NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Cacat

Menikahi Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bianca Aurelia, gadis semester akhir yang masih pusing-pusingnya mengerjakan skripsi, terpaksa menjadi pengantin pengganti dari kakak sepupunya yang malah kecelakaan dan berakhir koma di hari pernikahannya. Awalnya Bianca menolak keras untuk menjadi pengantin pengganti, tapi begitu paman dan bibinya menunjukkan foto dari calon pengantin prianya, Bianca langsung menyetujui untuk menikah dengan pria yang harusnya menjadi suami dari kakak sepupunya.

Tapi begitu ia melihat langsung calon suaminya, ia terkejut bukan main, ternyata calon suaminya itu buta, terlihat dari dia berjalan dengan bantuan dua pria berpakaian kantor. Bianca mematung, ia jadi bimbang dengan pernikahan yang ia setujui itu, ia ingin membatalkan semuanya, tidak ada yang menginginkan pasangan buta dihidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan mama papa Bianca

"Mama tapi aku sudah mencintai Kaivan," isak Bianca saya memeluk mamanya yang memalingkan wajahnya dari sang putri, bukan hanya mamanya saja tapi papanya pun sama, tidak ada satupun dari mereka yang berniat membalas semua ucapan Bianca, seakan keduanya tuli.

"Papa, Kaivan udah bisa melihat, Kaivan sudah tidak buta lagi, Bianca mohon biarkan Bianca tetap mempertahankan rumah tangga Bianca dan Kaivan," Bianca beralih pada papanya yang sejak awal hanya diam saja.

Hati masih pagi, bahkan Bianca baru saja selesai bebersih apartement, dan seseorang memencet bel apartementnya, Bianca mengira jika itu adalah Kaivan, karena Kaivan baru saja berangkat ke kantor sedangkan dirinya kembali melanjutkan bersih-bersih.

Tapi siapa sangka jika tamunya itu adalah orang tuanya sendiri, Bianca yang tidak siap dengan kedatangan orang tuanya hanya menunduk diam bahkan saat mereka menyerangnya dengan banyak pertanyaan.

"Mama, Bianca mohon, Bianca gak mau pulang, Bianca dan Kaivan sudah saling mencintai," Bianca kini beralih lagi kepada mamanya.

Mina menghela napas lelah, ia akhirnya menatap anak semata wayangnya yang menatapnya putus asa dengan kedua tangan yang masih memeluk erat kakinya.

"Kalian menikah belum ada dua bulan, tidak mungkin jika kalian bisa langsung saling mencintai, itu bohong Bianca, mama tahu kamu sangat tidak menyukai pernikahan ini dan berniat untuk cerai. Mama dan papa menunggu kedatanganmu ke rumah dalam keadaan tidak bersuami cacat itu lagi, tapi kita menunggu sebulan lebih kamu tidak pernah datang bahkan kamu hanya menjawab pesan mama seadanya Bianca, jadi kami berinisiatif untuk mengunjungimu di sini, tapi siapa sangka jika kamu sudah terjatuh kepada hal yang tidak baik," ujar Mina dengan napas naik turun karena amarah yang menguasai dirinya.

"Mencintai suami sendiri bukan hal yang buruk mama, Kaivan pria yang baik, Kaivan bisa menjadi suami yang baik untuk Bianca, Kaivan juga bisa menjaga dan melindungi Bianca," balas Bianca masih dengan tangisannya yang belum reda.

Ia tidak mau bercerai dengan Kaivan, Ia tidak mau ditinggalkan untuk kedua kalinya, Bianca percaya jika Kaivan adalah cinta terakhirnya, ia bahkan sudah mencintai Kaivan dalam kurun waktu yang singkat. Tapi mengapa di saat mereka sudah saling menerima dan saling mencintai, restu orang tua selalu menjadi penghalang, padahal mereka sudah menikah, jika dulu mungkin ia senang dengan ikut campur orang tuanya atapun mertuanya, tapi kini ia tidak senang sama sekali.

"Bianca, papa sudah mencarikan pria yang bisa menjadi pendamping yang baik untukmu, tinggalkan Kaivan dan dengan begitu Kaivan akan menceraikan kamu!" perintah papanya.

Bianca menggeleng ribut. Tidak. Ia tidak mau lagi dikenalkan dengan pria baru, ia tidak ingin lagi mengalami hal yang pernah ia alami waktu pertama kali menikah dengan Kaivan.

"Enggak pa, Bianca enggak mau sama orang baru, Bianca tetap memilih Kaivan, sampai kapanpun," tolak Bianca tegas.

"Bianca, nurut sama papa kamu!" bentak Mina yang tidak bisa menahan amarahnya, sehingga ia kelepasan membentak putrinya yang sama sekali tidak pernah ia bentak.

"Mama Bianca mohon, Biarkan Bianca membangun rumah tangga dengan Kaivan, Bianca cape harus melawan empat orang tua sekaligus dalam rumah tangga ini," lirih Bianca melepaskan tangannya dari kaki mamanya.

"Bianca sudah nyaman dengan Kaivan, Bianca gak bisa lagi jatuh cinta, cinta Bianca sudah habis pada suami Bianca," lanjutnya seraya bangkit dari bersimpuhnya dan melangkah meninggalkan kedua orang tuanya.

"Berhenti Bianca!" bentak papanya, kesabarannya sudah habis, ia akan menyeret paksa putrinya pulang, karena sampai kapanpun ia tidak akan pernah setuju putrinya dengan Kaivan, jika memang putrinya tidak bisa berpisah dengan suaminya biar ia yang memisahkan mereka, dengan begitu ia akan mudah untuk mengatakan kepada Kaivan agar segera menceraikan Bianca.

"Jika kamu tidak bisa pisah dengannya biar papa yang memisahkan kalian," ujarnya dingin.

Bianca mengepal kedua tangannya, apa-apaan papanya itu, seenaknya memisahkan seseorang yang sudah menikah, memangnya ia mau jika dipisahkan dengan seseorang yang dicintainya.

"Maksud papa apa?" tanya Bianca tanpa membalikkan tubuhnya.

"Lihatlah kamu bahkan tidak sopan kepada orang tuamu sendiri, papa dan mama tidak mengajarkan kamu untuk menjadi orang yang pembangkang,"

"Aku tidak membangkang pa, aku hanya berusaha melindungi rumah tanggaku yang ingin kalian hancurkan,"

"Melindungi? Dulu kamu sendiri yang mengatakan kepada mama jika kamu tidak menyukai pernikahan kalian, mengapa sekarang kamu bertingkah seolah-olah menjadi pelindung untuk rumah tangga?" tanya Mina berdiri dan melangkah mendekati putrinya yang masih diam di tempat.

Bianca memutar tubuhnya sehingga ia isa melihat mama dan papanya yang menatapnya marah, "Sudah Bianca katakan itu dulu, sekarang keadannya berubah, kami sudah saling mencintai," teriak Bianca kelewat kesal dengan mama dan papanya.

"Sekali pun kalian sudah saling mencintai, mama dan papa tetap tidak akan merestui kalian, Bianca," balas Mina tak kalah kencang dari suara Bianca.

"Apa yang membuat kalian sampai tidak suka dengan Kaivan?" tanya Bianca.

"Berapa kali mama harus bilang, Kaivan itu buta, tidak bisa melihat, dan kamu akan menjadi pihak yang paling rugi di masa depan,"

"Berapa kali juga Bianca harus mengatakan jika Kaivan sudah dapat melihat, dia tidak buta lagi, dia dapat beraktivitas seperti orang normal pada umumnya," balas Bianca membiat keduanya diam, mereka kehabisan kata-kata untuk memojokkan Bianca agar mau menceraikan Kaivan.

"Papa tidak percaya,"

Bianca menatap papanya, "papa butuh bukti? butuh aku temani untuk bertemu dengan Kaivan?" tanya Bianca melembutkan suaranya kepada papa kandungnya itu.

"Kalian ingin kuantarakan untuk bertemu Kaivan, kebetulan arah jalan pulang ke rumah dengan kantor Kaivan searah, jadi kalian tidak beralasan tidak bisa datang," tanya Bianca kepada keduanya.

Keduanya semakin diam ketika Bianca menawarkan mereka untuk bertemu dengan Kaivan, awalnya mereka pikir jika Bianca berbohong dengan Kaivan bisa melihat agar mereka bisa merestuinya. Tapi sekarang keduanya malah takut jika ucapan putrinya benar. Kaivan sudah kembali bisa melihat.

"Aku tahu kalian menginginkan yang terbaik untukku, tapi bisakah kalian lihat mataku jika aku bahagia dengan pernikahanku sekarang," lirih Bianca membuat mamanya langsung menatap kedua matanya.

"Bagaimana?" tanya Bianca lagi melihat keterdiaman kedua orang tuanya.

Mina dan Davion menghela napas bersamaan, tidak ada salahnya mengikuti putrinya untuk membawa mereka pada suaminya yang sedang bekerja di kantor.

"Ganti pakaianmu, lalu antarkan mama dan papa menemui suamimu itu!" perintah Mina membuat Bianca tersenyum senang.

"Aku akan segera kembali setelah mengganti pakaianku," balas Bianca langsung lari menuju kamarnya.

Ia senang, mama dan papanya tidak lagi memaksanya untuk cerai dengan Kaivan.

_________________________________________

Wah gak nyangka orang tua Bianca sampe ngedatengin apartnya Bianca dan Kaivan.

Jangan lupa like ya guyssss.

1
Sunaryati
Jangan khawatir jika Kaivan dicoret dari pewaris, dia sudah antisipasi. Anaknya cuma Kaivan akan diberikan pada siapa? Anak Della sampai kapanpun tidak bisa jadi pewaris karena anak diluar nikah.
Sunaryati
Awal pernikahan yang sarat dengan ujian, akhirnya akan menuai kebahagiaan Bianca
Sunaryati
Cinta pada suami itu wajib Bianca
Sunaryati
Kenapa harus malu itu suamimu sendiri, bukankah kalian 🤭🤣
Sunaryati
Memang Della wanita tidak tahu malu , menjalin hubungan dengan pria tiga orang, atau lebih ya
Sunaryati
Kaivan sepertinya sudah jatuh cinta pada istrinya
Sunaryati
Good job Kaivan kau berani mengungkap kebusukkan yang tidak diketahui ibumu sedetik itu. Niat ibumu agar ayahmu berhenti selingkuh dengan Della, eee di benak ayahmu malah agar leluasa, selingkuh. Bagaimana Bu Rosie, mau bermenantukan wanita yang mengandung anak tirimu? 🤣🤣🤣🤭Kaivan the best👍👍
Sunaryati
Selamat Nak Kaivan sudah bisa melihat lagi, tepati janjimu jangan tinggalkan istrimu. Dia sudah sangat mencintaimu.
Sunaryati
Thoor mana up nya, ceritanya makin seru sayang jika tidak sampai tamat
Aurevale: makasih mbak aku jadi semangat buat up lagii🥺
total 1 replies
Sunaryati
Della wanita simpanan Ettan ayah Kaivan, mengapa ny Roise tidak marah, apa belum tahu ya. Omongan Kaivan tadi sepertinya ibunya juga punya selingkuhan
Sunaryati
Semoga segera normal kembali penglihatan kamu Nak Kaivan, dan langsung terpesona lihat wajahnya Bianca
Sunaryati
kekhawatiran kamu wajar Bianca ttapi percaya sama Kaivan, dia berjanji tetap memilihmu walau banyak tekanan dari orang tua, bersatulah untuk melawan mereka.
Sunaryati
Nancy seorang asisten kok berani mengatur istri majikan, itu juga perempuan tidak beres. Ibunya Kaivan juga, apa tidak tahu jika mantan tunangan Kaivan, perempuan yang telah memberikan tubuhnya untuk pria lain
Sunaryati
Semono kalian tetap bersama saling menguatkan dan melawan orang tua Kaivan yang sepertinya tidak mengusahakan kebahagiaan putranya.
Reni Anjarwani
lanjiut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Sunaryati
Benar kamu harus ikut dan berdua jika mertuamu menyakiti jangan diam dan pasrah. Bukan durhaka jika keinginan mertua tidak benar, tantanglah, dan tunjukkan kemesraan dan perhantian pada mereka.
Sunaryati
Kamu sudah ada benih cinta Bianca, buktinya kau marah dan cemburu saat Nancy kasih perhatian pada suamimu Kaivan🤣🤣
Sunaryati
Mungkin Kaivan pura- pura buta, untuk menguji cinta dan kesetiaan Della. Atau memergoki Della selingkuh.
Sunaryati
Seharusnya kamu bilang jika alergi pedas Kaivan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!