," kata Amirul dengan nada yang tulus, tanpa ada niat tersembunyi.
Di situ, Joko sudah tidak bisa menahan air mata. Air mata membanjiri pipinya, dan dia menangis terisak. Hati dia merasa hangat, sesuatu yang jarang dia rasakan selama bertahun-tahun hidup di dunia yang penuh kesulitan. Di dunia yang kejam ini, pikirnya, masih ada orang baik. Ia sungguh tak menduga ada yang mau membantu dirinya tanpa meminta apapun kembali.
Joko meraih tangan kiri Amirul dan memegangnya dengan kedua tangannya yang kasar, tangan yang selalu memegang stang motor seharian. Lalu, dia dengan sopan mencium dorsum tangan Amirul. "Terima kasih banyak, Mas. Terima kasih sekali lagi, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan Mas ini seumur hidupku," kata Joko sambil mencium tangan Amirul sekali lagi, matanya masih penuh air mata.
Amirul sedikit malu, wajahnya memerah. Dia menggeleng-geleng kepala dengan senyum. "Abang jangan terus memegang tangan ku dong. Aku lebih muda dari Abang, harusnya aku yang mencium tangan Abang sebagai tanda hormat," katanya dengan nada ceria.
"Enggak, Mas. Ini bukan tentang muda dan tua," jawab Joko dengan tegas, mata dia tetap menatap Amirul dengan rasa hormat yang dalam. "Mas adalah orang yang baik yang telah menyelamatkan aku dan ibu dari kekurangan, saya harus dihormati Mas."
Amirul kemudian mengambil kunci dari saku celananya, kunci sebuah rumah sederhana yang dia beli beberapa hari lalu, Dia memberikannya kepada Joko. "Ini kunci rumahnya, Bang. Pulang lah, dan bawa ibu Abang untuk pindah. Tapi untuk sementara beberapa hari ini, aku ingin Abang antar jemput aku ke sekolah," kata Amirul dengan senyum.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
thanks teh 💪💪💪