NovelToon NovelToon
Terbelenggu Cinta Om Daddy

Terbelenggu Cinta Om Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Angst / Sugar daddy
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mahlina

Takdir seakan mempermaikan kehidupan Syakira Anastasia. Kehidupannya yang bergelimang harta, terlahir dari keluarga mapan, gak pernah sekali pun membuatnya menangis karena derita.

Namun takdir membawanya pada seorang pria beruban, dengan fisik bak pria matang.

Membawanya pada hubungan yang gak pernah ia bayangkan. Mampu kah Syakira menjalani perannya sebagai seorang istri di usia labilnya? Atau berakhir menderita seperti yang di inginkan Jims Prayoga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Ambil dan kenakan!

"Kira! Astagaaaa ada apa dengan Kira, sus?”

Pintu ruang jenazah terbuka, membuat Mega berseru dengan wajah syok nya, melihat Syakira yang tampak gak baik baik aja. Dengan suster Ratna yang tengah memapahnya.

“Bukan waktunya untuk bertanya, mbak! Lebih baik mbak ambil kursi roda! Teman mu ini biar kata punya tubuh kecil, tapi lumayan berat!” keluh suster Ratna.

“Iya iya, tunggu sebentar! Biar saya ambil kursi roda dulu, sus!” ucap Mega dengan panik, kembali ke luar dari ruang jenazah.

Brugh.

“Bisa dapat di mana ini kursi roda! Lagi kenapa Kira sampai pingsan sih!” dumel Mega saat menutup pintu ruang jenazah.

Serli mengangkat kepalanya, dengan tatapan menyelidik pada Mega.

“Kok udah ke luar, Ga? Kira masih di dalam, Ga?” tanya Serli.

“Iya masih di dalam, temenin gih! Aku mau cari kursi roda dulu buat Kira!” oceh Mega tanpa menghentikan langkahnya, tanpa mengalihkan pandangannya dari sudut ruang yang ia lewati.

Serli menggaruk kepalanya bingung, “Aneh dah si Mega, tadi aku suruh tunggu di sini. Jangan ngilang. Sekarang dia yang mau ngilang gitu! Kursi roda buat apaan lagi si Mega!”

Di tengah langkahnya mencari kursi roda. Mega teringat akan kain yang menutup tubuh kaku di ruang jenazah, tersingkap pada bagian wajah. Gak jauh dari posisi suster Ratna yang tengah memapah Syakira.

“Tapi kalo di pikir pikir, wajar juga. Kira pasti syok! Gak bisa bayangin hancurnya Kira! Tapi apa semengerikan itu wajah tante Sasmita, sampe Kira pingsan!” pikir Mega.

Skiiip.

Syakira mengerjap, membuka matanya dengan perlahan. Seolah apa yang baru di alaminya adalah mimpi.

Syakira mengedarkan pandangannya, kamarnya masih sama tanpa ada satu pun yang berubah.

“Ini aku benar masih di kamar kan!” gumam Syakira, menepuk pipinya sendiri.

Syakira mengerutkan keningnya, seiring dengan jemari lentiknya bergerak, meraba wajahnya yang lengket, sisa air matanya.

“Benar, tapi kenapa pipi ku lengket, apa aku habis menangis? Huh, aku rasa aku terlalu banyak tidur!” pikir Syakira dengan menghembuskan nafas kasar.

Syakira menurunkan ke dua kakinya dari tempat tidur ternyamannya. Rasa pening di kepalanya menyeruak. Membuatnya sejenak memijat keningnya.

Syakira memijat keningnya sendiri, melirik sekilas jam yang bertengger pada salah satu dinding kamarnya.

“Kenapa kepala ku pusing bangat ya! Bi Ijah tega banget dah, gak bangunin aku!”

Syakira meregangkan lehernya ke kiri dan ke kanan. Menarik ke dua tangannya ke atas, berharap urat pada lengannya yang tegang menjadi rileks.

“Badan ku rasanya rentek bangat, udah mimpi barusan kaya nyata banget. Tapi untung itu semua cuma mimpi buruk. Nyatanya kan aku masih di kamar ku yang nyaman. Dan orang tua yang lengkap, ada mama dan ada papa. Bahagia mana lagi yang bisa aku dustai.” dumel Syakira pada dirinya sendiri.

Berakhir dengan duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan ke dua kaki menggantung ke lantai. Membuat Syakira kembali pada pikirannya, atas serangkaian kejadian yang ia alami hanya sebatas mimpi.

“Kecelakaan mobil itu membuat papa sampai harus di operasi, dan mama meninggal di tempat. Hubungan ku berakhir dengan Wili! Ya ampun, ada mimpi seseram itu!” Syakira bergidik ngeri.

Kreeeek.

Suara pintu kamarnya di buka dari luar. Membuat Syakira menoleh ke arah pintu.

“Bibi! Kenapa gak bangunin aku dari pagi sih bi!” protes Syakira, melihat bi Ijah yang kini melangkah memasuki kamarnya.

‘Syukur lah Non Kira tampak tegar menerima kenyataan, jauh berbeda dari keterangan Non Mega dan Non Serli.’ pikir bi Ijah, dengan gurat kelegaan di wajahnya.

Syakira beranjak dari duduknya, membawanya melangkah ke arah kamar mandi.

“Maaf Non, Tuan Jims melarang bibi membangunkan Non Kira. Tapi melihat Non Kira udah sadar dan baik baik aja, sebaiknya Non ikut bibi ke bawah ya!” ujar bi Ijah gak bisa lagi menutupi rasa sedihnya. Namun sayangnya Syakira gak mendengar ocehan bi Ijah.

Terdengar suara kucuran air dari keran. Membuat bi Ijah senantiasa menyiapkan pakaian serba hitam untuk Syakira.

Di dalam kamar mandi, Syakira mematut dirinya di depan cermin untuk sesaat. Sebelum dirinya melakukan aktifitas seperti biasa. Membasuh wajahnya dengan air dan menggosok giginya.

“Mama papa pasti udah pada sarapan. Gara gara bibi nih, aku melewatkan sarapan dan makan siang bersama mama dan papa! Gila aja, jam 4 sore aku baru bangun! Itu tidur apa pingsan!” monolog Syakira pada dirinya sendiri.

Syakira ke luar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh, melihat bi Ijah yang masih diam di kamarnya. Membuat Syakira angkat suara.

“Bibi ngapain masih di sini? Siapin makan, bi! Kira laper!” pinta Syakira.

“Nanti bibi siapin, Non. Tapi Non Kira pakai baju ini ya!” bi Ijah menyodorkan pakaian yang ia pilih sebelumnya.

Syakira mengerutkan keningnya, menatap aneh dengan permintaan bi Ijah.

“Ngapain aku pake baju hitam, bi? Aku gak mau! Lebih baik bibi ke luar sana, siapin aku makan! Aku udah laper!” Syakira ngegas.

Kreeeek.

Pintu kamar Syakira kembali di buka dari luar. Menampilkan sosok Jims yang tampak berkharismatik, meski di usinya yang gak lagi muda. Meski hanya mengenakan kemeja hitam serta celana berwarna senada.

“Kamu jangan banyak bertingkah, Syakira Anastasia! Gak sadarkah kamu, sudah membuat banyak orang menunggu di bawah!” ucap Jims dengan tegas.

Syakira melotot tajam ke arah Jims, “Kamu! Bandot tua! Ngapain di kamar ku! Pergi kamu dari hadapan ku! Lagi pula buat apa orang orang menunggu ku di bawah!” usir Syakira dengan nada membentak.

Jims mengepalkan tangannya erat, dengan rahang pipinya yang mengeras, melangkah masuk menghampiri Syakira.

“Begini cara bicara mu pada orang yang lebih tua dari mu!” ucap Jims dengan suara dinginnya.

Syakira menatap nyalang Jims, ‘Kenapa dengan pria tua ini! Aku sudah mengusirnya! Kenapa malah masuk ke dalam kamar ku!’ batin Syakira.

Jims melayangkan tatapan tajam pada Syakira, dengan segaris senyum yang menampilkan seringai pada wajah tampannya yang gak lagi muda.

‘Kita lihat, sejauh mana keberanian mu untuk menghadapi kemaran ku, bocah tengik!’ tekad Jims dalam benaknya.

“Kesopanan ku bukan untuk diri mu, bandot tua yang gak punya sopan santun! Pergi kamu dari rumah ku! Jangan lupakan orang tua ku yang sudah mengusir mu semalam dari rumah ini!” Syakira ngegas.

Rasa takut menyeruak dalam hati Syakira. Membuatnya melangkah mundur, menjauh dari Jims yang beberapa langkah darinya.

“Tu- Tuan Jims sebaiknya ke luar. Biar bibi yang bujuk Non Kira!” ucap bi Ijah dengan tatapan memohon.

“Bi, bibi kenapa takut padanya! Di sini aku yang majikan bibi!” protes Syakira.

“Berikan bajunya pada ku, bi!” titah Jims gak ingin di bantah, tanpa mengalihkan pandangan nya dari Syakira, dengan tangan kanan terulur pada bi Ijah.

Bi Ijah hendak membantah, “Ta- tapi, Tuan, …”

Jims menoleh ke arah bi Ijah, menyela ucapan wanita tua itu dengan sarkas, “Telinga mu masih berfungsi dengan baik kan, bi!”

Dengan tangan bergetar, bi Ijah menyerahkan pakaian hitam yang sebelumnya ia pilih untuk di kenakan Syakira pada Jims.

“I- ini Tuan. Bibi mohon, Tuan Jims jangan kasar sama Nona Kira! Nona Kira masih kecil, Non Kira, …”

“Tau batasan mu, bi! Dia sudah remaja, bukan lagi anak kecil! Dia harus bisa bersikap patuh di hadapan ku, bi!” elak Jims dengan kemarahan yang tampak di wajahnya.

Tanpa kata lagi, bi Ijah langsung meninggalkan kamar Syakira.

Syakira mengerutkan keningnya bingung, melihat bi Ijah menghilang di balik pintu kamarnya.

Jims mengulurkan tangannya, dengan pakaian hitam untuk di kenakan Syakira.

“Pakai baju ini!” titah Jims dengan nada dingin tanpa ekspresi di wajahnya.

Plak.

“Aku tidak mau!” Syakira menepis tangan Jims, membuat kain hitam itu jatuh terhempas di atas lantai tepat di depan sepatu kulit Jims.

“Aku tidak suka warna hitam! Pergi kamu dari kamar ku!” ucap Syakira, berbalik badan hendak berjalan ke arah pintu.

Grap.

Jims menghentikan langkah Syakira, dengan mencengkram lengan Syakira erat.

“Jangan pancing kemaran ku, Syakira!” ucap Jims dengan sorot kemarahannya.

“Awwwhhhh lepas! Kau menyakiti ku!” ringis Syakira, mencoba melepaskan lengannya dari cengkraman Jims.

Dengan sekali dorongan, Jims berhasil membuat Syakira membungkuk di depan setelan pakaian hitam, tanpa melepaskan cengkraman tangannya dari lengan Syakira.

“Uggghhhh bandot tua! Apa yang kau lakukan! Lepaskan lengan ku! Ini sakit!” pekik Syakira, dengan degup jantung gak karuan.

“Ambil dan kenakan! Kau gak butuh ke dua tangan ku untuk membantu mu mengenakan nya, bukan!” oceh Jims, berhasil membuat Syakira membola gak percaya.

“Dasar gila! Otak mesuuum! Kau pikir kau itu siapa hah, bisa … akkhhh!” gak ada lagi kata yang terlontar dari bibir Syakira selain erangan kesakitan, saat tubuh Syakira terhempas di atas tempat tidur dengan cukup keras.

Sreeeek.

Jims membutakan mata, dan menulikan telinganya. Pria itu dengan gerakan cepat membantu Syakira menanggalkan pakaiannya, dengan wajah marahnya yang gak luntur.

Syakira mendorong dada bidang Jims, membuat pria itu berjarak dengannya.

"Kau gila, aku bisa melakukannya sendiri, Jims!" teriak Syakira dengan wajah marah sekaligus malu. Bagaimana tidak, Jims melihat lekuk tubuh Syakira.

Jims menyilangkan ke dua tangannya di depan dada, dengan tatapan merendahkan Syakira.

"Cepat kenakan pakaian hitam itu! Kita harus menguburkan jenazah Sasmita, ibu mu!" ucap Jims tanpa perasaan.

Bersambung…

1
lina
bakal d ampunin g y m s jims 🤔🤔🤔🤔
lina
masih punya hti
lina
buka mata mu y neng. kenyataannya author jahat tuh.
lina
busuk, tp nanti cuma dy yg prhatian.
lina
yaaah sayag bangt itu kenyataan
lina
jangn ngatain mulu atuh neng. tar suka lo m jims
lina
kya nya pintu 🤣🤣🤣
Zєє wallupattma
dikira mimpi padahal asli huhu sedihh... lanjut thorr
lina: y k. udah kaya mimpi. g taunya kenyataan pahit ey
total 1 replies
Zєє wallupattma
jatoh lagi apa suara pintu elah/Facepalm/
lina: apa y
total 1 replies
Zєє wallupattma
eh malah degdegan aku... lanjuttt
lina: lanjuut k. nguber kontrakan
total 1 replies
Zєє wallupattma
semoga bukan jenazah mmhnya
lina: mamanya
total 1 replies
Zєє wallupattma
kok jadi willi yang jdi penyebab kecelakaan. kirain si om wk
lina: naaah kn g jauh beda m yg sblm nya. klo ini lbh d kambing itemin s wili. aslinya s jims yg celakain
total 1 replies
Zєє wallupattma
kasian willi
lina: 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
Zєє wallupattma
yokkk gass
lina: blm bisa mikir k
total 1 replies
Zєє wallupattma
Wajib baca... seru banget soalnya
Zєє wallupattma
yooo lanjutt thor
Zєє wallupattma
kasian banget
lina: dokternya sadis
total 1 replies
Zєє wallupattma
ngeri weiii
lina: terlalu jhat aku tuh
total 1 replies
Rahma AR
iklan meluncur... semangat
lina: maksih ra. rahma juga semangat
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
lina: tar y k
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!