NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:908
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Boksun yang mendengar semua bumbu dan garam yang ada pun menjadi semangat untuk memasak daging kelinci malam ini, ia menawarkan kepada coro untuk dirinya saja yang memasak saat ini.

Coro yang mendengar permintaan boksun itu pun tentu saja tak keberatan.

Boksun mengambil batu batu sungai yang ia temui dan melemparkannya ke tengah tengah api unggun yang sedang menyala.

melihat itu semua orang yang ada di tim boksun pun mengerutkan alis nya menatap boksun dengan tatapan aneh.

"Kenapa batu batu itu kau lemparkan ke tengah tengah perapian boksun?" tanya Beno yang mewakili pertanyaan semua orang yang ada di sana.

"Aku akan memasak" Jawab boksun dengan enteng nya.

"Kau yakin? Kalau kau memasak itu... Seperti nya gigi ku ini akan langsung terlepas dari tempat nya" ucap damar yang di sambut gelak tawa semua orang.

"Hahaha tuan damar bisa saja, aku akan menggunakan batu ini sebagai bahan untuk mematangkan daging kelinci yang tadi sudah kita dapatkan" ucap boksun yang merasa ucapan damar kali ini lucu.

Boksun menggali lubang yang tak jauh dari ia membakar batu batu itu, ia menunggu batu itu hingga terbakar sempurna. Ia akan menggunakan lubang dan batu itu untuk mematangkan daging kelinci yang tadi ia bersihkan oleh nya dan coro.

Boksun menggali lubang tak dalam hanya seukuran satu jengkal saja dari permukaan. Ia menyesuaikan dengan daging yang ada.

"Tuan damar apakah saya boleh meminta sedikit garam yang tuan punya?" tanya boksun.

"Tentu boleh, itu makanan yang akan kau masak juga nanti akan aku nikmati juga kan?" ucap tuan damar.

"Aku berjanji jika suatu saat aku mempunyai garam aku akan mengembalikan garam yang saat ini aku pakai, tuan".

Mendengar hal itu tuan damar pun tertegun, di wajah tuan damar juga terpancar keterkejutan.

Sebab tak semua orang bisa mendapatkan garam ini, walaupun bisa mendapatkannya harga garam itu akan sangat mahal.

"Santai saja boksun, bukan kah aku juga akan menikmati masakan yang akan kau buat itu? Jadi pakai lah garam nya, agar rasa nya pun semakin kaya" ucap damar.

Boksun pun mengambil secukup nya garam yang ia butuhkan, setelah itu ia ke arah coro dan akan meminta bumbu bumbu yang coro bawa termasuk minyak.

Boksun meracik semua bumbu yang ia dapatkan, ia pun sudah menyiapkan daun sebagai alas untuk nanti ia memasak daging kelinci itu.

Boksun mencampur semua bumbu dengan daging kelinci yang akan ia masak nanti, setelah tercampur rata kemudian ia membuat nya mengerucut dan mengikat nya dengan kuat.

Setelah tertutup rapat dengan daun, boksun pun memasukan daun yang telah terisi ke lubang dimana ia tadi sudah menggali nya, setelah di rasa sudah siap semua boksun mengambil batu batu yang ia bakar dari api unggun itu meletakkannya di dalam lubang menghimpit daun berisi daging kelinci.

Setelah di tata sedemikian rupa batu dan daun itu pun kemudian boksun timbun untuk mematangkan daging kelinci, sedangkan untuk atas tanah nya boksun memakai bara api.

setelah bara api di rasa cukup boksun pun mengambil kayu agar menghasilkan api sehingga menimbulkan seperti pemanggang yang ada di dunia nya yang dulu tetapi ini ia lakukan dengan cara tradisional.

Sementara semua orang yang ada di tim boksun hanya menatap takjub apa yah sedang boksun lakukan saat ini.

"Boksun apa ada suku yang pandai memasak seperti yang kau lakukan ini? Kok aku melihat cara masak kamu ini begitu asing ya" ucap Beno yang memang baru melihat cara masak boksun seperti ini.

"Hm.... Tidak.... Aku hanya sering memikirkan dan mencoba hal hal baru saja" jawab boksun dengan asal sebab ia tak tahu akan menjawab apa.

"Lalu kira kira berapa lama kita harus menunggu hingga daging itu siap kita makan?" tanya coro.

"Kira kira 1 jam setengah kita harus menunggu hingga daging itu siap kita nikmati" jawab boksun.

'hah apa gak salah itu hanya memasak daging kelinci saja harus memakan waktu yang cukup lama, semoga masakannya enak dan tak mengecewakan saja" ucap coro dalam hati.

Boksun yang menunggu daging itu matang pun sesekali menambah kayu bakar nya di atas tanah yang terdapat daging kelinci itu, sedangkan yang lainnya saling berdiskusi tentang hewan buas yang sering muncul akhir akhir ini.

"Aku heran kenapa ya akhir akhir ini hewan buas sering sekali mendekati perbatasan kota Gayatri, apa tuan damar tahu alasannya?" tanya Sandika.

"Kami pun belum mengetahui alasan dan penyebab pasti nya, sekarang pun gild masih meneliti penyebab pasti tentang hewan buas itu turun gunung.

Mungkin tak lama lagi kita akan mengetahui alasan pasti penyebab semua ini karena saat ini gild sudah menurunkan banyak pengintai ke atas gunung untuk menyelidiki ini semua" jawab damar.

"Tuan, jika kita benar benar tak bisa menghadapi serigala serigala itu berapa lama prajurit kota kita kira mereka bisa datang kemari, tuan?" tanya nata yang sedang mengelap tameng nya.

"Mungkin jika mereka menggunakan kuda memakan waktu tujuh hari sedangkan jika mereka berjalan kemungkinan akan lebih lama lagi sekitar sebelas hari".

"Apa?! Selama itu?!" kaget Beno.

"Ya semoga saja itu pun tak terjadi hal buruk kepada mereka dan ini kejadian terburuk yang pernah ada dan untuk terakhir kali nya" ucap tuan damar.

"Apa memang hewan serigala dan macan itu se berbahaya itu, tuan?" tanya coro yang penasaran karena memang ia tak mengetahui nya.

"Mungkin kau belum pernah mendengar cerita tentang serigala bermata tiga ini, karena memang cerita ini sudah lama sekali terjadi" jawab tuan damar.

"Dahulu di sebuah kerajaan yang benteng nya selalu di jaga ketat oleh prajurit, ada seekor serigala yang mengamuk disana".

"Di cerita itu juga di jelaskan kalau serigala itu mempunyai tiga mata dan satu mata di kening nya berwarna emas, hanya satu serigala mampu menewaskan banyak prajurit kerajaan tersebut" cerita damar.

"Apa kau percaya tuan?" tanya coro.

"Entah lah... Karena cerita itu di bawa dan diceritakan oleh teman ayahku yang seorang pedagang dari kerajaan tersebut, orang itu selalu mampir ke rumah ku ketika aku masih kecil".

"Melihat wajah mereka yang menceritakan kisah itu, aku menyimpulkan kalau mereka sangat menyukai cerita itu seperti kisah nyata" terang tuan damar kembali.

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!