NovelToon NovelToon
Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Yang satunya adalah Nona muda kaya raya, sementara yang satunya hanyalah seorang Pelayan toko. Tapi sebuah insiden kecelakaan telah menghancurkan jurang ini dan membuat mereka setara.

Bukannya mati dalam kecelakaan itu, jiwa mereka malah terlempar masuk ke sebuah Novel kuno roman picisan. Tempat dimana segalanya siap dikorbankan demi pemeran utama wanita.

Dan yang paling sial, keduanya malah masuk menjadi Ibu tiri sang pemeran utama wanita. Sama-sama menjadi Istri dari seorang Marques, yang gemuk, jelek dan berperut hitam. Dua karakter, yang akan dihabisi oleh para pemuja Pemeran utama wanita.

Untuk menyelematkan nyawa mereka, keduanya berencana untuk kabur. Tapi tentu saja, tidak ramai tanpa mencuri dan kegagalan. Baca kisah keduanya, dengan kejutan karakter lainnya. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

"Aduhuuuuu...." Ana mengeluh sakit. Kepalanya yang masih sakit karena kejadian kemarin, kini semakin sakit akibat terbentur di kereta.

Tapi Leroy tidak menaruh rasa prihatin sama sekali, dan langsung menegurnya.

"Marchioness Marston, tolong ketahui batasan anda. Saya sudah kelelahan dengan sikap anda, dan hampir semua yang anda lakukan menimbulkan kesalahpahaman di mata orang lain. Ingatlah baik-baik, anda itu seorang wanita bersuami."

Mengusap kepalanya, Ana mengangguk sembari menarik nafas panjang. "Aku juga tidak suka rumor Duke. Tapi jika sesuatu seperti itu terjadi, dari pada marah, maka aku akan memastikan rumor itu terjadi. Hehe ...."

Leroy memegang kepalanya sakit. Sungguh melelahkan berbicara dengan Ana Pikirnya.

Jadi daripada berbelit-belit, dia langsung pada inti.

"Sebenarnya apa yang anda inginkan Marchioness?" tanya Leroy dengan wajah marah yang tidak bisa disembunyikan lagi.

Melihat ini, Ana masih setia dengan kegenitannya.

"Duke jangan terlalu galak. Kami bahkan belum menyetujui kembali kontrak itu. Bagaimana kalau tiba-tiba kami berubah pikiran?"

Leroy menatap Ana sengit, "Anda mengancam?"

"Tidak." Ana melambai, menolak. "... Untuk apa mengancam mu dengan kontrak yang tidak jelas! Justru aku memiliki sesuatu yang lebih penting untuk dikatakan."

"Apa itu?"

Kali ini Ana tidak menetap Leroy, dia menatap lurus ke depan dengan dingin, menimbulkan efek serius yang dalam. "Hanya sekedar memperingatkan, agar menarik kembali orang suruhan mu dari kediaman kami."

Kedua alis Leroy mengerut dalam. Kini dia menyamping untuk menatap Ana. "A-apa maksud perkataan anda?"

"Aku melihat seorang pelayan yang bekerja untukmu, masuk kedalam Kamar Marques. Aku sudah menangkapnya saat dia mencoba mencari berkas dan mencoba mengakhiri hidup Marques. Tapi aku akan menyimpan ini, selama kau mau bersikap baik padaku."

Leroy jelas tidak mengerti apa yang terjadi. Karena semua yang dikatakan Ana jelas tidak benar. Saat ini, Ana sedang menaruh perangkap untuk Leroy, sekaligus memberi pelajaran pada Carnia. Meskipun ini hanya sebatas cinta kilat, tapi tak akan dia biarkan Carnia dengan mudah mendapatkan Leroy, meski dia pergi nanti.

Sementara soal ancaman itu, Leroy jelas tidak bisa diancam. Tapi dia pasti akan sangat penasaran, sampai rela untuk ikut jebakan ini. Karena berpikir itu hanya tiga hari kedepan, dan bisa membongkar semua kebusukan Marques dan orang yang berkemungkinan menghianatinya. Benar saja, Leroy langsung jatuh dalam perangkap Ana.

"To-tolong, jangan katakan pada siapapun."

Mendengar akting Leroy yang kaku, Ana hampir tertawa. Tapi dia ingin memanfaatkan kesempatan, "Tidak apa, cukup bersikap baik saja padaku."

Tepat setelah mengatakan itu, Ana langsung mengikis jarak diantara mereka, sampai-sampai otot tangan Leroy bisa merasakan bagian atas milik wanita itu. Membuat Leroy menggeram tertahan saking frustasi.

Sementara itu, di dalam hati sekaligus mulut Ana, dia begitu kotor.

"Astaga Duke, aku masih tidak bisa melupakan hari dimana tidak sengaja menyentuh milikmu."

Leroy menutup mata, merutuki kemesuman wanita itu. tapi dia tidak berdaya sampai tiba pada tempat yang akan mereka tuju.

Leroy benar-benar berpikir untuk membodohi Ana, dia mengantarnya pada lahan yang menjadi milik sepupu Calix. Seorang calon Duke yang tinggal di negeri seberang, yang juga merupakan protagonis utama pria.

"Jangan khawatir Duke, uangnya akan aku berikan padamu dalam tiga hari kedepan melalui emas batangan."

Leroy pun mengangguk pada Ana. Setidaknya dia sudah selangkah semakin dekat, walau dia harus menahan jijik karena ditempeli wanita itu sedari tadi.

Kini mereka pun dalam jalang pulang lebih awal, yang tentu saja membuat Leroy sangat bahagia. "Kami berencana pergi berbelanja, jadi masih harus kembali lebih cepat. Maafkan aku Duke."

Leroy menatap Ana dengan alis menyatu, "Maafkan untuk apa?"

"Maaf karena tidak bisa menemanimu lebih lama, dari yang kau ingin." Lagi dan lagi, Leroy menyandarkan punggungnya lelah. Siapa yang ingin bersama dengan seseorang seperti Ana dalam waktu lama? bisa-bisa orang itu akan mengalami gangguan kejiwaan, pikir Leroy, yang hanya bisa tersenyum sebagai respon.

Mendapati Leroy merespon baik perkataannya, Ana menjadi tidak tahu diri. Sepanjang perjalanan, dia menyandarkan kepala di bahu Leroy dengan banyak keinginan terhadap pria itu. Tapi belum sempat membuat rencana untuk keinginannya, dia tanpa sadar tertidur.

Mungkin karena kelelahan tidak tidur dengan benar semalam. Ana tidur benar-benar tidur. Dia seperti kehilangan kesadaran penuh, tanpa mimpi sedikit pun.

Tidak ingin menanggapi dan melihat Ana, Leroy menatap keluar sepanjang jalan kereta. Hingga dia tiba-tiba merasakan, bajunya mulai lembab secara perlahan.

Leroy melihat kearah Ana, yang karena goncangan kepalanya tertunduk. Dia merasakan keanehan, karena kelembaban itu semakin terasa. Kini terasa seperti benar-benar basah.

Dan entah bagaimana, area itu ada pada dekat wajah Ana. Dia pun tak tahan dan mendorong wajah wanita itu dengan satu jari.

"OH!" Leroy terlonjak, sampai-sampai membuat kusir ikut berhenti.

"Ada apa Duke?"

"Tidak, tidak, lanjutkan jalannya."

Leroy memegang dadanya dengan rasa menahan mual. Ana adalah wanita paling jorok yang pernah ditemui. Air liur wanita itu banyak sekali, dan mengaliri lengan bajunya.

Dengan usaha ekstra, Leroy melepaskan tangannya dari pelukan Ana. Melihat air liur gadis itu yang terus jatuh, Leroy memutuskan mengangkat kepala Ana agar menengadah keatas. Tapi sayangnya tidak lebih baik.

Mulut Ana malah menganga lebar, dan kini dia bahkan mulai mendengkur. Leroy benar-benar tidak tahan, akhirnya dia mengambil sapu tangannya untuk ditaruh di wajah Ana.

"Sapu tangan ini cukup ringan, jadi tidak akan membunuhmu." Kata Leroy, sebelum menutup wajah Ana dengan sapu tangan.

Setelah tidak dilihatnya lagi wajah Ana, barulah Leroy merasa puas. "Ah, begini lebih baik."

Ana tidak bangun sama sekali, hingga kereta mereka memasuki pasar kota. Karena sesuai janji dan perkataannya. Dia, Tiara dan Meira, mereka berencana berbelanja sepuas hati. Namun selain belanja, mereka juga akan mengunjungi kuil, karena ini hari pemujaan khusus. Calix yang disana menggantikan Leroy sementara, sudah sangat tidak sabar menunggu Duke sekaligus gurunya itu kembali.

"Duke ...," Dia setengah berlari menghampiri Leroy, yang baru turun dari kereta.

Sementara mendengar kedatangan kereta Leroy, Tiara dan Meira yang di dalam butik, dekat tempat mereka janjian juga segera keluar. "Dimana Ana?"

"Entah, jangan-jangan dibunuh Leroy dijalan." Jawab Meira.

"Lebih masuk akal bagiku mendengar yang sebaliknya." Ujar Tiara yang membuat Meira menarik sudut bibirnya.

"Duke Kline, dimana Kakakku?"

Memikirkan Ana, Leroy menjadi kesal. Tapi sebuah pemikiran ingin mempermalukan Ana hinggap di pikiran Leroy. Ini membuatnya memiliki ide tiba-tiba, yakni membuka pintu kereta lebar-lebar.

Beberapa orang yang lewat di area butik ini adalah orang-orang kaya dan kaum bangsawan. Jadi ketika melihat Ana, celaan dan olokan tentu saja tak bisa dihentikan.

1
Marianti Lim
thor, di awal cerita g merasa lucu n unik tapi makin lama kok makin terasa bosan. tiara yg mantan pelayan, ana yg mantan anak kaya n banyak dgn cobaan hidup n meira anak lulusan hukum...knp makin lama menjadi pribadi yg urak2an n terkesan bodoh. lucunya jadi hilang thor. maaf y ini hanya pendapat saya.
Nanang Kukun
cerita yg sangat menarik dan menghibur,.../Heart//Heart/
Fa🍁
seru nih ceritanya gak serius amat, bikin ngakak juga... terhibur
Fa🍁
bener ih, aku suka karakter Tiara, dia cerdas... suka buku....
Fa🍁
seandainya aku bisa aku juga ingin seperti Tiara dan Ana, hehe...
Fa🍁
cerita yang menarik, semangat!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!