Vernatha Aira Lexandra atau yang di panggil Natha, dia terlahir kembali.
Di kehidupan sebelumnya, Natha tidak pernah menyangka bahwa adik perempuannya mengambil suaminya dan mengambil semua yang Natha miliki.
Lalu, suami dan adik perempuannya itu yang selalu Natha percayai, mengkhianatinya. Mereka berhubungan di belakang Natha. Mereka juga bekerjasama untuk merebut warisan orang tua Natha sejak lama.
Natha merasa hidupnya selama 27 tahun di permainkan. Di detik-detik sebelum Natha mati, ia di tuntun mereka ke dalam sebuah jurang curam. Suaminya yang selalu Natha cintai dengan tulus, adiknya yang selalu Natha utamakan dalam segala hal, membunuh Natha dengan mendorongnya jatuh sehingga Natha mati di tempat dengan tubuh hancur.
Di sanalah hidup Natha berakhir dengan menyedihkan.
Natha bersumpah untuk membalas dendam.
Saat kelahirannya kembali, Natha mengubah semua takdirnya. Hal paling utama adalah Natha memilih suami pilihan pertamanya yang akan di jodohkan dengannya. Hanya saja dia mengalami cacat dan vegetatif. Pria itu tidak pernah bangun di kehidupan pertama Natha.
Namun suatu hari..
"Apakah kamu yang merawatku?"
Natha menoleh dan melotot kaget melihatnya bangun.
_______
Note;
• Konflik berputar-putar.
• Anti pelakor (Paling cuma pengganggu).
• Terdapat unsur dewasa 18+
• Bagi yang menderita uwuphobia, harap menjauh dari cerita ini!
• Harap Follow author sebelum membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
Saat bel istirahat berbunyi, Natha keluar kelas untuk makan siang ke kantin. Namun langkahnya berhenti saat melihat sesuatu.
Ternyata Galen belum menyerah. Pria itu terlihat menunggu di luar kelas Natha. Namun, dia hanya berdiri diam. Walaupun Galen sudah melihat ke arah Natha, dia tidak bisa mendekat sedikitpun.
Karena Briyan menghalanginya.
Natha menyipitkan matanya menatap adik iparnya itu dengan aneh. Tapi, Natha tidak ingin terlalu peduli.
Aksa menyeringai seraya menatap Galen remeh. Dialah yang memanggil Briyan ke sini untuk mencegah Galen masuk. Diam-diam, Aksa dan Briyan melindungi Natha.
Mereka memang sahabat kecil, namun saat menaiki sekolah ke SMA, kelas mereka berbeda. Karena Briyan satu tahun lebih tua dari Aksa. Semakin remaja mereka, hubungan persahabatan keduanya semakin merenggang. Apalagi, kelas mereka berjarak jauh. Tapi Aksa dan Briyan terkadang akan bermain bersama di luar sekolah.
Walaupun mempunyai harga diri yang tinggi, melindungi Natha sudah menjadi tanggung jawab Briyan sekarang. Selain karena perintah Abyan, Briyan sama sekali tidak keberatan. Apalagi setelah mengingat kesalahannya kepada Natha sebelumnya.
Beberapa hari lalu, kakaknya juga memberikan tugas kepadanya untuk mengurus saham Nhita yang sudah kakaknya ambil dari keluarga Lumian dan di berikan kepada Natha. Tentu saja, Briyan sangat senang. Karena, kemarahan penyebab kakaknya kecelakaan karena Nhita sama sekali belum hilang. Briyan dengan senang hati merebut saham orang yang sudah lama menyebabkan kakaknya terluka dan juga menyebabkan dia bersikap buruk kepada Natha.
Briyan dan Aksa sudah saling bercerita saat keduanya berkumpul. Topik mereka tidak jauh selain tentang Abyan dan Natha. Briyan yang menceritakan semua perilakunya kepada Natha yang membuat Aksa ikut marah dan kesal. Namun, karena Briyan sudah meminta maaf kepada Natha. Selain itu, dia juga akan berusaha bersikap baik kepada Natha. Dengan itu, kekesalan Aksa sedikit mereda.
Briyan sangat tahu kenapa sahabatnya itu kesal. Tentu saja karena dia orang pertama yang mengetahui Aksa menyukai Natha. Untungnya, mereka bisa berkumpul kembali dan mengungkapkan sikapnya, setelah dia meminta maaf. Briyan tidak tahu, jika saja dia menceritakan perilakunya kepada Natha sebelum meminta maaf, mungkin Aksa akan sangat marah padanya. Selain itu, mereka sudah sepakat akan bekerjasama melindungi Natha. Selain melindunginya dari orang yang mengusik ketenangan Natha, yang paling utama adalah mereka melindungi Natha dari Galen.
Jadi, saat Briyan menerima pesan dari sahabat itu, tanpa basa basi dia langsung ke kelas Natha. Briyan sangat kesal, tentu saja.
Briyan sangat tahu Galen sudah menikah dengan sepupu Natha. Tapi, dengan tidak tahu malu selalu mengusik Natha.
Di sisi lain, Galen sudah mengetahui tentang bangunnya Abyan. Jadi, Galen sengaja menemui Natha karena akan membicarakan hal ini. Bagaimanapun, Natha lah yang sudah menjadi istri Abyan, Natha juga mungkin orang yang paling dekat dengan Abyan.
Namun, Galen sangat marah. Dia sudah menurunkan rasa gengsinya untuk menunggu Natha beberapa menit di kelasnya tadi pagi. Galen tidak menyerah dan kembali lagi ketika waktu istirahat. Namun, tidak menyangka Briyan akan menghalanginya.
Dia menduga, pengungkapan Natha tentang niatnya hari itu hanya alasan agar dia tidak mendekatinya lagi. Galen masih yakin di dalam hatinya. Natha masih menyukainya.
Menyaksikan sikap acuh tak acuh hari ini, dugaannya sebelumnya hancur. Apakah Natha benar-benar membencinya? Seharusnya Natha meminta bantuannya untuk keluar dari keluarga kejam itu.
Saat melihat Natha keluar kelas, gadis itu benar-benar mengabaikannya. Bahkan menganggapnya tidak ada.
Briyan dengan sengaja menghalangi penglihatan Galen. Setelah mereka Natha agak menjauh, penahanan Briyan terhadap Galen di lepaskan.
Ketika Briyan lengah, Galen langsung berlari dan meraih lengan Natha membuat Gadis itu menoleh dan mengernyit jijik.
Natha dengan kasar ingin menepis tangannya, Namun Galen menggenggamnya erat.
Tiba-tiba Aksa mendorong Galen membuat genggamannya terlepas
"Jangan pernah sentuh Natha!" peringatnya dingin.
Walaupun merasakan sakit di bahu karena dorongan Aksa, tatapan Galen tetap menuju Natha yang berada di belakang pungguh Aksa.
"Natha! Aku ingin berbicara denganmu! Hanya sebentar saja!" serunya bersikeras.
"Jangan berbicara omong kosong kau!" Aksa tidak membiarkan sedikitpun pandangan Galen mencapai Natha.
Aksa memang lebih tinggi dari Galen dan Natha lebih kecil, sehingga badannya tertutupi oleh tubuh Aksa menghalangi tatapan Galen.
Galen mengabaikannya. Keberadaan Aksa tidak membuatnya menyerah. Ia berteriak, "Natha! Berdasarkan hubungan kita, lebih baik kita berbicara secara pribadi.."
Akhirnya Natha keluar dari punggung Aksa. Ia ingin sekali tertawa keras mendengar ucapan Galen. Natha menatapnya seakan melihat orang bodoh, "Maaf? Hubungan? Aku merasa tidak mempunyai hubungan apa-apa denganmu.."
Berdasarkan pro dan kontra, Natha yakin, hal terakhir yang tidak ingin Galen akui adalah bahwa pria itu dan Nhita sudah menjadi suami-istri. Lalu, apa hubungannya dengan dirinya?
"Ayolah! Aku hanya ingin berbicara sebentar!" kata Galen bersikeras.
"Bicara saja di sini! Apa bedanya?!" kelakar Briyan seraya mendengus dingin.
Akhirnya tatapan Galen beralih pada dua orang yang menghalangi Natha, "Ini merupakan masalah pribadi! Jangan ikut campur!" sergahnya.
Karena kesal dan risih, akhirnya Natha berkata tidak sabar, "Ingin berbicara apa?! Cepatlah!"
Natha berjalan sedikit menjauh dari teman-temannya. Galen yang mengerti langsung mengikutinya dengan senyum lega.
Ketiga orang di belakang mendengus membiarkan. Karena jarak mereka tidak terlalu jauh.
"Apa?" tanya Natha datar.
Ekspresi Galen langsung serius, "Pada hari pernikahan, aku tidak pernah menduga bahwa yang aku nikahi bukan kamu, tapi Nhita. Aku tidak bisa mencegahnya dari awal. Maafkan aku, Natha."
Natha mengernyit seolah berpikir. Setelah mengerti arah pembicaraannya, Natha tertawa mengejek, "Tanpa kamu sadari pun aku akan tetap memilih Abyan. Kamu pikir, dengan kamu menjelaskan semua ini aku akan kembali menyukaimu? Jangan terlalu percaya diri! Aku tidak yakin jika saja kamu tidak di beri tahu identitas asli Nhita, mungkin kamu tidak pernah menyadari bahwa Nhita bukanlah aku. Bayangkan saja, setiap hari kalian tidur bersama dan kamu bener-bener tidak tau? Jangan munafik!"
"Tidak.. bukan begitu.." Galen ingin menyangkal, namun dengan sergahan Natha dia tidak yakin dengan sangkalannya.
Galen berniat membuat Natha kembali kepadanya, menceraikan Nhita serta melepaskan diri dari keluarga lumian setelah balas dendam Grissham kepada Lumian selesai, setelah itu Galen berniat menikahi Natha.
Namun, tidak di pernah menduga akhirnya akan seperti ini. Abyan yang bangun dari vegetatifnya tidak pernah termasuk dalam rencana Galen
"Aku sama Nhita hanya--"
"Hanya apa?" Suara marah di belakang Galen membuat mereka berdua menoleh.
Keduanya sedikit terkejut mendapati Nhita dengan wajah marah. Galen terdiam, namun Natha melihat keduanya Mereka dengan tatapan tertarik. Sepertinya akan ada pertunjukan yang bagus. Pikirnya.
"Galen! Meskipun kamu tidak terlalu peduli padaku, aku tidak bisa mentoleri sikapmu di belakangku!" seru Nhita dengan marah.
Awalnya Nhita tidak tahu tentang Galen yang mendatangi Natha, Namun dia mengetahuinya dari Briyan. Nhita sangat marah. Tidak dapat di sangkal, Nhita takut Galen mencintai Natha walaupun dia tahu Galen sama seperti keluarganya--menginginkan harta Natha.
Bagaimanapun seharusnya yang menikah dengan Galen bukanlah dia, namun Natha. Nhita mempunyai pikiran kemungkinan bisa saja Galen meninggalkannya dan menikahi Natha.
Memikirkan itu, Nhita menjadi semakin waswas ketika mendengar dari Briyan bahwa Galen menemui Natha. Tanpa basa-basi dia langsung ke sini. Dan benar saja..
"Kenapa kau di sini?" tanya Galen dengan kening mengerut terlihat tidak suka.
Kedatangan Nhita sangat mengganggu waktu Galen untuk berbicara dengan Natha.
Wajah Nhita pucat karena amarah, apalagi melihat wajahnya yang tidak suka. Nhita tertawa getir, "hah? 'Kenapa' katamu?"
Nhita memandang Galen dengan mata merah seakan menangis. Lalu melanjutkan, "... Kenapa kamu melakukan ini, Galen?! diam-diam menemuinya, kan?" tunjuknya kepada Natha yang terlihat santai.
"... Lalu, kamu berbicara yang tidak-tidak tentang hubungan kita kepadanya?! Kenapa kamu menemui Natha di belakangku, hah?! Kalian pasti berhubungan tanpa aku ketahui, kan?!"
Galen mengerutkan kening seraya menatapnya kesal, "Jangan berbicara omong kosong!"
Mata Nhita memerah karena kesedihan dan kemarahan. Ia berkata sabar, "Oke. Kalau begitu, untuk apa kamu menemui Natha secara diam-diam?"
"Bukan urusanmu!" ketusnya dingin.
Nitha tertohok. Air mata mengalir di kedua pipinya. Lalu atensinya beralih menatap Natha dengan pandangan penuh kebencian yang ekstrem.