NovelToon NovelToon
Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Di negara barat, menyewa rahim sudah menjadi hal lumrah dan sering didapatkan.
Yuliana adalah sosok ibu tunggal satu anak. Demi pengobatan sang anak, ia mendaftarkan diri sebagai ibu yang menyewa rahimnya, hingga ia dipilih oleh satu pasangan.
Dengan bantuan alat medis canggih, tanpa hubungan badan ia berhasil hamil.
Bagaimana, Yuliana menjalani kehamilan tersebut? Akankah pihak pasangan itu menyenangkan hatinya agar anak tumbuh baik, atau justru ia tertekan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Malam Bersama

Sean mengetuk-ngetuk meja sembari menatap ponselnya dengan lekat, menunggu panggilannya diangkat sang istri. Namun, tiga panggilannya selalu terabaikan.

"Ke mana sih?" ucap Sean kembali mencoba menghubungi.

Beberapa detik menunggu, akhirnya panggilan itu terhubung, membuatnya merasa lega.

"Sayang, kenapa baru angkat teleponku? Kamu sibuk ya?" ucap Sean menatap wajah istrinya yang lesu di sana.

"Oh, kamu tidur?" ucapnya menebak dari wajah istrinya.

"Ya begitulah," jawab Clara dengan suara berat.

"Apa kamu baru istirahat? Apa aku mengganggumu?" tanya Sean dengan lembut dan penuh perhatian.

"Tidak juga. Aku memang sudah mau bangun," jawab Clara dalam panggilan itu terlihat tengah berjalan keluar kamar.

"Kamu menginap di mana sayang?" tanya Sean memperhatikan ruangan yang tersorot. Penampakan dapur kecil terlihat di sana.

"Di apartemen temanku," jawab Clara meletakkan ponselnya dengan posisi bersandar mengarah ke kulkas.

Wanita itu kemudian sedikit menjauh dan membuka kulkas. Membuat Sean bisa melihat pakaian yang dikenakan istrinya, hanyalah berupa kain tipis yang menerawang.

Sean tak protes karena ia sudah cukup tau bagaimana circle istrinya saat bersama.

Clara kembali duduk di kursi menghadap pada ponsel. Wanita itu melemparkan senyum padanya.

"Kamu di kantor?"

Sean mengangguk. "Pekerjaanku sangat banyak. Mungkin akan lembur lagi," keluhnya dengan sedikit manja, sembari memperlihatkan tumpukan dokumen yang harus diperiksa.

"Oh, kasihan. Jangan terus lembur, kamu harus jaga kesehatan," tutur Clara kemudian terlihat bola matanya terangkat seolah seseorang datang mendekat.

Wanita itu tersenyum manis. "Aku sedang bicara dengan suamiku," ucapnya membuat Sean tersenyum bangga.

Sean menunggu respon sosok yang diajak bicara itu, namun ia tidak mendengar apapun.

"Siapa yang datang sayang?"

"Temanku, ngajak keluar," jawab Clara. "Sudah dulu ya. Aku mau mandi setelah itu shopping, bay bay sayang."

"Eh, tunggu dulu."

Tanpa menunggu persetujuan Sean. Sambungan telepon itu mati begitu saja. Membuat Sean hanya bisa menghela nafas.

"Kenapa susah sekali dihubungi sih?" batinnya.

Rasa sepi itu semakin ia rasakan. Ia selalu merasa berat setiap kali Clara ingin keluar liburan, namun ia tidak bisa menolak setiap istrinya meminta.

Sean mengusap kasar wajahnya, ia hanya bisa berharap agar Clara bisa kembali hamil, agar mau berdiam diri di rumah.

Pria itu menarik dokumen-dokumen di atas meja, dan mulai memeriksanya, mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa sepi dan rindunya.

Seperti yang sudah ia duga. Ia baru bisa pulang di larut malam. Tubuhnya yang letih berjalan lemas memasuki rumah.

Pria itu kembali diam saat menatap tombol lift. Gerakan tangannya kembali menekan tombol tiga. Entahlah, dia ingin menemui Yuliana.

Sampai di lantai tiga tanpa langkah yang ragu, bahkan terkesan menimbulkan rasa semangat. Pria itu kembali mengambil kunci kamar yang sudah dipersiapkan dan membukanya begitu saja.

Yang membuatnya terkejut. Lampu kamar itu menyala terang, dan ia tidak melihat Yuliana di sana. Sean melangkah masuk menuju kamar mandi, ia membukanya namun tidak menemukan wanita itu.

"Ke mana dia?" gumamnya kembali keluar kamar.

Pandangannya bergerak kanan kiri, namun ia tidak melihat Yuliana di sana.

"Apa di dapur?" gumamnya mengingat wanita itu sudah menjadi salah satu penghuni dapur.

Meski masih menerka-nerka. Sean memilih turun ke lantai dua. Melangkahkan kakinya pelan menuju ruang makan.

Sampai di ruang makan, ia masih tidak menemukan Yuliana. Namun, ia sudah melihat lampu dapur menyala dengan terangnya.

Sean melangkah ke arah dapur, dan ya sesuai perkiraannya ia menemukan Yuliana yang tengah memasak.

Mencium aroma masakan itu, membuatnya seketika merasa lapar.

Sean berjalan mendekat ingin melihat makanan apa yang tengah dibuat wanita itu.

"Kau sedang masak apa?" tanya Sean membuat Yuliana seketika terkejut.

Yuliana menoleh, menatap horor pada Sean. Jelas ada perasaan canggung dan rasa was-was saat melihatnya, setelah apa yang terjadi sebelumnya.

"Sup?" tanya Sean saat melihat masakan yang berkuah dan penuh sayur itu.

"I-iya," jawab Yuliana tanpa menatap Sean.

"Sepertinya enak. Berikan aku seporsi juga."

Yuliana diam beberapa saat lalu mengangguk.

"Apa masih lama?" tanya Sean lagi.

"Tidak ini sudah matang," jawab Yuliana kemudian memasukkan potongan daun bawang agar rasa supnya semakin segar.

"Lapar tengah malam? Kenapa tidak buat yang sederhana saja?" tanya Sean masih dengan sikap tenangnya, namun tidak membuat Yuliana menurunkan kewaspadaan.

"Aku sedang ngidam. Sebenarnya mau sup ayam kampung. Tapi, karena masaknya akan lama, dan ayam kampung seperti di tempatku tidak ada. Ya sudah masak yang ada saja," jawab Yuliana mematikan kompor, dan mulai mempersiapkan dua mangkok untuk disajikan.

Usai mempersiapkan keduanya, Yuliana membawanya ke meja makan, diikuti oleh Sean, meletakkan satu mangkuk untuk Sean di sana.

"Silahkan makan Tuan, saya ingin makan di kamar saja," ucap Yuliana membuat Sean segera mengeluarkan protesnya.

"Tidak boleh! Makan di sini! Aturan di rumah ini, tidak boleh makan di dalam kamar, kecuali kamu sakit!" sahut Sean dengan tegas.

"Tapi kan?"

"Tidak!" Potong Sean membuat Yuliana tidak berkata lagi.

"Duduk!" Perintah Sean duduk lebih dulu.

Yuliana menghela nafas kasar. Ia patuh untuk makan di sana, namun ia menciptakan jarak antara mereka.

Sean menaikkan sebelah alisnya menatap gelagat salah tingkah Yuliana membuatnya seketika paham kenapa wanita itu bertingkah aneh.

"Kau kepikiran kejadian kemarin malam?" tanyanya sembari menyeringai membuat Yuliana yang hendak makan, sontak melotot padanya.

"Tidak, mana ada," kelit Yuliana yang wajahnya berubah sedikit memerah, menahan malu.

"Kenapa? Apa kamu masih menginginkannya? Aku bisa memberikannya jika kamu mau," ucapnya mengulum senyum menggoda.

Yuliana mendelik menatap jengkel pada Sean. "Tuan Sean Sawyer. Anda berhenti menggodaku. Apalagi anda punya istri. Bersikaplah seperti seorang pria, bukan seperti seorang laki-laki," sahut Yuliana dengan tegas membuat Sean menatapnya dengan sedikit tak terima.

"Makanlah!" Lanjut Yuliana mulai menikmati makanannya, berusaha mengabaikan keberadaan Sean, meski jantungnya terus berdebar penuh was-was.

Adegan-adegan dewasa berputar begitu saja dalam benaknya. Ia takut, jika sewaktu-waktu Sean kembali memaksanya melakukan di tempat itu.

Sean menghela nafas kasar, tau dia akan sedikit emosi. Pria itu memilih ikut diam. Ia duduk di kursinya, dan mulai mencicipi rasa masakan Yuliana untuk pertama kalinya.

"Em, segar sekali. Jadi, wanita ini benar-benar bisa memasak?" batinnya sembari melirik Yuliana.

1
Hana Agustina
ditunggu upnya thor...
Dwi Tugas L N
lanjut kak
Dwi Tugas L N
👍
Azli Jailani
mksh Thor up nya
Azli Jailani
lanjut Thor
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
lanjut seru
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
makin seru Thor
up yg bnyk y Thor
GRL VJAESUKE
please lanjut, seru
Azli Jailani
lanjut Thor lama lama BS jatuh cinta Sean SM ana
Kinara: Ah masa sih ...
Terus pantengin ya
total 1 replies
Yajaira Gaona
Bikin terhanyut. 🌟
Shogo Makishima
Wajib dibaca!
Kinara: Terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!