dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Edward dan Billy
Seperti yang sudah di janjikan oleh Livy ketika jam makan siang, Livy mengajak kedua teman temannya untuk pergi ke rooftop, dan ketika di dalam lift mereka bertiga bertemu dengan kedua pria itu, lalu Livy mengajaknya bergabung untuk ke rooftop karena tujuan mereka yang sama, Livy melihat layar ponsel milik nya yang ada notifikasi pesan masuk, sebuah uang masuk ke dalam rekening nya dan beserta pesan singkat masuk ke aplikasi chat, dan Livy hanya bisa menahan diri untuk tidak tertawa, karena dia membaca pesan.
*kamu beli makanan yang enak biar semakin semangat bekerja, apalagi pria yang kamu layani beruang kutub tuan Ezra dan pak Jack*
pesan group (ipi dan dua pria tampan)
*Ipi yang cantik, aku harus bisa kenal dengan Franny dan itu uang buat kamu jajan, kamu harus menyemangati dan kamu sebagai adik kami harus bisa mendukung kakak kamu* isi pesan kedua pria tersebut hanya bisa membuat Livy geleng kepala, akan tetapi dirinya sudah memberi tahu jika kedua teman temannya pasti memiliki teman pria, dan itu bukan hal yang mustahil karena mereka berdua pasti memiliki kekasih atau teman pria, dan tujuan mereka untuk berkenalan dan untuk hal lebih itu akan berjalan seperti air yang mengalir, dan juga kedua pria itu sudah menganggap Livy seperti adik perempuan nya, dan itu sudah hal biasa bagi kedua pria itu sebelum nya Livy sudah pernah di bantu oleh kedua pria itu, yang sudah di anggap seperti kakak angkat oleh Livy dan Livy tidak pernah memanfaatkan kebaikan nya.
mereka berempat menuju ke kantin rooftop dan beberapa karyawan memilih untuk menikmati makan siang disana, lalu Livy mengajak ke meja yang kosong dekat dengan jendela, dia sangat bersemangat karena mendapatkan asupan dana dari kedua kakak angkat nya.
"kalian memesan apa biar kami mengantri" ucap pria tampan tersebut dan Franny membuka buku menu di ikutin oleh Dyani dan Livy, lalu ketiga wanita itu menyebutkan menu makanan yang akan di pesan.
"biar aku temani kamu" ucap Franny karena dirinya tidak ingin membuat pria itu membayar kan makanan miliknya maupun milik yang lain, dan Livy memberikan kode agar setuju dan akhirnya pria itu dan Franny pergi untuk memesan makanan, dan tidak lama kemudian makanan yang di pesan oleh mereka telah sampai, terlihat Livy sangat bersemangat seperti anak kecil yang sudah kelaparan.
"kalian harap maklum Livy seperti bocah" ucap pria itu yang memesankan cemilan kesukaan Livy, karena dirinya tadi tidak menyebutkan akan tetapi pria itu ingat betul, jika Livy sangat menginginkan cemilan tersebut, dan Livy seperti biasa menguji daya ingat pria itu, jika dia lupa maka Livy akan merajuk kepada dirinya.
"oppa baik banget ingat betul makanan kesukaan ku" ucap Livy dengan tingkah seperti anak kecil, dia lahap dessert kue yang di atas nya dengan toping es cream, serta cokelat yang membuat nya semakin manis.
"kalian sangat baik kepada Livy terimakasih" ucap Franny yang merasa jika kedua pria itu sangat baik kepada Livy.
"dia hanya takut jika aku marah jadi tidak bisa lupa" ucap Livy dengan enteng nya karena memang benar ada nya seperti itu, jika dia melupakan Livy itu akan membuat nya marah dan mengabaikan kedua pria itu.
"Livy akan mengabaikan kita berdua jika sudah melupakan hal kesukaan Livy, karena Livy sudah kami anggap seperti adek perempuan kami" ucap pria itu dan Livy tertawa jenaka dan Dyani cukup merasa bahagia, dia juga tahu jika Livy seorang diri hidup di kota keras, dan dia pasti membutuhkan sosok yang bisa melindungi dirinya.
"jika marah harus membelikan makanan kesukaan dia, dan itu akan membuat mood nya membaik atau es cream kesukaan dia" ucap pria itu dan memang benar kedua wanita itu juga tahu, hal kecil tentang Livy dan kedua pria itu pun juga tahu.
"Livy kalau makan pelan pelan nanti tersedak" ucap Dyani yang merasa sangat senang ketika melihat Livy seperti anak kecil, dan akan bercerita betapa menjengkelkan dan melelahkan pekerjaan nya, akan tetapi Livy seorang pekerja keras dan itu membuat nya menyukai sosok Livy, karena dirinya juga melihat sosok seorang Livy sudah menganggap dia anggap adik nya sendiri.
"enak bukan" ucap Livy yang menyuapi kedua wanita itu, dan kedua pria itu juga ingin mendapatkan suapan yang sama akan tetapi Livy menolak nya.
"aku hampir saja lupa memperkenal kan kalian berdua, unnie aku kenalin kedua oppa angkat ku yang pernah aku ceritakan ke kalian" ucap Livy memulai memperkenalkan mereka.
"nama ku Edward dan dia Billy salam kenal" ucap Edward dia memperkenalkan dirinya dan temannya, dan begitu pun dengan Franny memperkenalkan dirinya dan Dyani.
"nama ku Franny dan dia Dyani, salam kenal" ucap Franny dan mereka pun berjabat tangan untuk dalam perkenalan, mereka berlima pun mengobrol santai dan tak lupa hal yang lucu membuat mereka tertawa, dan tak lupa Edward serta Billy menceritakan awal mengenal Livy pada saat itu.
"jadi kalian kenal sebelum Livy bekerja di sini" ucap Franny dan Livy mengangguk sebagai jawaban.
"lalu kalian bertemu lagi dengan kondisi yang sama" ucap Dyani yang menganggap pertemuan antara Livy dan kedua pria itu adalah sebuah takdir, terlebih saat ini mereka ternyata bertemu lagi di sebuah perusahaan yang sama, akan tetapi jabatan Livy lebih tinggi dari kedua pria itu maupun dengan dirinya.
"mobil kita mogok untuk kedua kalinya dan di bantu oleh Livy pada saat itu" ucap Edward yang masih ingat betul dengan pertemuan nya dengan Livy, pertemuan pertama saat mobil Edward mogok dan pada saat itu dirinya dan Billy harus berangkat kerja, dan saat menunggu mobil taksi online yang akan membuat nya semakin terjebak macet serta harus menunggu lama, dan pada saat itu Livy tidak sengaja melewati jalan tersebut, yang akhirnya menghentikan mobil nya lalu memberikan tumpangan tanpa meminta imbalan, dan mereka pun sangat berhutang budi kepada Livy, berkat dirinya yang akhirnya membuat mereka berdua tidak terlambat pergi ke kantor, dan kedua kalinya ketika mereka bertemu lagi di supermarket, dan pada saat itu Billy lupa membawa dompet dan juga ponsel miliknya tertinggal di mobil nya, membuat nya kebingungan meminta bantuan kepada siapa, karena pada saat itu giliran dia yang harus membayar ke kasir, dan bertepatan Livy berada di barisan ketiga dari dirinya, dan dia ingat dengan Billy lalu memutuskan untuk membantu membayar kan, pertemuan mereka selalu di saat yang tidak di duga, dan Edward menghampiri dirinya karena melihat dompet dan ponsel milik billy tertinggal di dalam mobil, sehingga bisa membayar nya secara langsung, meski Livy mempercayai jika kedua pria itu orang yang baik, dan ketika pertama kali Livy masuk ke perusahaan itu pada hari pertama masuk bekerja, Edward mengenali wanita penolong nya tersebut yang terlihat kebingungan, pada akhirnya dirinya membantu Livy untuk mengantarkan dirinya, dan mengetahui jika Livy karyawan baru disana, mereka saling menolong dengan kecerobohan Livy Edward dan Billy, hingga membuat mereka bertiga menjadi akrab sampai saat ini, meski Livy lebih meluangkan waktu untuk kedua teman wanita nya, dan dia juga harus bisa membagi waktu dengan kedua kakak angkat nya.
"dia bisa tertawa seperti itu dan menggemaskan sekali, pantas saja banyak yang menyukai dirinya" gumam seseorang yang memperhatikan Livy dari jauh, yang sedang tertawa bersama dengan kedua pria itu, dan menganggap jika kedua pria itu menyukai Livy.
"bagaimana pak Ezra bikin kamu kelelahan lagi?" ucap Dyani dan dia mengangguk sebagai jawaban, dan dia bercerita harus bolak balik keluar masuk ke ruangan itu.
"awas nanti kamu suka sama pak Ezra kalau terlalu membenci dia" ucap Franny yang terdengar seperti mengutuk Livy, dan dirinya tidak terima jika dirinya sampai menyukai pria bernama Ezra, dan mereka mengobrol asik hingga jam istirahat berakhir mereka pun kembali ke ruangannya masing-masing.