Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07. suara dari kamar
"Di sini." Luna akhirnya mengajak Sheila untuk melihat kawasan belakang rumah tempat di mana dia tertidur tadi malam.
"Ini memang asli kuburan? aku selamat tinggal di sini sama sekali tidak tahu bahwa ada kuburan asli seperti ini." Sheila berdecak tidak percaya.
"Jangan terlalu lama melihat kuburan ini karena aku akan segera berangkat kerja!" Luna memang sudah melihat jam tangan karena dia masuk sekitar jam delapan pagi.
"Ya, aku hanya melihat sekali saja dan nanti aku akan mengajak Rita agar dia tahu bahwa di belakang sini ada kuburan." Sheila mengangguk dan dia segera mengajak Luna pergi dari sana.
"Sedang apa kalian di sini?!" Bu Dewi muncul dan menatap mereka berdua.
Luna kaget bersama dengan Sheila karena Bu Dewi terlihat tidak ramah seperti tadi setelah mendapati mereka berdua dari area belakang rumah tempat mereka tinggal, tentu saja kalau sudah bersikap seperti itu ada rasa curiga dan cemas di dalam hati para gadis ini.
Terlebih Sheila yang merasa kehilangan Zizi dan tadi lunas sempat mengatakan bahwa Zizi ada di sini menemani dia semalam full, tentu saja hati Sheila semakin tidak karuan karena dia merasa Zizi memang sudah lama meninggal dan ada sesuatu di tempat mereka tinggal ini yang telah di sembunyikan oleh Bu Dewi.
Apa lagi sekarang Bu Dewi menunjukkan wajah yang seperti sedang emosi karena mereka seolah keras kepala dan tetap saja menuju area belakang walau sudah ada larangan ke sana, melihat orang yang menjadi sangat marah seperti itu tentu saja timbul rasa curiga di dalam hati mereka masing-masing saat ini.
"Sekali lagi saya katakan pada kalian agar tidak ke tempat ini lagi." Bu Dewi memberi peringatan pada mereka.
"Maaf, Bu! tapi Luna mengatakan tadi malam dia bertemu dengan Zizi." Sheila berusaha memberikan alasan.
"Zizi sudah tidak ada di sini lagi dan dia menghilang sudah satu bulan sehingga tidak mungkin masih ada di sekitar sini." Bu Dewi berkata tegas.
"Tapi tadi malam saya memang bertemu dengan gadis yang bernama Zizi." Luna tetap kekeh karena dia memang ngobrol dengan gadis tersebut.
"Itu hanya mimpi kamu belaka Dan tidak usah untuk di bahas lagi, Saya tidak ingin kalau tempat saya menjadi gunjingan para orang lain yang mendengar tentang dari Zizi itu." Bu Dewi sangat keras dan segera menutup palang pintu agar tidak ada yang bisa masuk.
Sheila segera menarik tangan Luna karena dia merasa memang ada sesuatu yang telah di sembunyikan oleh Bu Dewi, sekarang Sheila malah menduga bahwa Zizi bisa saja sudah meninggal dunia dan itu di tutupi oleh Bu Dewi. mau bertanya pada keluarga Zizi juga mereka tidak tahu dengan jelas di mana Zizi tinggal, jadi memang hanya mencari di jalan buntu saja tanpa tahu mau ke arah mana.
"Demi Allah aku tidak bohong bahwa tadi malam memang bertemu dengan Zizi itu." Luna tidak mau bila nanti Sheila malah menganggap dia pendusta.
"Lupakan saja, Kamu pergilah kerja sekarang karena nanti akan terlambat." Sheila tidak ingin membahas dengan Luna karena pasti Luna tidak akan paham.
"Ya sudah, aku masuk dulu kalau begitu." Luna berpamitan dan segera masuk ke dalam kamar untuk bersiap berangkat kerja.
"Apa yang kalian bicarakan tadi?!" Rita menghampiri Sheila yang terdiam sendirian.
"Luna mengatakan bahwa tadi malam dia melihat Zizi dan mereka ngobrol bersama." Sheila bercerita pada Rita.
Rita seolah nampak tidak terkejut karena memang gadis ini memiliki mata batin yang telah terbuka sehingga dia tidak seberapa terkejut dan seolah telah mengetahui apa yang telah terjadi di tempat kost tersebut, namun Rita memang tidak mengatakan pada semua karena nanti yang ada justru akan menjadi kehebohan karena nanti Sheila tentu tidak akan tinggal diam dan berusaha untuk mencari Zizi yang telah hilang selama sebulan di tempat mereka tinggal bersama ini.
...****************...
"Gita!" Luna mengetuk pintu kamar sang sahabat karena Gita belum juga keluar dari kamar untuk berangkat kerja.
"Bangsat bajingan setan!"
Luna tersentak karena dia mendengar suara orang yang sedang memaki dan berteriak di sebelah kamar Gita itu, dia sesaat menempelkan telinga di daun pintu karena merasa penasaran siapa yang tengah bertengkar di kamar tersebut, tapi setelah di dengarkan lagi suara itu hilang begitu saja.
"Apa ya? emosinya besar sekali sampai mengamuk seperti itu." Luna merinding dan segera mengetuk pintu kamar Gita kembali.
"Heh kau sedang mendengar apa?" Gita keluar dari kamar dan menepuk.
"Di sebelah ini sudah pernah ketemu belum sama kamu? barusan dia berteriak dan marah mungkin lagi emosi kali ya." Luna agak berbisik karena takut di dengar.
"Kosong, Rita bilang pada aku kalau kamar ini ternyata kosong." Gita menatap Luna serius.
"Yang benar lah!" Luna berteriak kaget karena Gita malah mengatakan kamar itu kosong tidak ada penghuni sama sekali.
Gita mengangguk karena dia tadi malam juga baru tahu bahwa kamar tersebut kosong dan tidak pernah ada yang menghuni, Rita mengatakan kalau Bu Dewi selalu bilang bahwa itu ada yang menghuni dan tidak pernah di buka oleh dia, tapi selama Rita tinggal di sini dia tidak pernah melihat siapa penghuni kamar tersebut.
Ini barusan malah Luna mendengar ada suara yang sedang memaki dari dalam kamar dan itu jelas suara seorang wanita, keanehan demi keanehan mulai terjadi dalam pikiran mereka berdua dan ini tentu saja akan menjadi bumerang bila terus di lanjutkan tapi bila tidak lanjut maka uang mereka akan hangus begitu saja.
"Mungkin kau mendengar itu dari kamar lain tapi suaranya memantul jadi terdengar dari kamar itu." Gita berusaha untuk menenangkan Luna.
"Aku merasa memang kost ini ada yang tidak beres dan sesuai dengan prediksi kita bahwa yang murah pasti terkesan horor." Luna berkata dengan sangat yakin saat ini.
"Ah itu cuma pikiran kamu saja dan sudah tidak usah di bahas lagi karena kita fokus mencari uang dan mendapat tempat tinggal yang murah." Gita tersenyum agar Luna sedikit lega.
"Kau tidak tahu bahwa tadi malam aku tidur di luar karena terkunci?" Luna menatap kita sesaat.
"Lah kok bisa? memangnya setelah makan bakso kau pergi ke mana lagi sehingga bisa terkunci." kali ini Gita yang kaget karena merasa Luna tidak pergi kemana-mana.
Luna sendiri terdiam karena memang seingat dia setelah makan bakso tidak ada keluar dari kamar lagi, namun mendadak saja dia sudah ada di luar kamar dan bahkan di luar rumah sampai satu malam full sehingga tidur di kuburan belakang rumah.
Selamat sore besti, jangan lupa like dan komen nya ya.
kau tak kn bisa mencari tau dan mengungkapkan semua mending pergi deh dari kos itu
makan hati purnama dalam kasus ini dia harus bisa mehan diri😁😁
kudu pke tenaga dalam dulu pur 🤣🤣
ini kalo mas Zidan lihat bisa bikin klepek-klepek