NovelToon NovelToon
Aku Bukan Anak Kecil

Aku Bukan Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erlangz

Aaron, seorang duda dengan dua anak, di mintai pertolongan oleh kedua sahabatnya yang ada di depannya. Dan permintaan dua orang di depannya ini, adalah sebuah permintaan yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.
Apakah jawaban yang akan di berikan Aaron?
Seperti apakah kehidupan Aaron setelah memberikan jawaban?
Ayo langsung saja baca ceritanya!

NOTE*
mohon dukungannya dengan menonton iklan,like dan komen sebagai dukungan untuk saya☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erlangz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Hobi yang Raya Tulis

Aaron mengerutkan keningnya, lebih dari 10 menit ia menunggu Raya untuk melihat apa yang akan di tulis oleh Raya sebagai hobinya.

Aaron pikir, Raya akan menuliskan sesuatu yang dapat membantunya untuk mengarahkan Raya mencapai cita-citanya sendiri.

Tetapi, setelah membaca tulisan Raya, Aaron tidak menemukan apa yang ditulis oleh Raya yang berguna sama sekali. Apa yang Raya tulis, menonton film, main tiktok, dan makan makanan enak. Tidak ada yang bisa membuat Raya untuk menemukan cita-citanya, menurut Aaron.

Raya menunggu apa yang akan dikatakan Aaron, dari cara Aaron membaca tulisan di kertas yang Raya tulis, ia bisa tahu kalau ada yang salah dari tulisannya.

"Kenapa diam aja, paman?" tanya Raya pada Aaron yang terus diam sambil menatap kertas itu.

"Kamu nggak punya hobi yang lain gitu?" tanya Aaron setelah terdiam.

Gadis itu hanya menggeleng. "Nggak ada!" ucap Raya cemberut.

Aaron menghembuskan napas panjang, ia memikirkan bagaimana Raya hidup bersamanya, ia ingin Raya bisa menemukan cita-cita untuk dirinya sendiri.

Karena terlalu fokus dengan pikirannya sendiri, Aaron tidak sadar dengan kedatangan Rani, ibunya sendiri.

"Wah, ternyata kalian semua ada di belakang sini," ucap Rani yang baru saja datang.

Naya dan Rafael langsung berlari untuk memeluk neneknya itu.

"Ada apa mama kesini?" tanya Aaron sambil membantu membawa plastik yang ibunya bawa itu.

"Mama kangen sama cucu-cucu mama, mama bosen di rumah sendirian, emang enggak boleh mama kesini?" ucap Rani dengan nada candaan.

"Nenek bawa apa di plastik, kok banyak banget?" tanya Rafael pada neneknya.

"Nenek bawa bahan-bahan untuk buat kue, kalian nanti bantu nenek, ya!" ucap Rani sambil mengelus kepala cucu-cucunya.

Naya dan Rafael langsung melepas pelukannya dari sang nenek dan berlari menjauh.

"Nggak mau!" ucap keduanya ketika berlari menjauh.

Rani hanya menggelengkan kepalanya melihat cucu-cucunya itu berlari karena tidak mau ikut membantunya membuat kue.

"Kamu mau kan Raya, bantu mama buat kue?" tanya Rani pada Raya akhirnya.

Raya mengangguk dengan senang, ia merasa lebih baik ikut dengan Rani daripada terus disini dan di tanyai apa hobinya oleh Aaron.

Setelah sampai di dapur, Rani dan Raya langsung menyiapkan bahan yang sudah dibawa untuk membuat adonan kue.

Tanpa di duga, ternyata Raya cukup mahir dalam memasukkan bahan yang ada untuk membuat adonan setelah diberikan instruksi oleh Rani.

"Kamu ternyata pintar buat kue ya!" ucap Rani terkejut. Ia pikir Raya tidak akan tahu bagaimana caranya dan hanya akan membantunya sedikit-sedikit saja.

"Hehe, iya ma, Raya dulu sering buat kue sama ibu di rumah Raya," ucap Raya pada Rani. Raya sudah memanggil Rani dengan sebutan nama, karena dulu, ia masih menyebutnya nenek.

"Kamu suka masak ya ternyata?" tanya Rani.

"Nggak juga, Raya cuma suka bantu-bantu ibu, waktu dulu di rumah Raya," ucap Raya teringat ketika dulu, ia sering membantu ibunya memasak di rumahnya.

Setelah itu, Raya dan Rani sudah selesai membuat kue dengan banyak varian rasa dan bentuk yang terlihat cantik.

Aaron, Rafael dan Naya yang baru masuk ke dapur langsung mencium aroma kue yang harum, mereka mempercepat langkah mereka ke meja makan untuk mencoba kue yang sudah di buat Raya dan Rani.

"Kalian bertiga tau nggak? semua kue ini Raya yang bikin loh!" ucap Rani.

"Kuenya enak banget, nek! kak Raya pintar buat kuenya!" ucap Rafael memuji.

Aaron yang mendengar ucapan ibunya itu, menjadi ragu kalau kue ini dibuat oleh Raya.

"Ternyata kuenya beneran enak, Aaron nggak yakin ini buatan Raya," ucap Aaron sambil memakan kue itu.

"iya deh iya, Raya cuma masukin bahan nya aja, mama yang kasih tau semuanya, Raya cuma masukin bahan yang udah jadi ke cup kue aja!" ucap Raya sebal karena Aaron masih Ragu dengannya.

"oke-oke, kue ini kamu yang buat," ucap Aaron yang melihat wajah Raya yang terlihat sebal, ia jadi harus mengakui kalau kue itu Raya yang buat.

Aaron jadi terdiam dan memikirkan suatu ide.

"kalau kamu suka masak, kenapa kamu nggak belajar masak aja biar kamu punya hobi baru?" usul Aaron.

"Mau paman, Raya nanti bakal minta di ajarin sama mama buat masak lagi!" ucap Raya dengan senang.

Akhirnya Aaron merasa lega karena Raya punya hobi yang lebih bermanfaat, dengan ini Aaron bisa lebih mengarahkan Raya untuk menemukan cita-citanya.

1
FreeFireeMaaaxx
Ditungguuuu💯💯💯💯💯
Riyan
Menarik
Duke North
Lanjut
Duke North
👍👍👍👍
Erlangga536
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!