Hallo guys......... ✋
selamat membaca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.tuan putri oppa oma
selamat membaca
🍃🍃🍃🍃🍃
"aku akan bicara dengan kaisha setelah dia beristirahat bu.. " ucap gibran.
"yah itu benar.... si kecil ini dia bahkan tidak terganggu oleh kita yang berisik" ucap bu zahra.
"apa ibu boleh menyentuh nya kai..? tanya bu zahra, meski ia adalah neneknya bu zahra tetap harus minta izin pada kaisha.
" iya bu.... "jawab kaisha memperbolehkan bu zahra menyentuh putri kecilnya.
" dia sangat cantik... "ucap bu zahra menyentuh nya di pipi gembul si kecil.
" siapa namanya kai.... apa kamu belum memberi nama pada putri kalian...? tanya bu zahra.
"sudah bu.... namnya cashyaa khaleesi queen.. " jawab kaisha.
"nama yang cantik.. uhh dia bangun"
Oek____oek___oek
"aduh oma bangunin kamu ya sayang maafkan oma ya... " ucap bu zahra berusaha menenangkan cucunya.
"kamu istirahat saja cucuku juga pasti lelah dan lapar..... gibran bawa mereka kekamar untuk istirahat" titah pak davian pada gibran putra nya.
"iya pah....ayo kai" ajak gibran.
"sayang hati-hati di tangga ya " ucap bu zahra pada kaisha.
"iya bu " jawab kaisha, gibran pun membawa kaisha dan putri kecilnya ke ka kamar.
ceklek___
"taun tunggu...."
"ada apa kai....?
"kenapa anda membawa saya kekamar adanya tuan..? tanya kaisha dengan binggung dan penuh tanda tanya.
"ini akan jadi kamar kamu untuk sementara... aku akan tidur di kamar lain " jelas gibran.
"tapi.... kan "
"kamu pakai kamar ini dulu sebelum aku menyiapkan nya kai putri kita juga butuh istirahat aku tidak mau kamu keganggu saat menidurkan putri kecil kita" ucap gibran.
"baik.. tuan... " mereka pun masuk, kaisha duduk dan menimang bayinya sedangkan gibran ia mengambil beberapa pakaian di lemari nya.
"tuan... apa maksud ibu tadi...? tanya kaisha, gibran yang hendak pergi terhenti setelah mendengar ucapan kaisha.
gibran mendekati kaisha dan duduk di sisi ranjang samping kaisha, barulah ia berbicara mengenai pernikahannya.
"aku ingin menikahi mu secara sah dan bertanggung jawab atas kamu dan anakku" ucap gibran.
"saya tidak mau menikah toh bukan kah kita juga tidak saling mencintai... kalau pun menikah kita tidak akan bahagia tuan " ucap kaisha yang Egan untuk menjadi istri gibran.
"kita akan pelan-pelan menjalaninya kai dan aku akan berusaha untuk mencintaimu dengan tulus... tapi beri aku waktu untuk itu" pinta gibran, bukannya apa-apa beberapa bulan yang lalu orang yang sangat amat ia cintai menghianati nya di depan matanya, luka hatinya masih belum sembuh.
"saya tidak percaya pada anda tuan.. " ucap kaisha ia memilih berpaling dari gibran.
"kai demi putri kita dia bahkan masih sangat kecil dia butuh ke-dua orang tuanya cinta kita berdua kaisha... " ucap gibran ia masih berusaha untuk membujuk hati kaisha yang keras.
"kita urus sama-sama memberinya keluarga yang lengkap dan mencintai nya, aku harap kamu memikirkan nya kai " jelas gibran ia pun meninggalkan kaisha, ia tak ingin tinggal lebih lama jika tidak pergi sekarang ia pasti tidak akan berhenti berselisih dengan kaisha.
"hikss..... hiksss kamu jahat tuan, kamu ingin menikahi ku tapi kamu saja masih tenggelam dalam masalalu" batin kaisha ia tau betul mantan majikan nya itu sangat lah mencintai selly.
setelah kepergian gibran kaisha hanya bisa menangis dalam diam tanpa suara, meski dadanya sesak ia tak ingin ada yang mendengar nya apalagi putri nya baru saja tidur.
"dan bodohnya aku berharap kamu akan melihat ku hikss....hikss"
di balik pintu kamar ternyata gibran masih di sana mendengar isak tangis kaisha, ia hanya bisa merenung dan mendengarkan tangisan tanpa suara kaisha.
********
terlihat gibran menuruni anak tangga dengan wajah masam membuat bu zahra dan pak davian Menyeriyit meraka pasti yakin anaknya itu belum bisa meyakinkan kaisha.
"El bagaimana... " tanya bu zahra, setelah gibran turun.
"kaisha masih memikirkan nya bu " jawab gibran,
pak davian yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas kasar.
"kamu harus lebih sabar El menghadapi wanita yang keras kepala, apa lagi kaisha masih belum percaya kamu ataupun kita " seru pak davian, ia pun pergi meninggalkan anak dan ibu itu.
