NovelToon NovelToon
Galaxio

Galaxio

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:535
Nilai: 5
Nama Author: Itachi Wife

Ganteng ✔️
Kaya Raya ✔️
Pintar ✔️
Jago Olahraga ✔️
Jago Bela Diri ✔️
Orangtua Cakep ✔️
Kesayangan Semua Orang ✔️

Fajarendra Galaxio Nayanka, putra sulung dari pengusaha kaya raya, Aksara Langit Nalendra, dan mantan model terkenal, Wulandari Camelia Yovanka. Lahir & tumbuh dikeluarga konglomerat dengan segala kelimpahan harta & kasih sayang dari semua orang, membuat lelaki yg akrab disapa Galaxio itu merasa kehidupannya sudah sangat sempurna.

Namun siapa yg mengira bahwa semua sketsa-sketsa indah yg sudah ia rancang untuk masa depannya, harus hancur dalam sekejap. Dan yg lebih parahnya lagi, yang menjadi penyebab dari kehancuran itu adalah satu-satunya wanita yg berhasil menarik perhatiannya, bahkan menumbuhkan cinta dalam hatinya. Wanita yg ia kira akan menemaninya membangun kisah cinta romantis, justru memberinya luka yg amat tragis. Akankah kisah Galaxio berakhir bahagia seperti kisah orangtuanya dulu? Atau justru berujung pilu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itachi Wife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Sepulang sekolah, Gala yang hendak menuju ke lapangan basket mengharuskannya melewati ruang latihan dance. Langkahnya terhenti saat matanya tak sengaja menangkap sosok Luna bersama anak-anak dance. Tak lama kemudian, musik kpop terdengar dan tampak Luna yang mulai melakukan cover dance. Gala seolah terpukau akan kelihaian tubuh gadis itu. Hingga tiba-tiba,,, "Udah puas liatin cewek gua?" tanya Angkasa yang berjalan mendekatinya. "Pede banget lo, siapa juga yang ngeliatin cewek lo. Cewek gua lebih cantik" ujar Gala berbalik. "Kalo gitu, kenapa foto cewek gua masih ada di IG lo?" tanya Angkasa membuat langkah Gala terhenti. "Belum sempat ngapus" ujar Gala tanpa berbalik. "Yaudah, kalo gitu hapus sekarang aja" ujar Angkasa. "Gua buru-buru, mau latihan basket" ujar Gala berbalik.

"Oh ya? Lo punya waktu buat liatin cewek gua ngedance, tapi gak punya waktu buat hapus foto yang bahkan gak sampe 20 menit" ujar Angkasa. "Lo kenapa jadi gini sih? Seakan-akan lo mau pamer ke gua kalo lo berhasil miliki Luna" ujar Gala. "Emang, emang itu tujuan gua" ujar Angkasa. "Haha, lo baru milikin dia tapi udah besar kepala aja. Lo gak lupa kan siapa cinta pertama dia? Dan siapa laki-laki pertama yang berhasil masuk ke hatinya" ujar Gala. "Gua ingat kok, lo laki-laki pertama itu kan. Tapi lo juga gak lupa kan, kalo lo sendiri bahkan belum pernah milikin dia? Percuma lo masuk ke hatinya kalo lo gak pernah milikin dia. Lagi pula, semua orang taunya lo itu cuma masa lalu Luna, dan yang namanya masa lalu, akan selalu ada di belakang" ujar Angkasa membuat Gala mengepalkan tangannya.

Saat tangannya hendak melayangkan tinjuan ke wajah Angkasa, pintu ruang latihan itu tiba-tiba terbuka membuat Gala langsung menurunkan tangannya. "Kamu ngapain di luar? Kenapa gak masuk a..." ucapan Luna terhenti saat matanya menatap Gala. "Gapapa kok sayang. Cuman lagi ngobrol aja bentar sama Gala" ujar Angkasa. "Ouh gitu, yaudah nanti kalo ngobrolnya udah selesai masuk aja ya. Aku bentar lagi siap kok" ujar Luna. "Iya cantik" ujar Angkasa. Luna tersenyum dan kembali masuk. "Kenapa muka lo gitu? Lo marah karena biasanya cuman lo laki-laki yang manggil dia cantik hm" ujar Angkasa. "Bangsat" ujar Gala berbalik pergi. Angkasa menatap punggung Gala yang semakin menjauh. "Lo harus cepat sadar Gal. Sebelum lo tau sesuatu yang lebih baik dibiarkan tersembunyi, daripada harus diketahui. Gua,,, gua cuma mau nyelametin lo" ujar Angkasa lirih lalu masuk ke ruang latihan dance.

Sedangkan Gala segera menuju ke lapangan basket untuk memulai latihannya. Di lapangan... "Sayang" ujar Aruna membuat Gala menoleh. "Itu, Pak Hans udah manggil-manggil kamu dari tadi tau" ujar Aruna. "Astaga, iya iya, aku latihan dulu ya sayang. Kamu juga latihannya hati-hati" ujar Gala langsung berlari ke lapangan. Namun saat sedang menuju ke teman-temannya, mata Gala menangkap Angkasa yang tengah berjalan bersama Luna. Tampak lelaki itu menggandeng tangan mungil tersebut, sedangkan gadis itu tertawa lepas. "Gala! Kalo kamu gak mau latihan, silahkan keluar! Jangan buang-buang waktu saya!" bentak Pak Hans membuat Gala tersentak dan mempercepat langkahnya. Saat sedang men-dribble bola, mata Gala kembali melirik pada Angkasa yang tampak menaiki sepedanya dengan membonceng Luna.

"Bangsat! Maksudnya apaan coba ke sekolah pake sepeda gitu, biar dikira romantis gitu ha" ujar Gala dalam hati. Karena tak fokus, Gala bahkan tak sadar jika bola ditangannya sudah dicuri oleh lawan. "GALAXIO!" bentak Pak Hans membuat Gala tersadar. "Kamu kenapa sih ha? Dari tadi saya perhatiin kamu gak fokus sama sekali!" ujar Pak Hans. "Maaf Pak" ujar Gala. "Gala, kamu itu Ketua tim, dan saya harap kamu gak mengecewakan saya. Pertandingan sebentar lagi, tapi kamu justru gak fokus latihan gini" ujar Pak Hans membuat Gala menunduk. "Lebih baik ke pinggir lapangan saja dulu, tenangin diri kamu. Kalo udah fokus baru gabung latihan" ujar Pak Hans yang hanya dituruti oleh Gala. Ia melepas headband yang ia kenakan dan melemparnya sembari berjalan menuju ke pinggir lapangan.

Gala duduk bersandar dan mengacak-acak rambutnya. "Bangsat! Kenapa gua jadi kacau gini sih ha" ujar Gala memejamkan matanya. Namun sesaat kemudian, ia kembali membuka matanya saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. "Kamu kenapa sih sayang? Daritadi aku liat kamu gak fokus sama sekali" ujar Aruna. "Gapapa kok, cuman lagi gak mood aja Yang" ujar Gala menerima minuman itu dan segera meminumnya. "Apa semua ini ada sangkutpautnya sama Luna?" tanya Aruna membuat Gala menoleh. "Maksud kamu?" tanya Gala. "Kamu masih belum move on ya dari Luna?" tanya Aruna menunduk. Gala meraih tangan Aruna dan menggenggamnya. "Kenapa mikir gitu hm? Aku cuman lagi ada masalah aja kok di rumah" ujar Gala. "Amit amit, jangan sampe kejadian beneran deh" sambung Gala dalam hati.

"Aku kira,,, kamu masih belum move on dari Luna" ujar Aruna. "Udah ih, jangan overthinking gitu. Aku udah gak ada apa-apa lagi sama Luna, lagi pula,,, dia udah punya pacar juga kan" ujar Gala tersenyum kecil. "Hm, kalo gitu,,,, nanti jalan yuk. Aku kangen sama kamu" ujar Aruna membuat Gala tersenyum. "Iya sayang. Nanti malam aku jemput ya" ujar Gala mengelus rambut Aruna. "Oh iya, kamu udah siap latihan?" tanya Gala yang diangguki oleh Aruna. "Kalo gitu kamu pulang duluan sama Om Zakir ya, aku masih lama soalnya" ujar Gala. "Tapi Yang..." "Nanti malam mau jalan kan?" potong Gala yang diangguki oleh Aruna. "Kalo gitu nurut ya ca..." ucapan Gala terhenti tiba-tiba. "Ca? Ca apa?" tanya Aruna mengernyit. "Eh? Gak, itu maksud aku,,,, nurut ya, sayang" ujar Gala tersenyum.

"Hm yaudah deh, aku pulang duluan ya sayang. Daahhh, muach" ujar Aruna mencium pipi Gala. "Hm, hati-hati ya sayang" ujar Gala tersenyum kecil dan melambaikan tangannya. Setelahnya ia menghela nafas pelan dan kembali bersandar, lantas melanjutkan latihannya hingga sore hari. Selepas latihan, Gala pun segera pulang. Saat baru saja memasuki ruang tengah, ia melihat Maminya yang tengah menghadang. "Mi? Ada apa?" tanya Gala. "Kenapa kamu boongin Mami?" tanya Wulan. "Maksud Mami? Emang Gala boong apa?" tanya Gala balik. "Gak usah pura-pura lagi Gala. Mami udah tau kalo kamu punya pacar. Luna yang bilang ke Mami" ujar Wulan membuat Gala membola.

"Mami ngajak Luna main ke sini, tapi dia nolak karena dia gak mau melukai hati pacar kamu. Dia kangen sama Mami tapi dia takut untuk ketemu Mami karena segan sama pacar kamu. Tapi kenapa kamu gak pernah cerita ke Mami kalo kamu udah punya pacar ha? Apa karena Papi ngasih kamu kebebasan kamu jadi gak mau cerita apapun lagi ke Mami gitu?" tanya Wulan yang digelengi oleh Gala. "Gak Mi. Bukan gitu kok" ujar Gala berusaha menjelaskan. "Kalo bukan gitu terus apa?" tanya Wulan. "Oke, Gala minta maaf ya Mi. Gala salah karena gak cerita sama Mami. Iya, Gala emang udah punya pacar. Namanya Aruna" jelas Gala membuat Wulan terdiam. Wanita itu lalu menuju ke sofa dan duduk dalam diam. "Mi,,, Mami marah ya sama Gala?" tanya Gala mendekat dan menggenggam tangan ibunya.

Wulan menghela nafas dan tersenyum kecil. "Gak, Mami gak marah kok. Cuman,,, sedikit kecewa aja, kenapa kamu nyembunyiin semua itu" ujar Wulan. "Gala gak bermaksud nyembunyiin semua itu kok Mi. Tapi Gala cuma belum siap aja untuk ngasih tau" ujar Gala. "Yaudah gapapa, yang penting jangan mainin perasaan cewek ya Nak" ujar Wulan mengelus kepala Gala. "Yaudah Gala masuk dulu. Nanti tolong bangunin Gala jam setengah 8 ya Mi. Gala mau pergi soalnya" ujar Gala. "Mau ke mana emangnya?" tanya Wulan. "Hmm,,, Gala mau pergi sama Aruna. Bolehkan Mi?" ujar Gala pelan. "Yaudah, nanti Mami bangunin" ujar Wulan. "Makasih Mi. Gala ke kamar dulu ya" ujar Gala mencium pipi ibunya lalu menuju ke kamar. Sedangkan Wulan masih terdiam menatap punggung putranya yang semakin menjauh. "Ada apa ini, kenapa perasaanku gak enak gini ya" gumam Wulan dalam hati.

Malam harinya...

Saat Wulan hendak membangunkan Gala, ia membuka pintu kamar yang tak dikunci itu, dan menemukan sang putra yang tengah tertidur dengan posisi duduk di meja belajar, membuat senyum kecil terbit di wajah cantiknya. Ketika tangannya hendak menyentuh bahu Gala, matanya menangkap layar ponsel sang putra yang membuka sebuah akun instagram seseorang. "Jeovalin_Aruna" gumam Wulan memandang foto gadis itu. Saat Wulan sedang menatap foto tersebut, tangannya tanpa sengaja menekan tombol keluar, hingga keningnya mengernyit saat mendapati wallpaper beranda ponsel Gala.

Wallpaper tersebut berupa sepasang tangan dengan gelang couple berbentuk yin-yang. "Jadi keingat Kak Ganen" gumam Wulan dalam hati. Ia menyadari satu hal, Gala memang selalu memakai gelang seperti di foto, yaitu gelang dengan bandul (mainan) berbentuk Yin (yang berwarna hitam). Bahkan putranya itu tak pernah melepas gelang itu barang sedetik pun. Tangan Wulan bergerak membuka foto Aruna tadi, namun keningnya mengernyit saat tak mendapati gelang yang serupa di tangan gadis itu. "Jadi kalo itu bukan gelang couple sama Aruna, terus Gala couple sama siapa?" tanya Wulan dalam hati.

Wulan kembali meletakkan ponsel Gala dan membangunkan putranya itu. "Gala,,, bangun yuk Nak. Katanya mau pergi sama Aruna" ujar Wulan membuat Gala perlahan bangun dari tidurnya. "Hmm,,, iya Mi. Makasih ya Mi udah bangunin Gala" ujar Gala mengucek matanya. "Yaudah siap-siap gih sana. Oh iya, kamu pergi pake apa?" tanya Wulan. "Aku bawa mobil sendiri ya Mi. Boleh gak?" tanya Gala. "Yaudah boleh, tapi pelan-pelan ya, jangan ngebut-ngebutan" ujar Wulan. "Siap Mi. Tapi kalo nanti Papi ngelarang gimana?" tanya Gala. "Nanti biar Mami yang ngomong" ujar Wulan mengelus kepala Gala. "Makasih Mi. Love you" ujar Gala memeluk Wulan, lalu segera bersiap.

1
Maya Sari
gala slalu bilang maaf n takut kehilangan Luna tp gk peka masih aja pacaran sama Aruna Maruk gala ini ya.
pihak sekolah nya gmna ada tauran di sekolah kok gk panggil polisi sampai ada kasus penusukan bgtu kok anteng aja 🤦
Shadow Girl: pukul aja Gala-nya pukul 😌😌
total 1 replies
Max >w<
Characternya bikin terikat! 😊
paulina
Wajib dibaca!
Mưa buồn
Gila PPnya cakep bangeeet, cepetan thor update lagi please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!