Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Guild
setelah berpisah dengan kakek Shin dan mendapat Golden meteor sword, Radit memulai perjalanannya menuju Gunung Onmiyoji, hanya berbekal pakaian, peralatan mandi, bahan makanan sementara dan beberapa peralatan lainnya, dia berpetualang sendirian, tidak juga sepenuhnya sendirian, karna ia di temani oleh Axell sang Dewi pengetahuan.
Ia Memulai perjalanannya dengan berjalan kaki, melewati hutan, menyebrangi lembah yang dalam, ia hanya perlu melompati lembah itu untuk sampai ke sebrang jurang, karna Radit mulai lapar, ia masuk ke dalam hutan untuk berburu hewan yang bisa di makan yang pastinya halal, ia membuat sebuah jebakan rusa agar mempermudahnya menangkap rusa.
"untuk apa kau membuat jebakan Tuan?" Tanya Axell keheranan.
"tentu saja untuk menjebak seekor rusa, atau mungkin kerbau hutan, untuk di jadikan makan siang" Ujar Radit.
"gerakanmu kan sangat cepat, padahal kau bisa mengejar seekor rusa dan menangkapnya. tenagamu juga sudah sangat kuat, kau juga bisa melempar buruanmu menggunakan batu, dengan kekuatanmu yang sekarang aku sangat yakin kau bisa menewaskan seekor beruang hanya dengan sekali lemparan menggunakan batu yang kecil," Ujar Axell.
"Jika aku melemparkan batu dan membuat hewan itu langsung mati tanpa menyembelihnya maka hewan itu akan menjadi haram untuk di makan, alias akan menjadi bangkai. Allah SWT Berfirman dalam Al-quran surat Al-Baqarah ayat 173 yang berbunyi "Sesungguhnya di haramkan atas kamu memakan bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah". hewan yang di sembelih dengan menyebut nama selain Allah aja jadi haram apalagi gak di sembelih" Ucap Radit.
"Masya Allah brother, sejak kapan kau jadi sholeh begini" Ucap Axell kagum dengan perkataan Radit, siapa sangka dia bisa berdakwah.
setelah selesai ia menyiapkan jebakannya, Radit meletakkan umpan sebuah wortel, kemudian dia bersembunyi di balik rerumputan mengawasi jebakannya.
"Dari mana kau dapat wortel tuan?" Tanya Axell.
"Dari autor" jawabnya singkat, padat, Bangs*t.
Radit dengan sabar menunggu jebakannya bekerja, namun tidak ada seekor pun rusa atau pun kerbau hutan yang mendekati jebakannya. Berjam-jam pun berlalu namun jebakannya masih tidak di hampiri oleh seekor hewan pun, Perut Radit sudah mulai keroncongan menahan lapar.
"ohh... ayolah, mengapa tidak ada seekor pun hewan yang mendekat?, apa karna umpannya yang kurang bagus?. aduh perut dah lapar nih" ujar Radit sambil mengusap perutnya karna kelaparan.
"kan sudah ku bilang Tuan, lebih baik kau mengejar sendiri buruanmu dan menangkapnya, daripada kau harus menunggu disini seharian" Ujar Axell.
"ahh yasudahlah" Ucap Radit Sambil berdiri
Ketika Radit berdiri, Ia seketika terkejut dikarnakan ada seekor Rusa yang berdiri di depan jebakannya, rusa itu terdiam melihat Radit, Radit pun terdiam melihat rusa itu, Radit tidak bergerak karna takut akan membuat Rusa itu ketakutan dan kabur, dia kira jebakannya tidak akan mau di dekati hewan, dan ternyata dia salah, tidak dia tidak salah tapi Axell lah yang salah, Ia sudah terlanjur berdiri dari tempat persembunyiannya, karna mendengarkan perkataan Axell.
"Sial*n kau Axell, kalau seandainya aku lebih sabar menunggu, mungkin rusa ini sudah masuk ke dalam jebakanku" Ucap Radit di dalam hatinya dengan sangat geram
"hehe maaf, aku tidak tahu kalau tiba-tiba muncul seekor rusa di depan jebakanmu, ehe..." Ujar Axell merasa sedikit bersalah.
Karna melihat kehadiran Radit, Rusa itu menjadi takut dan akhirnya berlari dengan sangat cepat, meninggalkan Radit yang masih terdiam, karna tidak punya pilihan lain, Radit pun berlari mengejarnya. walaupun Rusa itu cepat namun Radit lebih cepat, tanpa waktu yang lama, Radit berhasil menyusul Rusa itu dan akhirnya menangkapnya, mengikat ke empat kakinya, kemudian menyembel*hnya dengan sebuah pisah belati yang tajam sambil mengucapkan bismillah.
"Dari mana kau mendapatkan pisau itu, Tuan?" Tanya Axell.
"Dari Autor, banyak tanya kau ni" Ujar Radit kesal.
Setelah selesai menyantap seekor rusa utuh itu, Radit kembali melanjutkan perjalanannya melewati hutan, selama di perjalanan dia kerap kali berjumpa dengan bermacam macam monster buas, mulai dari Monster berbentuk harimau, beruang, serigala, Kerbau, gorila, buaya, namun itu semua hanyalah kacang bagi Radit, tepatnya mereka tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan kekuatan Radit yang sekarang.
setelah melewati Hutan yang penuh dengan berbagai macam dan bentuk monster, ia sampai di sebuah desa kecil yang berada di seberang hutan, ia berniat ingin menginap disana di sebuah penginapan, dan melanjutkan perjalanannya esok hari, namun biaya sewa sebuah penginapan lumayan mahal, dan Radit tidak punya uang.
"wah harga penginapannya mahal juga, aku pun lagi gada duit nih" Ujar Radit dalam hatinya.
"Ada duit ga Xell?, pinjem dulu dong, nanti ku ganti" Ucap Radit.
"Xall Xell Xall Xell, manggil namaku yang lengkap ngapa, Axell gitu" Ujar Axell yang kesal karna namanya di singkat singkat.
"halah kan sama aja, Axell di panggil jadi Xell, udah cepetan ada gak duit?" Ujar Radit.
"Aku ini hanya sebatas Roh yang bersemayam di dalam tubuhmu, ya kali aku megang duit" Ujar Axell ada benarnya juga.
"hmm..., masuk akal juga, jadi gimana nih? masa mau tidur di bawah kolong jembatan, udah mirip gelandangan aja" Ucap Radit.
"Lebih baik cari Guild di sekitar sini Tuan, siapa tau disini ada Guild, kau bisa mendapatkan uang dengan menyelesaikan tugas yang ada disana" Ujar Axell.
"Guild?, apa itu Guild?" Tanya Radit heran.
"Guild itu semacam tempat untuk menerima misi, setiap misi dapat menghasilkan duit, jumlah hadiahnya juga tergantung tingkat misinya" Ucap Axell menjelaskan kepada Radit.
Radit kemudian berkeliling mencari tempat yang bernama Guild, dan ternyata benar di desa kecil ini terdapat sebuah Guild, Radit masuk ke dalam guild itu, di dalam Guild itu terdapat beberapa orang dengan tubuh besar dan tampang yang menyeramkan, mereka tertawa melihat Radit yang masuk ke dalam Guild, sepertinya karna tubuh Radit tidak sebesar mereka, mereka jadi meremehkan Radit, mereka tidak tau bahwa Radit adalah seorang MC di dalam cerita ini.
Radit berjalan ke arah resepsionis ingin meminta sebuah misi untuk di selesaikan, namun resepsionis itu tidak mau memberikan tugas sebelum Radit mendaftarkan diri menjadi seorang Petualang, karna tidak punya pilihan akhirnya Radit mendaftarkan dirinya menjadi seorang petualang.
"Lebih baik Tuan mencari beberapa anggota yang dapat membantu Tuan agar lebih mudah untuk menyelesaikan misi" Ucap Resepsionis itu.
"tidak perlu aku bisa sendiri" Ucap Radit.
"hah anak yang sombong" Ujar salah seorang petualang yang bertampang sangar.
"baiklah sebelum mendaftar aku ingin melihat seberapa besar tingkat kekuatanmu, agar aku bisa merekomendasikan misi apa yang cocok dengan kekuatanmu" Ucap resepsionis itu yang kemudian mengeluarkan sebuah Bola kristal. "Silahkan letakkan tanganmu di atas bola ini" lanjutnya.
Ketika Radit meletakkan tangannya di atas Bola kristal itu, alangkah terkejutnya Resepsionis itu melihat level kekuatan Radit, Level kekuatan yang di tampilkan bola kristal itu bukannya menunjukkan Level yang sangat tinggi seperti MC di cerita-cerita lain, justru bola itu menunjukkan tingkat kekuatan Radit yang Nol, sama sekali Nol, hal itu pun membuat Radit terkejut.
"Axell mengapa level tingkatan kekuatanku Nol, apakah level tingkatan di guild ini sangat tinggi?, atau aku masih lemah?" Ujar Radit sedikit panik.
"Bola kristal itu hanya bisa mendeteksi Ki, Tuan. dan dirimu sama sekali tidak memiliki Ki" Ucap Axell, membuat Radit sedikit lega dengan jawabannya.
"maaf Tuan, aku tidak berani memberikan misi kepadamu, karna kau tidak memiliki Ki sama sekali" Ucap Resepsionis itu.
"Tenang saja Kak, gausah takut, aku memang tidak punya Ki tapi fisik ku ini sangat hebat loh, aku bisa menyelesaikan misi tingkat S sekalipun, maka dari itu ayolah beri aku izin" Ucap Radit memohon kepada Resepsionis itu.
"baiklah tapi jika kau mati, pihak Guild tidak akan bertanggung jawab akan hal itu" Ucap resepsionis itu, tiba-tiba seseorang yang besar dan tampang yang menyeramkan itu berdiri sambil berkata.
"Hei Nak, kalau lemah mending di rumah aja gausah sok sokan mau jadi pahlawan hahaha"
Ucapannya membuat Radit sangat kesal, sangking kesalnya, Membuat Radit ingin memberikan beberapa bogeman mentah ke arah wajahnya sampai dia babak belur, tapi Radit hanya bersabar, karna tidak ada gunanya juga melawan orang yang lemah.
"ini kartu petualang mu Tuan, Kartu ini bisa di gunakan di Guild mana pun, karna kartu ini bersifat universal" Ujar Resepsionis itu.
"Terimakasih kak, oke baiklah akan ku ambil misi kelas S" Ucap Radit sambil mengambil selembar kertas yang tertempel di dinding Quest yang ada di dalam Guild itu, kemudian berjalan keluar dari pintu Guild, Manusia berbadan besar itu masih saja menertawakan Radit.
"Semoga tidak m*ti mengenaskan bro hahaha" Ucap Sang pria berbadan besar itu tertawa terbahak-bahak di ikuti dengan gelak tawa semua Orang yang ada di Guild itu.
Tanpa kelang beberapa menit, Radit kembali masuk ke dalam Guild sambil membawa beberapa beruang berkulit perak yang ukurannya sangat besar. siapa sangka dia bisa membawa beberapa ekor beruang perak dalam waktu yang singkat, ekspresi semua orang berbadan besar dan berwajah menyeramkan itu berubah seketika, yang awalnya menghina dan menertawakan Radit seketika berubah 90 derajat, mereka mendadak terdiam begitu pula dengan resepsionis Guild.
"mau meremehkanku lagi Om?, hahaha" Ujar Radit sambil tertawa mengolok-olok mereka semua.
Kemudian Radit keluar dari Guild sambil membawa sekantong penuh emas, imbalan karna telah menyelesaikan misi tingkat S, Dia berjalan ke arah tempat penginapan sebelumnya, dan langsung menyewa sebuah kamar, bagaimanakah cerita selanjutnya "
To Bee continued