NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Tidak Normal

Menikahi Suami Tidak Normal

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Cinta setelah menikah / Angst
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Digital

Dorongan menikah karena sudah mencapai usia 32 tahun demi menghilangkan cap perawan tua, Alena dijodohkan dengan Mahendra yang seorang duda, anak dari sahabat Ibunya.
Setelah pernikahan, ia menemukan suaminya diduga pecinta sesama jenis.

✅️UPDATE SETIAP HARI
🩴NO BOOM LIKE 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Digital, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Kamu tau? Duniaku saat ini rasanya akan hancur. Kehancuran hidupku seakan sedang menyambutku di depan sana."

Ahen ikut menghela napas.

"Kenapa gitu? Emangnya kamu bisa meramal kiamat?" tanya Ahen.

Alena menyentil paha Ahen.

"Bukan itu maksudku,"

"Terus?"

"Semangat hidupku saat ini hanyalah Mama, aku bekerja banting tulang untuk mengumpulkan banyak uang cuma buat nyenengin Mama. Sekarang Mama bakalan pergi, aku bakal sendirian, Ahen. Sisa separuh hidupku bakal pergi, ninggalin ragaku disini. Sendirian... Aku bakal sendirian."

Alena kembali menitikkan air mata saat membayangkan hidup yang akan ia jalani tanpa kehadiran sang Ibu.

Ahen kembali menggenggam tangan Alena.

"Jangan merasa sendiri di dunia ini, ya."

Alena mengangkat kepalanya dan menoleh pada Ahen. Kemudian ia tertawa hambar, ia lalu menggeleng pelan.

"Nggak ada manusia setulus Mamaku, Ahen. Aku cuma punya Mama di dunia ini."

Alena memainkan jari telunjuknya di pasir dan menusuk-nusuk pasir itu.

"Apa aku nyusul Mama aja ya?"

"Mama kamu nggak pernah berharap melahirkan anak yang punya pemikiran kayak gitu. Aku juga pernah ditinggalkan oleh seseorang yang menjadi bagian penting dalam hidupku, tapi bukan berarti aku main nyusul, siapa kita yang mau nentuin kapan mati?"

Alena menghela napas, ia terdiam sambil memandangi lautan di depannya.

"Kita batalkan perjanjian kita," ujar Ahen.

Alena menoleh.

"Maksudnya?" tanya Alena bingung.

"Ya perjanjian kita yang bakal pisah tahun depan itu kita batalin, kita nggak usah cerai." jawab Ahen dengan wajah yang tampaknya serius.

Alena merinding.

"Nggak mau! Perjanjian kita yang itu tetap berlaku." tolak Alena.

"Ngerinya... Aku nggak mau hidup sama laki-laki pecinta sesama jenis, apalagi untuk selamanya. Ogah banget." batin Alena.

"Kenapa nggak mau? Kamu nggak bakal sendirian nantinya."

Alena menggeleng.

"Jangan korbanin hatimu cuma karena kasihan sama aku. Tahun depan kita tetap pisah di tanggal yang udah kita tentuin."

"Aku nggak terbebani kok, aku nggak akan menuntut lebih." Ahen tetap kekeh.

"Aku nggak mau hubungan kita berlandaskan rasa iba doang. Nggak mau." Alena juga tetap kukuh dengan pilihannya.

"Amit-amit jabang bayi, deh." batin Alena.

"Nanti jangan nyesel loh ya udah nolak kesempatan ini."

"PD banget anda ini, ya." Alena tertawa kecil.

Adzan Maghrib berkumandang, Ahen dan Alena pun bergegas pulang. Di dalam mobil, Alena berdandan untuk menutupi kesedihan di wajahnya.

"Ibumu tadi nelpon ngomong apa?" tanya Ahen.

"Oh itu, tanya jam berapa kita pulang. Mama mau masakin makanan buatku." jawab Alena sambil mengaplikasikan cushion di wajah cantiknya.

"Oh."

"Kenapa emang?" tanya Alena.

"Kepo dikit." jawab Ahen.

"Dih, sejak kapan kamu punya rasa penasaran? Haha." Alena tertawa.

"Ya wajar lah, namanya juga manusia."

"Ya nggak gitu maksud aku." Alena membuang napas.

"Lagian itu apaan sih? Tebel banget kayak cat tembok." tanya Ahen sambil melirik ke arah Cushion di tangan Alena.

"Yeee kudet! Ini namanya Cushion." Alena meletakkan Cushion itu dan beralih pada bedat tabur.

"Banyak banget bedaknya. Nggak berat?" tanya Ahen.

"Ihhh rempong, ya namanya juga make-up, kalau pakai sabun ya namanya cuci muka."

"Ya tau, siapa juga yang bilang cuci kaki?"

Alena kembali tertawa.

"Kamu tau bedaknya perempuan nggak sih, Ahen? Kudet banget sumpah!"

"Dulu Salma nggak seribet itu dandannya. Cuma pakai bedak tabur sama apa itu namanya, mosituriz gitu."

"Moisturizer, Ahen. Astaga."

"Iya, itu. Cuma pakai itu. Simple."

"Ya beda lah aku sama Istri pertamamu itu, kamu mau ku bandingin sama Papa ku?"

Ahen menggeleng.

"Kamu dulu kere paling, jadi dia cuma bisa pakai bedak itu. Kasian banget." ledek Alena.

"Mana ada aku kere. Salma itu cantik alami."

"Preeeett~"

"Loh beneran!" Ahen meyakinkan Alena.

"Iya deh iya. Kalau udah cinta mah gitu."

Ahen melirik ke arah Alena lagi, kini Alena tengah memasang eyeliner.

"Itu apa lagi?" tanya Ahen.

"Tusuk sate." jawab Alena dengan spontan.

"Wah, ngeri ya."

"Diem, gak?! Komen mulu ah." Alena terlihat sebal.

Ahen heran, Alena tadinya tertawa bahkan saat dirinya mengejeknya.

"Kenapa tiba-tiba jutek?" gumam Ahen pelan.

"Aku masih denger loh, ya." ucap Alena sambil merapikan Eyeliner di kelopak mata kirinya.

"Skin-care kamu berapa sebulan?" tanya Ahen.

"Aku bilang 2 juta percaya nggak?" Alena bertanya balik.

"Percaya."

"Ya udah, skincare-ku bukan bulanan, nggak selalu dalam sebulan semuanya diganti. Tapi ya rata-rata sebulan habis kisaran segitu. Lain bedak dan body care. Itu 2 jutaan cuma buat muka aja." jawab Alena sambil mengambil lipcream di tas miliknya.

"Uang dariku kemarin cukup?"

"Tambahin aja,"

"Kurang berarti?"

"Iyalah, kurang. Belum uang jajan itu."

"Ya udah, nanti aku tambahin. 20 juta perbulan kurang nggak?"

Alena terkesiap.

"SERIUS?!" tanya Alena dengan sangat antusias.

Ahen mengangguk.

"Tambahin dikit."

Ahen tertawa kecil.

"Oke."

Alena kembali terkesiap mendengar jawaban Ahen.

"Aku cuma becanda, tenang aja. Kasian nanti kembang kempis rekeningmu." ujar Alena.

"Penghasilanku lumayan kok, 20 juta cuma sebagian kecilnya aja."

"Wah! Oke deh, aku porotin aja ya?" Alena menatap Ahen dengan seksama.

"Boleh. Selama kamu masih istriku, kamu berhak minta itu."

"Deal?!"

Ahen mengangguk.

"Deal."

"Hihi, ada untungnya juga dia nggak suka perempuan. Tapi Salma cewek nggak sih? Bodo ah, pusing. Uang dapat, badan tak disentuh! Ah, ini rezeki nomplok." batin Alena.

Sesampainya di rumah, Alena mengatur napas saat baru turun dari mobil. Alena merasakan genggaman hangat dari tangan Ahen, lalu dibawanya masuk sambil terus mengeratkan genggaman.

Ibu Alena menyambut kedatangan anak menantunya, Alena tersenyum lebar, begitupun dengan Ahen yang juga menampakkan senyumnya.

"Mama udah masak banyak, kamu pasti suka!"

"Pedes nggak, Ma?" tanya Alena.

"Iya dong, sambal bawang andalan Mama udah Mama kasih resepnya ke Bi Mia. Nanti sewaktu-waktu kamu kangen masakan Mama, kamu bisa minta Bi Mia yang masakin."

Hati Alena berdesir mendengar Ibunya berkata seperti itu, Ahen kembali mengeratkan genggaman agar Alena tetap bisa mengontrol dirinya.

Alena tidak bisa berkata apa-apa saat melihat meja penuh dengan makanan enak, masakan rumahan yang tidak pernah membosankan.

"Nanti sebagian kasih ke tetanggamu, ya."

Alena mengangguk.

"Buat Ahen ada nggak, Ma?" tanya Ahen.

"Ada dong,"

Alena duduk dan tersenyum, ia meletakkan paha ayam yang dimasak balado di piringnya, ia menginggitnya perlahan. Dalam gigitan itu hatinya terasa di sayat pisau tajam, hampir saja ia tidak mampu mengontrol air matanya.

Ahen duduk di sebelah Alena dan sengaja menyenggol lengan Alena, Alena memicingkan mata dan menyenggol balik lengan Ahen.

"Eh kalian ini, kayak anak kecil aja. Ayo makan, habis itu kita shalat."

Alena dan Ahen mengangguk, Ahen menyantap masakan Ibu Alena dengab lahap.

"Kadang Ahen terlihat baik, kadang nyebelin banget. Mana actingnya sebagai suami yang baik dan normal juga terlihat natural." batin Alena.

1
𝔸𝔻𝕐𝔸ℕ𝔸ℝ𝔸 🌺
sebenarnya foto siapa sihh, terlalu istimewa kah
ini berarti bik mia tau semua nya apa yang dirahasiakan ahen
🔵ℛᵉˣ Yuna¹🎀
kalau punya istri baru jangan bahas lagi istri lama engak enak jadinya istri baru mu itu. siapa itu si ali, apa dia ada hubungan dengan Alena yang engak punya pacar lagi?
𝔸𝔻𝕐𝔸ℕ𝔸ℝ𝔸 🌺
wah foto siapa yang berharga itu... istri pertama kah atau foto yang lain....
nah kan ketahuan foto nya ilang satu
🔵ℛᵉˣ Yuna¹🎀
emang bener kan yang dibilang Alena, kalau masa lalu itu susah dilupakan jadi Alena Taku itu akan membuat hal buruk padanya, mangkanya wanti wanti
𝐀⃝🥀Ranggaˢ⍣⃟ₛᴳᴿ🐅
asyik mau ehem2.. mau intip saya
𝐀⃝🥀Ranggaˢ⍣⃟ₛᴳᴿ🐅
ali masih mengharap walaupun sudah punya istri kasian lili
🔵ℛᵉˣ Yuna¹🎀
jangan maksa, apalagi si cowok duda. kalah telak lah, kasian Alena /Sob/
𝐀⃝🥀Ranggaˢ⍣⃟ₛᴳᴿ🐅
kebanyakan mertua perempuan membela menantu lelaki nya
𝐀⃝🥀Ranggaˢ⍣⃟ₛᴳᴿ🐅
ahen perhatian juga sama Alena
🔵ℛᵉˣ Yuna¹🎀
pasti Alena pakai emas banyak kayak emak emak komplek yang rempong, semuanya di pakaikan emas/Facepalm/. cie ada yang dag Dig dug/Slight/
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸIp
Kerennnn pokoknya
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸIp
Karya yang bagus, alurnya keren dan tidak membosankan
Vio⁶
Pasti mengira Alena hamil/ngidam hadeuhhh🙄👩🏼‍🦯👩🏼‍🦯
Vio⁶
Alena kan udah umur juga ya, tapi kenapa kelakuannya kayak ABG labil🤔🤔
🌸Ƴᾰуᾰ🌸✨
kadang orang tua punya alasan tersendiri knp tega maksa anaknya 😭😩
Vio⁶
Nah kan Lili datang👩🏼‍🦯👩🏼‍🦯👩🏼‍🦯
Lagian sampe harus ketemuan diluar segala kalo memang mau membicarakan masalah keluarga kan bisa dirumah atau ajak Lili juga kan pasti ngerti daripada kayak gitu jadi salah paham
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
nih ceritanya banyak teka teki, jadi gak cepet bosen bacanya
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
haisss mang apaan itu , lagian udah tau bau busuk masih aja kepo 🤦🏼‍♀️
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
ya bener si mak. nya kasih Wejangan, tapi kan gak tau keadaan.nya kek apa, orang nikah terpaksa juga mesra"an juga cuma sandiwara
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
kenapa kau marah si ahen, katanya gak. cinta kan napa marah" mulu si ale ketemu ali aja dipermasalahin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!