NovelToon NovelToon
Dendam Sang Pengasuh

Dendam Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Na_Les

"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"

~Anindita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSP ~ Bab 18

"Hape mu bunyi tuh, Mas." ucap Maudy yang baru keluar dari kamar. Akhirnya dia selesai live toktok juga.

Hendrik mengambil ponselnya yang dia letakkan di sebelahnya lalu mereject panggilan masuk itu.

"Kok malah di reject, Mas?" tanya Maudy sambil mendaratkan bokongnya di sebelah Hendrik.

"Males lah, nomor baru soalnya." jawab Hendrik.

"Kenapa gak di jawab aja sih, kalau itu klien Mas gimana?" balas Maudy.

"Biar aja! Salah sendiri siapa suruh nelpon jam segini." jawab Hendrik.

Maudy tak lagi bicara dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sayang..." panggil Hendrik dengan suara yang lembut sambil menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Maudy.

"Kenapa Mas?" tanya Maudy.

"Udah selesai belum?" Hendrik bertanya balik.

"Selesai apa? Live toktok? Udah Mas. Kenapa memangnya?" jawab Maudy.

"Bukan live toktok! Tapi selesai yang itu." balas Hendrik sambil melirik kearah bawah Maudy.

"Yah belum lah Mas kalau yang itu. Baru hari ketiga." jawab Maudy yang langsung paham maksud Hendrik.

"Huuuh... berapa hari lagi sih baru selesai?" tanya Hendrik.

"Tiga hari lagi lah Mas udah bersih." jawab Maudy.

"Astaga lama banget Sayang." balas Hendrik.

"Yah kan memang biasanya aku dateng bulan enam sampai tujuh hari Mas." balas Maudy.

Huuuuft... Hendrik menghela nafasnya kasar.

"Udah berat banget nih Sayang." rengek Hendrik.

"Yah sabar dong Mas, tiga hari lagi kok." jawab Maudy.

"Tiga hari berasa tiga bulan Sayang." balas Hendrik.

"Bantu pake mulut dong Sayang." kata Hendrik lagi.

Mendengar itu Maudy langsung memberi pelototan tajam pada Hendrik.

"Gak mau ah Mas!" tolak Maudy.

"Ayo lah Sayang, sekali ini aja. Please." rayu Hendrik.

Selama mereka menikah Maudy selalu menolak untuk melakukan o.ral untuk memuaskan Hendrik disaat dirinya datang bulan. Paling-paling hanya menggunakan tangan saja, itupun kalau Hendrik mau, karena biasanya Hendrik menolak dipuaskan Maudy dengan menggunakan tangan.

"Gak Mas! Bikin penyakit itu!" tolak Maudy tegas.

"Kalau Mas mau, aku bantu pake tangan." kata Maudy lagi.

"Gak mah ah kalau pake tangan! Kalau pake tangan, yah mending aku kerjain sendiri." tolak Hendrik.

"Ya udah kalau gak mau!" balas Maudy sambil berdiri dari duduknya lalu pergi meninggalkan Hendrik.

"Sayang ayo lah, sekali ini aja Sayang, please Sayang." teriak Hendrik.

"Gak! Kalau mau pake tangan!" balas Maudy.

Braaak. Pintu kamar tertutup.

Hendrik mengacak-acak rambutnya frustasi.

Kriiing...

Tiba-tiba ponsel Hendrik berdering lagi. Panggilan masuk dari nomor yang tadi sudah di reject Hendrik.

Kesal karena nomor itu terus mengganggunya, mau tidak mau Hendrik menjawab panggilan masuk itu.

"Halo." jawab Hendrik dengan nada sedikit kasar.

"Hai pria lima menit." sapa wanita yang menelpon Hendrik.

Hendrik mengkerutkan dahinya.

Pria lima menit? Apa maksudnya? Apa dia tidak salah sambung?

batin Hendrik.

"Maaf sepertinya kau salah sambung." jawab Hendrik.

"Apa kamu sudah lupa dengan ku? Baru tiga hari yang lalu aku membantu mu melepas penat." balas wanita itu.

Mata Hendrik langsung membulat.

"Siapa kau?!" tanya Hendrik dengan nada tegas.

"Aku Carla, tiga hari yang lalu kita bertemu di klub malam dan aku juga membantu mu melepas penat. Yah walaupun malam itu kamu hanya bertahan lima menit, tapi itu sangat berkesan untukku." jawab wanita itu.

Tak ingin Maudy mendengar percakapannya dengan wanita itu, cepat-cepat Hendrik beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar hotel lalu berjalan beberapa meter menjauh dari unit kamarnya. Hilang sudah horny Hendrik karena telepon dari Carla.

💋💋💋

Bersambung...

1
G A G A
lanjut thor
Istrinya Kang Tae Mo
belum seberapa itu hendrik
Sunaryati
Itu baru balasan kecil Hendrik,
Embong Cilodong
laki laki bodoh dg wanita pecundang aja ga bisa tegas
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
Embong Cilodong
pandangan yg salah kaprah
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁
Embong Cilodong
sdh bisa kebaca ya mbak
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪💪
Yunia Afida
dia ngepet kali dit
Yunia Afida
Dita maksudnya
Yunia Afida
good job dita
Sunaryati
Lanjuut, Thoor
« IPH » Balqis 🍀
lanjut thor
« IPH » Balqis 🍀
nah loh
« IPH » Balqis 🍀
takut yah? 🤭
Juli_etz
o...ooooo....
bheatha
kang sekop mulai ketar ketir 🤣
B I N T A N G
mantap Dita jangan mau diintimidasi 👍
Juli_etz
nenek Lemper eh🤭 lampir 😸
Yunia Afida
sudah kuduga sejak awal bayi Anin masih hidup ya,dan anaknya itu yang diasuh Anin sendiri
Yunia Afida: jari penasaran anak Anin dimana
Istri Solehot: bukan kak. Hanna masih dua tahun, sedangkan bayi anin lahir enam tahun yang lalu 🤭
total 2 replies
Yunia Afida
melahirkan normal aja kontraksinya berat sedap sedap sakit,la ini dipaksa alamat sakit banget g bisa bayangin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!